You are on page 1of 22

ANEMIA DEFISIENSI

BESI

Pustika Amalia Sp.(A)


Pendahuluan
 Anemia defisiensi besi (ADB) 
masalah dunia.
 Indonesia 1995 :

Survai RT : 40,5% balita


47,2% usia sekolah
Survai SD 1999 : 50% anak anemia
 ADB
Distribusi dan fungsi besi
Protein Jaringan/sel Besi, mg Jumlah besi Fungsi
dalam
tubuh (%)
Hemoglobin SDM 2.500 66 Transpor O2 dlm
darah

Myoglobin (protein otot Otot 500 13 Transpor O2 dlm otot


non-enzim)

Enzim Heme (sitokrom, Semua sel 50 1 Transpor, pemakaian,


oksidoreduktase) dan konsumsi O2 di
semua sel

Senyawa besi non heme Semua sel 200 5 Transpor O2 dan


cadangan besi di
semua sel
Feritin dan hemosiderin Hati, limpa, dan 500 13 Cadangan besi
sumsum tulang

Transferin Plasma dan 14 < 1 (0,4) Transpor besi


cairan
ekstravaskuler
Total - 3800 98 -
Pendahuluan
 Anemia defisiensi besi

Gangguan pada tumbuh kembang anak

 Komplikasi ringan :
– Kolonikia
– Atrofi papil lidah + Fe  sembuh
– Glositis – stomatitis
 Komplikasi berat
– Mudah infeksi
– Gangguan prestasi belajar + Fe  lama
– Gangguan mental sembuh/menetap
Diagnosis (1)
 Anamnesis
1. Pucat lama
2. Ditemukan penyebab/etiologi
3. Ada/tidak komplikasi
 Pemeriksaan fisis
1. Pucat
2. Tanpa perdarahan
3. Tanpa organomegali
4. Ada/tidak komplikasi
5. Penyebab
Diagnosis (2)
 Laboratorium
– Darah tepi : Hb , MCH , MCV , MCHC 
– Gambaran darah tepi : hipokrom, mikrositer
– Serum : SI , feritin 
– Pewarnaan besi sumsum tulang & jaringan
hati (invasif)
 Pada lab dg sarana terbatas  diagnosis
ditegakkan berdasarkan :
1. PF : pucat tanpa perdarahan/organomegali
2. Faktor predisposisi/etiologi
3. Darah tepi : anemia hipokrom-mikrositer
4. Responsif terhadap pemberian senyawa besi
Stadium defisiensi besi
Stadium Deplesi besi Defisiensi besi ADB

I II III

Deposit besi   


(feritin)
Serum Iron Normal  

Hemoglobin Normal Normal 


MCV,MCH,
MCHC 
Hasil penelitian
 IKA-FKUI
: 75% (dari 47 anak)
dengan Hb normal
– 1 pada stadium I
– 34 pada stadium II
 Studi
lain : 50% anak dengan Hb
normal  stadium II
Pengobatan
 Pemberian preparat besi
 Mengatasi penyebab
– Gizi  faktor utama
– Lain-lain
Pemberian preparat besi
 Cara : oral / parenteral
 Dosis : 3-6 mg/kg BB/hr besi elemental,
2x/hari sebelum sarapan pagi &
makan malam
 Evaluasi : Hemoglobin, retikulosit
 SI, feritin (bila ada biaya)
 Lama pemberian :
– Sampai SI-feritin normal
– Bila biaya (-) : ditambah 2 bulan sejak Hb
normal
Kandungan besi elemen
 Ascorbat 437 mg
 Aspartat 422 mg
 Karbamat 125 mg
 Fumarat 183 mg
 Klorida 214 mg
Mengandung 60 mg
 Gluseptat 544 mg besi elemen
 Glukonat 518 mg
 Laktat 310 mg
 Oksalat 193 mg
 Sulfat 300 mg
 Tortrat 268 mg
Respons pemberian terapi besi
Waktu setelah Respons
pemberian terapi besi
12-24 jam Replacement enzim besi intraseluler :
perbaikan subyektif : menurunnya
iritabilitas : meningkatnya nafsu
makan
36-48 jam Respons sumsum tulang awal :
hiperplasia sistem eritropoetik
48-72 jam Retikulositosis, puncak pada 5-7 hari
4-30 hari Peningkatan kadar hemoglobin
1 minggu : PIKA
1-3 bulan Repletion of stores 3 bulan : lidah
3-6 bulan Koillonikia
Transfusi
 Suspensi sel darah merah

Indikasi :
1. Hb < 6 g/dL
2. Hb > 6 g/dL, jika :
• Dehidrasi
• Operasi/narkose umum
• Infeksi berat
• Gagal jantung
Mengatasi penyebab
 Utama : faktor gizi
– Ketidaktahuan
– Ketidakmampuan

 Penyuluhan gizi/pencegahan primer


– < 1 th : ASI penyerapan 50%
Susu sapi penyerapan 10%
– >1 th :
 Susuformula < 24 oz/hari
 Makanan kaya Fe + vit C
 Cegah kelebihan BB
Makanan mengandung Fe
 Zat besi Heme :
– Sumber :
 Daging merah
 Ikan
 Ayam
– Bioavailabilitas tinggi
– Absorpsi tidak bergantung komponen dalam makanan
 Zat besi non Heme :
– Sumber :
 Buah-buahan
 Sayuran
 Sereal
 Susu
 Produk susu
– Absorpsi 2-4 % lebih rendah dari Heme
– Penyerapan dipengaruhi oelh beberapa faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi

 Menghambat  Meningkatkan
– Tanin (teh) – Daging
– Polifenol (kopi) – Vitamin C
– Fitat (padi/sereal)
– Kalsium, fosfat
– Keasaman lambung
– Infeksi H. Pylori
Beberapa penyebab anemia
defisiensi besi menurut umur
 Bayi di bawah umur 1 tahun
– Persediaan besi yang kurang al. karena berat badan lahir rendah atau
lahir kembar, ASI eksklusif tanpa suplementasi besi, susu formula
rendah besi, pertumbuhan cepat, anemia selama kehamilan
 Anak umur 1-2 tahun
– Masukan (intake) besi yang kurang karena tidak mendapat makanan
tambahan (hanya minum susu)
– Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun, BB lebih
– Malabsorpsi
 Anak berumur 2-5 tahun
– Masukan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe-
heme
– Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun
– Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena
divertikulum Meckeli
 Anak berumur 5 tahun – masa remaja
– Masukan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe-
heme
– Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi
parasit dan poliposis
 Usia remaja dan dewasa
– Pada wanita antara lain karena menstruasi berlebihan
Kebersihan lingkungan
I. Infeksi
A. Antibiotika / anti parasit
B. Penyuluhan kebersihan lingkungan
•MPO : limfosit dan netrofil
•Sel T
•Hipoksia umum

Viceousus
ADB Sirculus : Infeksi

•Absorpsi 
•Kebutuhan 

II. Lain-lain  Tabel


Pencegahan
1. Primer : intake adekuat
 Diet
 < 1 th : makanan tambahan kaya Fe +
Vit C
 > 1 th : susu formula, dll
 Fe dalam vitamin
ASI eksklusif
 Bayi matur : Fe habis dalam 6 bulan  berikan Fe
pada usia 4-6 bulan
 Bayi prematur : Fe habis dalam 4 bulan  berikan Fe
pada usia 1-2 bulan

2. Sekunder : skrining  terapi


Pencegahan sekunder
 Uji tapis terhadap bayi/anak dengan
risiko mengalami ADB
 Dilakukan pada usia 9-12 bulan (full
term)
 Bayi prematur/berat lahir rendah : 6
bulan (preterm, gemelli)
Pencegahan sekunder
 Balita dengan riwayat ADB
 Mengkonsumsi susu > 24 oz/hari
 Pola makan < mengandung Fe & vit C
 Pendatang dari negara sedang
berkembang
 Tinggal di daerah kumuh

Periksa 18-24 bulan


Suplementasi besi
 Bayi cukup bulan
– 1 mg/kgBB/hari, max 15 mg/hari
– dimulai umur 4 bulan
 Bayi prematur/BBLR
– Berat badan 1500-2000 gr : 2 mg/kgBB Max : 15 mg
– Berat badan 1000-1500 gr : 3 mg/kgBB /hari
– Berat badan < 1000 gr : 4 mg/kgBB
– Dimulai pada umur 1-2 bulan
(kepustakaan lain : 2 mgg)
 Anak
– < 14 thn : 10 mg/hari
– > 14 thn : 12 mg/hari (laki-laki)
15 mg/hari (perempuan)

You might also like