You are on page 1of 14

ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR

Dosen Pembimbing:
Lili Farlikhatun, M.Keb
Disusun oleh:
Hananda Putri Hapsari
(170411014)
SISTEM KARDIOVASKULER
• Denyut nadi bervariasi dari • Pulsasi yang lemah disemua
90x/menit saat bayi ekstrimitas menandakan curah
tidurtenang sampai jantung buruk atau vasokonstriksi
180x/menit selama aktivitas. perifer. Pulsasi femoral yang
Frekuensi denyut nadi yang melemah atau tidak ada
tetap tinggi pada takikardia mengarahkan ke dugaan pada lesi
poroksismallebih baik dihitung jantung ductal dependent seperti
dengan elektrokardiogram koartasio aorta. Palpasi dan
daripada dengan telinga. auskultasi akan mampu menunjukan
Denyut jantung bayi yang pergeseran letak jantung , seperti
prematur yang tenang berkisar pada dekstrokardia. Sekita 60% BBL
140-150x/menit. Nadi di kaki normal memiliki bising diastolik pada
dan di tangan harus di periksa usia 2 jam, sebaliknya bising pada
saat waktu bayi akn cacat jantung bawaan mungkin baru
dipulangkan. dapat didengar beberapa hari
kemudian. Diperkirakan hanya satu
diantara12 cacat jantung bawaaan
yang bisingnya dpat didengar pada
pemeriksaan pada masa BBL dini.
 Dugaan cacat jantung  Bising innocent, yaitu bising
bawaan harus diikuti yang tidak berkolerasi dengan
kelainan jantung, dapat
dengan pemeriksaan dikenali dengan ciri-ciri
pemeriksaan radiologi, berikut:
elektrokardiogram, dan - bising derajat I-II/IV pada
ekokardiogram. Karena tepi skernal kiri
-tidak ada “klik” pada
itu perlu dicermati auskultasi
bahwa pada BBL, bising -pulsasi normal
tidak selalu menunjukan -pemeriksaan fisik linnya
adanya kelainan jnatung. normal.
Demikian sebaliknya,  Bising innocent biasnyanya
tidak adanya bising berasal dari sudut
percabangan arteri
bukan memastikan pulmonalis, duktus arteriosus
jantungnya normal. paten, atau regurgitasi
trikuspid yang pulih dnegan
sendirinyadalam waktu cepat.
 Berikut adalah  Auskultasi cukup baik hanya
karakteristik bising dengan menggunakan kepala
signifikan yang perlu stetoskop kecil. Cara doppler
dilakukan dengan
dicermati untuk menggunakan transduser
pemeriksaan lebih lanjut: dalam manset untuk transmisi
- pansistolik dana penerimaan gelombak
- derajat I-IV atau lebih ultrasonik. Transduser ini
- terdengar palik baik dapat mendeteksi gerakan
dinding arteri sehingga
dibatas kiri sternum pemeriksaan tekanan siastolik
- terdengar kasar (harsh) dan diastolik lebih seksama.
-terdapat bunyi jantung II Cara lain adalah dengan
yang abnormal menggunakan palpasi, yaitu
- terdapat “klik” sistolik dengan mengambil tekanan
dini atau tengah (mid darah sistolik sebagai patokan
dan nadi sebagai distal dari
sistolik). Pemeriksaan manset dirab saat deflasi.
tekanan darah mungkin
bermanfaat untuk
menegakan diagnosis.
 Cara “flush” adalah
dengan menekan pangkal
lengan sehingga aliran
darah dibawah manset
relatif berkurang,
kemudian dilanjutkan
dengan deflsi manset dan
dicatat tekanan
sistoliknya pada saat
tangan dan lengan
menjadi merah (flushing).
Kerugianya adalah tidak
terdapatnya tekanan nadi
dan hasilnya dengan
auskultasi terletak antara
tekanan sistolik dan
diastolik.
PERNAFASAN
• Frekuensi nafas BBL adalah 40- • periodic breating, yaitu periode
60x/menit. BBL yang frekuensi berhenti nafas yang
nafas yang terus- menerus berlangsung 5-10 detik di antara
diatas 60x/menit perlu diamati pola pernafasan yang reguler.
lebih teliti untuk kemungkinan Serangan apnea yang
adanya kelainan paru, jantung sebenarnya sebenarnya
dan metabolik. Frekuensi nafas biasanya lebih lama 20 detik
tergantung pada aktifitas bayi ( dan sangat jarang terjadi pada
menangis, tidur atau bangun. BBL cukup bulan. Amati pola
Jika fluktuasi frekuensi nafas BBl pernafasan. Jika bayi tenang
terlalu cepat maka nafas harus dalam keadaan normal tidak
di hitung dalam satu menit terdapat pernafasan cuping
penuh dan kalau mungkin hidung, merintih dan retraksi
dihitung pada saat bayi tidur dada. Sebagian bayi khususnya
atau dalam keadaan tenang bayi prematur, saat nangis
oleh karena sering terdapat dapat menunjukan retraksi
strenal dan subkostal ringan.
 Nafas yang tersendat-sendat
dan tidak teratur (irregular labored gasping)
gasping) yang kadang-kadang menandakan ventilasi paru
diikutti oleh gerakan spasme yang abnormal, pneumia,
mulut dan dagu menunjukan cacat bawaan, dan
gangguan pusat penafasan gangguan mekanisme
yang berat.
lainnya di paru. Kesukan
 semua bayi baru lahir bernafas nafas yang disebabkan oleh
dengan diafrgama, sehingga
pada waktu inspirasi bagian terlalu bnayak/sedikit udara
dada tertarik ke dalam dan yang ada di paru-paru akan
pada saat yang sama perut menyebabkan jaringan
bayi membuncit. Bila bayi interkostal tertarik kedalam.
dalam keadaan relaksasi, Oleh karena itu untuk
tenang, warna kulitnya baik
maka ventilasinya baik. membedakan etelektasis
Sebaliknya pernfasan yang dan enfisema harus dinilai
berat bentuk dan ukuran dada,
perkusi dan pemeriksaan
rongent.
Evaluasi Gawat Nafas Dengan Skor Downes
Pemeriksaan Skor
0 1 2
Frekuensi Nafas <60x/menit 60-80x/menit >80x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O² walaupun diberikan

Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
Evaluasi
Total Diagnosis
1-3 Sesak nafas ringan
4-5 Sesak nafas sedang
≥6 Sesak nafas berat
Lanjutan....
 Biasanya sura nafas BBL
bersifat Bronkofesikuler.
Bila pada auskultasi
terdengar bising usus
dirongga dada, fikirkan
kemungkinan hernia
diafragma.
RENAL (GINJAL)
 Dengan palpasi yang dalam  Trauma pada abdomen karena
ginjal dapat diraba apabila proses kelahiran yang sulit,
posisi bayi terlentang dan misalnya letak sungsang, dapat
tungkai bayi dilipat agar otot mengakibatkan perdarahan
dinding perut dalam keadaan hati, limpa, atau kelenjar
relaksasi. Batas bawah ginjal adrenal. Bila terdapat
dapat diraba setinggi kecurigaan kelainan dalam
umbilikus diatara garis tengah perut , pemeriksaan USG akan
dan tepi perut. Biasanya banyak membantu. Terabanya
bagian ginjal yang dapat diraba benjolan yang abnormal
sekitar 2-3cm pembesaran diabdomen harus diperiksa
ginjal dapt disebabkan oleh segera diatas tempat yang
neoplasma, kelainan bawaan, keras seperti papan.
atau trombosis Vena renalis.
• Pemeriksaan USG abdomen Sistem renal
bayi dapat menggantikan
pielogramintravena untuk Sudah berfungsi tetapi
membantu diagnosis. Benjolan belum matur, ketidak
yang paling sering ditemukan
adalah anomali saluran kemih, maturan ginjal membatasi
embrioma ginjal, kista ovarium untuk mengekskresi obat,
dan dupliksi usus. Diastasis
rekti dan hernia talipusat BAK dalam waktu 24jam
sering ditemukan pada BBL, setelah lahir, berkemih
terutama yang berkulit hitam.
sering terjadi, urin 15-
60ml/kg/hari.
HAMATOPOEISIS
 Hematopoeisis adalah  Hemoglobin(Hb), hematokrit dan
proses pembekuan sel-sel Sel Darah Merah (SDM) lebih
tinggi dari nilai normal orang
darah dalam organ dewasa
pembentuk sel darah,  Hb bayi baru lahir berkisar antara
terutama dlaam sumsum 14,5-22,5 g/dl.
tulang dan organ lainnya  Hemetokrit bervariasi dari 44%
dimana terjadi proliferasi, sampai 72% dan hitung SDM
maturasi dan deferensiasi berkisar antara 5-7,5juta/mm³,
sel yang terjadi secara pada akhir bulan pertama.
serentak. Fungsi  Darah BBL mengandung sekitar
hematopoeisis adalah 80% hb janin. Presentasi Hb lebih
pendek
memproduksi sel darah
 Leukosit janin dengan nilai hitung
umtuk mengganti sel darah sel darah putih sekitar
yang rusak atau mati. 18.000/mm³, merupakan nilai
normal.
Sumber :
BUKU AJAR NEONATOLOGI EDISI PERTAMA
CETAKAN KEDUA OLEH IKATAN DOKTER ANAK
INDONESIA TAHUN 2010

You might also like