You are on page 1of 52

Kuliah #13 GL-2281 Geofluida

FLUIDA (AIRTANAH)
DALAM MINERALISASI

Laboratorium Hidrogeologi
T. Geologi, FITB - ITB
Hampir semua mineralisasi melibatkan fluida :
 Mobilasi

 Konsentrasi

 Pengendapan

unsur-unsur terlarut
 Fluida panas : Hidrotermal
Hidrothermal

 Berdasarkan temperaturnya dapat dibagi menjadi


3 jenis :
 Hypothermal : endapan yang terbentuk pada saat
temperatur fluida 300 – 500 0C
 Mesothermal : endapan yang terbentuk pada saat
temperatur fluida 200 – 300 0C
 Epithermal : endapan yang terbentuk pada saat
temperatur fluida 50 – 200 0C
Hidrotermal
 Empat faktor yang harus ada dalam
pembentukan endapan mineral Hidrotermal
(Sharp and Kyle, 1988; White, 1968):
 Ada sumber mineral
 Mineral terlarutkan dalam fluida

 Fluida bergerak dari tempat pelarutan ke daerah


pengendapan
 Pengendapan terjadi karena perubahan fisika dan
kimia pada fluida
I. Dengan batuan
beku/magma
Assosiasi endapan mineral

II. Tanpa batuan


beku/magma
I. Dengan batuan beku / magma
Sumber Fluida Geothermal

Sumber : modifikasi Nicholson (1993)


I. Dengan batuan beku/magma
II. Tidak berassosiasi dengan batuan beku /magma :

Halmahera

Indonesia ?
Dairi

Domenico, 1990
II.1. Mississippi Valley Type deposits
Generalized sections of two lead-zinc mining districts showing
structural and stratigraphic relations of ore deposits
MVT

 Driving force :
 Compaction  tidak cukup
 Gravity

 Kesimpulan di atas didapat dari hasil


Simulasi Numerik
 2h  2h  2h S s h
( 2 )( 2)( 2 ) 
x y z K t

  2C  2C  2C   C C C  C
 Dx 2  Dy 2  Dz 2   vx  vy  vz  
 x y z   x y z  t

dT d 2T dT
bCb  x 2  q x C A
dt dx dx
P  K   2 P
   '
 
t   w g p  z 2
Yang bukan dari magma :
 Air Formasi (Minas)
 Magnesium (5.93 mg/L)
 Mangan (1.23 mg/L)
 Pb (0.06 mg/L)
 Arsen (0.006 mg/L)
 Seng (98.1 mg/L)
II.2. Sediment hosted Uranium
PETA SUMBERDAYA MINERAL RADIOAKTIF
SAMPAI TAHUN 2004
Studi Kasus faktor fluida pada
endapan mineral :
Dairi, Sumatera Utara
Dairi – Sumatera Utara
Studi Kasus :

Variasi Ketebalan Laterit


(Sirait, 2004)
Komposisi kimia pada endapan laterit (Darijanto, 1986)
TERIMA KASIH

You might also like