You are on page 1of 16

ANALISA PICO

Jurnal Utama :
PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DALAM
MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PENDERITA ARTRITIS
REMATOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 4 ULU
PALEMBANG TAHUN 2015

Jurnal Pembanding :
PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA
RHEUMATOID ARTHRITIS DI DESA RAJADESA KECAMATAN
RAJADESA KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018
NAMA KELOMPOK
BAGAS WICAKSANA
JANUARIA SUDIHARTATI
JUNIVKA JELITA
ILUH SEKAR AYU D M
LOLITA ELENSARI W
MARIA LEONITA M
MARIA MAGDALENA A
NI PUTU IRA SUDIANTARI
NIARDIANTY RAMBU OY
YULIA FRISKA A
PROBLEM & POPULATION
 Jurnal utama

Problem :
Rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita artritis rematoid merupakan
prioritas utama yang harus diperhatikan oleh perawat. Manajemen
dalam penanggulangan nyeri pada penderita artritis rematoid yaitu
dengan tindakan farmakologi (dengan obat-obatan analgesik) dan
tindakan nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang
dapat dilakukan pada penderita artritis rematoid yaitu dengan
memberikan terapi panas diatas perut yang terasa nyeri.

Population :
Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang, dan semuanya diukur skala
nyeri sebelum dan sesudah dikompres hangat
 Jurnal pembanding

Problem :
Adanya nyeri pada RA membuat penderita seringkali
takut untuk bergerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari dan dapat menurunkan
produktivitasnya. Disamping itu, dengan mengalami
nyeri, sudah cukup membuat pasien frustasi dalam
menjalani hidupnya sehari-hari sehingga dapat
menggaggu kenyamanan pasien.

Population :
Penderita RA di DESA RAJADESA KECAMATAN
RAJADESA KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018
 Critical Thinking

Artritis rematoid (AR) merupakan suatu penyakit


autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis
erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai
jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ
tubuh lainnya Sebagian besar penderita menunjukkan
gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika
tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan
persendian dan deformitas sendi yang progresif yang
menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini.

Reumatik adalah penyakit inflamasi non-bakterial


yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik
dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara
simetris (Chairuddin R, 2008).
INTERVENTION

 Jurnal utama

Pada jurnal pertama peneliti melakukan


kompres hangat sangat mendatangkan manfaat
bagi kesehatan, namun sejauh ini belum ada
kajian ilmiah yang meneliti hal tersebut pada
penderita artritis rematoid, sehingga penulis
tertarik untuk meneliti tentang pengaruh terapi
kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri
pada penderita Artritis rematoid di Wilayah Kerja
Puskesmas 4 Ulu Palembang Tahun 2015.
 Jurnal pembanding

Pada jurnal kedua peneliti melakukan back


massage empat orang selama satu hari. Sebelum
pelaksanaan back massage, dilakukan
pengukuran tingkat nyeri untuk mengetahui
pada tingkatan berapa responden merasakan
nyeri yang dialaminya. Terapi back massage
dilakukan selama 15 menit. Setelah responden
diberi back massage, oleh peneliti ditanyakan
kondisi responden, apakah rasa nyeri yang
dirasakan terdapat perubahan atau tidak.

 Critical Thinking:

Kompres panas adalah tindakan memberikan rasa


hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau
alat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian
tubuh tertentu yang memerlukanya. Tujuan kompres
hangat adalah; memperlancar sirkulasi darah,
mengurangi rasa sakit, merangsang gerakan
peristalitikusus, memperlancar pengeluaran getah
radang (cairan eksudat) dan memberi rasa hangat dan
nyaman (Tim PoltekkesKemenkes Maluku, 2011).

Terapi back massage merupakan tehnik integrasi


sensori yang mempengaruhi aktifitas sistem saraf
otonom. Sehingga individu mendapatkan stimulus
untuk relaks, kemudian muncul respon relaksasi.
COMPARATION
 Jurnal Utama
Sampel :
Sampel pada penelitian ini adalah yang menderita Rheumatoid Arthritis
sebanyak 62 responden dengan di lakukan pengukuran skala nyeri
sebelum dan sesudah kompres hangat
Jenis metode penelitian:
Penelitian ini menggunakan design penelitian kuasi experimen dengan
pendekatan pre dan post test only design, dan tidak menggunakan
kelompok kontrol.
Memberikan intervensi kepada responden yang akan dilakukan perlakuan
dengan membandingkan sebelum dan sesudah memberikan intervensi.
Metode pengambilan sampel :
Total sampling
Metode Pengolahan data :
Teknik analisis data menggunakan uji nonparametrik melalui uji wilcoxon
dengan melihat pengaruh kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri
pada penderita artritisrheumatoid.
 Jurnal Pembanding

Sampel :
Jumlah sampel 48 responden.
Jenis metode penelitian :
Jenis penelitian menggunakan Quasi Experiment Design
dengan rancangan one group pretest-posttest design.
Metode Pengambilan Sampel :
Total Sampling
Metode Pengolahan data :
Analisa data menggunakan uji statistik Linear Regression
Analysis.
 Critical Thinking

Eksperimen kuasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan


(treatments), pengukuran-pengukuran dampak (outcome
measures), dan unit-unit eksperiment (experimental units)
namun tidak menggunakan penempatan secara acak.
Uji nonparametrik merupakan bagian statistik inferensia yang
tidak mempertimbangkan parameter populasi.
Nonparametrik digunakan ketika uji parametrik tidak
terpenuhi.
Quasi Experiment Design adalah penelitianyang menggunakan
seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk
diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek
yang diambil secara acak.
 Critical Thinking

one group pretest-posttest design adalah Penelitian


ini tidak menggunakan kelas pembanding namun
sudah menggunakan tes awal sehingga besarnya
efek atau pengaruh penggunaan mind mapping
dapat diketahui secara pasti.

Linear Regression Analysis adalah Metode


Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana
hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor
Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya.
OUTCOME

 Jurnal Utama :
 Jurnal Pembanding

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanHasil uji


statistik dengan menggunakan jenis penelitian Quasi
Experiment Design dan pengujian menggunakan Linear
Regression dengan 48 responden, hasilnya di dapat nilai
rata –rata sebelum terapi adalah 3,27 dengan standar
deviasi 0,818, sedangkan nilai rata – rata setelah terapi
adalah 2,23 dengan standar deviasi 0,881, selain itu
berdasarkan hasil nilai R Square pengaruh terapi back
massage sebesar 89,3%, di dapat nilai Sig = 0,000 < 0,05
jadi Ha diterima, nilai t hitung = 18,935 > 2,012 maka Ho
ditolak dan menerima Ha, yang berarti ada pengaruh
terapi back massage terrhadap penurunan tingkat nyeri
pada penderita rheumatoid arthritis di Desa Rajadesa
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Tahun 2017.
 Critical Thinking

Dari data outcome kedua jurnal diatas dapat


disimpulkan bahwa intervensi pada jurnal
utama lebih efektif dalam menurunkan nyeri
pada penderita Rheumatoid Arthritis yaitu
mengalami penurunan sebanyak 3,43
sedangkan pada back massage hanya
mengalami penurunan sebesar 1,04.
KESIMPULAN KELOMPOK

Dari kedua jurnal tersebut kelompok


menyimpulkan bahwa terapi kompres hangat
lebih efektif untuk diaplikasikan pada intervensi
keperawatan dengan diagnosis Nyeri akut
maupun kronis karena menurut kelompok terapi
kompres hangat dinilai secara statistik lebih
cepat menurunkan nyeri, selain itu untuk
diaplikasikan di rumah sakit terapi kompres
hangat tidak membutuhkan peralatan yang sulit
serta lebih etis dilakukandibandingkan dengan
back massage.

You might also like