You are on page 1of 17

Askep klien dengan Meningitis

STIKep PPNI Jawa Barat


Meningitis :
 Peradangan atau infeksi dari lapisan
araknoid & piamater ( lepto meningen )
dari otak & MS , yg disebabkan oleh,
bakteri, virus atau jamur,mastoiditis.
 Meningitis Tuberkulosa adalah
peradangan pada selaput otak atau
meningen oleh kuman tahan asam
(Mycobacterium tuberculosis).
Patofisiologi
• Otak & MS dilindungi oleh meningen, CSF
diproduksi dalam fleksus koroid ventrikel yg
mengalir melalui ruang sub arachnoid di dlm sistem
ventrikel & sekitar otak & MS.
• Organisme penyebab masuk mll sel darah merah
pada meningen dan otak. Tjd akibat trauma
penetrasi
• prosedur pembedahan atau pecahnya absces
serebral. Dpt jg tjd invasi langsung akibat trauma.
• Masuknya MO SSP mll ruang subaraknoid 
respon peradangan eksudat menyebar mll saraf
kranial & spinal  masalah neurologi
Patofisiologi
• Meningitis TBC
Infeksi dimulai saat kuman TBC berkembang biak
di paru dan mengakibatkan peradangan dalam paru
→bersirkulasi dalam kalenjar limfe di sekitar hilus
paru.
Lesi primer pada paru-paru berupa lesi eksudatif
parenkimal disebut kompleks primer Ghon.
• Infeksi berlanjut atau tidak tergantung dari
banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon
daya tahan tubuh (imunitas seluler)
• Pada umumnya reaksi daya
tahan tubuh akan dapat
menghentikan
perkembangan kuman BTA.
• Meskipun demikian, ada
beberapa kuman akan
menetap sebagai kuman
yang dormant (tidur).
• Kuman dormant pada orang
yang imunitasnya rendah
dapat terjadi penyebaran
hematogen dan dapat
menimbulkan infeksi umum
yang disebut sebagai TB
Milier Disseminata.
• Hipotesa Rich: meningitis tuberkulosa terjadi
akibat rupturnya fokus Rich sehingga kuman
TBC menyebar ke dalam ruangan subarachnoid.
Fokus perkejuan lokal atau fokus Rich ini terjadi
pada saat bakteriemi setelah infeksi primer atau
reaktivasi tuberkulosis.
Tanda & gejala
• Trias meningitis :nyeri kepala, demam, dan
adanya kaku kuduk.
• Gejala-gejala tidak spesifik :malaise, demam
naik turun tidak terlalu tinggi, nyeri kepala, dan
mialgia selama 2-8 minggu.
• Gejala klinik berupa sindroma meningitis akut
terdiri dari koma, peningkatan tekanan
intrakranial, kejang dan defisit neurologik fokal.
• Tanda iritasi meningen.
Tanda & Gejala

Kelainan pd CSS :
• Menser : liquor jernih,leukositosis, protein &
glukosa normal nona dan pandi +
• Menpur : liquor keruh, leukositosis, protein
meningkat, glukosa turun, kultur +
Klasifikasi Medical Research Council of
Great Britain Meningitis
• Grade I : Ringan, kesadaran penuh, serta tidak
ditemukan defisit neurologis.
• Grade II : perubahan kesadaran derajat ringan
dan defisit neurologis fokal ringan seperti
hemiparesis dan kelumpuhan saraf otak
• Grade III: penurunan kesadaran berat (stupor
sampai koma) dengan defisit neurologis berat
seperti hemiplegi dan kejang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang:
1.Pemeriksaan Lumbal pungsi
2.Pemeriksaan darah rutin dan sputum
3.Thoraks foto
4. Tuberkulin test
Terapi menser
• Diet TKTP 2500kkal/hari
• -OAT Kategori I: OAT kategori I: Rifampisin
1x600mg, INH 1x450mg, Pirazinamid
1x2000mg, Etambutol 1x1500mg
• -B6 1X50mg
• -Dexametason
• -Ranitidin
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
A. Identitas
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama : Penurunan kesadaran / nyeri
kepala
2) Riw kesh sekarang
3) Riw kesh dahulu : riw tb paru? Infeksi telinga?
Trauma? Pembedahan?
4) Riw kesh klg
C. Pola akivitas sehari-hari;
PH,eliminasi,nutrisi,aktifitas & istirahat
D. Pemeriksaan Fisik : sistem pernafasan,
cardiovaskuler, gastrointestinal, persyarafan,
perkemihan, muskuloskeletal.
E. Data Psikologis :status emosi, kosep diri, gaya
komunikasi, pola koping.
F. Data sosial
G. Data Spiritual
H. Data Penunjang
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d proses
inflamasi , peningkatan TIK
2. Jalan nafas tidak efektif b.d, kelemahan dan
penurunan tingkat kesadaran
3. Gangguan cairan dan elektrolit b.d
menurunnya pemasukan cairan.
4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d dg anorexia, , mual &
muntsh,penurunan kesadaran
5. Gangguan rasa nyaman Nyeri b.d iritasi
meningeal
6. Resiko cedera b.d kejang & perubahan tatus
mental
7. Ganguan termoregulasi b.d adanya proses
inflamasi
8. Ganguan integritas kuli b.d immobilisasi,
diaphoresis.
9. Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan,
penurunan kesadaran
10. Gangguan konsep diri : gambaran diri
penampilan peran .d kondisi penyakitnya
11. Resiko berulangnya infeksi b.d kurang
[engetahuan ttg penyakit , pengobatan &
perawatan
TERIMA KASIH..

You might also like