You are on page 1of 14

ASKARIASIS ( Infeksi Cacing

Gelang )
Definisi

• Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh


ascaris lumbricoides, yang merupakan
nematoda terbesar. Angka kejadian di dunia
lebih banyak

Sumber Penularan
• Reservoir atau sumber penularan dapat
berupa organisme hidup atau benda mati
(misalnya tanah dan air. Konsep reservoir pada
Ascaris lumbricoides, adalah tanah, air dan
makanan yang mengandung telur Ascaris
lumbricoides
Siklus Hidup
• Awalnya cacing betina akan mengeluarkan telur di usus
halus dan keluar bersama tinja dan belum matang,
pematangan di tanah sekitar 20-24 hari, suhu optimum
30ºC
• Apabila manusia tertelan telur infektif, larva akan
keluar di duodenum, menembus dinding usus halus, ke
venula mesenterika, masuk ke sirkulasi porta, jantung
kanan, paru-paru melalui pembuluh darah kecil,
jaringan alveolar paru, migrasi ke saluran pernapasan
atas (bronkhiolus, bronkus, trakea, epiglotis), tertelan
turun ke esofagus, menjadi dewasa di usus halus (
siklus berlangsung : 65-70 hari )
Epidemiologi
• A. Lumbricoides dijumpai di seluruh dunia,
diperkirakan 1,3 milyar orang pernah terinfeksi dengan
cacing ini atau terinfeksi bersamaan dengan cacing lain
• Di daerah tropis, infeksi cacing mengenai hampir
seluruh lapisan masyarakat, terutama pada anak-anak.
Yang biasanya terinfeksi melalui jari ibunya yang
mengandung telur ascaris
• Perbedaan insiden dan intensitas infeksi pada anak dan
orang dewasa biasanya disebabkan oleh perbedaan
dalam kebiasaan aktivitas dan perkembangan imunitas
• Prevalensi tertinggi ascariasis di daerah tropis pada
usia 3-8 thn
Manifestasi klinis
• Sebagian besar kasus tidak menunjukkan
gejala, tetapi karena tingginya angka infeksi
morbiditasnya perlu diperhatikan
• Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh :
a. Migrasi larva
b. Cacing dewasa
• Gejala ascariasis disebabkan oleh stadium larva dan
dewasa.

– Stadium larva  Sindroma Loeffler : batuk-batuk, eosinofil


dalam darah meningkat, tampak bercak infiltrat pada
Rontgen foto thorax.
– Stadium dewasa  infeksi ringan bisa menyebabkan
gangguan abdomen. Infeksi berat dapat menyebabkan
anemia dan malabsorpsi.
– Bolus cacing dewasa dapat menyebabkan ileus obstruksi.
– Bila cacing nyasar ke tempat lain dapat terjadi infeksi
ektopik.
Diagnosis

• Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan


telur dalam tinja atau larva pada sputum.

• Dapat juga dengan menemukan cacing dewasa


yang keluar bersama tinja, atau melalui mulut
atau hidung dikarenakan muntah, dan ada pula
yang keluar melalui anus pada infeksi berat.
Pengobatan
• Pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB/hari, dosis tunggal,
memberikan hasil yang memuaskan
• Mebendazol, dosis 100mg, 2x1 hari diberikan selama 3
hari berturut-turut. Hasil pengobatan baik, tetapi efek
samping berupa iritasi terhadap cacing, sehingga
cacing dapat teransang untuk bermigrasi ke tempat lain
• Oksantel-pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB, dosis
tunggal memberikan hasil yang baik
• Albendazol, pada anak di atas 2 tahun dapat diberikan
2 tab (400mg) atau 20ml suspensi, dosis tunggal
Pencegahan

• Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman. tinja


harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak
mencemari sumber air.
• Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau
menyiapkan makanan
• Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah)
sebagai lalapan, hendaklah dicuci bersih dan disiram
lagi dengan air hangat
• Minum obat cacing setiap 6 bulan sekali
• Memakai jamban/WC
• Minum air yang sudah dimasak mendidih

• Di taman kanak-kanak dan sekolah dasar harus secara rutin diadakan


pemeriksaan parasit, sedini mungkin menemukan anak yang
terinfeksi parasit dan mengobatinya dengan memberikan obat
cacing.

• Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan
berobat ke Rumah Sakit.

• Meski sebagian besar penderita parasit usus tidak ada gejala sama
sekali, tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain,
dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama
tinja, jika hanya diperiksa sekali mungkin tidak terlihat, maka
sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara teratur dan mengobatinya.
• Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik,
hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti:
– Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
– Sebelum melakukan persiapan makan dan hendak
makan, tangan haruslah dicuci bersih dan disiram lagi
dengan air hangat karena telur cacing askariasis dapat
hidup dalam tanah selama bertahun-tahun.
– Buang air besar di jamban, tidak di kali atau di kebun.
• Bila pasien menderita beberapa jenis cacing
askariasis harus diterapi terlebih dahulu dengan
pirantel pamoat.

You might also like