You are on page 1of 15

EQUITY DALAM

PELAYANAN KESEHATAN
Definisi EQUITY
• Teori Equity adalah Teori yang menjelaskan
suatu kondisi yang berhubungan dengan
persepsi kepuasan seseorang atau individu,
interpersonal, sekelompok orang dan atau
sekelompok masyarakat terhadap distribusi
sumberdaya yang adil dan merata
• Kata kunci equity adalah: Distribusi, Adil dan
Merata.
Pemahaman Tentang Equity
• Suatu daerah dikatakan memiliki tingkat ekuitas
yang adil dan merata apabila dalam akses
pelayanan kesehatan mudah di jangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat, baik orang kaya,
orang miskin, desa, kota, di pulau besar maupun
kecil.
• Indikator Equity Pelayanan Kesehatan ini terkait
dengan distribusi institusi layanan itu sendiri,
kualitas pelayanan, jumlah dan kualitas, serta
sebaran sumber daya manusia dan distribusi
sarana penunjangnya.
Kenapa Dibutuhkan EQUITY dalam Kesehatan?

• EQUITY bisa digunakan sebagai evidence atau bukti dasar


distribusi faktor-faktor input dalam sektor kesehatan
(pembiayaan, mutu pelayanan, sumber daya manusia,
ketersediaan sarana dan prasarana).
• Equity dalam pengeluaran biaya berobatbisa digunakan
untuk mengukur derajat kecenderungan pembayar biaya
kesehatan
• Equity dalam pembiayaan kesehatan bisa digunakan untuk
mengukur derajat kecenderungan dampak akibat
pembiayaan kesehatan
• Equity dalam pemberian subsidi kesehatan bisa digunakan
untuk mengukur derajat kecenderungan penerima manfaat
dari pelayanan kesehatan
Penerapan Konsep Equity
• Konsep Equity Kesehatan bisa digunakan
dalam analisis multi-aspek:
– Sosial Ekonomi (Horisontal Equity; atau melihat
ketimpangan antar tingkatan sosio ekonomi)
– Geografis (Vertical Equity; atau melihat
ketimpangan antar wilayah)
– Perspektif Gender (Ketimpangan antar gender,
misalnya dalam kasus promosi kesehatan ibu,
anak dan keluarga, dsb)
Penerapan Kebijakan Kesehatan
Berbasis Equity
• PDB Indonesia untuk kesehatan yang kurang dari 5% dari total PDB
serta pembiayaan tunai keluarga untuk kesehatan (OOP) yang
hampir 50% dari total pembiayaan kesehatan nasional, akan
menyebabkan resiko finansial bagi masyarakat yang sangat tinggi.
• Kecenderungan pembiayaan pemerintah yang semakin meningkat
untuk subsidi pelayanan kesehatan tanpa diimbangi dengan konsep
pemerataan dan keadilan, menimbulkan dampak ketimpangan
dalam peningkatan derajat kesehatan.
• Kebijakan Kesehatan barbasis kepada konsep pemerataan dan
keadilan diharapkan mampu untuk mengurangi ketimpangan
tersebut dan menurunkan dampak pemiskinan (impoverishment)
• Kebijakan tersebut juga diharapkan akan mengurangi dampak resiko
“bangkrut” kepada rumah tangga untuk menjadi miskin
(Catasthrophe)
• Konsep pemerataan untuk pembiayaan dan pelayanan kesehatan
akan mengurangi resiko salah sasaran dalam pemberian subsidi
pelayanan kesehatan  ASURANSI KESEHATAN
ANALISIS PENGGUNAAN SUBSIDI
RUMAH SAKIT PEMERNTAH; SUDAH
ADIL KAH?
Gambaran Umum Sumber Anggaran Kesehatan di
Kabupaten/Kota di Indonesia, tahun 2009-2010
Sumber: data diolah berbagai sumber, NHA Indonesia 2009 -2010

Masyarakat APBD KAB/KOTA


24% 19%

APBD PROVINSI
1%

APBN (DAK)
Lain-lain 9%
4%

APBN (JAMKESMAS)
8%

Jamkesda (Pelayanan
Kesehatan) APBN (Tugas
12% Pembantuan)
SUMBER DINAS LAIN 4%
Lembaga Swasta dan
Kemasyarakatan 1%
Penggunaan Anggaran Kesehatan Berdasarkan
Provider/Penyedia Pelayanan Kesehatan, tahun 2009-2010
Sumber: data diolah berbagai sumber, NHA Indonesia 2009 -2010
Researchers Educators
0% 1%

Management and
administration
22% General Hospitals
21%

Other health
providers
5%

Pharmacies Basic Health


7% Providers
44%
Penggunaan Anggaran Kesehatan Berdasarkan
Fungsi Kesehatan, tahun 2009-2010
Sumber: Data diolah berbagai sumber, NHA Indonesia 2009 -2010
Education and training of R&D in health, 0.3% Food, hygiene and water
health personnel, 1.4% control, 1.2%

Capital formation of
health provider
investment, 8.6% Curative care and
rehabilitative care, 36.1%

Health administration ,
6.0%

Prevention and public


health services, 28.4%

Medical goods dispensed


to out-patients, 17.9%
Kakwani Index Hospital In-Patient Subsidy, per Propinsi, 2001 and 2004

0.6000

0.5000

0.4000

0.3000

0.2000

Hospital IP 2001
0.1000
Hospital IP 2004

0.0000

-0.1000

-0.2000

-0.3000

Provinces
Kakwani Index on Hospital Out-Patient Subsidy, by Provinces, 2001 and 2004

0.4000

0.3000

0.2000

0.1000

0.0000
Hospital OP 2001

-0.1000
Hospital OP 2004
Linear (Hospital OP 2001)

-0.2000

-0.3000

-0.4000

-0.5000

Provinces
Kakwani Index on Public Hospital IP Subsidy, by Provinces, 2001, 2004, 2006

0.7000

0.6000

0.5000 BIA Kakwani Hospital IP 2001

BIA Kakwani Hospital IP 2004


0.4000
BIA Kakwani Hospital IP 2006

0.3000 Linear (BIA Kakwani Hospital IP 2001)


Kakwani Indeks

Linear (BIA Kakwani Hospital IP 2004)


0.2000
Linear (BIA Kakwani Hospital IP 2006)

0.1000

-
0 5 10 15 20 25 30 35
(0.1000)

(0.2000)

(0.3000)

(0.4000)
Provincial level by fiscal capacity
Contoh Kasus EQUITY dalam Subsidi
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
• Hasil Penelitian tentang Equity di atas dalam
pembiayaan pelayanan kesehatan (PMPK FK-
UGM 2009), menunjukkan adanya indikasi bahwa
kebijakan subsidi kesehatan Indonesia masih
terlihat dinikmati oleh orang kaya (pro-rich) dan
terjadi kesenjangan yang semakin besar (equality
reducing), khususnya untuk pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit sebelum tahun 2002, tetapi
kemudian membaik pada tahun 2004. Indikasinya
adalah adanya bantuan sosial untuk kesehatan
seperti JPKM dan Askeskin, menyebabkan
indikator Equity menjadi semakin membaik
Bacaan Lebih Lanjut
• O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2008, Analyzing Health Equity Using
Household Survey Data: A Guide to Techniques and Their Implementation,
WorldBank, Washington.
• O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2006, Effect of Payments for Health Care on
Poverty; Estimates In 11 Countries, The Lancet.
• O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2007, The Incidence of Public Spending on
Health Care; Comparative Studies among Asia Pacific Countries, World Bank
Economic Review.
• O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2008, Who Pays for Health Care in Asia Pacific,
Journal of Health Economics.
• O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2007, Catastrophic Payment For Health Care in
Asia Pacific, Journal of Health Economics.
• Ping, Whynes, Sach, 2008, Equity in health care financing: The case of
Malaysia, BioMed Central.
• Whitehead, 1991, The Concepts And Principles Of Equity And Health, Health
Promotion International, Great Britain.

You might also like