Professional Documents
Culture Documents
MANAGEMEN KEPERAWATAN
TINGKAT III REG II
DIII KEPERAWATAN TJK
Peni sarah
Disusun Oleh : 1614401052
Ahmad arwandi
1614401056
Ardhiyansyah effendi
1614401057
Mita oktaviyani
1614401059
Peni miyarti
1614401060
Almaidah fitrika Y
1614401061
Seftian agus P
1614401062
Dea putri S
1614401063
Fauzia ulfa
1614401064
Operan merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien.
Operan pasien harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
Pengertian
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
Operan
yang belum dilakukan serta perkembangan
pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna.
Operan dilakukan oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer
(penanggung jawab) dinas sore atau dinas
malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam,
2011).
PROSEDUR OPERAN
JADI PROSES OPERAN MELIPUTI :
PELAKSANAAN :
WAKTU : 20 MENIT
TEMPAT : NURSE STATION
PELAKSANA : KARU, PP & PA
01 02 03
DISKUSI :
PERSIAPAN :
PELAKSANAAN
4. Perawat yang melakukan timang
terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab, dan melakukann validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan an berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang matang
5. Kepala ruangan/ PP menanyakan kebutuhan sebaiknya dicatat secara khusus untuk
dasar pasien kemudian diserahterimakan kepada
6. Penyampaian yang jelas, singkat, dan padat. petugas berikutnya.
7. Perawat yang melaksanakan timbang terima 9. Lama timbang terima hntuk tiap
mengkaji secara penuh terhadap masalah pasien tidak lebih dari lima menit kecuali
keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang pada kondisi khusus dan memerlukan
telah/ belum dilaksanakan serta hal-hal keterangan yang rumit
penting lainnya selama masa perawatan.
DISKUSI
Dilaksanakan tepat pada Diikuti oleh semua perawat Informasi yang disampaikan
saat pergantian shift yang telah dan yang akan harus akurat, singkat,
Dipimpin oleh kepala dinas. sistematis, dan
ruangan atau penanggung menggambarkan kondisi
jawab pasien (PP) pasien saat ini serta menjaga
kerahasiaan pasien.
Nurse Station:
01
1. Operan dipimpin kepala ruangan
2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya berdasarkan
dokumentasi keperawatan.
02
3. Ketua Tim/Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim mencatat hariannya
4. Proses klasifikasi informasi.
03
02
Bedside
1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien
2. Validasi data pasien.
ALUR OPERAN
Alur dan format pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk., 2012) adalah sebagai berikut:
Nurse Station
1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik dan 03
saran tidak lanjut.
2. Menutup operan (doa dan bersalaman).
02
Nurse Station 04
03 pre-conference
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan
bersama anggota tim/perawat pelaksana.
Asuhan Operan
Keperawatan Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & Obyektif) A: A: A:
FORMAT P: P: P:
Nama : Kamar :
Pasien Intervensi yang belum
Medis
Tanggal : Hal-hal yang perlu di
Perhatikan (Lab, Obat,-
Advis Medis)
Pengertian Pre
Confrence
Pre Conference adalah komunikasi kepala primer dan perawat
pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada
shift tersebut yang dipimpin oleh ka primer atau penanggung
jawab primer. Jika yang dinas pada primer tersebut hanya 1
(satu) orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian) dan tambahan rencana dari kepala primer dan
penanggung jawab primer.
Waktu : setelah operan
Tempat : meja masing-masing perawat primer
Penanggung jawab : kepala primer atau penanggung jawab primer
• Infographic StyleKEGIATAN PRE CONFERENCE :
03
01
Kepala primer atau penanggung
Kepala primer atau penanggung
jawab primer memberikan
jawab primer membuka acara
masukan dan tindakan lanjut
terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
02 04
Kepala primer atau penanggung Kepala primer atau penanggung
jawab primer menanyakan jawab primer memberikan
rencana harian masing-masing reinforcement
perawat pelaksana
05
Kepala primer atau penanggung
jawab primer menutup acara
Langkah-langkah Pre Confrence
1. PN Menyiapkan
3. Menjelaskan tujuan 5. PN Menjelaskan 6. PN Memberikan
ruangan/tempat.
dilakukannya pre masalah keperawatan reinforcement
2. PN Menyiapkan
conference. pasien, keperawatan positif pada
rekam medik pasien
4. PN memandu dan rencana. anggota.
yang menjadi
pelaksanaan pre keperawatan yang 7. PN Menyimpulkan
tanggung jawabnya.
conference. menjadi tanggung hasil pre
jawabnya. conference.
Tujuan Pre
Confrence Secara umum tujuan konferensi adalah untuk
menganalisa masalah-masalah secara kritis
dan menjabarkan alternatif penyelesaian
masalah, mendapatkan gambaran berbagai
situasi lapangan yang dapat menjadi
masukan untuk menyusun rencana antisipasi
sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri
dalam pemberian asuhan keperawatan dan
merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif
(McKeachie, 1962).
01 02 03 04 05
Membantu untuk Mempersiapkan hal- Memberikan bagi mahasiswa menyiapkan mahasiswa untuk
mengidentifikasi masalah- hal yang akan kesempatan untuk yaitu menyiapkan aktivitas penugasan klinik.
masalah pasien, ditemui di lapangan berdiskusi tentang mahasiswa untuk menyiapkan mahasiswa untuk
merencanakan asuhan keadaan pasien pembelajaran pada pengalaman praktek klinik.
dan merencanakan setting klinik,
evaluasi hasil
Syarat Pre Confrence
Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan
keperawatan dan post conference dilakukan sesudah
pemberian asuhan keperawatan.
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data
yang perlu ditambahkan.
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua
tim dan anggota tim.
Pedoman Pelaksanaan
Pre Confrence
1. Sebelum dimulai, tujuan
6. Ruang diskusi diatur 12. Bila memungkinkan,
conference harus 10. Waktu apakah dilakukan
sehingga dapat tatap muka libatkan staf ruangan
dijelaskan setiap hari, jam tujuh
pada saat diskusi tempat praktek untuk
2. Diskusi harus misalnya sebelum praktek
7. Frekuensi pre-konferens menjelaskan
mencerminkan proses dan klinik.
yaitu apakah dilakukan setiap dan negosiasi program
dinamika kelompok 11. Lokasi terdapat
hari sebelum praktek klinik dalam hubungannya
3. Pemimpin mempunyai keuntungan apabila pre-
atau pada awal mahasiswa dengan penggunaan
peran untuk menjaga fokus konferens dilakukan pada
akan melaksanakan praktek fasilitas yang ada.
diskusi tanpa mendominasi lokasi yang berdekatan
klinik saja
dan memberi umpan balik dengan tempat praktek.
8. Tingkat pengetahuan dan 13. Pada saat
4. Pemimpin harus Salah satu keuntungannya
keterampilan mahasiswa menyimpulkan
merencanakan topik yang adalah mengurangi jumlah
menentukan seberapa sering conference, ringkasan
penting secara periodik waktu yang diperlukan
di perlukan fase pre- diberikan oleh pemimpin
5. Ciptakan suasana diskusi untuk pergi ke lahan
konferens. dan kesesuaiannya
yang mendukung peran praktek. Perlu di ingat
9. Waktu yang diperlukan untuk dengan situasi lapangan.
serta, keinginan mengambil bahwa keadaan fisik yang
setiap mahasiswa
tanggung jawab dan nyaman atau baik dari sisi
seharusnya sama atau
menerima pendekatan mahasiswa adalah kondisis
mungkin dapat diperpanjang.
serta pendapat yang yang baik bagi proses
Cara lebih efektif dengan
berbeda belajar mengajar termasuk
penggunaan waktu sekitar 20
untuk praktek klinik.
menit sampai satu jam untuk
diskusi.
Hal-hal yang harus disampaikan
ketua tim saat Pre Confrence
01 03
02
Mengiatkan kembali
tentang kedisiplinan,
ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing –masing
perawatan asosiet.
THANK YOU