Professional Documents
Culture Documents
PRIMARY SURVEY
1. Airway + C spine control
Look : Clear (+), Obstruksi (-), jejas (-), epistaktis (-), edema (-), sianosis (-)
Listen : Gurgling (-), stridor (-), snoring (-), hoarsness (-)
Feel : Deviasi trakea (-), nyeri tekan cervical (-), krepitasi (-)
Tatalaksana
-
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
Tatalaksana
O2 Nasal Kanul 4 lpm
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
Tatalaksana
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
Identitas Pasien
Nama : Tn. MR
TTL/Usia : 1 Juli 1973 / 45th
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 191691
Agama : Islam
Pekerjaan : Tukang
Status : Menikah
Suku : Madura
Alamat : Tanah Merah
Datang ke IGD : 01.00 WIB
Pembiayaan : BPJS
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
SECONDARY SURVEY
1. Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak
RPS : Pasien datang ke RSUD Syafirah Ambami Rato Ebu Bangkalan dengan
keluhan sesak setelah jatuh dari ketinggian ± 2 meter saat membetulkan genting sekitar 8 jam
SMRS. Posisi saat jatuh sisi kiri terlebih dahulu (Pundak? Pinggang?). Setelah jatuh, pasien
langsung dibawa ke sangkal putung namun sesak tidak membaik. Pasien masih sadar ketika
kejadian dan masih mengingat kejadiannya, sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (-
), nyeri pada daerah tangan dan kaki (-), perdarahan eksternal (-)
RPD : Keluhan serupa(-), HT (-), DM (-)
RPK : HT (-), DM (-)
R. Pengobatan : (Sangkal Putung?)
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
SECONDARY SURVEY
2. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
Head
a/i/c/d -/-/-/-
Thorax
Pulmo
I : dada simetris (?), retraksi intercostal (+), jejas (?), dada tertinggal satu sisi (?)
P: dBN
P: A:
Cor : dBN
KASUS
Emfisema + Pneumothorax
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
I : Perut datar, jejas (-), scar (-), massa (-)
A : Peristaltik (+) normal
P : Timpani, tapping pain (-), nyeri ketok ginjal (-/-)
P : Soufel (+), defans musculer (-), massa (-), nyeri tekan
- - -
- - -
- - -
• Ekstremitas
Akral hangat +/+, pucat -/-, CRT < 2 detik, turgor < 2 detik
RESUME
• Seorang laki-laki 45 tahun sesak post jatuh dari ketinggian ± 2 meter sejak 8 jam
SMRS. Pada primary surver didapatkan breathing RR 28 x/menit, SpO2 94%, tampak
retraksi intercostal (?), pada circulation didapatkan tensi 90/50 mmHg, dan eksposure
teraba krepitasi udara pada leher, dada, dan punggung.
INITIAL DIAGNOSIS