You are on page 1of 19

 Defenisi

 ATH adalah penebalan lesi intima dan penimbunan lemak


yamng menghasilkan ateroma. Lesi ini biasanya hanya
mengenai sebagian lingkungan dinding arteri yang
membentuk bercak-bercak yang tersebar di samping
pembulu dara, lesi ini awalnya bersifat lokal dan tidak
menyebar, namun sering dengan perkembangan penyakit
lesi bertambah banyak dan dan menyebar.
 Pada perjalanan yang khasnya pada manusia, plak
biasanya labih mengenai aorta abdominalis dan pada aorta
torakaalis, dan lesi cenderung lebih mengenai pembulu
dara : arteri koronia dan pembulu sirkulus willis. Plak
arteriosklerosis memiliki 3 komponen utama :
1. Sel : termasuk sel otot polos, makrofalg dan leukosit
 2. Metriks ekstrasel : termasuk kokgen, serat elastk
dan proteoglikan
 3. Lemak intra sel dan ekstra sel
 B. Etiologi
 Penyebab utama ateriosklerosis yaitu
hiperdipidemia, hipertensi merokok dan
diabetes penyebab yang lainya adalah kurang
berolah raga, gaya hidup, stress dengan
kegemukan dan pecandu alkohol.
 C. Patofisiolgi
 1. Kolesterol serum, infeksi nervus,
kadar besi dara yang meningkat, TD
 Arteroma (plak)
 Absorpsi nutrein terganggu
 Timbunan menonjol ke lumen pembulu dara
 Endotel mengalami nekakrotik
 Jaringan parut
 Lumen menjadi sempit
 Aliran dara tergangg
 Pembekuan dara
 Koagolasi
 Tromboemboli
 Aterosklerosis
Arterosklerosis

Difusi Perubahan
peptida 2 Aliran darah Status
(serotonin, tidak Aldekuat kesehatan
asetikolin) Kladiksi
Suplay O2 Kurang
Kontriksi sel kejantung informasi
otot polos Keterbatasan menurun
aktivitas Koping
Mekanisme
Impontensi Nyeri akut Individual
Koping(-)
Imobilias inefektif
Gg. Terganggu Rangsangan
Pemenuhan
beroreptor
kebutuhan
seksual Intonleransi Pelepasan ACTH
aktifitas dan kortisom

Peningkatan
katekolamin

Ansietas
 3. Manifestasi klinis
 Gambaran klinis aterosklerosis biasanya timbul
setelah akhir perjalanan penyakit yang meliputi :
 Peka terhadap rasa dingin
 Perubahan warna kulit
 Penurunan denyut dapat di raba
 Impotensi ( gangguan ereksi )
 Nyeri istirahat (waktu malam)
 Ujung ekstermitas pucat, sianosis, dingin, kelainan
trofik, hilang bulunya, atrofi kulit.
 4. Penggunaan konsefatif
 Hindarkan atau tiadakan factor resiko
 Stikulus kolateral ( latihan atau olah raga )
 Anti koagulan atau penghambat agregasi trombosit
 Perawatan kaki
 Pencegahan cidera
 5. komplikasi
 Dapat timbul hipertensi akibat aterosklerosis yang
lama
 Trombus dapat terlepas dari plak aterosklerosik.
Hal ini dapat menimbulkan obstruksi aliran dara di
sebelah hilir, menimbulkan stroke apabila pembulu
dara otak yang tersumbat atau infrak miokardium
apabila pembulu dara jantung yang terkena.
 Dapat timbul vasospasme di pembulu-pembulu
yang aterosklerosik
 Pembetukan suatu aneurisma, pelemahan arteri
 6. Pemeriksaan fisik
 Sistem respirasi
 Suara nafas
 Pola nafas
 Sistem saraf
 Kesadaran
 Fungsi saraf cranial
 Fungsi sensoro motor
 Sistem pencernaan
 Refle menelan
 Kemampuan menyunyah
 Adanya reflek batuk
 Muda tersendak
 Retensi urine, konstipasi

 Kemampuan bergerak
 Kerusakan motorik
 Hemiparesis
 Gangguan gerak volunter
 ROM
 Kekuatan otot
 Diagnosa banding
 Angina pectoris
 Hipertensi
 Pengobatan
 Modifikasi diet atau obat untuk menurunkan kadar
kelesterol dan trigliserida
 Aspirin dan obat-obat anti trombosit untuk mengurangi
pembentukan pembulu kolateral di sekitar bagian yang
tersumbat dan dapat menurunkan jumlah lemak dalam dara
serta meningkatkan HDL
 Pada pengidap diabetes, kadar gula dara perludi control
dengan ketat
 Pasien aterosklerotik perlu manghentikan kebiasan
merokok karena efek senyawa-senyawa dalam dalam asap
rokok yang merusak dinding sel endotel
 Obat anti hipertensi akan mengurangi gaya-gaya renggang
terhadap dinding endotel
 Penghambat saluran kalsium ( calsim channel blocker ), di
gunakan untuk mengobati pasien yang mengalami
komplikasi vasospatik misalnya stroke.
 Obat anti virus mungkin member perlindungan terhadap
cedera lapisan endotel yang di sebabkan oleh virus.
 Donor dara dari pria sebanyak 3 kali dalam setahun akan
menurunkan kadar besi sampai ke tingkat seperti wanita
haid.
 Pemgkajian fisik
 Keadaan umum
 Kesadaran : compos mentis
 TTV
 TD : 140/100 mmHg
 Nadi : 100/menit
 Respirasi : 24X/menit
 Suhu badan : 36,8 derajat C
 Pemeriksaan head to too
 Kepala
 Inspeksi : Bentuk bulat,simetry
 Palpasi : Massa (-)
 Muka
 Ekspresi : meringis
 Inspeksi : pucat, simertis
 Mata
 Inspeksi : sclera normal,komjungtiva normal, pupil normal, benjolan pada
mata (-)
 Palpasi : Massa (-), Nyeri (-)
 Penglihatan : normal
 Hidung
 Penciuma : normal
 Palpasi : massa (-)
 Telinga
 Pendengaran : normal
 Inspeksi : normal, tekstur lembut
 Palpasi : Elastic massa(-)
 Konsep Dasar Keperawatan
 Data pengkajian dasar
 Aktivitas istirahat
 Gejala : - Kelemaham, kelelahan, tidak
dapat tidur
 - Merasa gelisah dan ansitas
 -Pembatasan
aktivitas /kerja sehubungan - - dengan efek
proses penyakit
 Sirkulasi
 Gejala : - riwayat penyakit
jantung
 Tanda : - irama jantung tidak teratur, warna
pucat atau sianosis pada membrane
mukosa dan bibir.
 Inttegritas ego
 Gejala : - Kecemasan,timbulnya ketakutan
akan penyakitnya
 Tanda : - cemas,menyangkal, gelisah, marah,
focus pada dirinya atau nyeri.
 Eliminasi
 Tanda : - normal atau bunyi usus menurun
 Neurosensori
 Gejala : - pusing
 Tanda : - perubahan mental dan kelemahan
 Nyeri/ketidak nyamanan
 Gejala : - nyeri dada yang timbul mendadak,
 Tanda : - wajah meringis, menangis merimtih
 Pernapasan
 Gejala : - dispnea, batuk, riwayat merokok
 Tanda :- peningkatan frekwensi pernapasan,
pucat/sianosis,bunyi nafas bersih atau mengi
 Interaksi social
 Gejalah : - stress saat ini
 Tanda : - kesulitan istirahat dengan tenang
 Penyuluhan/pembelajaran
 Gejala : - riwayat keluarga
sakit jantung,diabetes, hipertensi.
 Diagnosa keperawatan
 Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan
dengan iskemia, tidak seimbang dengan suplay O2
di tandai dengan keluhan nyeri dada dengan/tanpa
penyebaran, wajah meringis.
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan klaudikasi
 Koping individual inefektif berhubungan dengan
krisis situasional
 Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan
penurunan suplay O2 ke organ rerpoduksi
 Ansietas berhubungan dengan penurunan
kesadaran, perubahan kesehatan yang di tandai
denga perilaku akut, gelisah, tegang, focus pada
diri sendiri.
 PRIORITAS MASALAH
 Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan iskemia, ketidak seimbangan suplay O2 di
tandai dengn keseluruhan nyeri dada
dengan/tanpa penyebaran, wajah meringis
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan kludikasi
 Koping individual inefektif berhubungan dengan
penerunan suplay O2 ke organ reproduksi
 Ansietas berhubungan dengan penurunan
kesadaran, perubahan kesehatan yang di tandai
dengan perilaku akut, gelisah, tegang, focus pada
diri sendiri.

You might also like