You are on page 1of 81

ANTIBIOTIK KULIT & KELAMIN

1
KELOMPOK 4
• Nicky Septiana
• M. Ikhsan
• Ade Agnes Wulandari
• Fistyanisa Elya Charilda
• Novita Hermanus

2
Antimikroba

→ Obat yang membasmi mikroba


khususnya mikroba yang merugikan
bagi manusia

3
Anti Bakteri
Anti Virus
Anti Jamur
Anti Protozoa
Anti Cacing

4
Berdasarkan kemampuan mematikan kuman…

Antimikroba

Bakteriostatik Bakterisidal

Menghambat pertumbuhan Mematikan kuman


kuman

5
Penicilin
Mekanisme kerja Cephalocoporin
Beta laktam Karbapenem
A Menghambat
Monobactam
sintesis dinding sel
n Poli Peptida
Bacitracin
t Aminoglikosida Vancomycin
i Menghambat Chloramphenicol
sintesis protein Tetracycline
b
Clyndamycin
i Macrolid
o
t Antagonis folat
Sulfonamid dan
kotimoksazol
i
Mempengaruhi
k sintesis / Kuinolon dan
metabolisme asam fluorokuinolon
nukleat
6
ANTIBIOTIK KULIT
7
ANTIBIOTIK KULIT
Antibiotik Topikal Antibiotik Oral
Keuntungan Pioderma
 Dapat dicapai pada tempat infeksi tanpa  Penisilin G prokain dan semisintetiknya
efek samping sistemik  Penisilin G prokain
 Ampisilin
Kerugian  Amoksisilin
 Penisilin resisten-penisilinase
 Hipersensitifitas >>
 Linkomisin & Klindamisin
 Resistensi >>>
 Eritromisin
 Sefalosporin

Acne vulgaris
 Doksisiklin
 Klindamisin

8
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Bacitracin  strain Tracy-I Bacillus subtilis
 Efektif terhadap Staph., Strep., Basil Gram (+), kokus anaerob, Neisseria,
basil tetanus dan basil difteri  impetigo, luka bakar, pioderma, folikulitis,
furunkulosis, dekubitus ulser
 Mekanisme: Menghambat pertumbuhan sel bakteri
 Absorpsi melalui kulit  toksisitas sistemik jarang
 Sering menyebabkan DKA
 KI: Hipersensitif
 Ointment (kombinasi dengan neomisin)

9
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Mupirocin (pseudomonic acid)  Pseudomonas fluorescens
 Menghambat sintesis protein dengan berikatan pada isoleucyl-tRNA
sintesase bakteri
 Efektif terhadap Staph. Strep. (kecuali grup D) Gram (+), Gram (-) << 
impetigo, folikulitis, furunkulosis
 KI: Hipersensitif
 Sediaan: Ointment 2% (5g, 15g) / cream 20mg/g;
diberikan 3x sehari selama 10 hari

10
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Neomycin (aminoglikosida)  Streptomyces fradiae
 Mekanisme: Inhibisi sintesis protein dengan berikatan pada RNA ribosom
 Efektif terhadap Staph. & Basil Gram (-) (E.coli, proteus, klebsiella,
enterobacter), anaerob <<, P.aeruginosa X  luka bakar, ulkus dekubitus,
eksim terinfeksi, pioderma, furunkulosis, folikulitis
 KI: Hipersensitif
 Efek Samping sistemik: Sensitisasi (ointment), DKA, hearing loss
 Kombinasi dg Bacitracin (Salep Nebacetin 2-3x sehari)

11
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Gentamicin (aminoglikosida)  Micromonospora purpurea
 Sangat efektif terhadap P aeruginosa, staph.
 Efektif terhadap Basil Gram (-), Enterobacter (E.coli, proteus, klebsiella,
Salmonella, Shigella)
 Inhibisi sintesis protein & translasi messenger asam ribonukleat
 KI: hipersensitif, infeksi kulit karena virus
 Ointment, cream 0.1% (5g, 10g), diberikan 3-4x sehari

12
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Polymyxin B
 Decapeptida  isolasi dari Bacillus polymyxa
 Efektif terhadap basil aerob Gram (-) (Pseudomonas aeruginosa, Escherichia
coli, enterobacter, klebsiella)
 Resisten: gram (+) (strain proteus & serratia)
 Ointment, kombinasi dg basitrasin & neomisin  salep Tigalin (10g);
diberikan 2-3x sehari  untuk luka, luka bakar

13
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Retapamulin  Pleurotus mutilus
 Derivat pleuromutilin
 Inhibisi sintesis protein  berinteraksi pada subunit 50S ribosom bakteri
 Efektif terhadap S. aureus, MRSA, Strep. Grup A B Hemolitikus
 Ointment 1%  Dewasa, usia > 9 bulan (2 kali sehari selama 5 hari)

14
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Asam Fusidat  Fusidum coccineum
 Mencegah translokasi faktor elongasi G (EF-G) ribosom  Mengganggu sintesis
protein
 Sangat efektif untuk S. aureus
 Untuk Staph. yang resisten dengan antibiotik lain
 ES: Hipersensitif, iritasi
 KI: Infeksi P. aeruginosa, hipersensitif, infeksi kulit karena jamur /virus
 Perhatian: ibu hamil (trimester 3), ibu menyusui, infant serta anak-anak
 Sediaan: Krim 2% / 20mg/g (5g); diberikan 3-4x sehari

15
ANTIBIOTIK TOPIKAL UNTUK AKNE
Erythromycin (makrolid)  Streptomyces Clindamycin
erythraeus  Efektif untuk Propionibacterium acnes
 Bakterisidal gram (+)  10% diabsorpsi
 Efek inhibisi P acnes (inhibisi sintesis protein  Gel kombinasi (benzoyl peroxide & tretinoin);
 berikatan pada subunit 50s ribosom diberikan 1-2x sehari
bakteri)
 ES: Sensasi terbakar, kering, iritasi Sodium Sulfacetamide
 KI: Hipersensitif  Inhibisi P acnes kompetitif dengan as p-
aminobenzoic
 Kombinasi dengan benzoyl peroxide,
tretinoin (Erymed , Erymed Plus: gel 15g, krim  4% diabsorpsi
20g, sol 30ml)  KI: Hipersensitif dengan sulfonamid
 Lotion 10%, wash 10%
Metronidazole  Rosasea
 Kombinasi dengan Sulfur  Acne vulgaris &
 Inhibisi Dermodex brevis
rosasea
 ES: Rasa terbakar, nyeri, kering,
16
Antibiotik Kortikosteroid

 Efektif untuk kasus dermatitis (dermatitis popok,


dermatitis impetigenisata)
 Tidak menghambat efek dari pemberian antibiotik
 Contoh Sediaan: Krim Benoson-G (Betametason valerat)
0.1% + Gentamisin sulfat 0.1%) 10g; diberikan 2-3x sehari

17
PENGOBATAN LEPRA
1. Pasien Pausibasiler (PB) 2. Pasien Multibasiler (MB)
Dewasa Dewasa
Pengobatan bulanan: Hari pertama Pengobatan bulanan: Hari pertama (obat
(obat diminum di depan petugas) diminum di depan petugas)
 2 kapsul Rifampisin 300 mg (600  2 kapsul Rifampisin 300 mg (600 mg)
mg)  3 tablet Lampren 100 mg (300 mg)
 1 tablet Dapson / DDS 100 mg  1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Pengobatan harian: Hari ke 2 s/d Hari Pengobatan harian: Hari ke 2 s/d Hari ke
ke 28 28
 1 tablet Dapson / DDS 100 mg  1 tablet Lampren 50 mg
Satu blister untuk 1 bulan. Dibutuhkan 6  1 tablet Dapson / DDS 100 mg
blister yang diminum selama 6-9 bulan Satu blister untuk 1 bulan. Dibutuhkan 12
blister yang diminum selama 12-18 bulan

18
PENGOBATAN LEPRA
3. Dosis MDT PB untuk anak 4. Dosis MDT MB untuk anak
(10-15 tahun) (10-15 tahun)
Pengobatan bulanan: Hari pertama (obat
Pengobatan bulanan: Hari pertama diminum di depan petugas)
(obat diminum di depan petugas)
 2 kapsul Rifampisin 150mg & 300mg
 2 kapsul Rifampisin 150 mg dan
300 mg  3 tablet Lampren 50 mg (150 mg)
 1 tablet Dapson / DDS 50 mg
 1 tablet Dapson / DDS 50 mg
Pengobatan harian: Hari ke 2 s/d Hari ke
Pengobatan harian: Hari ke 2 s/d Hari 28
ke 28
 1 tablet Lampren 50 mg selang sehari
 1 tablet Dapson / DDS 50 mg
 1 tablet Dapson / DDS 50 mg
Satu blister untuk 1 bulan. Dibutuhkan 6
blister yang diminum selama 6-9 bulan Satu blister untuk 1 bulan. Dibutuhkan 12
blister yang diminum selama 12-18 bulan

19
Obat MDT terdiri atas:
a. DDS (Dapson)
1) Singkatan dari Diamino Dihpenyl Sulphone
2) Sediaan berbentuk tablet warna putih 50 mg dan 100 mg
3) Bersifat Bakteriostatik (menghambat pertumbuhan kuman kusta)
4) Dosis Dewasa 100mg/hari, anak 50mg/hari (usia 10-15 tahun)
b. Lampren (B663) / Klofazimin
1) Sediaan berbentuk kapsul lunak 50 mg dan 100 mg, warna coklat
2) Bersifat Bakteriostatik, Bakterisidal lemah, dan Antiinflamasi
3) Cara pemberian secara oral, diminum sesudah makan untuk menghindari gangguan
gastrointestinal
c. Rifampisin
1) Sediaan berbentuk kapsul 150mg, 300mg, 450mg, dan 600mg
2) Bersifat Bakterisidal; 99% kuman kusta mati dalam satu kali pemberian
3) Cara pemberian secara oral, diminum setengah jam sebelum makan, agar penyerapan
lebih baik

20
21
ANTIBIOTIK KELAMIN
22
Antibiotik Penyakit
Kelamin

23
24
25
Infeksi yang penularannya
terutama melalui hubungan
seksual

IMS
Hubungan seksual tidak sebatas
genito-genital saja → oro-genital,
ano-genital → kelainan timbul
tidak terbatas hanya pada daerah
genital → daerah ekstra genital.

26
• Memiliki beberapa ciri, yaitu :
• Penularan infeksi tidak harus selalu
harus melalui hubungan seksual
Infeksi Menular • Infeksi dapat terjadi pada orang
yang belum pernah melakukan
Seksual (I.M.S) atau hubungan seksual dan orang yang
Sexually tidak berganti-ganti pasangan
Transmitted • Sebagian penderita adalah akibat
keadaan diluar kemampuan
Infection (S.T.I) mereka, dalam arti mereka sudah
berusaha untuk tidak mendapat
penyakit, tapi kenyataannya masih
juga terjangkit.

27
Tidak semua Handuk Thermometer
IMS ditularkan
hanya melalui
hubungan Cairan tubuh
(Darah, cairan
seksual. Dapat Jarum suntik
vagina, sperma,
menular secara saliva)
kontak langsung
dengan alat Ibu hamil kepada
janin atau saat
yang tercemar : inpartu
• BAKTERI
• Neisseria gonorrhoeae (uretritis,
epididimidis, servisitis, faringitis,
konjungtivitis, bartholinitis)
• Chlamydia trachomatis (salphingitis
Penyebab I.M.S • Mycoplasma hominis
• Ureaplasma urealyticum
• Treponema pallidum (Sifilis)
• Gardnerella vaginalis (vaginitis)
• Donovania granulomatis
(granuloma inguinale)
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PENISILIN

39
Golongan Penisilin
• Penisilin G
Penisilin • Penisilin V

Penisilin • Metisilin
Antistafilokokus

• Kloksasilin
Penisilin Isosakzolil • Dikloksasilin
• Oksasilin

Penisilin yang diperluas • Amoksisilin


(Aminopenisilin) • Ampisilin
40
PENISILIN G
EFEK ANTIMIKROBA SEDIAAN DAN POSOLOGI
Menghambat pembentukan Bubuk 200 ribu- 20 juta unit
mukopeptida yang diperlukan untuk
sintesis dinding sel mikroba DOSIS: 1-4 mU/ 4-6 hari
Efektif: Gram-positif  C. Diphteriae Anak: 25.000-400.000
dan B. anthracis unit/kg/hari dalam 4-6 dosis
Beberapa Gram-negatif  gonokokus
INDIKASI:
Gonore, Sifilis
EFEK SAMPING
Reaksi alergi, syok
anafilaksis, reaksi
toksik dan iritasi
lokal

41
Mekanisme Kerja
1. Obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada
kuman
2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses
transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu
3. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel

42
Obat Sediaan Dosis ES
Penisilin G (IV) Bubuk larut dalam air 1-4 mU/4-6 jam Reaksi alergi (urtikaria,
makulopapular,
anafilaktik), nefropati

Penisilin V (PO) Tab 250 mg, 625 mg 0,25-0,5 g qid


Syr 125mg/5ml

Kloksasilin, Tab 125 mg, 250 mg, 0,25-0,5 g qid


dikloksasilin , 500 mg
flukoksasilin (PO) Susp 62,5 mg/ml dan
125 mg/5 ml
Vial 250 mg, 500 mg,
dan 1 gr
Oksasilin (IV) idem 1-2 g/4-6 jam Gangguan fungsi hati

Amoksisilin (PO) Tab 125 mg, 250 mg, 0,25-0,5 g tid


500 mg
Syr 125 mg/5 ml
Ampicillin (PO) Tab 125 mg, 250 mg, 4x500-1000 Nefropati , gangguan
500 mg, 1000 mg mg/hari fungsi hati
Susp 125 mg/5 ml, 500
mg/5 ml
43
Efek samping
• Reaksi alergi dan nefropati

Kontra indikasi
• Hipersensitif terhadap penisilin dan sefalosporin

Indikasi
• Infeksi pneumokokus, infeksi streptokokus, infeksi
stafilokokus, infeksi kokus gram negatif, batang gram
positif
44
ABSORBSI

Antasid + penisilin G
• pH lambung meningkat  pengrusakan
penisilin G menurun  jumlah absorbsi
penisilin G meningkat
Neomisin + Penisilin V
• Neomisin mengurangi absropsi penisilin
V
45
EKSRESI

Penisilin + probenesid
•Menurunkan klirens
penisilin  kerja penisilin
menjadi panjang
46
Absorbsi (pemberian Penisilin G secara oral)
• Sekitar sepertiga dosis oral penisilin G diabsorbsi dari usus pada
kondisi mendukung. Cairan lambung pada pH 2 segera memusnahkan
antibiotik ini.
• Adanya makanan dapat mengganggu absorbsi semua penisilin di
usus. Oleh karena itu, penisilin G diberikan paling sedikit 30 menit
sebelum makan atau 2 jam sesudahnya

47
Absorbsi
• Penisilin G mudah rusak dalam suasana asam (pH 2). Cairan lambung
dengan pH 4 tidak terlalu merusak penisilin
• Bila dibandingkan dengan dosis oral terhadap IM, maka untuk
mendapatkan kadar efektif dalam darah, dosis penisilin G oral
haruslah 4-5 kali lebih besar dari dosis IM. Oleh karena itu penisilin G
tidak diberikan secara oral

48
Absorbsi
• Larutan garam Na-penisilin G 300.000 IU (=180 mg) yang disuntikkan
IM, cepat diabsorbsi dan menghasilkan kadar puncak dalam plasma
dalam waktu 15-30 menit
• Untuk memperlambat absorbsinya, penisilin G dapat diberikan dalam
bentuk repositori, umpamanya penisilin G benzatin, penisilin G
prokain sebagai suspensi dalam air atau minyak

49
Distribusi
• Penisilin G didisribusikan secara luas ke seluruh tubuh, namun
konsentrasinya dalam berbagai cairan dan jaringan tubuh sangat
berbeda. Sekitar 60% penisilin G dalam plasma terikat pada albumin
secara reversible. Kadar obat yang memadai dapat tercapai dalam
hati, empedu, ginjal, semen, cairan persendian, limfe, dan usus, tetapi
dalam CSS sukar dicapai

50
Ekskresi
• Dalam kondisi normal, penisilin G dieliminasi dengan cepat dari dalam
tubuh, terutama oleh ginjal dan sedikit melalui empedu dan rute
lainnya
• Sekita 60-90% dari dosis penisilin G intramuskular dalam larutan
berair dieliminasi di dalam urin, sebagian besar dalam waktu satu jam
setelah penyuntikan. Sisanya dimetabolisme menjadi asam penisiloat

51
Ekskresi
• Masa paruh eliminasi penisilin dalam darah diperpanjang oleh
probenesid menjadi 2-3 kali lebih lama
• Selain probenesid, beberapa obat lain seperti juga meningkatkan
masa paruh eliminasi penisilin dalam darah antara lain fenilbutazon,
sulfinpirazon, asetosal dan indometasin
• Kegagalan fungsi ginjal sangat memperlambat ekskresi penisilin

52
KUINOLON DAN
FLUOROKUINOLON

53
GOLONGAN KUINOLON DAN
FLUOROKUINOLON
MEKANISME KERJA
Kuinolon: menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat
bakterisidal
Fluorokuinolon baru:Menghambat topoisomerase II dan IV pada kuman

SPEKTRUM BAKTERI
Kuinolon lama: Gram-negatif E.coli, Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter
Flourokuinolon lama: E.Coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, H.
Influenzae, N gonorrhoeae
Flourokuinolon baru: Gram-positif, Gram-negatif

54
GOLONGAN KUINOLON DAN
FLUOROKUINOLON
EFEK SAMPING
INDIKASI
Saluran cerna: mual, muntah,
-Fluorokuinolon efektif untuk ISK
rasa tidak enak diperut
dengan atau tanpa penyulit
Susunan saraf pusat: sakit kepala,
-Siprofloksasin oral dan
pusing
levofloksasin oral  uretritis dan
Fototoksisitas  sparfloksasin
vaginitis oleh gonokokus
Hepatotoksisitas
Kardiotoksisitas: beberapa
kuinolon (sparfloksasin dan
grepafloksasin) dapat
memperpanjang QTc interval

55
indikasi
• Infeksi saluran urin
• Penyakit menular seksual
• Senyawa fluorokuinolon memiliki aktivitas in vitro terhadap N. gonorrhoeae,
C. Trachomatis, dan Haemophilus ducreyi

56
MEKANISME KERJA
• Antibiotik kuinolon bekerja pada DNA girase dan topoisomerase IV
bakteri. Pada banyak bakteri gram-positif (seperti S. Aureus),
topoisomerse IV merupakan aktivitas utama yang dihambat oleh
kuinolon. Sebaliknya, pada banyak bakteri gram-negatif (seperti E.
coli), target utama kuinolon adalah DNA girase. Kedua untai DNA
heliks ganda harus dipisahkan untuk memungkinkan terjadinya
replikasi atau transkrip DNA.

57
kontraindikasi
• Wanita hamil

58
Absorbsi, Distribusi, dan Eksresi
• Senyawa kuinolon diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral dan
terdistribusi secara luas di jaringan tubuh. Kadar puncak
fluorokuinolon dalam serum dicapai dalam waktu 1-3 jam pada dosis
oral 400 mg. Kadar norfloksasin dalam serum relatif lebih rendah
sehingga membatasi kegunaannya dalam mengobati infeksi saluran
urin. Makanan tidak mengganggu absorbsi oral, namun dapat
menunda waktu tercapainya konsentrasi puncak dalam serum.
• Volume distribusi kuinolon tinggi, dengan konsentrasi kuinolon dalam
urin, ginjal, paru-paru, dan jaringan prostat, feses, empedu, serta
makrofag dan neutrofil lebih tinggi dari pada kadarnya dalam serum.

59
Absorbsi, Distribusi, dan Eksresi
• Rute eliminasi berbeda-beda antarsenyawa kuinolon. Bersihan renal
didominasi oleh ofloksasin, lomefloksasin, dan sinoksasin.
• Pefloksasin, dan trovafloksasin sebagian besar tidak dieliminasi
melalui ginjal

60
GOLONGAN KUINOLON DAN
FLUOROKUINOLON
RESISTENSI Mutasi gen gyr A yang menyebabkan subunit
A dan DNA girase kuman berubah sehingga
tidak dapat diduduki molekul obat lagi

Perubahan pada permukaan sel kuman yang


mempersulit penetrasi obat ke dalam sel

Peningkatan mekanisme pemompaan obat


keluar sel (efflux)

61
DOSIS DAN POSOLOGI
Obat Sediaan Dosis per hari
Oral Parenteral
Asam nalidiksat Tablet 500 mg 4 kali 500-1000 mg
Asam pipemidat Tablet 400 mg 2-4 kali 400 mg
Siporofloksasin Tablet 250 mg, 500 mg 2 kali 250-500 mg
Untuk gonore 1x250 mg
Infus 200 mg, 400 mg 2 kali 200-400 mg
IV

Pefloksasin Tablet 400 mg 2 kali 400 mg


Infus 400 mg/5mL, 400 2 kali 400 mg IV
mg/125mL
Ofloksasin Tablet 200 dan 400 mg 1-3 kali 100-200 mg
Suntikan 200 mg/200 mL 1-3 kali 100-200
mg IV
62
DOSIS DAN POSOLOGI
Obat Sediaan Dosis per hari
Oral Parenteral
Norfloksasin Tablet 400 mg 2-3 kali 200-400
mg
Levofloksasin Tablet 250, 500 mg 1 kali 250-500 mg
Infus 500/100 mL 1x500 mg IV tiap
24 jam

Moksifloksasin Tablet 400 mg 1 kali 400 mg


Infus 400mg/mL 1x400 mg IV tiap
24 jam

63
Ciprofloxacin Levofloxacin

64
Interaksi Obat
• Antasid dan preparat besi (FE)
• Absorbsi kuinolon dan fluorokuinolon dapat berkurang hingga 50%
atau lebih. Oleh karen itu antasid dan preparat besi harus diberikan
dengan selang waktu 3 jam
• Teofilin
• Beberapa kuinolon (siprofloksasin, pefloksasin, dan enoksasin)
menghambat metabolisme teofilin dan meningkatkan kadar teofilin
dalam darah sehingga dapat terjadi intoksikasi
• Obat-obat yang dapat memperpanjang interval QTc
• Golongan kuinolon sebaiknya tidak dikombinasi dengan obat-obat yang
dapat memperpanjang interval QTc, antara lain obat anti aritmia kelas
IA (misalnya: kuinidin, prokainamid) dan golongan III (misalnya:
amiodaron, sotalol, terfenadin, san sisaprid)

65
SEFALOSPORIN

66
SEFALOSPORIN

AKTIVITAS ANTIMIKROBA
Menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang
dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga
dalam rangkaian pembentukan dinding sel

SEFALOSPORIN GENERASI KETIGA


Golongan ini umumnya kurang aktif dibandingkan dengan generasi pertama
terhadap kokus Gram-positif, tetapi jauh lebih aktif terhadap
Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil penisilinase. Seftazidim dan
sefoperazon aktif terhadap P. Aeruginosa
Contoh obat: Seftriakson, Sefiksim

67
Ekskresi
• Kebanyakan sefalosporin diekskresi dalam bentuk utuh melalui
ginjal, dengan proses sekresi tubuli, kecuali sefoperazon yang
sebagian besar diekskresi melalui empedu
• Probenosid mengurangi ekskresi sefalosporin

68
Efek Samping

• Alergi : anafilaksis, spasme bronkus, urtikaria


• Depresi sumsum tulang (granulositopenia)
• Nefropati
• Reaksi Coombs
• Diare
• Perdarahan hebat (hipoprotrombinemia)
• Disfungsi trombosit

69
Generasi III
Spektrum
• Gram +
• Gram –
• Enterobacteriaceae
• P. aeruginosa

70
Generasi III
Cara T1/2
F Dosis dewasa Dosis anak
pemberian (jam)

Sefotaksim IV/IM 1,1 4-6x 1-2g/6-12 jam 50-200mg/kg/hari

Seftazidim IV/IM 1,8 2-3x 1-2g/8-12 jam 100-150mg/kg/hari

Seftriakson IV/IM 8 2x 1-4g/24 jam 50-100mg/kg/hari

71
SEFTRIAKSON
Aktif terhadap kuman Gram-positif

Waktu paruh 8 jam

Pilihan utama uretritis oleh gonokokus tanpa komplikasi

Tersedia dalam bentuk bubuk 0,25; 0,5; 1 g

Dosis dewasa: 1-4 g/24 jam

Anak: 50-100 mg/kg/h dalam 2 dosis

72
SEFTRIAKSON

73
SEFIKSIM

INDIKASI
ISK oleh kuman yang sensitif, EFEK SAMPING
Gonore, otitis media akut, Diare
bronkitis akut

SEDIAAN DAN POSOLOGI


-Dosis: 200-400 mg/ hari dalam 1-
2 dosis
-Anak: < 50 kg  8 mg/kg/hari
-Tablet 100, 200 dan 400 mg,
suspensi oral 100 mg/5 mL

74
Absorbsi
• Melalui oral berjalan lambat dan tidak lengkap. Bioavailabilitas
absolut sekitar 40-50%
• Dalam bentuk suspensi obat ini diserap lebih baik dari pada bentuk
tablet
• Kadar tinggi terdapat pada empedu dan urin

75
Ekskresi
• Sefiksim diekskresi terutama melalui ginjal
• Ekskresi melalui empedu sekitar 10% dari dosis
• Obat ini tidak dimetabolisme
• Waktu paruh eliminasi dalam serum antara 3-4 jam, dapat
memanjang pada kelainan fungsi ginjal
• Obat ini tidak bisa dikeluarkan dari tubuh dengan hemodialisis atau
dialisis peritoneal

76
77
78
79
80
81

You might also like