You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LUKA

KELOMPOK 6
BAKAR
DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat trauma panas,
elektrik, kimia dan radiasi (Smith, 1998).
Luka bakar adalah kerusakan pada kulit diakibatkan oleh panas, kimia atau radio
aktif (Wong, 2003).
Jadi luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh panas, kimia,
elektrik maupun radiasi.
PENYEBAB
Menurut Wong 2003, luka bakar dapat disebabkan oleh ;
1. Panas : basah (air panas, minyak) kering (uap, metal, api)
2. Kimia : Asam kuat seperti Asam Sulfat
Basa kuat seperti Natrium Hidroksida
3. Listrik : Voltage tinggi, petir
4. Radiasi : termasuk X-ray
TANDA DAN GEJALA( WONG AND WHALEY’S 2003 )
Grade I Grade II Grade III
Kerusakan terbatas pada Kerusakan pada epidermis Kerusakan pada semua
lapisan epidermis (kulit bagian luar) dan dermis lapisan kulit
superfisial(kulit bagian luar) (kulit bagian dalam)

 kulit kering kemerahan  terdapat vesikel (benjolan  nyeri tidak ada


berupa cairan atau
nanah)
 Nyeri sekali  oedem sub kutan (adanya  luka merah keputih-
penimbunan dibawah kulit) putihan (seperti merah
yang terdapat serat putih
 Tidak ada jaringan parut  luka merah dan basah,  merupakan jaringan mati)
mengkilap atau hitam keabu-abuan
(seperti luka yang kering
Sembuh dalam 3 - 7 hari  sangat nyeri  gosong termasuk jaringan
mati)
sembuh dalam 21 - 28 hari  tampak kering, lapisan
tergantung komplikasi infeksi. yang rusak tidak sembuh
sendiri (perlu skin graf).
PATOFISIOLOGI
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan dari sumber panas ke tubuh . Panas
tersebut mungkin di pindahkan melalui konduksi atau radiasi ke kulit denggan luka
bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis , dermis , maupun jaringan
subkutan
Setelah terjadi luka bakar yang parah, dapat mengakibatkan gangguan
hemodinamika, jantung, paru, ginjal serta metabolik akan berkembang lebih cepat.
Dalam beberapa detik saja setelah terjadi jejas yang bersangkutan, isi curah jantung
akan menurun, mungkin sebagai akibat dari refleks yang berlebihan serta
pengembalian vena yang menurun. Kontaktibilitas miokardium tidak mengalami
gangguan.
Segera setelah terjadi jejas, permeabilitas seluruhh pembuluh darah meningkat,
sebagai akibatnya air, elektrolit, serta protein akan hilang dari ruang pembuluh
darah masuk ke dalam jarigan interstisial, baik dalam tempat yang luka maupun
yang tidak mengalami luka .
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
(Hb,leukosit,GDA(Gas darah arteri),elektrolit serum,Natrium urin,Alkali fosfat,Glukosa
serum,albumin serum,BUN atau kreatin
2. Loop aliran volume : Memberikan pengkajian non-invasif terhadap efek
atau luasnya cedera.
3. EKG : Untuk mengetahui adanya tanda iskemia miokardial atau distritmia.
4. Fotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar.
PENATALAKSANAAN MEDIS. ( EFFENDI. C, 1999)
Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan pasien dirawat
melibatkan berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup
penanganan awal (ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat,
penanganan diruang intensif atau bangsal.
Tindakan yang diberikan antara lain adalah terapi cairan, fisioterapi dan psikiatri.
Pasien dengan luka bakar memerlukan obat-obatan topical. Pemberian obat-obatan
topical anti microbial bertujuan tidak untuk mensterilkan luka akan tetapi akan
menekan pertumbuhan mikroorganisme dan mengurangi kolonisasi, dengan
memberikan obat-obatan topical secara tepat dan efektif dapat mengurangi
terjadinya infeksi luka dan mencegah sepsis yang sering kali masih menjadi
penyebab kematian pasien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan
2. Nyeri berhubungan dengan agens cedera fisik (trauma luka bakar)
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit, kerusakan
respon imun, prosedur invasive
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme, katabolisme, kehilangan nafsu makan
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan pergerakan (ROM)
6. Gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan cairan elektrolit dan protein
masuk ke ruang interstisiel
INTERVENSI KEPERAWATAN
NANDA NOC NIC
1. (00046) (1107) Pemulihan Luka bakar (3661) Perewatan luka : Luka bakar Definisi : Pencegahan
Kerusakan Granulasi jaringian komplikasi luka karena adanya kondisi luka bakar dan
integritas kulit • Perfusi area jaringan luka memfasilitasi penyembuhan luka.
berhubungan bakar Aktivitas aktivitas :
denggan • Kemampuan perawatan diri • Dinginkan luka bakar dengan air hangat (20 derajat celcius)
kerusakan • Pergerakkan sendi pada atau cairan normal saline pada saat cedera terjadi , jika
jaringgan ekstremitas memungkingkan.
Definisi : Kerusakan • Nyeri • Cuci luka bakar karena zat kimia secara terus menerus selama
pada epidermis dan • Perrmintaan obat Pereda nyeri 30 menit atau lebih untuk memastikan hilangnya agen yang
atau dermis . • Infeksi menyebabkan luka bakar
• Kulit melepuh • Tingkatkan suhu tubuh pasien luka bakar karena kedinginan
• Bau busuk luka • Monitor tingkat kesadaran pasien pada pasien yang
• Edema pada luka bakar mengalami luka bakar luas
• evaluasi luka , kaji kedalaman,pelebaran ,lokalisasi,nyeri ,
agen penyebab,eksudat,jaringan granulasi atau
nekrosis,epitalisasi dan tanda tanda infeksi
• Berikan informasi pada pasien mengenai prosedur yang harus
diikuti selama perawatan
• Berikan penerimaan dan dukungan emosi selama menjalani
perawatan.

You might also like