Professional Documents
Culture Documents
ASFIKSIA MEKANIK
Reinardus Davin
Latar Belakang
1. ALAMIAH :
- PENYAKIT SAL NAFAS.
2. MEKANIK :
- TRAUMA
- SUMBATAN SAL. NAFAS.
3. KERACUNAN :
- CNS DEPRESANT.
Ada 4 stadium gejala /
tanda dari asfiksia
Fase dispneu/ Fase akhir/
Fase konvulsi Fase apneu
sianosis terminal/final
•Berlangsung •Berlansung kira- •Berlangsung •Paralisis pusat
kira-kira 4 menit. kira 2 menit. kira-kira 1 menit. pernapasan
•Pernapasan •Awalnya berupa •Depresi pusat lengkap.
terlihat cepat, kejang klonik pernapasan • Denyut jantung
berat. lalu kejang tonik (napas lemah), beberapa saat
•Nadi teraba kemudian kesadaran masih ada lalu
cepat. opistotonik. menurun sampai napas terhenti
•Tekanan darah •Kesadaran mulai hilang dan kemudian mati.
terukur hilang, pupil relaksasi
meningkat. dilatasi, denyut spingter.
jantung lambat,
dan tekanan
darah turun.
Tanda Asfiksia pada jenazah
1. Sianosis
2. Lebam mayat:
1. Lebih gelap
2. Lebih luas
3. Lebih cepat terbentuk
3. Busa halus:
1. Depan hidung dan mulut
2. Saluran pernafasan
Tanda Asfiksia pada jenazah
• Dapat ditemukan sianosis pada bibir, •Darah berwarna lebih gelap dan lebih
ujung - ujung jari dan kuku encer
•Warna lebam mayat ( livor mortis ) •Busa halus di dalam saluran pernafasan.
merah - kebiruan gelap akan terbentuk •Petekie dapat ditemukan pada mukosa
lebih cepat. usus halus, epikardium pada belakang
•Terdapat busa halus pada hidung. jantung daerah aurikuloventrikular,
•Gambaran perbendungan pada mata subpleura viseralis paru terutama di lobus
berupa pelebaran pembuluh darah bawah pars diafragmatika dan fissura
konjungtiva bulbi dan palpebra berupa interlobaris, kulit kepala sebelah dalam
bintik - bintik perdarahan yang terutama daerah otot temporal, mukosa
dinamakan sebagai tardeou’s spot. epiglottis dan daerah subglotis.
•Kelainan - kelainan yang berhubungan
dengan kekerasan, seperti fraktur laring,
perdarahan faring terutama bagian
belakang rawan krikoid ( pleksus vena
submukosa dengan dinding tipis ).
Asfiksia Mekanik
1. PEMBEKAPAN/SMOTHERING.
2. GAGGING & CHOKING.
3. PENCEKIKAN.
4. PENJERATAN / STRANGULASI.
5. GANTUNG / HANGING.
6. TRAUMATIC ASFIKSIA.
PEMBEKAPAN
Jeratjejas jerat/simpul
Beda Bunuh diri jeratpembunuhan
JEJAS = LUKA LECET TEKAN
1. MENDATAR ,SELURUH LEHER
2. DIBAWAH RAWAN GONDOK.
3. SIMPUL MATI
PENJERATAN
Mekanisme Kematian:
Asfiksia
Reflek vasovagal
Jerat masih terdapat di leher
Disimpan
Dibuka dengan tehnik yang benar (digunting serong pd
tempat yg berlawanan dg simpul)
Simpul harus diamankan
PENJERATAN
JEJAS JERAT ;
1. MENGARAH KEATAS KE SIMPUL
MENGHILANG PADA B.RAMBUT
2. DIATAS RAWAN GONDOK
3. SIMPUL HIDUP
LEBAM MAYAT PD UJUNG EXT. DAN
GENITALIA EXTERNA
GANTUNG / HANGING
POSISI GANTUNG :
1. KOMPLIT HANGING
2. INKOMPLIT HANGING ;
A. DUDUK/ BERLUTUT
B. BERBARING TERLUNGKUP
GANTUNG / HANGING
LETAK SIMPUL :
1. TYPICAL HANGING: BELAKANG KEPALA
2. ATYPICAL HANGING :
- SAMPING LEHER KIRI,KANAN
- DEPAN.
SEBAB KEMATIAN
(GANTUNG)
1. ASFIKSIA.
2. ANOKSIA JARINGAN OTAK.
JERAT KECIL&KERAS,
LETAK SIMPUL, POSISI GANTUNG
3. VAGAL REFLEX.
4. FRAKTUR OS CERVICAL
KASUS HUKUM GANTUNG.
PEMBUNUHAN & BUNUH DIRI
KASUS GANTUNG
1. ALAT PENJERAT :
SIMPUL,LILITAN,ARAH.
2. KORBAN :
JEJAS DILEHER,PERLAWANAN
LUKA LAIN, JARAK DG LANTAI.
3. T.K.P. :
LOKASI,KONDISI,PAKAIAN,SURAT