You are on page 1of 28

KARAKTERISTIK

PESAWAT TERBANG
Karakteristik Pesawat
• Berat
• Ukuran
• Konfigurasi roda
• Kapasitas penumpang
Tipe Pesawat
 FAA membagi pesawat menjadi 5 kelompok:
1. Pesawat besar bermesin piston.
2. Pesawat besar bermesin Turbo Prop.
3. Pesawat besar bermesin Turbo Jet.
4. Pesawat besar bermesin Turbo Fan
5. Pesawat2 kecil dengan MTW 12.500 lbs = 5.670 kg.
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Karakteristik pesawat terbang yang dipertimbangkan
dalam perencanaan lapangan terbang adalah :

1. Bentang sayap (wing span), jarak antar roda


pendarat utama (wheel tread) dan panjang badan
(fuselage) dari pesawat terbang rencana
mempengaruhi ukuran lebar landasan pacu
(runway), lebar landasan penghubung (taxiway),
jarak antara landasan pacu dan landasan
penghubung, dimensi apron, diameter manuver
perputaran pesawat terbang (jejari putar) dan letak
gedung terminal pada kompleks bandar udara.
2. Wheel base/ jarak antara roda pendarat utama (main
gear) dan roda depan (nose gear) dan wheel tread/
jarak antara roda pendarat utama mempengaruhi
perencanaan ukuran lebar landasan pacu (runway),
lebar landasan penghubung (taxiway), jarak antara
landasan pacu dan landasan penghubung, dan ukuran
segmentasi plat beton untuk perkerasan apron

3. Berat pesawat terbang rencana mempengaruhi


ukuran panjang landasan pacu (runway) yang
diperhitungkan menurut kondisi lepas landas (take
off) dan pendaratan (landing), ketebalan struktur
lapisan perkerasan pada landasan pacu dan landasan
penghubung, serta jenis perkerasan pada apron.
Komponen berat pesawat terbang yang
dipertimbangkan dalam perhitungan adalah berat
pesawat terbang maksimum terstruktur pada saat
lepas landas (Maximum structural Take-Off Weight)
yakni meliputi muatan penumpang, barang, bahan
bakar utama dan cadangan dengan distribusi beban
5% pada roda depan (nose gear) dan 95% pada roda
pendarat utama (main gear).
Skema distribusi beban
MTOW pada
Pesawat terbang rencana
No. Konfigurasi Roda Distribusi Beban Tipe Pesawat Ukuran (m)
Pendarat Utama pada masing- terbang
masing roda rencana x y z
pendarat utama

1. Single Wheel 47,5% DC-9 0,64


Gear B-737 0,78
B-727 0,86

2. Dual Wheel Gear 47,5% DC-8 0,80 1,40


DC-10 1,40 1,62
B-720B 0,80 1,24
B-707-120B 0,86 1,40
B-707-320B 0,86 1,40
A-300B 0,89 1,40
No. Konfigurasi Roda Distribusi Tipe Ukuran (m)
Pendarat Utama Beban pada Pesawat
masing-masing terbang x y z
roda pendarat rencana
utama
3. Tandem Dual 23,75% B-747-300 1,10 1,47 3,00
Wheel B-747-400 1,10 1,47 3,00
Gear B-747-SP 1,10 1,47 3,00
Airbus A-380 1,10 1,47 3,00
PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Port Madeira Portugal


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Macau


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Taxiway Bridge pada Bandar Udara Internasional Macau


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Kai Tak - Hong Kong


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Kai Tak - Hong Kong


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Pesawat terbang Boeing B-747 yang tidak sukses mendarat dengan


aman di Bandar Udara Internasional Kai Tak - Hong Kong
PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Chek Lap Kok - Hong Kong


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar udara di Kepulauan Maldive


PERENCANAAN TAPAK BANDAR UDARA

Bandar Udara Internasional Sao Paulo, Brazil


Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara

Terminal pada bandar udara terdiri atas terminal


 Keberangkatan (Departure Terminal) dan terminal
 Kedatangan (Arrival Terminal) serta fasilitas-fasilitas
pendukung lainnya.

Terminal keberangkatan (Departure Terminal) adalah Terminal


yang mengatur proses keberangkatan penumpang mulai dari
pemesanan tiket penerbangan (seat reservation), pelayanan
barang-barang penumpang, dan pengiriman barang melalui jasa
transportasi udara
Terminal Kedatangan (Arrival Terminal) adalah terminal yang
mengatur proses kedatangan penumpang pesawat terbang menuju
bagian pemeriksaan administratif bandar udara dan fasilitas
keluar bandar udara ( Airport Exit facilities)

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan


terminal pada bandar udara/lapangan terbang :
1. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara.
Hal ini berpengaruh pada kapasitas penerimaan dan
pelayanan penumpang pada terminal bandar udara, seperti
perkiraan kebutuhan ruangan pelayanan pada terminal
bandar udara (ruang tunggu keberangkatan,
Front-counter untuk pemesanan tiket, fasilitas pelayanan
barang (baggage claim) dan koridor terminal)
2. Perencanaan jalur akses masuk kawasan bandar udara dan
pengembangannya.

3. Kebutuhan fasilitas pendukung pada terminal bandar udara


seperti : kapasitas tempat parkir kendaraan (parking area),
dimensi atau ukuran dari terminal frontage, dan fasilitas
keamanan pada gedung terminal bandar udara

Pada terminal bandar udara terdapat sistem pelayanan


penumpang (passenger handling system), yaitu sistem yang
mengatur kemudahan penumpang dari mulai masuk terminal
hingga naik pesawat terbang (boarding)
Tujuan dari sistem pelayanan penumpang ini adalah untuk:
a. Pengaturan akses masuk penumpang ke kawasan bandar
udara
b. Pengaturan penumpang dalam proses keberangkatan
(departure process) dan proses kedatangan (arrival process)
Sistem pelayanan penumpang ini terdiri dari :

1. Access interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar


udara yang mengatur kemudahan penumpang masuk
kawasan bandar udara hingga menuju terminal frontage dan
passenger reception service.
Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah akses keluar-
masuk bandar udara dan kawasan parkir.
2. Processing, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara
yang melayani pemesanan tiket, pengurusan barang-barang
penumpang (baggage claim) dan pemeriksaan administratif
dokumen kepabeanan (paspor, visa dsb)

3. Flight Interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar


udara yang mengatur penumpang menuju ke pesawat terbang
sesuai dengan tujuan penerbangan maupun untuk proses
kedatangan penumpang.
Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah gate (pintu
penghubung untuk penumpang menuju ke pesawat terbang
yang dilengkapi dengan passengers nose)
Ada 2 macam konsep dalam perencanaan terminal pada
Bandar udara, yaitu :

A. Konsep Distribusi Horisontal (Single Level Terminal)


Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara
dengan pengaturan dan pendistribusian kegiatan proses
keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui satu
tingkat terminal

Konsep distribusi ini terdiri atas:


1. Konsep Distribusi Linear
2. Konsep Distribusi Dermaga
3. Konsep Distribusi Satelit
1. Konsep Distribusi Linear
Konsep ini merupakan cara konvensional dalam pengaturan letak pesawat
terbang di terminal, yakni posisi pesawat terbang berbaris memanjang
dengan arah ke dalam (nose-in)
Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang
sejumlah 200.000 per tahun
2. Konsep Distribusi Dermaga :
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang pada sepanjang jalur terminal
secara sejajar dengan arah ke dalam (nose-in)
Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang
sejumlah 200.000 – 1.000.000 per tahun
3. Konsep Distribusi Satelit :
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang mengelilingi bagian ujung
terminal (flight interface) dan memberikan kemudahan dalam mobilitas /
manuver pada apron
Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang
sejumlah 200.000 – 1.000.000 per tahun
B. Konsep Distribusi Vertikal (Multilevel Terminal)

Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara


dengan tujuan untuk mendistribusikan aktivitas proses
keberangkatan dan kedatangan melalui beberapa tingkat
fasilitas pelayanan terminal.
Penentuan tentang jumlah tingkat fasilitas pelayanan
terminal tergantung pada jumlah penumpang yang dilayani,
tipe lalu lintas penerbangan, tingkat intensitas penerbangan,
dan rancangan induk terminal
Contoh Konsep Distribusi Vertikal

You might also like