You are on page 1of 15

OM SWASTYASTU

NAMA KELOMPOK 4:
NI KADEK DWI NITA PURNAMAYANTI (17.321.2728)

NI KETUT NOPIA ANTARI (17.321.2731)

NI KOMANG LINDA RAHMAYANTI (17.321.2732)

NI LUH AYU LISTYAWATI (17.321.2735)

NI LUH DESY PURWANINGSIH (17.321.2737)

NI LUH JULIANTARI (17.321.2740)

NI LUH PUTU WIDHI ASTITI RAHAYU (17.321.2742)

NI NYOMAN DESY CANDRA SARI (17.321.2748)

NI PUTU HEPINA TRESNAYANTI (17.321.2749)

NI WAYAN AYU FEBRIYANI (17.321.2753)

NI WAYAN WENA WARDANI (17.321.2757)

PUTU BAGUS WARSA WARDANA (17.321.2758)

PUTU KOLA INDRIANI (17.321.2760)


ANATOMI, FISIOLOGI, KIMIA,
FISIKA DAN BIOKIMIA SISTEM
PERKEMIHAN
ANATOMI ORGAN – ORGAN SISTEM PERKEMIHAN
1. GINJAL

 Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar
12,5 cm dan lebarnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan).
 Ginjal terletak diarea yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan
dengan dua pasang iga terakhir. Sedangkan Ginjal kanan terletak agak kebawah
dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan.
 Jaringan ikat pembungkus
a) Fasia renal adalah pembungkus terluar
b) Lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal
c) Korpus fibrosa atau ginjal adalah membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat
dengan mudah dilepas
 Struktur Internal Ginjal
1. Hilus (hilum) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal
2. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang terbuka pada hilius.
3. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
4. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.
5. Ginjal terbagi lagi menjadi lobus ginjal.
 Fungsi Ginjal
1. Pengeluaran zat sisa organic
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
3. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh
4. Pengaturan produksi sel darah merah
5. Pengaturan tekanan darah
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
7. Pengeluaran zat beracun
2. URETER

Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
 Lapisan dinding ureter terdiri dari :
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

 Lapisan dinding ureter menimbulkan gerak-gerakan peristaltic yang mendorong


urin masuk ke dalam kandung kemih.
3. VESIKA URINARIA

 Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin.


Organ ini berbentuk seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul
 Dinding kandung kemih terdiri dari :
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
2. Tunika muskularis (lapisan berotot)
3. Tunika submukosa
4. URETRA

 Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar.
 Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7 – 16,2 cm
 Lapisan uretra laki-laki terdiri dari:
1. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
2. Lapisan submukosa
Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7 – 6,2 cm (Taylor) 3 – 5 cm (Lewis)
 Lapisan uretra wanita terdiri dari :
1. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
2. Lapisan spongeosa
3. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
Lanjutan…

 Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan :


1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis
dan otot polos. Sphincter uretra menjaga agar uretra tetap tertutup.
2. Lapisan submokasa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf
3. Lapisan mukosa pembentukan urine yang pekat.
FISIOLOGI SISTEM URINARIUS
 Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra membentuk sistem urinarius. Fungsi
utama ginjal adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam basa
cairan tubuh : mengeluarkan produk akhir metabolic dari dalam darah : dan
mengatur tekanan darah. Urine yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini
diangkut dari ginjal melalui ureter ke dalam kandung kemih tempat urine tersebut
disimpan untuk sementara waktu. Pada saat urinasi, kandung kemih berkontraksi
dan urine akan diekskresikan dari tubuh lewat uretra.
 Jika diukur tiap hari, jumlah produk tersebut biasanya berkisar dari 1 hingga 2 liter
air, 6 hingga 8 gram (natrium klorida), 6 hingga 8 gram kalium klorida dan 70 mg
ekuivalen asam per hari. Disampingitu ureum yang merupakan produk akhir
metabolisme protein dan berbagai produk limbah lainnya diekskresikan ke dalam
urine.
PROSES PEMBENTUKAN DAN KOMPOSISI URINE
1. Proses Pembentukan
 Ada tiga tahap pembentukan urine :
1) Proses Filtrasi
2) Proses Reabsorpsi
3) Proses Sekresi / Augmentasi

2. Komposisi Urine
Urine terutama tersusun dari air. Individu yang normal akan mengkonsumsi kurang lebih 1
hingga 2 liter air per hari dan dalam keadaan normal seluruh asupan cairan ini akan
diekskresikan keluar termasuk 400 hingga 500 ml yang diekskresikan ke dalam urine.
Sisanya akan diekskresikan lewat kulit, paru – paru pada saat bernapas, dan feses. Elektrolit,
yang mencakup natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan ion – ion lain jumlahnya lebih
sedikit juga diekskresikan melalui ginjal
PENYIMPANAN DAN ELIMINASI URINE

1. Penyimpanan
 Urine yang terbentuk oleh ginjal diangkut dari pelvis ginjal melalui ureter dan ke
dalam kandung kemih. Gerakan ini difasilitasi oleh gelombang peristaltic yang
terjadi sekitar 1 hingga 5 kali permenit dan di hasilkan oleh otot polos dalam
dinding ureter. Antara kandung kemih dan ureter tidak terdapat sfingter
2. Eliminasi Urin
 Beberapa struktur otak yang mempengaruhi fungsi kandung kemih meliputi
korteks serebral, thalamus, hipotalamus dan batang otak. Secara bersama – sama
struktur otrak ini menekan kontraksi otot detrusor kandung kemih sampai
individu ingin berkemih atau bunag air kecil
PEMEKATAN URINE, MEKANISME COUNTER-
CURRENT
1. Pemekatan Urine
 Proses untuk pemekatan urina tidak sesederhana mengencerkannya. Namun
terkadang sangat penting untuk memekatkannya sehingga dapat membuang solute
yang kelebihan dengan kehilangan air sekecil mungkin dari tubuh
 Empat mekanisme pemekatan solute yang berbeda bertanggung jawab bagi
hiperosmolalitas adalah sebagai berikut :
1) penyebab utama sangat meningkatnya osmolalitas cairan interstisial medulla ini adalah
transport aktif ion klorida
2) ion-ion juga ditranspor ke dalam cairan interstisial medulla dari duktus koligens,
3) bila konsentrasi hormon antidiuretik tinggi di dalam darah
4) absorpsi ion-ion natrium dan klorida ke dalam interstisium bagian dalam medulla dari
bagian segmen tipi sans Henle
2. Mekanisme Counter-Current
Mekanisme pertukaran ‘counter current’ merupakan salah satu
mekanisme cairan mengalir melalui tabung U yang panjang,
dengan dua lengan U yang terletak dekat satu dengan yang lain
sehingga cairan dan solute dapat segera bertukar antara kedua
lengan. Bila cairan dan solute ini di dalam dua aliran sejajar
berdampingan dapat segera bertukaran, maka konsentrasi solute
yang tinggi dapat dipertahankan pada puncak ansa dengan
jumlah solute yang hanyut yang relative dapat diabaikan

You might also like