You are on page 1of 46

HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA

DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI

DISUSUN OLEH:

dr. Acep Sumantri


dr. Agil Wahyu Wicaksono
dr. Noni Minti Belantric,
M.Hkes
dr. Nurraisya Mutiyani
dr. Pratama kortizona
Pendamping Internsip:
dr. H. Rudi Nardoyo
LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hub pola asuh dengan status gizi di
wilayah kerja PKM Kandanghaur?
2. Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dgn
status gizi di wilayah kerja PKM Kandanghaur?
3. Bagaimana hubungan pengetahuandengan
status gizi di wilayah kerja Puskesmas
Kandanghaur?
4. Bagaimana hubungan pendapatandengan status
gizi di wilayah kerja PKM Kandanghaur?
TUJUAN
Penelitian ini secara umum bertujuan untukmengetahui adanya
hubungan faktor – faktor penyebab status gizi di wilayah
Puskesmas Kandanghaur

MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan program Puskesmas kedepan yang
berhubungan dengan Gizi Balita.
TINJAUAN PUSTAKA
GIZI BALITA

Usia 1 -3 tahun (BATITA) Usia 3-5 tahun (Pra-


KONSUMEN PASIF Sekolah)
KONSUMEN AKTIF
• Menerima makanan
apapun yang diberikan • Anak dapat memilih
oleh ibu / pengasuh makanan yang disukainya
• Kebutuhan asupan • Aktifitas meningkat
makanan sangat besar
• Anak sering menolak
• Pola makan yang baik makan
adalah dengan porsi kecil
• Berat badan cenderung
dan sering
mengalami penurunan
STATUS GIZI BALITA
1. Status Gizi dengan Indikator 2. Secara Klinis
BB/U menurut WHO NCHS
Kategori Z - Score
Gizi Lebih > 2,0 SD
Gizi Baik -2,0 s/d 2,0 SD
Gizi Kurang < -2,0 SD
Gizi Buruk < -3,0 SD
Sumber : PERSAGI 2011

Kelebihan :
• Mudah dan lebih cepat
dimengerti masyarakat umum
• Baik untuk mengukur status gizi
akut atau kronis.
• Sangat sensitif terhadap
perubahan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS GIZI BALITA (1)
Tingkat Pendidikan Ibu/Pengasuh
Dengan pendidikan yang baik, maka Ibu/pengasuh
dapat mudah menyerap informasi cara mengasuh yang
baik dan menjaga kesehatan anak

Tingkat Pengetahuan Ibu/Pengasuh


- Gizi Ibu Hamil & Gizi
- BalitaPemantauan pertumbuhan anak
- Kesehatan Anak
- Pengetahuan Cara Mengasuh
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS
GIZI BALITA (2)

Pola Asuh Makan


 Otoriter : membatasi kebebasan anak
 Otoritatif : campuran otoriter & Indulgent
 Indulgent : membiarkan anak memilih
 Lain-lain : tidak memberikan perhatian

Pendapatan Keluarga
Rendahnya pendapatan menyebabkan orang-
orang tidak mampu membeli dalam jumlah
yang diperlukan
Faktor – faktor lainnya
• Penyakit Infeksi
• Asupan Makanan sehari-hari
• Usia Menyusui
• Riwayat BBLR
• Pemberian Makanan Tambahan terlalu dini
• Banyaknya Anak
• Kesehatan Lingkungan
• Pelayanan Kesehatan
Desain Penelitian
penelitian observasional analitik tipe penelitian
cross sectional
Analisis penelitian: Kendall’s tau

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT


POLA ASUH
PENGETAHUAN
PENDAPATAN
PENDIDIKAN
STATUS GIZI
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
multistage area sampling, yaitu metode pemilihan subjek
dimana peneliti mengambil beberapa cluster yang dipilih
secara acak

Sampel
Jumlah sampel yang dihitung terlebih dahulu dengan
menggunakan rumus besar sampling sebanyak 97 responden,
Perhitungan Sampel Menggunakan Rumus Notoatmodjo
n= N n= 3420
1 + N (d 2) 1 + ( 0,1 2 )
N: 3420 n = 97 responden
d: 0,1
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi
 Bersedia menjadi sampel  Usia sampel tidak masuk
penelitian dalam kategori balita (diatas
 Minimal 5 hari dalam 5 tahun atau kurang dari 6
seminggu mengasuh bulan).
setidaknya satu orang Balita  Pengasuh merupakan ibu tiri
secara tetap atau ibu angkat dari Balita
 Balita yang diasuh tidak yang diasuh
sedang mengalami penyakit
infeksi berat
RANCANGAN PENELITIAN
Hasil Penelitian
Profil Puskesmas Kandanghaur
1. Data Geografis
- Suhu Udara 24 –
107°51 - 107°54 32 ᵒC
bujur timur dan - Humidity 70 – 80
6°35 - 6°39 %
lintang selatan. - Curah hujan 25
hari

8 Desa:
Terjauh Desa daerah dataran
Curug ( ± 8 km) rendah dengan
,terdekat Desa ketinggian 0 – 100
Karanganyar yang m dari permukaan
berjarak ± 1 km (Profil Puskesmas Kandanghaur, 2015) laut
2. Data Demografis
a. Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk :
49.501 jiwa

23.927 jiwa 24.406 jiwa


(49,5%) (50,5%)

(Profil Puskesmas Kandanghaur, 2015)


b. Kelompok Umur

25000

20000

15000

10000

5000

0
<1 thn 1-4 thn 5-14 thn 15-44 thn 45-64 thn >65 thn

(Profil Puskesmas Kandanghaur, 2015)


MATA PENCAHARIAN
NO DESA PEG. JML
TNI / PETA BURUH NELAYA PEDAGA PETER
PNS SWAST
POLRI NI TANI N NG NAK
A
1 CURUG 21 17 92 416 1.650 225 90 30 2.541
2 PRANTI 4 1 40 440 159 - 36 12 692
3 WIRAKANAN 66 16 38 358 2.249 - 53 4 2.784
KARANGMULY
4 18 3 167 798 1.325 - 139 18 2.468
A
KARANGANYA
5 128 26 215 1.153 2.438 18 300 - 4.278
R
WIRAPANJUNA
6 72 7 226 67 235 119 79 2 807
N
PAREAN
7 29 6 246 1.150 1.430 1.984 447 - 5.292
GIRANG
8 BULAK 29 3 69 890 950 1.472 15 - 3.428
22.29
JUMLAH 367 79 1093 5.272 10.436 3.818 1.159 66
0
3. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

2 dokter umum 18 Bidan


1 dokter gigi 3 SKM
15 Perawat 1 Analis Lab
1 Perawat Gigi 12 Tenaga Non-
Kesehatan
4. Sarana dan Prasarana Kesehatan

2 PUSTU PONED
IGD IMS/VCT
Poli Umum Laboratorium
Perawatan Ambulan
5. Data Hasil Bulan Penimbangan Balita
Pemetaan Status Gizi Balita (Posyandu)
Gizi Lebih Gizi Baik
Karanganyar Karangmulya Karanganyar Karangmulya
Wirapanjunan Wirakanan Wirapanjunan Wirakanan
Curug Bulak Curug Bulak
Pranti Pareangirang Pranti Pareangirang

14.29% 14.29%
19.51% 21.95%

14.29% 14.29%
8.54%
7.32%

9.76% 7.32%
14.29%

28.57% 12.20% 13.41%


(Data Primer, 2017)
Pemetaan Status Gizi Balita (Posyandu )
Gizi Kurang Gizi Buruk
Karanganyar Karangmulya Karanganyar Karangmulya
Wirapanjunan Wirakanan Wirapanjunan Wirakanan
Curug Bulak Curug Bulak
Pranti Pareangirang Pranti Pareangirang

20.00%
11.76%
11.76% 35.29%

11.76% 20.00% 60.00%


5.88%
5.88%
17.65%
(Data Primer, 2017)
Karakteristik Umum
Usia Balita Jenis Kelamin
12 - 24 bulan 25 - 36 bulan Perempuan Laki - laki
37 - 48 bulan 49 - 60 bulan

11.71%
32.43%
18.02% 44.14%
67.57%

26.13%
(Data Primer, 2017)
Tingkat Pendidikan Pengasuh
Gizi Baik Gizi Lebih
0.4
0.35
0.3
0.25
Tidak Tamat SD
0.2 SD
0.37 0.14 0.14 0.14 0.14 SMP
0.15 0.32
SMA
0.1 0.24 0.14 0.29 D1
D2
0.05 D3
S1
0 0.01 0.01 0 0.020.02
SD
SD

P
A
SM

D1
at

SM

D2
D3
am

S1
kT

(Data Primer, 2017)


da
Ti
Gizi Kurang Gizi Buruk
0.45
(x 100%)
0.4 0.8
0.35 0.7
X
100% 0.3 0.6
0.25 0.5
0.2 0.42 0.4 80%
0.15 0.3
0.29 0.29
0.1 0.2
0.1
0.05 20%
0 0% 0%
0 0% 0% 0%
0%
D
SD
S

P
A
SM
at

D1
SM

D2
m

D3
S1
Ta
ak
Tid

(Data Primer, 2017)


Tingkat Pendidikan Pengasuh

Kendall’s Tau Koefisien Korelasi 0,122


Sig. (2-tailed) 0,111

Tingkat Pengetahuan Pengasuh

Kendall’s Tau Koefisien Korelasi 0,064


Sig. (2-tailed) 0,467

(Data Primer, 2017, diolah)


Pola Asuh Makan

Kendall’s Tau Koefisien Korelasi 0,175

Sig. (2-tailed) 0,058

Status Ekonomi Keluarga

Kendall’s Tau Koefisien Korelasi 0,125


Sig. (2-tailed) 0,158
Tingkat Pengetahuan Pengasuh
50
Baik Sedang
45
Kurang 40
35
30
16.22% 25 Baik
Sedang
20 Kurang

54.95% 28.83%
15
10
5
0
(Data Primer, 2017)
PEMBAHASAN
Faktor yang mempengaruhi status gizi
Pengetahuan – gizi balita
Menurut Jurnal Medika Pernyataan tersebut
Nusantara Vol. 22 No.4, sesuai dgn penelitian,hal
2001, pengetahuan gizi ini di tunjukkan dgn nilai
merupakan faktor p variable paling tinggi
penting dalam dgn begitu tingkat
menentukan dan pengetahuan pengasuh
menyediakan makanan merupakan salah satu
dengan gizi seimbang faktor yg paling
dalam keluarga. mempengaruhi diantara
variable yg lainnya.
Pendidikan – gizi balita
Pendidikan ibu merupakan
salah satu faktor yg Berdasarkan
penting dalam tumbuh penelitian yg dilakukan
kembang anak, karena pendidikan pengasuh
pendidikan yg baik, maka
merupakan salah satu
orang tua dapat menerima
segala informasi dari luar
faktor yg
terutama tentang cara mempengaruhi status
mengasuh anak yg baik gizi balita walaupun
(Yayuk, Farida Baliwati, hasil dari analisis yg
2004: 116-117) dilakukan lemah.
Ekonomi keluarga – gizi balita
Dari hasil penelitian faktor
ekonomi keluarga menjadi
faktor ketiga yg
Menurut Sajogyo, dkk mempengaruhi status gizi
(2004), rendahnya balita. Walaupun hasil yg
pendapatan merupakan tidak signifikan terhadap
rintangan lain yg hubungan variable ini dgn
menyebabkan orang – status gizi balita namun
secara data deskriptif di
orang tidak mampu
dapatkan hampir pada
membeli dalam jumlah semua kategori status gizi.
yg diperlukan.
Pola asuh – gizi balita
hasil analisis pola asuh
dengan status gizi balita
Menurut Wilson :
(2011) terdapat • memliki hubungan yg
lemah
empat tipe pola asuh
• secara deskriptif juga
makan : Otoriter,
tidak menunjukkan
Otoritatif, Primitif hasil yg menegaskan
(indulgen), dll. bahwa variable ini
berhubungan kuat dgn
status gizi balita.
Dengan melihat analisis data maka dapat dibuat
beberapa alternatif pemecahan masalah yang
dapat digunakan sebagai pilihan untuk
membantu mengatasi permasalahan penyebab
status gizi balita

 Penyuluhan mengenai status gizi balita


 Pembagian leaflet mengenai status gizi balita
 Pemberian makanan tambahan kepada balita
dengan status gizi kurang dan buruk
Tabel Kriteria dan Skoring Efektivitas Jalan Keluar

Skor M I V
(besarnya masalah (kelanggengan (kecepatan
yang dapat diatasi) selesainya masalah) penyelesaian
masalah)

1 sangat kecil sangat tidak sangat lambat


langgeng
2 kecil tidak langgeng Lambat
3 cukup besar cukup langgeng cukup cepat
4 besar langgeng Cepat
5 sangat besar sangat langgeng sangat cepat
Tabel Kriteria dan Skoring Efisiensi Jalan Keluar

Skor C
(biaya yang dikeluarkan)

1 Sangat mahal
2 Mahal
3 Cukup mahal
4 Murah
5 Sangat murah
Efektivitas Efisiensi
Urutan
Daftar Alternatif Jalan M I V C MxIxV
Prioritas
Keluar C
Masalah
1 Penyuluhan mengenai 4 3 4 4 12 2
status gizi
2 Pembagian leaflet status 2 2 2 4 2 3
gizi
Pemberian makanan 5 4 4 5 16 1
tambahan kepada balita
3. gizi kurang dan buruk
Rencana evaluasi

 Input

• Man : PMT balita dilakukan oleh 2 orang dan


sasaran balita status gizi kurang dan gizi buruk.
• Money : Rencana anggaran pada kegiatan PMT ini gratis
• Material : Fasilitas dalam kegiatan pemeberian makanan
tambahan balita ini adalah kendaraan
• Method : Peserta dikumpulkan pada setiap posyandu
dan petugas mendata lalu pemberian PMT
• Minute : Estimasi waktu pelaksanaan setiap posyandu
• Market : Cakupan target kegiatan pemberian makanan
tambahan balita ini adalah seluruh balita yang
terdata dengan status gizi kurang dan buruk.
 Proses : Dalam pelaksanaan kegiatan ini
diharapkan semua balita dengan status gizi
kurang dan buruk mendapatkan makanan
tambahan.
 Outcome : Dapat meningkatnya status gizi
balita dengan pemberian makanan
tambahan tersebut
 Output : Dampak program yang
diharapkan adalah menurunnya jumlah
status gizi kurang dan buruk pada wilayah
kerja Puskesmas Kandanghaur
KESIMPULAN (1)
KESIMPULAN (2)
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
• Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
• Atmarita dan Fallah (2004). Analisis Situasi Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Makalah Pada Widyakarya Nasional Pangan
Dan Gizi VII.Jakarta 17 – 19 Mei 2004.
• Dirjen Binkesmas Depkes RI.2006.Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk: Buku I.Jakarta Departemen Kesehatan
• Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. Kondisi Gizi Buruk pada Balita di Jawa Barat. Bandung:Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
• Eveline,dr.PN SPA,IBCLC, Djamaludin, Nanang. (2010).Panduan PintarMerawat Bayi dan Balita. Jakarta: PT Wahyu Media
• Hockenberry, M. J. & Wilson, D. (2011). Wong’s Nursing Care of Infants and Children, 9e. St. Louis: Mosby
• Hughes, S.O., et al., 2005. Revisiting a neglected construct : Parenting Stlyes in a Child-Feeding Context, Elsevier, 44 : 83-
92.
• Patrick R.B. dan Gibbs J.C. 2007. “Parental Expression of Disappointment: Should It Be A Factor in Hoffman’s Model of
Parental Discipline?”The Journal of Genetic Psychology 168(2), 131–145
• Persagi dan ASDI. 2011. Pengembangan Konsep Nutrition care Process (NCP) Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
• Prawirohartono,E.P.1996. Status Gizi. Diterbitkan Oleh:Pusat Informasi Makanan Sehat Instalasi Gizi RSUP
Dr.Sardjito.Yogyakarta.
• Sajogyo, Pudjiwati. (1985). Sosiologi Pembangunan. Jakarta : IKIP.
• Suparyanto (2010). Konsep Dasar Status Ekonomi.[Online]. Tersedia:
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-dasar-status-ekonomi.html [30 Maret 2017]
• Supriatin. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Makan dan Hubungannya dengan Status Gizi
Balita.Skripsi.Institut Pertanian. Bogor
• Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.
• Untoro, R. 2004.Balita Kurang Gizi.Jakarta:Direktorat Gizi Masyarakat, Depkes.
• Uripi, Vera (2004). Menu Sehat Untuk Balita. Jakarta : Puspa Swara
• Yayuk Farida Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swaday
Penimbangan Balita Wawancara & Konsultasi

Penyuluhan Wawancara & Konsultasi


SIH
K A
MA
RI
TE

You might also like