You are on page 1of 12

Mengenal Bagian-Bagian

Bandara
Pada awal mula perkembangannya, bandara hanya terdiri dari
bangunan yang ditujukan kepada penumpang dan adanya ruang
terbuka yang cukup bagi pergerakan pesawat, baik untuk landas
pacu maupun tempat menaikkan ataupun menurunkan
penumpang. Namun, seiring bertambahnya jumlah penumpang
dan bertambahnya ukuran pesawat, maka tidaklah mungkin bagi
bandara tempo doeloe dapat menampungnya. Atas dasar itulah
suatu bandara harus mengimbangi perkembangan lalu lintas
udara. Terlepas dari itu, adalah suatu kebanggaan bagi negara
yang memiliki bandara ber-kelas kakap. Misalnya pada bandara
Internasional Suvarnabhumi di Thailand yang memiliki menara
Pengontrol Lalu lintas Udara (ATC) tertinggi di dunia, lalu
bandara Internasional Charles De Gaulle, Paris, yang memiliki
desain terminal yang futuristik
Klasifikasi / kelas airport.
 Penerbangan sipil terbagi 2 kelompok.
1. General aviation.
 Penerbangan non komersil.
1. Pemetaan .
2. Penyemprotan
3. Survei
4. Pribadi.
2. Air carrier.
 Penerbangan komersil.
1. MNA
2. GIA
 Dua organisasi international yang mengatur penerbangan.
1. I.C.A.O.
 International Civil Aviation Organization
2. F.A.A.
 Federal Aviation Administration.
3. Pengaturan dan peraturan penerbangan diatur oleh 2 organisasi ini, meliputi :
1. Operasional penerbangan.
2. Ketentuan bandara.
3. Keselamatan penerbangan.
Lalu, bagian-bagian apa sajakah yang mutlak diperlukan agar
suatu bandara dapat dikatakan bandara modern – atau paling
tidak bandara yang berstandar internasional?
1. Terminal

Bisa dibilang terminal adalah elemen utama (selain landas pacu) yang
mutlak berada di bandara karena di bangunan inilah calon penumpang
pertama kali menginjakkan kakinya. Di dalam terminal ini, kita dapat
membeli tiket, melakukan check-in, menunggu, dan sebagainya.
2. Apron

Apron atau pelataran pesawat adalah tempat dimana pesawat dapat


parkir untuk menaikkan / menurunkan penumpang ataupun mengisi
bahan bakar. Pada bandara internasional, biasanya terdapat garbarata
yaitu lorong yang menghubungkan antara pesawat dan terminal. Antara
apron dan landas pacu, dihubungkan dengan jalan rayap yang disebut
taxiway.
3. Taxiway
Taxiway adalah jalan yang menghubungkan antara Apron dan landas pacu.
Keberadaannya sangatlah penting karena dengan adanya taxiway, pesawat
dapat berjalan menuju apron dengan aman tanpa mengganggu pesawat
lainnya.

Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller) adalah penyedia layanan
yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang untuk
mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan (making
separation). Selain tugas separation, ATC juga bertugas mengatur
kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle
emergency/darurat, dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot
(weather information atau informasi cuaca, traffic information, navigation
information, dll). ATC adalah rekan dekat seorang Pilot disamping unit
lainnya, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan.
Semua aktifitas pesawat di dalam area pergerakan diharuskan mendapat izin
terlebih dahulu melalui ATC, yang nantinya ATC akan memberikan informasi,
insturksi, clearance/izin kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan
penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang
sesuai dan memenuhi aturan.
4. Landas Pacu
Tanpa yang satu ini, bisa dipastikan tak akan mungkin pesawat dapat
mendarat / lepas landas dari dan menuju bandara. Pada awalnya,
permukaan landas pacu adalah rumput atau pun tanah yang dipadatkan.
Akan tetapi, ketika badan pesawat bertambah besar maka yang lazim
digunakan saat ini adalah aspal dan beton. Panjang dan lebarnya pun
bervariasi mulai dari yang panjangnya 1000m hingga 5000m lebih.

Sementara ukuran landas pacu di Indonesia sendiri kurang lebih 3200m x


45m. Dengan ukuran seperti itu, tidaklah cukup untuk didarati pesawat
berbadan lebar seperti Airbus A380.
Hanya beberapa bandara saja di Indonesia yang ukurannya 4000m x 60m.
Namun itu cukup wajar mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan
yang sangat membutuhkan bandara kecil untuk penerbangan perintis.

Ukuran landas pacu pun tidaklah mutlak karena juga dipengaruhi iklim,
semakin tinggi suhu yang berada di sekitar bandara, maka semakin panjang
pula landas pacu yang diperlukan.
Penamaan
Setiap landas pacu di seluruh bandara di dunia memiliki nama yang
disesuaikan dengan arahnya. Yaitu dimulai dari 01 hingga 36 – ini diambil
dari 10 hingga 360 derajat. Jika disesuaikan dengan mata angin maka:

09 ------ untuk arah timur


18 ------ untuk arah selatan
27 ------ untuk arah barat
36 ------ untuk arah utara

Misalnya, suatu bandara memiliki landas pacu 07/25. Loh, dari mana tanda
‘/’ dan angka ‘25’? Dikarenakan landas pacu bisa digunakan dua arah, maka
penamaannya juga ada dua arah yang dipisahkan tanda garis miring dengan
selisih 18. Pada contoh diatas, landas pacu tersebut memiliki arah ‘kurang
lebih’ timur laut dan ‘kurang lebih’ barat daya.
Lain cerita jika pada suatu bandara memiliki landas pacu paralel atau sejajar.
Tidaklah mungkin memberi nama dua atau lebih landas pacu dengan nama
yang sama walaupun arahnya sama karena akan membingungkan pilot. Lalu
bagaimana? Jika ada landas pacu yang sejajar, maka akan diidentifikasikan
dengan ‘L’ untuk left, ‘C’ untuk center, dan ‘R’ untuk right dibelakang angka.

Misalnya, suatu bandara memiliki tiga landas pacu yang sejajar, yang satu
bernama 09L/27R, 09C/27C, dan yang ketiga bernama 09R/27L.

Penjelasan:
Sudah pasti ketiga landas pacu memiliki angka yang sama yaitu 09/27 karena,
jelas, ketiganya merupakan landas pacu yang sejajar. Kalau dikonversikan ke
arah mata angin, maka 09 untuk arah timur dan 27 untuk arah barat.
Pada ketiga nama tersebut, perhatikan saja pada bagian 09L, 09C, dan 09R.
Lalu cobalah bayangkan Anda menghadap timur dan didepan ada tiga landas
pacu paralel tadi. Anda akan mendapatkan tiga kedudukan yang berbeda, kiri,
tengah, dan kanan. Nah, nama landas pacu itu disesuaikan dengan
kedudukannya. Begitu juga jika Anda mengarah ke barat, yang terdapat
landas pacu 27R, 27C, dan 27L.
KESIMPULAN
 Landasan pacu / runway.
 Merupakan suatu landasan yang diperkeras dan difungsikan untuk
pesawat lepas landas ( take off ) atau mendarat ( landing ).
 Taxiway.
 Jalur yang diperkeras yang menghubungkan apron dan landasan pacu,
berfungsi untuk pergerakan pesawat dari apron ke runway dan
sebaliknya.
 Exit taxiway.
 Jalur yang diperkeras yang menghubungkan landasan pacu dan
taxiway, berfungsi untuk pergerakan pesawat dari landasan pacu ke
taxiway , hanya dipergunakan untuk exit.
 Apron.
 Area yang diperkeras yang dipergunakan untuk parkir pesawat.
 Menaikan / menurunkan penumpang / barang.
 Mengisi bahan bakar.
 Check awal pesawat.
 Menunggu keberangkatan berikut.
 Holding apron.
 Tempat parkir, menunggu kesempatan lepas landas.
 Check akhir pesawat untuk lepas landas.
 Pesawat rusak.

 Terminal building.
 Bangunan yang berfungsi melayani aktivitas yang berhubungan dengan
penerbangan penumpang dan barang.

You might also like