You are on page 1of 24

•Aas syarifah

•Adik ribut prihatin KELOMPOK 1


•Afriani rahmawati.A
•Amalia ramadani
•Anggita ayu haqsari
•Annisa sukarman
•Komalasari
•Lia marliana
•Lina karlina
•Minawaroh
•Nidya rizky.A
•Nur khaidiyah hafizoh rohimah
TANDA-TANDA DINI/KOMPLIKASI
IBU DAN JANIN PADA MASA
KEHAMILAN MUDA
Perdarahan pervagina

 Abrtus

 Perdarahan mola

 Kehamilan ektopik
1. abortus

berahkirnya suatu kehamilan (oleh akibat-

akibat tertentu) pada atau sebelum

kehamilan tersebut berusia 22 minggu

atau buah kehamilan belum mampu hidup

diluar kandungan.
 Abortus spontan
abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi
luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut.
 Abortus butan
abortus yang trjadi akibat intervensi t ertentu
yang bertujuan untuk mengakhiri proses
kehamilan.
Jenis abortus

a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkompletus (keguguran bersisa)
d. Abortus kompletus
e. Missad abortion
f. abortus incomplitus
keguguran yang terjadi berturut-turut selama
lebih dari tiga kali.

g. Abortus habitualis
merupakan abortus spontan yang terjadi tiga kali
berturut-turut atau lebih.

h.Abortus febrilis
Abortus yang disertai rasa nyeri atau febris
(febris = suhu yang lebih tinggi dari pada
normal).
2.Perdarahan mola

Mola hidatidosa ( hamil


anggur) adalah kehamilan
abnormal berupa tumor
jinak yang terbentuk
akibat kegagalan
pembentukan janin.
Klasifikasi
 Mola hidatidosa lengkap
 Mola hidatidosa parsial
 Mola hidatidosa invasif
Penyebab dan Pemeriksaan

 Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada


perubahan (degenerasi) sistem aliran darah
terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan
3-4 minggu.
 Aliran darah yang terus berlangsung tanpa
bakal janin, sehingga terjadi peningkatan
produksi cairan sel trofoblas.
 Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.
Pemeriksaan terhadap penyakit ini dapat
dilakukan :
 HCG (human chorionic gonadotrophin) urin
atau serum untuk pemeriksaan kehamilan.
 USG (ultrasonografi), dan uji Sonde.
Pengobatan
1. pembersihan rahim (kuret)

2. pengangkatan rahim
3.Kehamilan ektopik
kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga
rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan
sering tidak berkembang sama sekali.
Kehamilan ektopik disebut juga :
ectopic pregnancy
ectopic gestation
eccecyesis.
Penyebab Kehamilan Ektopik
 Faktor tuba, meliputi: penyempitan lumen tuba,
gangguan silia tuba, operasi dan sterilisasi tuba
yang tidak sempurna, endometriosis tuba, tumor;
 Faktor ovum, meliputi: rapid cell devision, migrasi
eksternal dan internal ovum, perlekatan membran
granulosa;
 Penyakit radang panggul;
 Kegagalan kontrasepsi;
 Efek hormonal, meliputi: penggunaan kontrasepsi
mini pil, dan
 Riwayat terminasi kehamilan sebelumnya.
klasifikasi

 Kehamilan interstisial (kornual)


 Kehamilan ovarium
 Kehamilan servik
 kehamilan abdominal
Hipertensi gravidarum
a. Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun,
yang sudah ditemukan pada umur kehamilan
kurang dari 20 minggu, hipertensi yang
menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
 Dassar diagnosis
1) anamnesa :
a) nyeri kepala
b) gangguan penglihatan
2) pemeriksaan fisik
tekanan diastolik > 90 mmHg
3) pemeriksaan penunjang
protein urine (-)
b.Superimposed preeklamsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan
dan diperberat oleh kehamilan.
1) Dasar diagnosa
a) anamnesa
(1) nyeri kepala
(2) gangguan penglihatan
b) pemeriksaan fisik
tekanan diastolic 90-110 mmHg
2) pemeriksaan penunjang
protein urine <++
Nyeri perut bagian bawah

 Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau


kurang. Hal ini mungkin gejal utama pada
kehamilan ektopik atau abortus.

You might also like