You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN CKD DIRUANGAN


KELAS INTERNE
RSUD DR. ACHMAD MOCTAR BUKITTINGGI

Oleh :
Dessy Karnilla,S.Kep
Hendra Holidun,S.Kep
Rahmat Ridho,S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES YARSI SUMBAR
BUKITTINGGI
BAB I
PENDAHULUAN

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan
cukup lanjut , serta bersifat persisten dan irreversible.
Menurut catatan medical record RS Fatmawati klien gagal ginjal kronik yang
dirawat di RS Fatmawati pada periode 1 Agustus 2003 – 31 Juli 2004 berjumlah
224 orang atau 6,73% dari 3327 penderita penyakit dalam yang dirawat, adapun
periode 1 Agustus 2004 – 31 Juli 2005 berjumlah 237 orang atau 6,03 % dari
3930 klien penyakit dalam yang dirawat, hal ini menunjukan penurunan jumlah
penderita gagal ginjal kronis yang dirawat sebesar 0,33 %, sedangkan jumlah
penderita gagal ginjal di RS Achmad Moechtar periode bulan September hingga
awal desember berjumlah 49 orang, namun demikian masalah keperawatan
yang sering timbul pada gagal ginjal kronik cukup kompleks, yang meliputi :
kelebihan volume cairan, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
kecemasan, penurunan cardiac out put, gangguan mobilitas fisik, konstipasi /
diare, resiko tinggi injuri perdarahan, perubahan proses pikir dan kurangnya
pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL


2.1.1 Anatomi
Secara normal, manusia memiliki dua ginjal (ginjal kanan dan
kiri) setiap ginjal memiliki panjang 12 cm, lebar 7 cm, dan tebal maksimum 2,5
cm, dan terletak pada bagian belakang abdomen, posterior terhadap
peritoneum, pada cekungan yang berjalan disepanjang sisi corpus vertebrae.
Lemak perinefrik adalah lemak yang melapisi ginjal. Ginjal kanan terletak agak
lebih rendah dari pada ginjal kiri karena adanya hepar pada sisi kanan. Sebuah
glandula adrenalis terletak pada bagian atas setiap ginjal.
2.1.2 Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal adalah sebagai berikut:
Pengaturan cairan tubuh dan mengontrol keseimbangan asam basa.
Ekskresi produk akhir metabolisme.
Memproduksi Hormon.
DEFINISI

Chronik Kidney Desease adalah kerusakan ginjal progresif


yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan
limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta
komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi
ginjal). (Nursalam. 2006).
Chronik Kidney Desease adalah suatu
sindrom klinis yang disebabkan oleh penurunan fungsi
ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan
cukup lanjut. ( Slamet Suyono, 2001).
KLASIFIKASI

Menurut (Sylvia A. Price. 2000), stadium dari Chronik Kidney Disease ada 3 yaitu :
a. Stadium Pertama
b. Stadium Kedua
c. Stadium Ketiga

PATOFISIOLOGI

Menurut Brunner dan Suddarth(2002),Slamet Suyono(2001) dan Sylvia A. Price,(2000)


adalah sebagai berikut : Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversibel dari berbagai penyebab diantaranya infeksi, penyakiy
peradangan, penyakit vaskular hipertensif, gangguan jaringan penyambung, gangguan
kongenital dan herediter, penyakit metabolik (DM, Hipertiroidisme), Nefropati toksik
(penyalahgunaan analgesik), nefropati obstruktif(saluran kemih bagian atas dan saluran
kemih bagian bawah).
Pada saat fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein
yang normalnya di ekskresikan kedalam urine menjadi tertimbun didalam darah, sehingga
terjadinya uremia dan mempengaruhi sistem sistem tubuh, akibat semakin banyaknya
tertimbun produk sampah metabolik, sehingga kerja ginjal akan semakin berat.
ETIOLOGI

Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan


kelas, antara lain:
•Infeksi misalnya pielonefritis kronik
•Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis
•Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna,
nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
•Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus
sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
•Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal
polikistik,asidosis tubulus ginjal
•Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
•Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
•Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher
kandung kemih dan uretra.
Sistem muskuloskeletal
MANIFESTASI KLINIS • Kram otot
• Kehilangan kekuatan otot
Manifestasi klinik menurut Suyono (2001)
adalah sebagai berikut: • Fraktur tulang
Sistem kardiovaskuler
•Hipertensi Sistem Integumen
•Pitting edema
•Edema periorbital
•Pembesaran vena leher
• Warna kulit abu-abu mengkilat
•Friction sub pericardial • Pruritis
Sistem Pulmoner
•Krekel • Kulit kering bersisik
•Nafas dangkal
•Kusmaull
•Sputum kental dan liat
• Ekimosis
Sistem gastrointestinal • Kuku tipis dan rapuh
•Anoreksia, mual dan muntah
•Perdarahan saluran GI
•Ulserasi dan pardarahan mulut
• Rambut tipis dan kasar
Nafas berbau amonia
Sistem Reproduksi
Sistem muskuloskeletal
Kram otot
• Amenore
Kehilangan kekuatan otot
Fraktur tulang
• Atrofi testis
KOMPLIKASI

•Hiperkalemia
• perikarditis,
•efusi perikardial,
•hipertensi,
•anemia
•dan penyakit tulang.
Pemeriksaan
Penunjang

•Pemeriksaan Urine
•Pemeriksaan Darah
•Pemeriksaan GDA
•KUB Foto
•Pielogram retrograd
•Arteriogram ginjal
•Ultrasono ginjal
•Biopsi ginjal
•EKG
•Foto kaki, tengkorak, kolumna spinal,
dan tangan
PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan
Medis
2. Penatalaksanaan
Keperawatan
3. Penatalaksanaan diit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1. Data Klinis
 Data Biografi
 Keluhan Utama
 Riwayat perjalanan penyakit
 Riwayat kesehatan masa lalu
 Riwayat kesehatan keluarga
2. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
3. Nutrisi-Metabolik
4. Eliminasi
5. Aktivitas-Latihan
6. Tidur-Istirahat
7. Kognitif-Persepsi
8. Peran-Hubungan
9. Seksualitas-Reproduksi
10.Koping-Toleransi Stress
11.Nilai-Kepercayaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine,


diet berlebihan dan retensi cairan serta natrium.
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penekanan diafragma, edema
pulmo ditandai dengan dipsnea
3) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan membran mukosa
mulut.
4) Gangguan integritas kulit, berhubungan dengan gangguan status metabolic,
akumulasi toksik dalam tubuh ↓, menurunya aktifitas kelenjar keringat,
(kalsium, fosfat), oedema dan nuoropati, ditandai dengan : gatal, luka, kulit
kering, eksariasi, oedema
5) Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai
oksigen ditandai dengan produksi Hb turun,
6) Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak
seimbangan cairan mempengaruhi volume sirkulasi, kerja miokardial dan
tahanan vaskular sistemik, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung,
ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia), akumulasi toksin (urea) klasifikasi
jaringan lunak.
BAB III
LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN

Nama : Ny.E
Umur : 40 tahun Keluarga terdekat yang dapat
Jenis kelamin : Perempuan segera dihubungi
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah Nama : Tn.N
tangga Umur : 23 tahun
Alamat : Taeh, Pendidikan : SMA
payakumbuh Alamat :Taeh,Payakumbuh
Tanggal masuk : 28 Hubungan dengan klien: Ibu
november 2014
No MR : 38 21 72
Tanggal pengkajian: 08 – 12
Desember 2014
STATUS KESEHATAN SAAT INI

Klien masuk rumah sakit RSUD Achmad Mochtar pada tanggal 28 november 2014
melalui IGD dengan keluhan nafsu makan menurun, badan terasa lemah, nyeri pada
kedua paha sampai lutut, klien tampak lemah, sklera ikterik, terlihat oedem pada
kedua paha sampai lutut, kesadaran kompos mentis

RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak umur 17 tahun, keluarga klien juga
mengatakan kalau klien memilki riwayat penyakit diabetes melitus. Keluarga klien juga
mengatakan klien pernah dirawat sebelumnya dengan penyakit yang sama sekitar 4
bulan yang lalu.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Klien mengatakan kalau keluarganya yaitu kedua orang tuanya pernah atau memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus.
Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-
obatan.
Pola Nutrisi
Klien mengatakan nafsu menurun, klien hanya menghabiskan kurang dari separuh
dari porsi yang diberikan pada klien. Klien memiliki diet makanan biasa rendah
protein (50 gr) rendah garam
Pola Eliminasi
Klien mengatakan BAB lancar, klien tidak mengalami gangguan ketika BAB hanya
saja pengeluaran BAB yang sedikit karena klien kurang intake makanan,
sedangkan pada sistem perkemihan klien tidak menggunakan alat bantu
perkemihan seperti kateter, klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
perkemihan hanya saja frekuensi yang sangat BAK nya jarang karena minum klien
yang dibatasi.
Pola Tidur dan Istirahat
Klien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari karena nyeri yang dirasakan
didaerah paha sampai lutut.
Pola Aktivitas dan Olah raga
Klien mengatakan aktivitas seperti makan, minum, mandi, berpakaian, toileting,
tidak dapat melakukannya secara mandiri, klien dibantu oleh keluarganya.

Pola Kognitif dan Persepsi


Tingkat keasdaran compos mentis, bicara klien normal namun agak terengah-
engah, klien menggunakan bahasa daerah dalam berbicara sehari-hari,
kemampuan memahami tepat.
Pola Koping dan Toleransi
Klien mengalami perubahan karena dulu klien sehat dan mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya, namun sekarang klien dirawat dirumah sakit karena
penyakit yang dideritanya, klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat
penghilang stres.

Pola Keyakinan-nilai
Agama : islam
Pantangan keagamaan tidak ada untuk saat ini, pengaruh agama sangat
besar dalam kehidupan sehari-hari, karena setiap lini kehidupan klien
berpedoman kepada agama.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Kompos mentis


TD : 160/100
Nadi :76 x/i
Suhu :24 x/i
Pernafasan :36,3 c

Kepala I: kepala simetris, lesi tidak terlihat, keadaan rambut bersih, berwarna agak
kemerahan.
P: Tidak teraba adanya pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, edema (-).

Mata : I : Mata simetris kiri dan kanan


Sklera ikterik
Konjungtiva anemis

Hidung : I : hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik, tidak
terlihat adanya lesi
P: Tidak ada massa, nyeri tekan tidak ada, pembengkakan tidak ada
Telinga : I : simetris kiri dan kanan, serumen tidak ada, tidak ada pembengkakan
P : Tidak teraba adanya massa
Mulut : I : mukosa bibir kering, tidak terlihat adanya pembengkakan dimulut, gigi tidak lengkap
P: tidak ada massa ataupun nyeri tekan
Leher : I: tidak ada pembesaran vena karotis, tidak ada lesi, tidak terlihat pembesaran kalenjer
tiroid
P : tidak teraba adanya massa, nadi karotis teraba, tidak ada nyeri tekan

Dada : I : dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan
P : tidak ada nyeri, fraktil fremitus normal
P : Sonor
A : bunyi nafas vesikuler

Jantung : I : Dada simetris , tidak ada lesi atau pembengkakan


A : bunyi jantung reguler

Abdomen : I: tidak ada bercak kemerahan pada abdomen, tidak terlihat adanya ruam atau bekas
memar
P: tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, tidak ada distensi abdomen
P: tympani
A: bising usus normal

Ekstremitas
Atas : I: tidak ada kelainan pada ekstremitas atas, tidak ada lesi, ruam bekas memar,
terpasang infus pada tangan sebelah kiri
Bawah : I : Terlihat adanya oedem pada ekstremitas bawah dengan ruang lingkup dari
paha sampai lutut.

Genitalia : klien tidak mengalami gangguan pada organ genitalia


Pemeriksaan Penunjang

USG Abdomen :
Hati membesar, permukaan rata, reguler, parenkim homogen /halus, pinggir / tumpul, vena tidak melebar,
duktus billiaris tidak melebar, SOL (-), vena portal melebar/ normal, asites (+)
Kandung empedu normal, batu (-), polip (-), dinding tipis
Pankreas normal
Lien normal
Ginjal (kiri dan kanan) mengecil, batu (+), hidronfosi (-), kista (-).

Pemeriksaan laboratorium

Kimia klinik 1 (29-11-2014)


Bilirubin total : 11,26 mg/dl
Gula darah pasa : 209
Ureum : 193,7
Kreatinin : 9,0
Kimia klinik II
SGOT :147
SGPT :70

Hematologi I
HB :6,1
LED :121
Kimia klinik 1 ( 5-12-2014)
Kimia klinik ( 2-12-2014)
Ureum :87,8
Ureum :135,4 Kreatinin : 4,6
Kreatinin :5,4 Hematologi 1
Hematologi I HB : 6,1
HB :5,2 Klimia Klinik 1 ( 6-12-2014)
Gula darah 2 jpp : 198 / 293
Kimia klinik I (3-12-2014) Tinja ( 9-12-2014)
Gula darah 2 jpp :235/299 Makroskopik : warna coklat, konsistensi
lunak
Protein total :7,0
Mikroskopik : eritrosit ( 0-1) / cpb, leukosit (0-2) /cpb,
Alkali fasfate :2585 bakteri (+)
Albumin :2,7 Tinja (10-12-2014)
Makroskopik : warna coklat, konsistesi lunak
Kimia klinik II Mikroskopik : leukosit (0-1) / cpb, bakteri (+)
SGOT : 104 Kimia klinik 1 ( 11-12-2014)
SGPT :32 Kreatinin : 4,5
Kolesterol total :208 Ureum :108,0
Hematologi 1
Kolesterol HDL :6
HB : 6,7
Kolesterol LDL :128 RBC : 2,27
Serologi-Imunologi WBC : 22,16
Anti HCV : No reaktif HCT : 19,6
HB s Ag : negtif
Anti AbsHG : non reaktif • Rontgen thoraks
Tulang dan jaringan lunak dinding dada tak tampak
Hematologi I kelainan, sinuses dan diafragma terselubung, pulmo :
hili kabur corak bronkovaskuler bertambah infiltrat
HB : 5,3 perihilir
LED : 125
Analisa data
Analisa
data...C:\Users\user\Documents\makalah
seminar ckd baru\makalah seminar
print\analisa_data_dan_cat_perkembangan_k
mb_2.doc
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan analisa kasus dengan asuhan keperawatan teoritis tidak terdapat


kesenjangan baik dari konsep penyakit dan diagnose keperawatan. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama lima hari tanggal 08 - 12 November 2014
kepada pasien Ny. E dengan chronic kidney desease (CKD) di ruang rawatan kelas
interne RSUD DR. Achmad Mochtar tahun 2014 yaitu sebagai berikut :
:

•Intervensi keperawatan disusun berdasarkan dengan prioritas kebutuhan


pasien dengan tujuan tidak terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada
pasien.
•Implementasi dilaksanakan selama 5 hari yaitu tanggal 08 - 12 desember 2014
dengan mengacu pada rencana tindakan yang telah disusun untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
•Setelah dilakukan implementasi keperawatan, pasien menunjukkan adanya
perubahan yang lebih baik. Kebutuhan dasar pasien secara bertahap dapat
terpenuhi dan setelah dilakukan intervensi (hemodialisa) klien mulai membaik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisa kasus dengan asuhan keperawatan teoritis tidak terdapat


ksenjangan baik dari konsep penyakit dan diagnose keperawatan. Setelah dilakukan
asuhan keperawatan selama lima hari tanggal 08 - 12 desember 2014 kepada pasien
Ny. E dengan chronic kidney desease di ruang rawatan kelas interne RSUD DR.
Achmad Mochtar tahun 2014 kelompok dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu
sebagai berikut :
•Cronik Kidney Desease adalah suatu gangguan fungsi renal yang progresif irreversible
yang disebabkan oleh adanya penimbunan limbah metabolik di dalam darah, sehingga
kemampuan tubuh tidak mampu mengekskresikan sisa- sisa sampah metabolisme dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
•Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler
(nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen
nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626)
•Manifestasi klinik menurut suyono (2001) adalah sebagai berikut : sistem
kardiovaskuler: hipertensi, pitting edema, edema periorbital, pembesaran vena leher,
friction sub pericardial. sistem pulmoner: krekel, nafas dangkal, kusmaull, sputum
kental dan liat. sistem gastrointestinal: anoreksia, mual dan muntah, perdarahan
saluran GI, ulserasi dan pardarahan mulut, nafas berbau ammonia. sistem
musculoskeletal: kram otot.
•Intervensi keperawatan disusun berdasarkan dengan prioritas kebutuhan pasien
dengan tujuan tidak terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien.
•Implementasi dilaksanakan selama lima hari yaitu tanggal 08 - 12 desember 2014
dengan mengacu pada rencana tindakan yang telah disusun untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Setelah dilakukan implementasi keperawatan, pasien menunjukkan adanya
perubahan yang lebih baik. Kebutuhan dasar pasien secara bertahap dapat terpenuhi
dan setelah dilakukan intervensi (hemodialisa) klien mulai membaik.

4.1Saran
Bagi tenaga kesehatan
Bagi Rumah Sakit
Bagi Institusi Pendidikan
THANK YOU
FOR
ATTENTION

You might also like