Professional Documents
Culture Documents
Diagnosa
Computed Elektro
tomography
(CT) myografi
Lanjutan…..
Tes darah : untuk mendeteksi antibodi
terhadap acetylcholine receptor dan
kadangkala antibodi lain hadir pada orang
dengan gangguan tersebut.
Electromyography : perangsangan otot,
kemudian merekam kegiatan listrik
mereka)
Computed tomography (CT) : dilakukan
untuk menilai kelenjar thymus dan untuk
memastikan apakah ada thymoma.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Antikolinesterase
Imunosupresif :
penekan antigen yang
abnormal
(prednison, imuran,
ellcept)
Lanjutan
Antikolinesterase (seperti neostigmine
dan pyridostigmine). Obat ini berfungsi
untuk menguatkan kembali kerja otot
sekaligus memperbaiki sistem saraf otot.
Imunosupresif (penekan antigen yang
abnormal) seperti prednison dan
cyclosporin juga tidak jarang digunakan
TERAPI PEMBEDAHAN
Thymectomy jarang dilakukan. Hal ini
sengaja dilakukan untuk pengambilan
kelenjar thymus
Plasmapheresis (pertukaran plasma).
Terapi ini sangat efektif untuk pengobatan
Myasthenia Gravis terutama untuk
persiapan pembedahan. Plasmapheresis
juga berguna untuk memperbaiki gejala
myasthenia gravis.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas klien : Meliputi nama, alamat, umur, jenis
kelamin, status
2. Riwayat kesehatan : Diagnosa miasenia didasarkan
pada riwayat dan pesentasi klinis. Riwayat kelemahan
otot setelah aktivitas dan pemulihan kekuatan
parsial setelah istirahat sangatlah menunjukkan
miastenia gravis, pasien mugkin mengeluh kelemahan
setelah melakukan pekerjaan fisik yang sederhana.
riwayat adanya jatuhnya kelopak mata pada
pandangan atas dapat menjadi signifikan, juga bukti
tentang kelemahan otot.
Lanjutan
Pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi (adanya ptosis dan senyum yang horizontal)
b. kelemahan otot-otot palatum: menyebabkan suara
sengau (nasal twang to the voice) serta regurgitasi
makanan terutama yang bersifat cair ke hidung
penderita, kesulitan dalam mengunyah serta
menelan makanan (sehingga dapat terjadi aspirasi
cairan yang menyebabkan penderita batuk dan
tersedak saat minum)
c. kelemahan otot-otot rahang : penderita sulit untuk
menutup mulutnya, Otot-otot leher mengalami
kelemahan (gangguan pada saat fleksi serta ekstensi
dari leher), otot-otot pergelangan tangan serta jari-jari
tangan sering kali mengalami kelemahan
(ekstremitas bawah, sering kali terjadi kelemahan
melakukan dorsofleksi jari-jari kaki)
Lanjutan
d. Kelemahan otot-otot pernapasan yang menyebabkan
gagal napas akut, dimana hal ini merupakan suatu
keadaan gawat darurat dan sangat
diperlukantindakan intubasi. Kelemahan otot-otot
faring dapat menyebabkan kolapsnya saluran napas
atas dan kelemahan otot-otot interkostal serta
diafragma dapat menyebabkan retensi
karbondioksida sehingga akan berakibat terjadinya
hipoventilasi dispnea (resiko terjadi aspirasi dan
gagal pernafasan akut)
e. Hipotensi atau hipertensi, takikardi atau bradikardi
f. Gangguan aktifitas atau mobilitas fisik, kelemahan
otot yang berlebihan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN,
NURSING INTERVENTIONS
RENCANA KEPERAWATAN PADA
PASIEN MYASTEMIA GRAVIS.docx