You are on page 1of 18

JURNAL

PERDARAHAN
SUBARAKNOID

Fausiah Ulva Musdalipa, S.Ked


Kartika Cesar Diningsih, S.Ked
ABSTRAK

Perdarahan subaraknoid, sebagian besar akibat


aneurisma, hanya merupakan 3% dari seluruh
kejadian gangguan peredaran darah otak/stroke,
tetapi merupakan penyebab 5% kematian karena
stroke dan lebih dari seperempat insidens hilangnya
tahun-kehidupan potensial akibat stroke. Gejala
utama perdarahan subaraknoid berupa nyeri kepala
berat tak-lazim yang terjadi tiba-tiba. Nyeri kepala
sering kali berlangsung seketika atau bersifat
kataklismik. Hilang kesadaran sesaat dan kejang
umum dijumpai dan sering terjadi pada onset
perdarahan.
Perdarahan subaraknoid adalah salah
satu kedaruratan neurologis yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
di ruang subaraknoid
PENDAHULUAN

Perdarahan subaraknoid adalah salah


satu kedaruratan neurologis yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah di ruang subaraknoid. Kejadian
perdarahan sub- araknoid berkisar
antara 21.000 hingga 33.000 orang per
tahun di Amerika Serikat. Perdarahan
subaraknoid adalah salah satu jenis
patologi stroke yang sering dijumpai
pada usia dekade kelima atau keenam,
dengan puncak insidens pada usia
sekitar 55 tahun untuk laki-laki dan 60
tahun untuk perempuan; lebih sering
dijumpai pada perempuan dengan rasio
3:2.z
ETIOLOGI

aneurisma serebral, yaitu sekitar


70% hingga 80%, dan malformasi aneurisma sakuler biasanya terbentuk
arteriovenosa (sekitar 5-10%) di titik-titik percabangan arteri, tempat
(tabel 1). terdapatnya tekanan pulsasi maksimal.

kongen
Malformasi arteriovenosa
(MAV) adalah anomali vaskuler

didapat
yang terdiri dari jaringan
pleksiform abnormal tempat
arteri dan vena terhubungkan
oleh satu atau lebih stula. ital
ETIOLOGI PERDARAHAN SUBARAKNOID

Trauma dan cedera iatrogenik selama pembedahan

Aneurisma serebral dan malformasi arteriovenosa


erdarahan perimesensefalik dan perluasan perdarahan
intraserebral
Vaskulitis
Penyebab hematologik (DIC, hemo lia, purpura trombotik
trombositopenik)
Tumor susunan saraf pusat

Diseksi arterial
FAKTOR RISIKO PERDARAHAN SUBARAKNOID

Bisa dimodifikasi Tidak bisa dimodifikasi

Hipertensi Riwayat pernah menderita perdarahan subaraknoid

Riwayat keluarga perdarahan subaraknoid atau


Perokok (masih atau riwayat)
aneurisma

Konsumsi alkohol Penderita atau riwayat keluarga menderita


polikistikrenal atau penyakit jaringan ikat (sindrom
Ehlers- Danlos dan ginjal polikistik)
TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN SUBARAKNOID
onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung
dalam 1 atau 2 detik sampai 1 menit, kurang lebih 25% pasien didahului nyeri kepala
hebat,
vertigo, mual, muntah, banyak keringat, menggigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang,

penurunan kesadaran, kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam,

gejala-gejala meningeal,

pada funduskopi, didapatkan 10% pasien mengalami


edema papil beberapa jam setelah perdarahan dan perdarahan retina berupa perdarahan
subhialoid (10%), yang merupakan gejala karakteristik karena pecahnya aneurisma di
arteri komunikans anterior atau arteri karotis interna,
gangguan fungsi autonom berupa bradikardia atau takikardia, hipotensi atau hipertensi,
dan

banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernapasan.


computed tomography (CT)
non kontras

magnetic resonance imaging


(MRI)
Pencitraan
Pungsi Lumbal

Angiografi

Parameter klinis
SKALA HUNT DAN HESS
SKOR FISHER
SISTEM OGILVY DAN CARTER
MANAJEMEN

Langkah pertama
konsultasi dengan
dokter spesialis
bedah saraf Jalan napas harus
merupakan hal yang dijamin aman dan
pemantauan invasif Setelah itu, tujuan
sangat penting untuk
terhadap central utama manajemen
tindakan lebih lanjut
venous pressure adalah pencegahan
pada aneurisma
dan/atau pulmonary perdarahan ulang,
intrakranial.
artery pressure, pencegahan dan
seperti juga terhadap pengendalian
tekanan darah arteri, vasospasme, serta
harus terus dilakukan. manajemen
komplikasi medis dan
neurologis lainnya.
MANAJEMEN KHUSUS ANEURISMA

microsurgic
al clipping

endovascul
ar coiling
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN PERDARAHAN SUBARAKNOID

Hipotensi Hipertensi

• Fenilefrin • Labetalol
• Norepinefrin • Esmolol
• Dopamin • Nikardipin
MANAJEMEN KOMPLIKASI

Hiponatre
mia

Perdaraha
Epilepsi
n ulang

Vasospas
me

Hidrosefal Hiperglike
us mia
KOMPLIKASI LAIN

PERDARAHAN • Setelah tindakan clipping, risiko perdarahan


berulang sebesar 2,2% pada 10 tahun
SUBARAKNOID setelahnya dan 9,0% pada 20 tahun setelah
BERULANG tindakan. Pasien dengan ruptur aneurisma
serebral mempunyai risiko lebih tinggi untuk
mengalami perdarahan subaraknoid berulang,
bahkan setelah pembedahan.

• perdarahan subaraknoid adalah kejadian


akut yang mempunyai potensi signi kan
menyebab- kan tingginya tingkat
morbiditas dan mortalitas. Karena
SIMPULAN intervensi dini dapat memberikan hasil
lebih baik, pasien dengan keluhan nyeri
kepala berat dengan onset baru disertai
penurunan kesadaran harus diduga
mengalami perdara- han subaraknoid.

You might also like