You are on page 1of 13

PERAN SUBKLASTER KESEHATAN REPRODUKSI

DAN DUKUNGAN DIREKTORAT KESEHATAN


KELUARGA
DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
(Update 13 November 2018)

Direktorat Kesehatan Keluarga/


Koordinator Subklaster Kesehatan Reproduksi Tingkat Pusat

Subklaster Kesehatan Reproduksi Provinsi Sulawesi Tengah


KEGIATAN UTAMA SUBKLASTER KESEHATAN REPRODUKSI
Pelaksanaan Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi
pada Situasi Krisis Kesehatan

Mengidentifikasi Koordinator dan Mekanisme Koordinasi Subklaster Kesehatan Reproduksi

Mencegah dan Menangani Kekerasan Seksual

Mencegah Penularan HIV

Mencegah Meningkatnya Kesakitan dan Kematian Maternal-Neonatal

Melanjutkan Pelayanan KB

PPAM Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengelolaan Logistik Kesehatan Reproduksi


SUBKLASTER KESEHATAN REPRODUKSI •
Koordinator Subklaster Kesehatan Reproduksi Sulteng: Kabid Kesmas Dinkes
untuk SULAWESI TENGAH Provinsi
• Aktivasi Subklaster Kespro Provinsi
• Pemetaan mitra kerja Subklaster (skala lokal dan nasional)
• Pelaksana: Dit Kesga Kemenkes, UNFPA, • Mekanisme koordinasi: WA Group, briefing harian, telp, laporan harian, aplikasi Kobo-Collect
DFAT, IBI, PPNI, AmeriCares, DKT Mekanisme
koordinasi • Pelaksana: Yayasan Pulih
• Penyediaan logistik kespro (kit individu, kit bidan, set
• Integrasi kegiatan dengan Subklaster Perlindungan Hak
partus, set jahit, Tenda Kespro+alkes, Doppler, AVM)
• Pengiriman dan distribusi logistik kespro Perempuan dan Anak (dikoordinir KPPPA)
Logistik Kekerasan • KIE pencegahan dan penanganan kekerasan seksual
• Pencatatan dan pelaporan logistik kespro Kespro seksual • Yankes thd penyintas (survivor) kekerasan seksual
• Nilai bantuan logistik kespro yg telah didistribusikan
• Advokasi pengungsian berbasis keluarga dan MCK aman
sebesar Rp 4.436.144.100,- PPAM* • Penempelan stiker pembeda toilet perempuan dan laki2
(per 10 Nov 2018) Kesehatan
Reproduksi • Pelaksana: Dinkes, POGI, IBI, PPNI, AmeriCares,
pada Situasi RSCM, Bulan Sabit Merah Indonesia
Kesehatan
• Pelaksana: BKKBN, PKBI, IBI Pelayanan Krisis • Mobilisasi nakes (SpOG, bidan, perawat), obat dan
ibu dan
• Penyediaan alokon KB di fasyankes KB alkes KIA (kit bidan, set partus, set jahit, Doppler), Buku
• Konseling dan pelayanan KB di fasyankes dan
Kesehatan BBL
KIA, pedoman dan standar pelayanan KIA
Tenda Kespro • Pelayanan KIA di RS (ANC, USG, persalinan spontan,
• Pelayanan KB bergerak berbasis pos persalinan SC, asuhan pasca keguguran &
pengungsi kegawatdaruratan kebidanan, yankes bayi)
Kespro HIV AIDS • Pelayanan KIA di Tenda Kespro (ANC, persalinan,
remaja dan IMS yankes bayi, yankes balita melalui MTBS & SDIDTK)

• Pelaksana: PKBI, PPNI, ARI • Pelaksana: IAC, ACS, KDS Sampefuvuku,


• Penjangkauan/pendampingan remaja JIP, Kotex, Lentera, WPA
• Dukungan psikososial bagi remaja • Penjangkauan ODHA
• KIE/konseling kes remaja di Tenda Kespro • Fasilitasi informasi akses dan penyediaan ARV
• Pelayanan ARV di fasyankes rujukan ARV
DUKUNGAN LOGISTIK SUBKLASTER KESEHATAN REPRODUKSI
UNTUK SULAWESI TENGAH*
SULAWESI TENGAH
No Nama
Asal/Penyedia Jumlah Nilai Rupiah (Rp)
1 Kit individu kespro:
a. Kit ibu hamil a. 1070 kit a. 403.390.000
b. Kit ibu pasca melahirkan Dit Kesga Kemenkes- b. 1240 kit b. 467.480.000
c. Kit bayi baru lahir UNFPA c. 1170 kit c. 475.020.000
d. Kit higiene d. 5000 kit d. 1.430.000.000
2 Kit Bidan Dit Kesga-UNFPA 27 kit 54.000.000
3 Set partus IBI 35 set 7.700.000
4 Set jahit PPNI 5 set 600.000
IBI 10 set 1.200.000
5 Pocket fetal doppler PPNI 4 buah 3.080.000
IBI 3 buah 2.310.000
6 Alkes pelayanan kebidanan IBI 1 paket 2.820.000
7 Alat Aspirasi Vakum Manual (AVM) DKT Indonesia 10 unit 4.450.000
8 Tenda Pelayanan Kespro Dit Kesga-UNFPA-DFAT 16 unit 411.800.000
9 Plywood lantai Tenda Kespro
10 Papan palet lantai Tenda Kespro AmeriCares 10 Paket 1.159.169.100
11 Alkes and furnitur Tenda Kespro
Lokasi tenda kespro (11 unit)
12 Kit SDIDTK Dit Kesga-UNICEF 75 kit 13.125.000 • Palu: 1) Mesjid Agung, 2) Petobo, 3) Donggala Kodi, 4) Nosarara
• Sigi: 5) Beka, 6) Pandere, 7) Sibalaya Selatan
4.436.144.10 • Donggala: 8) Wombo Kalonggo, 9) Toaya, 10) Batusuya, 11) Tompe
*) data per 10 November 2018 0
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK UPAYA KESEHATAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Memastikan tersedianya pelayanan kespro di pos pengungsian • Perbaikan atau pembangunan kembali fasilitas
dengan: melanjutkan pelayanan kespro di Tenda Kespro melalui pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, Pustu,
koordinasi dengan Puskesmas setempat, termasuk untuk Poskesdes) agar mampu memberikan
Pelayanan Kespro Remaja pelayanan kesehatan reproduksi terpadu
• Memastikan tersedianya pelayanan kespro di Huntara melalui: • Pengadaan kembali peralatan kesehatan
 Puskesmas sementara di lokasi Huntara reproduksi yang rusak
 Puskesmas setempat dan jaringannya, atau
 Melalui Tenda Kespro yang dipindahkan ke lokasi Huntara • Memastikan tersedianya pelayanan kesehatan
bila sarana dan layanan kespro tidak tersedia/tidak memadai reproduksi yang komprehensif terintegrasi ke
di lokasi Huntara dalam pelayanan RS, Puskesmas, Pustu dan
Poskesdes
• Pendataan alkes pelayanan kespro yang rusak, baik di RS
maupun Puskesmas dan jaringannya, serta menyusun rencana
kebutuhan dan rencana pengadaan kembali
• Memastikan keberlanjutan dan integrasi pencatatan hasil
pelayanan di Tenda Kespro dalam laporan Puskesmas setempat
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Penyiapan logistik dan kebutuhan untuk • Memastikan sediaan farmasi dan


penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi alkes terkait pelayanan kespro
pada situasi bencana (Tenda Kespro, alkes terintegrasi di dalam sistem
pelayanan kespro, kit individu kespro) sebagai pengelolaan logistik (termasuk
bagian dari program kesiapsiagaan dan respon peralatan yang dibutuhkan untuk
bencana nasional penerapan kewaspadaan standar
• Memastikan komponen PPAM Kesehatan universal saat krisis kesehatan)
Reproduksi kabupaten/Kota (termasuk
perhitungan logistik yang dibutuhkan) tercakup
dan terintegrasi di dalam dokumen Rencana
Kontinjensi Kabupaten /Kota
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK SDM KESEHATAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)


• Mendata kembali tenaga kesehatan penyedia layanan kespro di RS dan Puskesmas • Peningkatan kapasitas nakes melalui
(dokter kandungan/SpOG, dokter anestesi/SpAn, dokter umum, bidan, perawat) pelatihan Training of Trainers (ToT)
dan menyusun kebutuhan tenaga kesehatan (November 2018, dukungan UNFPA) Pelaksanaan PPAM Kespro bagi Dinkes
• Dukungan tenaga untuk pelayanan kespro di Tenda Kespro, melalui: penempatan dan nakes RS dan Puskesmas
bidan relawan IBI (November – Desember 2018, dukungan UNFPA)
• Peningkatan kapasitas nakes melalui
• Dukungan psikososial berkelanjutan untuk nakes (dukungan UNFPA)
pelatihan PPAM Kespro bagi Dinkes
• Penguatan kapasitas nakes terkait layanan kespro terpadu, termasuk layanan dan nakes
penanganan klinis korban perkosaan (dukungan UNFPA)
• Peningkatan kapasitas nakes melalui
• Peningkatan kapasitas Dinkes dan nakes melalui Orientasi Pelaksanaan Paket
pelatihan Manajemen Pelayanan Klinis
Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi pada Situasi Krisis
Kesehatan (November 2018, dukungan UNFPA) Korban Perkosaan
• Peningkatan kapasitas Dinkes dan nakes melalui Orientasi Layanan Klinis Korban • Penguatan kapasitas nakes melalui
Perkosaan (Desember 2018, dukungan UNFPA) supervisi dan monitoring yang
• Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) bagi fasilitator di Palu, Sigi, berkelanjutan dari Dinkes dan
Donggala, dan Parimo (11-17 Nov 2018, dukungan UNICEF, pelaksana Dit Kesga) organisasi profesi
• Pelatihan MTBS bagi 200 nakes di Palu, Sigi, Donggala, dan Parimo (NoV-Des 2018,
dukungan UNICEF, pelaksana Dit Kesga Kemenkes)
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK PEMBIAYAAN KESEHATAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Pengurusan klaim pembiayaan pelayanan • Advokasi Pemerintah Provinsi dan


kesehatan reproduksi (persalinan, pelayanan Kabupaten/Kota untuk komitmen
keguguran, dll) selama masa tanggap darurat berkelanjutan terkait dukungan
melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB/BPBD anggaran bagi penyediaan
• Reaktivasi skema-skema pembiayaan pelayanan dan logistik kesehatan
kesehatan pada situasi stabil: reproduksi dalam masa pemulihan
 JKN-KIS
 Jamkesda (jika ada)
 Jampersal (DAK Non Fisik)
 Bantuan Operasional Kesehatan (DAK Non
Fisik)
 Dana Dekonsentrasi, dll.
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Memperkuat sistem pencatatan dan • Melaksanakan monitoring dan


pelaporan rutin program Kesehatan Keluarga evaluasi pelaksanaan PPAM
(termasuk kesehatan reproduksi dan KB) Kesehatan Reproduksi pada situasi
• Menggunakan teknologi informasi untuk krisis kesehatan di Sulteng untuk
sistem pelaporan rutin program Kesehatan
pembelajaran dan kesiapsiagaan di
Keluarga (termasuk kesehatan reproduksi
dan KB) masa mendatang
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Pelibatan remaja dan pemuda, termasuk • Pelatihan kepemimpinan bagi


perempuan, dalam penyusunan dan pelaksanaan organisasi pemuda setempat guna
program di masa pemulihan pascabencana
meningkatkan peran mereka dalam
• Memastikan partisipasi remaja sebagai kader pengambilan keputusan lokal
kesehatan remaja dan konselor sebaya pada
• Keberlanjutan dukungan untuk
situasi krisis kesehatan
pemuda dalam upaya pemulihan
• Peningkatan kapasitas lembaga pemuda pascabencana
setempat dalam pelaksanaan PPAM Kespro
Remaja
• Pelaksanaan studi di kalangan remaja tentang
persepsi dan coping mechanism dalam situasi
darurat bencana terkait kesehatan reproduksi
Rencana Pemulihan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pascakrisis Kesehatan di Sulawesi Tengah
ASPEK KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN

Tahap pemulihan awal (3-6 bulan) Jangka menengah (6 bulan-2 tahun)

• Melanjutkan advokasi kepada Pemda • Integrasi PPAM Kespro Situasi Krisis ke dalam
Provinsi dan Kab/Kota tentang program kesiapsiagaan dan respon bencana di
tingkat provinsi dan kab/kota
pentingnya penyediaan pelayanan
kesehatan reproduksi pada situasi • Mengadvokasikan BNPB dan BPBD untuk
memperjelas dan menyepakati mekanisme
bencana:
klaim dan pembayaran pelayanan kesehatan
 Masa tanggap darurat bencana reproduksi pada masa tanggap darurat dengan
 Masa transisi darurat ke pemulihan menggunakan Dana Siap Pakai (DSP)
 Masa pemulihan • Memastikan terintegrasinya komponen PPAM di
dalam dokumen rencana kontigensi kabupaten,
beserta logistik dan dana yang diperlukan jika
bencana terjadi - dalam koordinasi Pusat Krisis
Kesehatan
Mitra Subklaster Kespro
No Nama Mitra Masa Kerja Wilyah Kerja
1 UNFPA 15 Okt – 15 April Dukungan tekhnis pelaksanaan PPAM Kespro, dukungan logistic dan fungsi koordinasi

2 BKKBN Pelayanan KB

3 IBI 15 Okt – 31 Des Peningkatan kapasitas bidan khususnya upaya pencegahan infeksi bagi bidan di tenda
kespro
Jangka Menengah • Pengaktifan jaringan PMB
• Penguatan kapasitas anggota IBI di Tk Kab/kota terdampak bencana
• Penguatan bidan organik di berbagai faskes
4 PKBI 15 Okt – 15 April Kemitraan remaja, forum remaja, kespro

5 Yayasan Pulih 15 Okt – 15 April Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, dukungan psikososial,
penguatan kapasitas penggiat perempuan dan nakes
6 IAC 15 Okt – 15 April Penjangkauan ODHA, memastikan akses dan ketersediaan ARV

7 Americares 15 Okt – 31 Des Pemenuhan logistic kespro, penguatan kapasitas bidan di tenda kespro

8 JHIPEGO Jangka Menengah Peningkatan kapasitas, Kebutuhan Alkes KIA, penguatan sistem rujukan KIA

9 POGI/HOGSI 15 Okt – 15 Desember Mobilisasi tenaga dokter, pelibatan dalam layanan klinis korban perkosaan
Catatan diskusi
• Pelibatan laki-laki dalam program pelayanan KIA
• Akses bagi kaum difabel di situasi bencana,
• Sasaran klaster gizi dan klaster kespro sama, kami ingin berkontribusi
dengan
• Memastikan MCK di klaster huntara - toilet aman
• Teman2 kesehatan reproduksi bisa masuk dalam klaster Pendidikan
terkait kespro remaja
• PMI: Klinik tompe ada pelayanan KIA, dan mereka juga punya media KIE
tentang menstrual hygine

You might also like