You are on page 1of 19

Arteriovenous

Malformation
Apa itu Malformasi Arteriovena
• Malformasi arteriovena adalah sambungan abnormal antara
arteri dan vena.
• Malformasi arteriovena terjadi ketika terdapat defek pada
sistem pembuluh darah, yang kemungkinan terjadi pada
saat perkembangan janin.
• Kasus malformasi arteriovena yang berkembang pada tahap
setelah perkembangan janin juga pernah dilaporkan.
• Struktur anatomis dari malformasi arteriovena disebut
sebagai nidus.
• Nidus terdiri dari satu atau lebih arteriol dan beberapa vena
drainase
• Pembuluh darah pada malformasi arteriovena pada
umumnya mengalami dilatasi dan saling bertautan.
2
Perbandinganantarapembuluhdarahnormal danpembuluhdarahpada
malformasiarteriovena

Pembuluh Darah Normal Pembuluh Darah pada Malformasi


Arteriovena
Aliran darah dari Aliran darah Aliran darah dari Aliran darah
jantung menuju jantung jantung menuju jantung
Malformasi
Arteriovena

Arteri Jaringan Vena Arteri Jaringan Vena


Kapiler Kapiler
Gejala Malformasi Arteriovena
Sebagian besar pasien tidak merasakan gejala apapun.

Namun, pada sebagian kecil pasien, malformasi arteriovena dapat


mengakibatkan kejang dan nyeri kepala.
• Kejang yang terjadi dapat merupakan kejang total/parsial, menimbulkan
hilangnya kontrol motorik, konvulsi, atau bahkan penurunan kesadaran.
• Nyeri kepala yang terjadi memiliki frekuensi, durasi dan intensitas
bervariasi. Terkadang nyeri kepala dapat berupa nyeri parah seperti
migrain. Lokasi nyeri kepala tidaklah spesifik dan mengenai keseluruhan
bagian otak.

4
Gejala Malformasi Arteriovena
AVM dapat menimbulkan “bruit”.
• Suara aliran darah yang ritmik, cepat, whooshing (seperti berhembus)
melalui arteri dan vena pada AVM
• Tanda khas dari AVM
• Dapat menimbulkan gangguan pendengaran, gangguan tidur, dan distres
psikologis

Gejala AVM dapat timbul pada berbagai usia, namun biasanya bermanifestasi
pada kelompok usia 20-50 tahun. AVM yang tidak bergejala hingga usia 50
tahun akan tetap stabil dan tidak menimbulkan gejala apapun.

5
Gejala Malformasi Arteriovena
Gejala neurologis yang timbul tergantung pada lokasi AVM:
• Kelemahan otot atau paralisis pada satu bagian tubuh
• Gangguan visual, seperti hilangnya sebagian lapangan pandang
• Masalah dalam memahami bahasa atau berkomunikasi
• Sensasi abnormal (kebas, kesemutan, nyeri spontan)
• Gangguan mental
• Demensia
• Hilangnya koordinasi (gangguan gait)
• Kesulitan untuk mengerjakan hal-hal yang membutuhkan perencanaan
• Ketidakmampuan mengontrol pergerakan mata
• Defisit memori
6
• Halusinasi
Faktor Risiko yang dapat menyebabkan Ruptur AVM

• Beberapa kekhasan anatomis (seperti


jenis arteri/vena penyebab AVM) akan
dipertimbangkan sebelum
memperkirakan risiko ruptur malformasi
arteriovena.
• Faktor risiko ruptur malformasi
arteriovena lain:
• Ukuran (diameter <3 cm)
• Lokasi di dalam jaringan otak
• Kehamilan
• Tekanan arteri tinggi
• Keberadaan aneurisma 7
Faktor Risiko yang dapat menyebabkan Ruptur AVM

• Dokter akan menggunakan


skala khusus untuk
memperkirakan risiko ruptur
malformasi arteriovena.
• Mortalitas berkaitan dengan
ruptur malformasi
arteriovena cukup tinggi (53-
81%)

8
Bagaimana diagnosis malformasiarteriovenaditegakkan?

Diagnosis

Magnetic
Computed Digital Subtractive
Resonance
Tomography Angiography
Imaging
Bagaimana diagnosis malformasiarteriovenaditegakkan?

Magnetic Resonance Imaging


• Pemeriksaan non-invasif.
• Pemeriksaan ini menggunakan medan magnetik untuk memeriksa
adanya perubahan pada jaringan otak.
• Pemeriksaan ini memiliki hasil gambar yang lebih baik dibandingkan
computed tomography.
• Penggunaan lain dari magnetic resonance imaging, yang disebut sebagai
medical resonance angiography, juga dapat digunakan sebagai alat
diagnosis.
• Medical resonance angiography mencatat pola dan kecepatan aliran
darah yang melintasi suatu malformasi arteriovena.
Bagaimana diagnosis malformasiarteriovenaditegakkan?

Computed Tomography
• Pemeriksaan ini dilakukan dengan membuat gambar potongan kepala,
otak atau sumsum tulang belakang dengan sinar X (sinar ronsen).
• Pemeriksaan ini dapat mendeteksi perdarahan, namun memiliki
sensitivitas rendah untuk mendeteksi malformasi arteriovena sebagai
penyebab suatu perdarahan.
Bagaimana diagnosis malformasiarteriovenaditegakkan?

Computed Tomographic Angiography


• Pemeriksaan ini dapat menggambarkan nidus dari suatu malformasi
arteriovena, dan dapat digunakan untuk memeriksa perjalanan/aliran
darah dari nidus ke vena.
• Namun, pemeriksaan ini tidak dapat memberikan informasi pola aliran
darah lokal pada suatu malformasi arteriovena.
Bagaimana diagnosis malformasiarteriovenaditegakkan?

Digital Subtractive Angiography


• Pemeriksaan ini merupakan baku emas dari seluruh pemeriksaan
malformasi arteriovena.
• Pemeriksaan ini membantu mengetahui pola aliran darah dari suatu
malformasi arteriovena dengan memberikan informasi mengenai:
• Suplai arteri
• Laju aliran darah (blood flow rate) pada masing-masing komponen
malformasi arteriovena
• Drainase vena
• Morfologi nidus
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Pemantauan
• Pasien dengan malformasi arteriovena akan dipantau sesuai dengan
pertimbangan dari dokter.
• Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, terdapat risiko perdarahan dan
komplikasi neurologis yang timbul dari malformasi arteriovena. Namun,
operasi juga memiliki risikonya sendiri. Dokter akan mempertimbangkan
matang-matang mengenai risiko vs manfaat dan akan mengambil keputusan
dalam hal ini.
• Terapi definitif malformasi arteriovena adalah operasi atau terapi iradiasi fokus.

14
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Operasi Konvensional
• Operasi pada penatalaksanaan malformasi arteriovena dilakukan dengan mengambil
bagian inti malformasi arteriovena dengan menyisakan sangat sedikit kerusakan pada
jaringan di sekitarnya.
• Pembedahan menjadi tatalaksana terpilih jika lokasi lesi malformasi arteriovena mudah
dijangkau dan berukuran kecil.
• Sebelum operasi, pasien diberikan anestesi umum.
• Kemudian, dilakukan bukaan tulang sesuai dengan lokasi AVM.
• Ahli bedah kemudian menyusuri jaringan saraf untuk mencapai arteri yang menjadi
sumber (feeding) malformasi arteriovena.
• Kemudian dilakukan reseksi/pemotongan malformasi arteriovena dan lesi diangkat dari
otak.
• Modalitas terapi lain sebaiknya dipertimbangkan jika lokasi AVM tidak mudah dijangkau.
15
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Operasi Konvensional

16
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Radiosurgery
• Prosedur radiosurgery dilakukan dengan menggunakan radiasi yang
difokuskan pada lesi malformasi arteriovena.
• Pancaran radiasi tersebut merusak dinding pembuluh darah AVM.
• Pembuluh darah yang terkena radiasi akan mengalami degenerasi seiring
berjalannya waktu dan akan mereda dengan sendirinya.
• Radiosurgery dipertimbangkan pada pasien dengan malformasi arteriovena
berukuran kecil dengan diameter kurang dari 3 cm, ataupun pada pasien-
pasien dimana risiko operasi/teknik endovaskuler cukup tinggi.

17
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Teknik Endovaskuler (embolisasi presurgical atau preradio-surgical)


• Embolisasi digunakan untuk malformasi arteriovena
yang terletak sangat dalam dan tidak mudah Material
diakses. emboli akan
menyumbat
• Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan arteri pada
embolus yang dimasukkan melalui pembuluh AVM.
darah, yang akan tersangkut pada pembuluh darah
target dan menghambat aliran darah di lokasi
tersebut.
• Embolus tersebut diarahkan dengan menggunakan
Selang kateter
kateter fleksibel melalui arteri, dengan ujung selang dimasukkan melalui
diposisikan pada lesi malformasi arteriovena. arteri karotis hingga 18
ke lesi AVM.
Penatalaksanaan Malformasi Arteriovena

Teknik Endovaskuler (embolisasi presurgical atau preradio-surgical)


• Setelah selang mencapai lokasi target, material
emboli kemudian dimasukkan sehingga terjadi Material
sumbatan dan mengkoreksi jalur aliran darah. emboli akan
menyumbat
• Material emboli yang digunakan dapat berupa arteri pada
bahan padat maupun cair. AVM.

• Embolisasi tidak mengobliterasi malformasi


arteriovena secara sempurna; tindakan ini
dilakukan bersama-sama dengan operasi dan
radiosurgery untuk memfasilitasi pengangkatan lesi
Selang kateter
AVM melalui metode operasi. dimasukkan melalui
arteri karotis hingga 19
ke lesi AVM.

You might also like