You are on page 1of 23

 Kekerasan adalah kekuatan fisik yang

digunakan untuk menyerang atau merusak


orang lain, tindakan ini merupakan tindakan
tidak adil dan sering mengakibatkan cedera
fisik.
( issacs,2010 : 126 ).
 Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku
yang bertujuan melukai seseorang secara
fisik maupun psikologis yang dapat melukai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
(Jenny,2010:120).
Menurut Stearen kemarahan adalah kombinasi
dari segala sesuatu yang tidak enak, Seperti:
 cemas
 tegang
 dendam
 sakit hati
 Frustasi
 Hilangnya harga diri
 Penganiayaan fisik
 Pengabaian
 Penganiayaan psikososial
 Penganiayaan ekonomi
 Penganiayaan seksual
 Muka merah dan tegang
 Pandangan tajam
 Mengatapkan rahang dengan kuat
 Mengepalkan tangan
 Jalan mondar-mandir
 Bicara kasar
 Suara tinggi, menjerit atau berteriak
 Mengancam secara verbal atau fisik
 Melempar dan memukul benda atau orang
lain
 Merusak barang atau benda
 Tidak memiliki kemampuan, mencegah,
mengendalikan prilaku kekerasan.
(Keliat,2010:126)
A. Pengkajian
1. Identitas klien

2. Alasan Masuk
3. Faktor Predisposisi
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
b. Ukuran
c. Keluhan Fisik
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep Diri
c. Hubungan Sosial
d. Spritual
e. Pengalaman masa lalu
6. Status Mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
e. Afek
f. Interaksi selama wawancara
g. Persepsi
h. Proses fikir
i. Isi pikir
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
l. Perhatian/tingkat konsentrasi
m. Kemampuan penilaian
n. Daya tarik diri
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekanisme koping
9. Aspek Medis
10. Masalah Psikososial dan
lingkungan
Daftar Masalah keperawatan
 Resiko tindak kekerasan
 Perilaku kekerasan
 Isolasi sosial menarik diri
 Harga diri rendah
 Koping individu inefektif
 Koping keluarga inefektif
 Regumen teraupeutik inefektif
Resiko tindakan kekerasan
terhadap diri sendiri dan
orang lain

Perilaku
kekerasan

Regumen Isolasi sosial menarik


terapiutik diri
inefektif
Harga diri
rendah
Koping keluarga
Inefektif
Koping individu
infektif
NO. Data Masalah Keperawatan

1. Ds: Klien mengatakan pernah melakukan Resiko tindak kekerasan terhadap


penganiayaan secara fisik pada orang lain diri sendiri dan orang lain
dan dirinya sendiri.
Do: Klien suka marah tanpa sebab,
Mengamuk, dan mengeluarkan suara keras.
2. Ds: Klien sering marah-marah, Mengamuk, Perilaku kekerasan
merusak barang-barang dan mau memukul.
Do: Klien tampak lebih emosi, mata melotot,
muka merah, tangan dikepal seperti ingin
meringis.
3. Ds: Klien mengatakan malas bergaul Isolasi sosial menarik diri
Bergabung dengan orang lain.
Do: Klien tampak menyendiri dan
mengasingkan diri.
4. Ds: Klien mengatakan tidak dihargai oleh Harga diri rendah
keluarganya.
Do: Klien tampak sedih dan kecewa dan
klien sering menunduk jika diajak
bicara.
5. Ds: Klien mengatakan kurang Koping keluarga infektif
diperhatikankeluarga dan tidak
dihargai.
Do: Keluarga klien tidak tampak
mengunjungi klien dirumah sakit.
6. Ds: Klien mengatakan malas minum Regumen terapeutik inefektif
obat.
Do: Keluarga klien kurang pengetahuan
tentang pengobatan
 Resiko tindak kekerasan
 Perilaku Kekerasan
 Isolasi sosial menarik diri
Diagnosa
 Perilaku Kekerasan

TUM:
 Klien dapat berhubungan dengan orang lain
secara optimal
TUK:
 Klien dapat membina hubungan saling
percaya
 Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan
aspek positif yang dimiliki
 Klien dapat menilai kemampuan yang
digunakan
 Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya
Intervensi:
 Bina hubungan saling percaya
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien
 Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi
nilai negatif
 Utamakan memberikan pujian yang realistik
Rasionalisasi:
 Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk
kelancaran hubungan interaksi selanjutnya
 Diskusikan tingkat kemapuan klien sesuai
dengan nilai realitas konsep diri/integritas ego
diperlukan sebagai dasar asuhan keperawatan
nya. Reinfercoment akan meningkatkan harga
diri, pujian yang realisik tidak menyebabkan klien
melakukan kekuatan hanya karena ingin
mendapat pujian
 Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan
yang dimiliki adalah pirasat untuk berubah
 Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri
memotivasi untuk tetap mempertahankan
penggunaannya
Implementasi
 Membina hubungan saling percaya dan
mengunakan prinsip komukasi terapiutik
 Menanyakan nama lengkap klien dengan
nama panggilan klien yang disukai klien
 Mengkaji pengetahuan klien tentang prilaku
menarik diri dan tanda-tandanya
 Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan penyebab menarik
diri atau tidak mau bergaul
Evaluasi
 Klien menunjukkan rasa senang, ada kontak
mata, mau berjabat tangan, mau menyebukan
nama, mau menjawab salam, klien mau
duduk berdampingan dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang dihadapinya.
 Klien mengidentifikasikan kemampuan dan
aspek positif yang dimilikinya
 Klien menilai kemampuan yang dapat
digunakan.
 Klien membuat rencana kegiatan sesuai
kondisi sakit dan kemampuannya

You might also like