You are on page 1of 12

Kelompok III

Muh. Aksa
Waode Yulianti Togala
Jumasing
Ikrimah Syam
Sri Mahardika
Ulfa Wildana Hasan
Hikmah
Definisi Palliative Care
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus
pada pasien dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas
hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan
penderitaan.Perawatan paliatif mencangkup seluruh
rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi
otonomi pasien, mengakses informasi, dan pilihan. Pada
perawatan paliatif ini, kematian tidak dianggap sebagai
sesuatu yang harus di hindari tetapi kematian merupakan
suatu hal yang harus dihadapi sebagai bagian dari siklus
kehidupan normal setiap yang bernyawa (Nurwijaya dkk,
2010).
Elemen dalam perawatan paliatif menurut
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010), meliputi :
 Populasi pasien
 Perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga.
 Waktu perawatan paliatif.
 Perawatan komprehensif.
 Tim interdisiplin.
 Perhatian terhadap berkurangnya penderitaan
 Kemampuan berkomunikasi
 Kemampuan merawat pasien yang meninggal dan berduka
 Perawatan yang berkesinambungan.
 Akses yang tepat.
 Hambatan pengaturan
 Peningkatan kualitas.
Prinsip Palliative Care
MenurutKementrian Kesehatan Republik Indonesia
(KEMENKES, 2013)dan Aziz, Witjaksono, dan Rasjidi (2008)
prinsip pelayanan perawatan paliatif yaitu menghilangkan
nyeri dan mencegah timbulnya gejala serta keluhan fisik
lainnya, penanggulangan nyeri, menghargai kehidupan dan
menganggap kematian sebagai proses normal, tidak bertujuan
mempercepat atau menghambat kematian, memberikan
dukungan psikologis, sosial dan spiritual, memberikan
dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin,
memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa
dukacita, serta menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi
kebutuhan pasien dan keluarganya.
DEFINISI KOMUNIKASI
 Menurut roger, dkk. Pada tahun 2000, komunikasi
ialah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
pada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. Defenisi ini
kemudian berkembang luas dan menjadi suatu proses
dimana dua orang atau lebih yang membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
laiinya yang pada gilirannya akan tiba pada sikap
saling pengertian yang mendalam. (Pieter, Zan H,
2017)
Komunikasi Pada Pasien dengan Penyakit Kronis
beserta Tekniknya
 Dalam berkomonikasi perawat juga harus
memperhatikan pasien tersebut berada di fase mana,
sehingga mudah bagi perawat dalam menyesuaikan
fase kehilangan yang di alami pasien.
1. Fase Denial ( pengikraran )
Teknik komunikasi yang di gunakan :
Memberikan kesempatan untuk menggunakan
koping yang kontruktif dalam menghadapi
kehilangan dan kematian
Selalu berada di dekat klien
Pertahankan kontak mata
2. Fase anger ( marah )
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
 Memberikan kesempatan pada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya, hearing.. hearing.. dan
hearing..dan menggunakan teknik respek
3. Fase bargening ( tawar menawar )
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
 Memberi kesempatan kepada pasien untuk menawar dan
menanyakan kepada pasien apa yang di inginkan
4. Fase depression
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
 Jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien dan
keluarga mengekspresikan kesedihannya.
5. Fase acceptance ( penerimaan )
Teknik komunikasi yang di gunakan perawat adalah:
 Meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu untuk
mendiskusikan perasaan keluarga terhadap kematian
pasien
Komunikasi Pada Pasien Yang Tidak Sadar
Beserta Fungsinya.

Komunikasi dengan pasien tidak sadar merupakan suatu


komunikasi dengan menggunakan teknik komunikasi
khusus/teurapetik dikarenakan fungsi sensorik dan motorik
pasien mengalami penurunan sehingga seringkali stimulus
dari luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat
merespons kembali stimulus tersebut.(Novita. A.E 2015)
Menurut Novita. A.E (2015)Komunikasi dengan klien dalam
proses keperawatan memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. MengendalikanPerilaku
2. PerkembanganMotivasi
3. Pengungkapan Emosional
4. Informasi
Prinsip Komunikasi Pada pasien Yang Tidak
Sadar
Menurut Pastakyu (2010), Pada saat
berkomunikasi dengan klien yang tidak sadar, hal-
hal berikut perlu diperhatikan, yaitu:
 Berhati-hati melakukan pembicaraan verbal di dekat
klien
 Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar
pembicaraan perawat.
 Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien.
 Upayakan mempertahankan lingkungan setenang
mungkin untuk membantu klien fokus terhadap
komunikasi yang perawat lakukan
Cara Komunikasi Pada Pasien Yang Tidak Sadar
dan Tahap-Tahapannya
 Menurut Pastakyu (2010), Cara berkomunikasi dengan klien
dalam proses keperawatan adalah berkomunikasi terapeutik.
Pada klien tidak sadar perawat juga menggunakan komunikasi
terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan klien. Dalam berkomunikasi
kita dapat menggunakan teknik-teknik terapeutik, walaupun
pada pasien tidak sadar ini kita tidak menggunakan
keseluruhan teknik. Teknik terapeutik, perawat tetap dapat
terapkan.
 Adapun teknik yang dapat terapkan, yaitu:
1. Menjelaskan
2. Memfokuskan
3. Memberikan Informasi
4. Mempertahankan ketenangan
 Adapun teknik yang dapat terapkan, yaitu:
1. Fase Prainteraksi
2. Fase Orientasi
3. Fase kerja / lanjutan
4. Fase terminasi
Sekiann….
Dan Terima Kasih

You might also like