You are on page 1of 87

ADMINISTRASI

PEMBANGUNAN

Dosen Pengampu
Agus Suryono
Catatan: Power point ini hanya sebagai
pedoman garis besar program pembelajaran
(GBPP) mata kuliah Administrasi
Pembangunan; Untuk selanjutnya saudara
mahasiswa bisa menjabarkan lebih lanjut
sesuai literatur yang tersedia
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
MK. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(CONTENT, EXPERIENCE, REFLEXION)

1. Pengantar Administrasi Pembangunan


(Bintoro Tjokroamidjojo)
2. Konsep, Dimensi, Strategi (SP. Siagian)
3. Model Administrasi Pembangunan: The
Theory of Prismatic Society Model (Fred
Warren Riggs)
4. Paradigma, Model, Pendekatan
Pembangunan, dan Pemberdayaan
Masyarakat di Era Otonomi Daerah (Agus
Suryono dan Trilaksono Nugroho)
5. Sistem Administrasi dan Birokrasi
Administrasi Pembangunan (Fred. Warren
Riggs)
6. Birokrasi dan Kearifan Lokal (Agus Suryono)
7. New Public Administration (NPA); Ethics and
Public Administration; The Spirit of Public
Administration ( H. George Frederickson)
8. Manajemen Pembangunan (Bintoro
Tjokroamidjojo)
9. Manajemen Stratejik (SP. Siagian)
10.Kebijaksanaan dan Administrasi
Pembangunan (Perkembangan teori dan
penerapan) Administrasi Pembangunan
(Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaja.
AR)
11.Administrasi Pembangunan: Perkembangan
Pemikiran dan Prakteknya di Indonesia
(Ginandjar Kartasasmita)
12.Reinventing Indonesia (Ginandjar
Kartasasmita dan Joseph J. Stern),
13.Perspektif Administrasi Pembangunan:
Kualitas Manusia dan Kualitas Masyarakat
(Sofian Effendi)
14. tbk
I
Pengantar Administrasi
Pembangunan
(Bintoro Tjokroamidjojo)
BINTORO TJOKROAMIDJOJO
(1931 – 2009)
1978
1. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN

a. Ilmu administrasi negara


b. Perkembangan kearah administrasi
pembangunan
c. Ciri perumusan dan ruang lingkup
administrasi pembangunan
d. Peranan dan fungsi pemerintah dalam
pembangunan berencana
2. ADMINISTRASI BAGI PEMBANGUNAN
NASIONAL

a. Pembangunan nasional secara berencana


b. Perencanaan dan administrasi pembangunan
c. Penyempurnaan administrasi untuk
pelaksanaan pembangunan
d. Pertimbangan ekonomis pelaksanaan
administrasi
3. ASPEK-ASPEK YANG SALING
MEMPENGARUHI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN

a. Aspek politik
b. Aspek ekonomi
c. Aspek sosial budaya
d. Aspek perkembangan Iptek dan lingkungan
fisik
e. Aspek institusional
4. ORGANISASI BAGI PEMBANGUNAN

a. Birokrasi
b. Analisa organisasi
c. Sentralisasi dan desentralisasi
d. Badan-badan pemerintahan tingkat pusat
e. Badan-badan staf tingkat pusat
f. Pemerintahan di daerah dan pembangunan
daerah
g. Organisasi bagi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
5. FUNGSI ADMINISTRATOR

a. Unsur pembaharu
b. Kepemimpinan
c. Analisa dan pembentukan
kebijaksanaan
d. Pengambilan keputusan
6. ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
7. ADMINISTRASI PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
8. INSTITUSI OTONOM (NGo, BUMDes) DAN
PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)

a. Macam-macam institusi otonom


b. Klasifikasi dan peranan perusahaan
negara dalam pembangunan
c. Lembaga ekonomi/ keuangan sebagai
instrumen administrasi pembangunan
9. PERENCANAAN DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN DALAM PEMBANGUNAN

a. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan


b. Koordinasi perencanaan melalui
perencanaan operasional tahunan
c. Program dan proyek pembangunan
d. Koordinasi pelaksanaan pembangunan
e. Pelaporan, monitor, dan evaluasi
10. ASPEK HUKUM DALAM ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN

a. Hukum dan administrasi pembangunan


b. Dasar hukum pelaksanaan administrasi
c. Aspek administrasi dalam proses per
UU-an
11. PENGAWASAN DAN PARTISIPASI
a. Pertanggunganjawab administrasi
b. Wewenang lembaga-lembaga legislatif dan
pengawasan
c. Pengawasan Yudisial
d. Peranan kelompok-kelompok kepentingan
dalam masyarakat
e. Partisipasi dalam pembangunan
12. PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN DI INDONESIA

a. Perkembangan gagasan administrasi


pembangunan di Indonesia
b. Lingkungan masalah administrasi
pembangunan di Indonesia
c. Arah usaha penyempurnaan administrasi
pembangunan di Indonesia
II
Konsep, Dimensi, Strategi
Administrasi Pembangunan
(SP. Siagian)
2000 (1)
2016 (10)
KONSEP ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
1. KONSEP (PENDAHULUAN)

1. Pengertian Administrasi Pembangunan


2. Asal-usul serta perkembangan konsep
Administrasi Pembangunan
3. Kerjasama dalam hubungan antar bangsa
sebagai bagian integral politik luar negeri
(bantuan di bidang politik, bidang ekonomi,
bidang meliter, dan bantuan di bidang teknik)
4. Peranan Comparative Administration Group;
Peranan Eastern Regional Organization for
Public Administration; Pembentukan
Development Administration Group
2. SEPULUH TANTANGAN UTAMA DIMASA
DEPAN
1. Globalisasi ekonomi
2. Masalah pengangguran
3. Tanggungjawab sosial
4. Pelestarian lingkungan hidup
5. Peningkatan mutu hidup
6. Penerapan norma-norma moral dan etika
7. Keanekaragaman tenaga kerja
8. Konfigurasi demografi (Bonus Demografi)
9. Penguasaan dan pemanfaatan Iptek
10.Bidang politik
3. PENTINGNYA KOMITMEN NASIONAL UNTUK
PEMBANGUNAN
1. Polarisasi dunia (Polarisasi di bidang politik
dan di bidang ekonomi
2. Komitmen nasional (Conditio Sine Qua Non
keberhasilan pembangunan) : Elite politik
dan peranannya; Elite administratif dan
peranannya; Elite cendekiawan/ Academic
elite dan perananya; Elite bisnis/ Captains of
industries dan perananya; Elite meliter/
Melitary elite dan peranannya; Para informed
observers dan peranannya
DIMENSI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN NASIONAL YANG
MULTIDEMENSIONAL: PEMBANGUNAN BIDANG
POLITIK
1. Tahap-tahap pertumbuhan politik dalam
rangka pembangunan nasional
2. Hubungan luar negeri dalam rangka
pertumbuhan dan perkembangan politik
3. Pengaruh Iptek terhadap hubungan luar
negeri
4. Aspek politik hubungan luar negeri
5. Aspek ekonomi hubungan luar negeri
6. Aspek teknis hubungan luar negeri
2. PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM RANGKA
PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Pembangunan ekonomi sebagai prioritas
pembangunan nasional
2. Strategi pembangunan ekonomi
3. Industrialisasi sebagai alternatif
4. Mengapa pembangunan ekonomi harus
berhasil ? (Untuk mengentas kemiskinan,
Menghilangkan kesenjangan sosial,
Tersedianya dana untuk pembangunan
bidang-bidang lain; Terpeliharanya ketertiban
umum )
3. PEMBANGUNAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

1. Aspek utama sosial budaya (Bahasa sebagai


identitas bangsa, Adat istiadat dan tradisi,
Persepsi tentang kekuasaan, Hubungan dengan
alam, Locus of control, Pandangan tentang
peranan wanita, Sistem keluarga besar)
2. Golongan-golongan masyarakat (Golongan
tradisional, Golongan modernis, Golongan
ambivalent)
3. Pendidikan
4. Wahana utama pembangunan sosial budaya
(Pendidikan formal, Pelatihan sebagai aspek
pendidikan formal; Pemberantasan buta huruf)
4. PEMBANGUNAN DI BIDANG
PERTAHANAN DAN KEAMANAN

• Pembinaan Ketahanan Nasional


(Faktor geografis, penduduk,
kekayaan alam, Faktor
Ipoleksosbudmil -- ASTAGTRA)
STRATEGI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
1. PERANAN SERTA FUNGSI PEMERINTAH
DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Fungsi-fungsi pemerintah terhadap warganya
(Negara sebagai negara politik / Political
state; Negara sebagai negara hukum/ Legal
state; Negara sebagai negara kesejahteraan/
Welfare state; Negara sebagai negara
administratif/ Administrative state)
2. Peran Pemerintah dalam pembangunan
nasional (Peran selaku stabilisator, inovator,
modernisator, pelopor, dan peran selaku
pelaksana sendiri)
2. PEMBANGUNAN ADMINISTRASI DALAM
RANGKA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Langkah-langkah dalam Administrasi
Pembangunan :
1. Penumbuhan motivasi
2. Perumusan dan pengambilan keputusan politik
3. Peletakan dasar hukum
4. Perumusan rencana pembangunan nasional
5. Penentuan dan perumusan program kerja
6. Penentuan berbagai proyek pembangunan
7. Implementasi rencana dan program kerja,
Pentingnya sistem penilaian, Pentingnya
mekanisme umpan balik)
3. PARADIGMA BARU ADMINISTRASI NEGARA

1. Aparatur yang berdaya guna


2. Aparatur yang berhasil guna
3. Aparatur yang produktif
4. Aparatur yang bersih
5. Aparatur yang berwibawa
6. Aparatur yang profesional
7. Aparatur yang kreatif
8. Apatur yang inovatif
9. Aparatur yang transparan
10. Aparatur yang tanggap
11. Aparatur yang peka
12. Aparatur yang antisipatif dan proaktif, dan
13. Aparatur yang mempunyai visi
4. SASARAN PEMBANGUNAN ADMINISTRASI

1. Pengembangan kelembagaan (Prinsip-prinsip


organisasi, Pentingnya pendekatan kesisteman,
Tipologi struktur organisasi, Kejelasan
mekanisme dan prosedur kerja)
2. Manajemen Sumberdaya Manusia (Kerangka
dasar pemikiran manajemen sumberdaya
manusia; Fungsi-fungsi manajemen sumberdaya
manusia)
3. Pengembangan kemampuan (Capacity Building)
4. Pengembangan citra positif (goodwill)
5. Pengembangan budaya organisasi
III
Model Administrasi Pembangunan:
The Theory of Prismatic Society
Model
(Fred Warren Riggs)
FRED WARREN RIGGS
(1917 – 2008)

Administration in Developing Countries: The


Theory of Prismatic Society, 1964, 1966
1994
1996
MODEL
• Gambaran yang dirancang untuk mewakili
kenyataan (replikan dari realita)
• Tiruan dari gejala yang akan diteliti
• Model menggambarakan hubungan (korelasi)
antar variabel, sifat atau komponen dari
fenomena pengamatan
• Model bukanlah teori, tetapi taksonomi yang
merinci komponen penting secara cermat,
walaupun model mampu melahirkan teori
• Tujuan pembuatan model adalah
mempermudah pemikiran secara logis dan
sistematis
• Model dapat dibuat secara sederhana atau
rumit, tetapi tujuan utamanya adalh ingin
membantu berpikir secara rasional
KELEBIHAN MODEL
• Memberikan informasi yang berorientasi pada
tindakan (action)
• Menyajikan informasi yang berorientasi
kepada masa depan
• Menunjukkan alternatif arah tindakan untuk
dievaluasi sebelum dilaksanakan
• Menyajikan pemberian situasi masalah yang
komplek secara formal dan terstruktur
• Mencerminkan pendekatan ilmiah untuk tidak
menggantungkan diri pada intuisi dan
spekulasi
KELEMAHAN MODEL
• Pengguna model seringkali lupa bahwa model
hanyalah abstraksi dari kenyataan dan bukan
kenyataan itu sendiri
• Faktor kuantitatif seperti pengalaman dan
penilaian diminimalkan atau dihilangkan
• Proses pembuatan model sulit dan mahal
• Yang menggunakan model sering enggan
mengubah modelnya, shg mengalami
kesukaran dalam melaksanakannya
• Banyak model yang menganggap situasi dunia
nyata selalu linear atau konstan (Vs kontinuum
atau siklus)
BAB. III METODE PENELITIAN
METODOLOGI (SEBAGAI SISTIM/ CARA)
(Sebagai Alat, Teknik .... (Jargon ilmu eksakta)
bukan Tujuan) Metode ...(Jargon iImu sosial)

PEMODELAN (SISTEM)
TRIAL 1. Model konseptual/teoritis/roadmap
AND 2. Model empiris/ eksisting
ERROR 3. Model alternatif/ rekomendasi
(APLIKASI
MODEL) UJI
MODEL

IDEOLOGI/ MASHAB/ ALIRAN PARADIGMA/ SCHOOL OF THOUGH/


(BARU) KONSEP DAN TEORI (BARU) :
REKONSTRUKSI/DEKONSTRUKSI
MODEL ADMINISTRASI NEGARA
BERKEMBANG
1. THE PRISMATIC MODEL : CONCEPTUALIZING
TRANSITIONAL SOCIETIES

a. The Inescapable model (Model sebagai


sesuatu yang mutlak)
b. Image of public administration (Gambaran
umum tentang administrasi negara)
c. The earmarks of transition ( Ciri-ciri
masyarakat transisi)
d. A structural-functional approach (Pendekatan
struktural-fungsional)
e. Related variables (Hubungan antar variabel)
f. Endogenous Versus exogenous change
(Perubahan endogen dan eksogen)
g. Dynamics of change in transitional societies
(Dinamika perubahan dalam masyarakat
transisi)
2. THE SOCIAL SCIENCE AND
THE PRISMATIC MODEL

a. Pan diciplinary approach (Pendekatan antar/


kelompok disiplin)
b. Political science
c. Law, Anthropology
d. Sociology
e. Economics
f. Psychology
3. THE PRISMATIC MODEL :
ADMINISTRATIVE ECOLOGY
• The economic ecology:
a. The bazaar-canteen model, Reciprocity and
redistribution versus market and concern
(Pertukaran dan redistribusi versus pasar dan
usaha bazar-kantin)
b. Price indeterminacy (Ketidakpastian harga)
c. The dynamics of disequilibrium-negative
development (Dinamika ketidak seimbangan-
pembangunan yang negatif)
4. PRISMATIC ELITES
a. Kaleidoscopic Stratification (Elit Prismatik:
Pelapisan yang senantiasa timbul tenggelam)
b. The agglutination of values: Agglomeration
(Penggumpalan nilai-nilai pengelompokan)
c. The role of parties: Official and Combative
(Peranan partai: Partai pemerintah dan partai
pembangkang)
d. The role of wealth: strategy spending (Peranan
kekayaan: Strategi Pengeluaran)
e. The role of learning: The intelligentsia (Peranan
pengetahuan: Kaum cerdik cendekia)
5. SOCIAL STRUCTURE: POLY
COMMUNALISM AND CLECTS
a. Social Structure: Poly Communalism and
Clects (Struktur sosial: Poli komunalisme dan
klik)
b. Poly Communalism: Mobilization without
assimilation (Poli komunalisme: Mobilisasi
tanpa asimilasi)
c. Clect: Prismatic organization par excellence
(Klik: organisasi prismatik yang sama
istimewanya)
6. PRISMATIC SYMBOLS: MYTHS,
FORMULAS, AND CODES

a. Prismatic Myths: Poly Normativism


b. Prismatic formulas: The status contract
nexus (Rumusan prismatik: pertalian kontrak
status)
c. Prismatic codes: Double talk and blockes
throughputs (Kode prismatik: pembicaraan
yang menyesatkan dan melalui gerak yang
menghambat)
7. PRISMATIC POWER: DEPENDENCY
SYNDROME AND INTERFERENCE COMPLEX

a. Prismatic Power: Dependency Syndrome


and Interference Complex (Kekuasaan
prismatik: Sindrome ketergantungan dan
kecenderungan campur tangan),
b. The bifocal scope of prismatic power (batas
pandang kekuasaan prismatik)
c. The heavy weight of bureaucratic power
(Kesaratan kekuasaan birokrasi)
8. PRISMATIC PUBLIC ADMINISTRATION: THE
SALA MODEL: PREFATORY INTERLUDE PUBLIC
ADMINSTRATION: A NEGLECTED FACTORS IN
ECONOMIC DEVELOPMENT

• PRISMATIC PUBLIC ADMINISTRATION: THE


SALA MODEL: PREFATORY INTERLUDE PUBLIC
ADMINSTRATION: A NEGLECTED FACTORS IN
ECONOMIC DEVELOPMENT (Administrasi
negara, suatu faktor yang diabaikan dalam
pembangunan ekonomi
9. BUREAUCRATIC POWER AND
ADMINISTRATIVE PRODIGALITY
a. Bureaucratic Power and Administrative
Prodigality (kekuasaan birokrasi dan
pemborosan)
b. The inverse ratio of bureaucratic power and
effeciency (Pembalikan ratio kekuasaan
birokrasi terhadap efesiensi)
c. The prismatic bureau or sala, Bureaucratism
and elite recruitment, Poly normativism and
dissensus in the sala
10. SALA FINANCE: TRIBUTARY, PREBENDARY,
DONATIVE

a. Sala Finance: Tributary, Prebendary,


Donative (masalah keuangan: Upeti,
yayasan, sumbangan/hadiah)
b. Tributary taxation (pajak upeti)
c. Prebendary budgeting (anggaran yayasan)
d. Donative expenditure (pengeluaran
sumbangan)
11. PERSONAL ADMINISTRATION: A
LECTURE ON TRAINING
(Administrasi kepegawaian: Ceramah
dibidang latihan)
12. COMMUNICATION:
A LECTURE ON DOCUMENT
13. LOCAL ADMINISTRATION: AN ESSAY
ON DEVELOPMENT
(Pemerintahan lokal: sebuah esei
tentang pembangunan, Kasus Philipina)
14. THE FUTURE: RESEARCH PROBLEMS
AND PRIORITIES:
Toward empiricism, Toward
comparativism as theory, A nomothetic
approach, Toward administrative
ecology, tbk
KEGAGALAN PEMBANGUNAN DI
NEGARA BERKEMBANG (Fred W. Riggs)

• Ditandai dengan gejala umum in-efesiensi


dan pemborosan (waste)
• Dibidang administrasi negara ditandai
dengan perilaku formalisme, overlaping, dan
heterogenous
• Lahirnya buku Fred W. Riggs yang tergabung
dalam Comparative Administration Group
(CAG), merupakan awal munculnya studi
administrasi pembangunan dengan berbagai
definisinya
CIRI-CIRI MASYARAKAT TRANSISI
(Fred.W.Riggs, 1966)

a. Munculnya kelompok-kelompok elit yang


merasa berkuasa (premanisme, free
riders)
b. Adanya sistem komunal, clect dan
pemusatan-pemusatan kekuasaan
(birokrasi)
c. Banyaknya norma-norma yang
bertentangan dan membingungkan
(anomie, permissif)
d. Adanya kelemahan dan kelonggaran
dalam sistem kekuasaan dan
pengawasan
e. Adanya rintangan-rintangan yang
komplek dan ketergantungan pada
syndroma
f. Heteroginity, formalism, overlapping,
nepotism, poly normativism and lack of
concencus, power distribution authority
Versus control
PERUBAHAN NILAI-2 KEKUASAAN (A),
KEKAYAAN (B) DAN PENDIDIKAN (C)

B A C

A
B C
ABC

Fused Society Prismatic Society Defracted Society

Unity of Values Agglomeration Separation


of Values of Values

Masy.Tradisional Masy.Transisi Masy.Maju/Modern


CIRI-CIRI BIROKRASI PRISMATIK
(Fred.W. Riggs, 1964)
• Adanya kekuatan birokrasi dan terjadinya
pemborosan administrasi
• Adanya pemikiran-pemikiran yang saling
bertentangan perihal masalah efesiensi
kekuasaan birokrasi
• Munculnya lembaga-lembaga prismatik
atau model “Sala” yang ditandai dengan
tidak menentunya harga-harga dari
bazaar-canteen, adanya rintangan-
rintangan administrasi, dan adanya
pelanggan yang keras kepala
RUANG LINGKUP KAJIAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Teori
• Strategi, dan
• Kebijakan mengenai pembangunan
administrasi negara (publik) untuk
meningkatkan kemampuannya dalam
merumuskan, melaksanakan, dan menilai
hasil-hasil pembangunan yang
dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan
efesien (3E)
• Aspek administrasi yang perlu dibangun,
antara lain meliputi: penyempurnaan
metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam
menganalisa secara keseluruhan proses
dan fungsi-fungsi manajemen, seperti
sistem: Perencanaan, Pengorganisasian,
Kepegawaian (Staffing), Pengendalian
dan Pembinaan SDM, Koordinasi,
Pelaporan, dan Anggaran (POSDCoRB)
IV
New Public Administration (NPA);
Ethics and Public Administration;
The Spirit of Public Administration
(H. George Frederickson)
H. GEORGE FREDERICKSON
1980/1984
ADMINISTRASI NEGARA BARU
(NEW PUBLIC ADMINISTRATION)

a. Administrasi Negara Baru merupakan


produk dari pergolakan perkembangan
administrasi tahun 1960-an dan 1970-an
era Dwight Waldo
b. Menurut George Frederickson :
Administrasi Negara sudah tidak relevan
lagi dan berada di luar masalah dan isu-
isu (pembangunan) yang mendesak
masa kini
TUJUAN GERAKAN ADMINISTRASI
NEGARA BARU (PUBLIK)

1. Untuk memperoleh suatu pendekatan


yang lebih berani dan ringkas terhadap
disiplin administrasi negara
2. Untuk mengukur pentingnya administrasi
negara dalam konteks filsafat
administrasi yang luas
3. Masalah pertanggungjawaban kepada
publik
KONTEKS ADMINISTRASI NEGARA
BARU (PUBLIK)
• Merupakan Paradigma Baru yang
menggunakan manajemen secara efisien,
ekonomis dan terkoordinir atas instansi
pelayanan dalam segala bidang kehidupan
guna mencapi suatu keadilan sosial.
• Adapun ciri-ciri dari administrasi negara baru
adalah : Desentralisasi, devolusi, terminasi,
proyek-proyek, kontrak-kontrak, evaluasi,
pengembangan organisasi, perluasan
tanggung jawab, konfrontasi, dan pelibatan
klien (stakeholder).
• Konsep-konsep administrasi negara baru
dirancang untuk meningkatkan potensi
perubahan dalam birokrasi dan untuk
melanjutkan perubahan-perubahan
kebijakan yang mungkin akan
menimbulkan dampak pada keadilan
sosial (social justice).
KEADILAN SOSIAL DALAM
ADMINISTRASI NEGARA BARU (PUBLIK)
• Keadilan sosial menekankan persamaan
hak dalam segala bentuk pelayanan
pemerintahan (publik)
• Oleh karena itu keadilan sosial harus
menekankan pada pertanggungjawaban
atas keputusan-keputusan dan
pelaksanaan program untuk pejabat atau
petugas publik yang harus lebih
menekankan pada perubahan dalam
manajemen publik.
• Keadilan sosial harus menekankan daya
tanggap (responsif) yang lebih terhadap
kebutuhan warga negara ketimbang
kebutuhan organisasi publik
• Komitmen administrasi negara baru pada
keadilan sosial menunjukkan adanya
suatu pemerintahan administratif maupun
eksekutif yang kuat dengan apa yang
disebut sebagai “energi dalam eksekutif”.
DINAMIKA DALAM ADMINISTRASI
NEGARA BARU (PUBIK)

1. Salah satu perhatian pokok administrasi


negara baru adalah perlakuan adil terhadap
warga negara
2. Keadilan sosial harus ditekankan dan
ditegakkan, karena ada kecenderungan
terjadinya ketimpangan dalam segala
bidang kehidupan
3. Keadaan semacam ini akan menimbulkan
ancaman yang fundamental, terutama pada
kelangsungan sistem politik dan
administrasi.
4. Ada kecenderungan suatu administrasi
negara yang gagal akan terus berusaha
melakukan perubahan dengan mencoba
memperbaiki deprivasi (pencabutan)
kebijakan atas kelompok elite minoritas
5. Oleh karena itu, keadilan sosial
mencakup kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk meningkatkan kekuatan
politik dan kesejahteraan ekonomi
kelompok miskin yang mayoritas (pro
poor + pro growth)
PERKEMBANGAN PARADIGMA NEW PUBLIC
ADMINISTRATION (Frederickson, 1976)

1. BIROKRASI KLASIK: fokus paradigma ini pada


struktur organisasi dan prinsip manajemen,
lokusnya pada berbagai jenis organisasi baik
pemerintah maupun swasta.
2. BIROKRASI NEO-KLASIK: Nilai yang dianut
paradigma ini sama dengan paradigma 1
namun fokus dan lokusnya pada proses
pengambilan keputusan dengan perhatian
penerapan pada perilaku, ilmu manajemen,
analisis sistem, dan penelitian operasi.
3. KELEMBAGAAN: perhatian paradigma ini
lebih pada pemahaman perilaku birokrasi
yang dipandang sebagai organisasi yang
kompleks dari pada efektivitas, efisiensi dan
produktivitas organisasi.
4. HUBUNGAN KEMANUSIAAN: paradigma ini
lebih menekankan pada nilai partisipasi
dalam pengambilan keputusan, minimasi
perbedaan status dan hubungan antara
pribadi, keterbukaan, aktualisasi diri dan
optimasi kepuasan.
4. PILIHAN PUBLIK: fokus paradigma ini tidak
terlepas dari politik, lokusnya adalah pilihan
melayani kepentingan publik akan barang
dan jasa yang harus diberikan sejumlah
organisasi kompleks.
5. ADMINISTRASI NEGARA BARU: fokus
paradigma ini lebih pada usaha
pengorganisasian, pengambaran,
mendesain, mempraktekkan nilai
kemanusian, pengembangan sistem
desentralisasi dalam organisasi yang
demokratis, responsif dan partisipatif serta
dapat melayani jasa masyarakat secara
merata.
Terima kasih
Semoga bermanfaat

You might also like