You are on page 1of 12

Kelompok : 4

Anggun putri utami


Intan hamytre oktarani
Khoiriyah
M heri aprizal
Tetralogi of Fallot (TOF) adalah
kelainan jantung congenital dengan
gangguan sianosis yang ditandai dengan
kombinasi empat hal yang abnormal
meliputi Defek Septum Ventrikel,
Stenosis Pulmonal, Overriding Aorta dan
Hipertrofi Ventrikel Kanan. (Buku Ajar
Kardiologi Anak, 2002).
 Laboratorium
 Gambaran Radiologi
 Elektrokardiogram
 Ekokardiogram
 Kateterisasi jantung
 PENGKAJIAN
1.Aktivitas / istirahat
• Gejala :
keletihan / kelelahan terus menerus sepangjang hari, insomnia, nyeri
dada dengan aktivitas. Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan
tenaga. Pusing dan rasa berdenyut.
• Tanda : gelisah, takikardi, perubahan status mental
misalnya : letargi. Tanda vital berubah pada aktivitas
2. Sirkulasi
• Gejala : Riwayat hipertensi, bengkak pada kaki,
abdomen, IM baru atau akut.
• Tanda :Warna : kebiruan, pucat, abu-abu, sianotik
• Edema : Mungkin dependen, umum, atau pitting,
khususnya pada ekstremitas.
• Frekuensi jantung : Takikardi
• Tekanan nadi : Mungkin sempit, menunjukan penurunanvolume
sekuncup
• Hepar : Pembesaran/dapat teraba
• Bunyi nafas : Rongki
• Irama jantung : Disritmia, misalnya fibrilasi atrium, kontraksi
ventrikel prematur/takikardi, blok jantung.
• Punggung kuku : Pucat atau sianosis dengan pengisian kapiler
lambat.
• Murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis
3. Integritas
• Gejala : Ansietas, rasa takut
• Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, misalnya : ansietas,
marah, ketakutan.
4. Eleminasi
• Gejala: Penurunan berkemih, berkemih di malam hari
5. Makanan atau Cairan
• Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah,
pembengkaan ekstremitas bawah
• Tanda : Distensi abdomen,
edema (umum, dependen, tekanan, pitting)
6. Neorosensori
• Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan
• Tanda : Letargi, diorientasi, perubahan perilak
7. Nyeri atau kenyamanan
• Gejala
: Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen
kanan atas, sakit pada otot
• Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit
(menarik diri)
8. Pernapasan
• Gejala: Dipsnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal, penggunaan bantuan pernapasan misalnya, oksigen
atau medikasi
• Tanda : Pernapasan takipnea, napas dangkal,
• Bunyi napas : Rongki
• Fungsi mental : Kegelisahan
• Warna kulit : Pucat atau sianosis
9. Pemeriksaan Diagnostik
• EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, iskemia,
disritmia misalnya, takikardi, fibrilasi atria.
• Ekokardiogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik
dan serambi, perubahan dalam fungsi atau struktur katup atau area
kontraktilitas ventricular.
• Rontgen dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung,
bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertopi bilik atau serambi,
atau perubahan dalam pembuluh darah mencerminkan peningkatan
tekanan pulmonal.
• Enzim Hepar : Meningkat dalam gagal atau kongestif hepar.
• AGD : Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis
respiratorik ringan (dini) atau hipoksemia denganpeningkatan PCO2
(akhir).
 Dx. 1 : Penurunan cardiac output b.d
sirkulasi yang tidak efektif
denganadanya malformasi jantung
 Dx. 2 : Intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan pemenuhan O2
terhadap kebutuhan tubuh.
 Dx. 3 : Kurang pengetahuan tentang
kondisi, kebutuhan pengobatan b.d
kurang terpajan pada informasi tentang
penyakit katup jantung
Dx.1 : Penurunan cardiac output b.d sirkulasi yang tidak efektif
denganadanya malformasi jantung
 Tujuan dan Kriteria Hasil : Setelah diberikan asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam, diharapkan penurunan cardiac output pada
klien dapat diatasi, dengan kriteria hasil :
• Tanda vital dalam rentang normal
• Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
• Tidak ada penurunan kesadaran
 Intervensi
• Kaji frekuensi nadi, RR, TD secara teratur setiap 4 jam.
• Catat bunyi jantung.
• Kaji perubahan warna kulit terhadap sianosis dan pucat
• Pantau intake dan output setiap 24 jam.
• Batasi aktifitas secara adekuat.
• Berikan kondisi psikologi lingkungan yang tenang
Dx. 2 : Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2
terhadap kebutuhan tubuh.
 Tujuan dan Kriteria Hasil : Setelah diberikan asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah intoleransi aktivitas dapat
teratasi dengan kriteria hasil:
• Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai
peningkatan TD, nadi, RR
• Tanda-tanda vital dalam rentang normal
• Status kardiopulmunari adekuat

 Intervensi
• Ikuti pola istirahat pasien, hindari pemberian intervensi
pada saat istirahat.
• Lakukan perawatan dengan cepat, hindari pengeluaran
energy berlebih dari pasien.
• Bantu pasien memilih kegiatan yang tidak melelahkan.
• Hindari perubahan suhu lingkungan yangmendadak.
• Kurangi kecemasan pasien denganmemberi penjelasan
yang dibutuhkan pasien dan keluarga.
• Respon perubahan keadaan psikologis pasien
(menangis,murung dll) denganbaik
Dx. 3 : Kurang pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan
pengobatan b.d kurang terpajan pada informasi tentang
penyakit katup jantung
 Tujuan dan Kriteria Hasil : Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kurang
pengetahuan dapat teratasi dengan criteria hasil:
• Menyatakan pemahaman proses penyakit, program
pengobatan dan potensial komplikasi
• Mengidentifikasi perilaku/perubahan pola hidup untuk
mencegah komplikasi
• Mengenali kebutuhan untuk kerja sama dan mengikuti
perawatan

 Intervensi :
• Jelaskan dasar patologi abnormalitas katup
• Jelaskan rasional pengobatan, dosis, efek samping, dan
pentingnya minum obat sesuai resep
• Diskusikan kebutuhan pasien untuk keseimbangan
aktivitas dan istirahat
Pada tahap implementasi ini dilakukan
pengerjaan atau implementasinya
terhadap intervensi yang ditentukan.
Pada tahap ini persiapan sangatlah
penting untuk menunjang keberhasilan
dalam implementasi
Pada tahap evaluasi dilakukan
penilaian terhadap hasil implementasi
selama 3x24 jam. Apabila masalah belum
teratasi, maka intervensi dilanjutkan atau
ditambah dengan intervensi lainnya

You might also like