27 Agustus 2018 DM JAGA: Farihant, Intan, Mimin, Roby, Claudya, dan Devinta
PEMBIMBING: DR. CATHARINA BUDIONO, SPPD
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S Umur : 70 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Lingsar, Lobar Pekerjaan : Petani No. RM : 580175 Tanggal Pemeriksaan: 27 Agustus 2018 ANAMNESIS Keluhan Utama : BAB berwarna hitam Riwayat Penyakit Sekarang Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas Lingsar BAB berwarna hitam sejak tadi pagi. BAB berwarna seperti aspal dengan konsistensi padat dan frekuensi 2 kali. Volume BAB kirakira sebanyak 1 gelas belimbing. Sebelumnya pasien juga memiliki riwayat BAB hitam sejak 3 bulan yang lalu dan sempat diopname karena keluhan tersebut. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut kanan sejak 1 minggu yang lalu dan memberat sejak tadi siang. Nyeri terasa terus menerus dan menjalar hingga ke pinggang. Nyeri memberat jika makan dan menghilang pada saat disuntik obat di Puskesmas. Selain nyeri perut pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh lapang dada dan terasa seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada timbul jika nyeri pada perut muncul. Sesak (- ). Pasien juga mengeluhkan mual, muntah (bercampur makanan) sejak 2 hari yang lalu dan sulit makan. Pasien juga mengeluh Lemas (+), pusing, dan wajah lebih pucat. BAB dan BAK Lancar, namun nyeri dan keras pada saat BAB dan terasa panas saat BAK. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengaku pernah mengalami BAB hitam dan riwayat rawat inap 7x dalam ± 1 tahun terakhir. Pasien juga memiliki riwayat sakit maag kronis sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Riwayat nyeri ulu hati sering dirasakan terutama pada saat malam hari. Nyeri ulu hati membaik dengan mengonsumsi obat sakit maag yang dijual di pasar. Pasien juga memiliki riwayat nyeri pada persendian, sehingga pasien sering mengonsumsi obat pereda nyeri yang biasa dijual bebas. Riwayat Penyakit Keluarga Keluhan serupa disangkal, Riwayat DM (-), Asma (-), HT (-), Asma (-). Riwayat Alergi Alergi makanan dan obat obatan disangkal. Riwayat Sosial Pasien merokok (+) 1 bungkus/hari sejak usia 25 tahun, Konsumsi kopi kadang-kadang, konsumsi alcohol (-), minuman berenergi (-) Riwayat Pengobatan Pasien riw. Transfusi PRC sudah 3x dalam 1 tahun terakhir tanggal (31/10/17). PEMERIKSAAN FISIK Status generalis
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Kompos Mentis Tekanan Darah : 112/53 mmHg Heart rate : 72 x/menit Respiratory rate : 20 x/menit Suhu : 37 oC Spo2 : 99% Status Lokalis Kepala Leher Mata Bentuk dan ukuran : Posisi : Simetris Normochepali Alis : Normal Edema wajah : (-) Eksoftalmus : (-/-) Malar rash : (-) Ptosis : (-/-) Nyeri tekan kepala : (-) Edema palpebra : (-/-) Massa : (-) Konjungtiva : Anemis (+/+), hiperemis (-/-) Perdarahan : (-) Sklera : Ikterik (-/-) Pupil : Isokor, 3 mm, bulat, refleks pupil (+/+) Status Lokalis Hidung Mulut Simetris, deviasi septum (-) Simetris Nafas cuping hidung (-/-) Bibir : Sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips Perdarahan (-/-), sekret (-/-) breathing (-) Gusi : Hiperemia (-), perdarahan (-) Lidah : Glotitis (-), atropi papil lidah (-), tremor (-), lidah kotor (-) Gigi : Dalam batas normal Mukosa: Dalam batas normal Status Lokalis Leher Thorax Simetris Inspeksi Bentuk dan ukuran : bentuk normal Kaku kuduk (-) , simetris Pergerakan dinding dada : simetris Pembesaran KGB (-) Permukaan dada : massa (-), skar (-) Pembesaran otot SCM (-) Penggunaan otot bantu nafas: (-) Iga dan sela iga : tidak ada Otot bantu nafas (-) pelebaran atau penyempitan JVP Normal Fossa jugularis : normal , fossa supra dan infraklavicular normal Pembesaran kelenjar Tipe pernapasan: torakoabdominal thyroid (-) Status Lokalis Palpasi Perkusi Densitas • Nyeri tekan (+), massa (-), krepitasi (-) Sonor Sonor • Pergerakan dinding dada : simetris Sonor Sonor • Fremitus vocalis : normal Sonor Sonor • Iktus cordis teraba pada ICS V midclavicula, thrill (-) Batas jantung-paru • Hepatojugular refleks: tidak terdapat kanan linea parasternalis dekstra, atas. peningkatan pada JVP ICS III linea sternalis sinistra, dan kiri jantung ICS VII linea aksilaris anterior sinistra. Batas paru-hepar Inspirasi : ICS VI Ekspirasi : ICS IV Status Lokalis Aukultasi Abdomen Cor : S1S2, tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-) • Inspeksi Pulmo : – Distensi (-), ascites (-), massa (-), scar (-), striae (-), ruam (-) Suara napas • Auskultasi – Bising usus (+) Normal 16x/m, metallic sound (-) • Perkusi – Organomegali: hepatomegaly (-), Ronkhi splenomegaly (-) • Palpasi – Nyeri tekan ringan (+), nyeri tekan dalam (+) pada perut kanan, defans muscular (-), nyeri lepas tekan (-), Wheezing hepatomegaly (-), splenomegaly (-) Status Lokalis Ekstremitas atas Ekstremitas bawah Akral hangat: +/+ Akral hangat: +/+ Deformitas : -/- Deformitas : -/- Edema : -/- Edema : -/- Ikterik : -/- Ikterik : -/- Clubbing finger : -/- Clubbing finger : -/- PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Lab Nilai rujukan HGB 4,6 g/dL 11,5-18,0 RBC 2,25 /uL 3,5-5,5 HCT 16,3 % 37,0-50,0 MCV 72,4 fl 82,0-92,0 MCH 20,4 pg 27,0-31,0 MCHC 28,2 /dL 32,0-37,0 WBC 6,82 /uL 4,00-10,0 PLT 319 /uL 150-400 Laboratorium Lab Nilai rujukan GDS 88 mg/dL <160 Kreatinin 2,5 mg/dL 0,9-1,3 Ureum 80 mg/dL 10-15 SGOT 11 mg/dL <40 SGPT 12 mg/dL <41 Na+ 136 /dL 135-146 Ka+ 4,9 /uL 3,4-5,4 Cl- 112 /uL 95-108 Rontgen Thoraks Cor : ukuran dan bentuk normal CTR <50% Pulmo : Corakan vaskular paru normal, tampak sudut sinus costophrenicus tajam Trakea tampak di tengah Hemidiafragma kanan kiri tampak baik Tulang-tulang yang tervisualisasi tampak intak Soft tissue dinding thorak tak tampak kelainan
Kesan : Pulmo dan cor dalam batas
normal Resume Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas Lingsar BAB berwarna hitam sejak tadi pagi. BAB berwarna seperti aspal dengan konsistensi padat dan frekuensi 2 kali. Volume BAB kirakira sebanyak 1 gelas belimbing. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut kanan sejak 1 minggu yang lalu dan memberat sejak tadi siang. Nyeri memberat jika makan dan menghilang pada saat disuntik obat di Puskesmas. Selain nyeri perut pasien juga mengeluhkan nyeri dada yang timbul jika nyeri pada perut muncul. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah (bercampur makanan) sejak 2 hari yang lalu dan sulit makan. Pasien juga mengeluh Lemas (+), pusing, dan wajah lebih pucat. Riwayat nyeri ulu hati sejak 2 tahun yang lalu +) dan konsumsi NSAID jangka panjang +) Dari pemeriksaan fisik tekanan Darah 112/53 mmHg, Heart rate 72 x/menit, Respiratory rate: 20 x/menit, konjungtiva anemis (+), nyeri tekan pada abdomen kanan. Assessment
– Melena ec Ulkus peptikum
– Anemia Berat Mikrositik Hipokromik N Masalah Pengkajian Plan of Instruksi o Care 1 Melena Melena adalah pengeluaran feses - mencari P. Penunjang : atau tinja yang berwarna hitam sumber - Endoskopi seperti aspal yang disebabkan pendarahan oleh perdarahan saluran cerna -Menghentikan bagian atas, yaitu di atas pendarahan Terapi: ligamentum treitz. Tinja - menghambat - IVFD RL 30 tpm bercampur dengan darah yang sekresi asam -Sukralfat syrup 3 x 2 Cth teroksidasi oleh asam lambung lambung - Injeksi Asam traneksamat 500 sehingga berwarna hitam. Pada -Epitelisasi mg/8 jam kasus ini, melena kemungkinan lambung - Injeksi Omeperazol 40 mg/8 disebabkan oleh ulkus peptikum jam akibat pemakaian NSAID jangka - Puasa panjang. Ulkus peptikum sesuai dengan keluhan pasien yaitu nyeri ulu hati terutama pada malam hari dan membaik dengan menggunakan obat antasida. Penggunaan OAINS jangka panjang pada pasien dapat menghambat COX-1 yang berfungsi secara fisiologis dalam waktu yang lama. N Masalah Pengkajian Plan of Care Instruksi o Dampak dari penghambatan COX-1 tsb adalah berkurangnya sintesis prostaglandin fisiologis sehingga regenerasi mukosa lambung menjadi terhambat. Selain itu, penggunaan OAINS jangka panjang juga dapat menyebabkan iritasi mukosa lambung.
2. Anemia Pada anemnesis didapatkan gejala - Pro transfusi P. Penunjang :
Berat anemia pada pasien, yaitu lemah, PRC -Pemeriksaan TIBC Mikrositik lesu, dan pusing. Pada -Evaluasi kadar Terapi : transfusi PRC 6 kolf hipokromik pemeriksaan fisik didapatkan Hb konjungtiva pasien anemis dan - melakukan berdasarkan hasil laboratorium pemeriksaan darah lengkap didapatkan nilai Hb penunjang 4,6 g/dl dengan MCV 72.4 fl. TERIMA KASIH