Professional Documents
Culture Documents
BRONKOPNEUMONIA
Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis dari pneumonia yang sering menyerang
bayi dan anak kecil. Hal ini dikarenakan respon imunitas mereka masih belum
berkembang dengan baik. Tercatat bakteri sebagai penyebab tersering
bronkopneumonia pada bayi dan anak adalah Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenzae.
DEFINISI
Bronkopneumonia.
Pneumonia lobaris
Pneumonia interstisial
JENIS JENIS
PNEUMONIA
EPIDEMIOLOGI
PENYEBAB KEMATIAN ANAK DIBAWAH 5 TAHUN MENURUT WHO
Usia Etiologi yang Sering Etiologi yang Jarang
ETIOLOGI Lahir-20 hari Bakteri Bakteri
E. colli Bakteri anaerob
Streptococcus group B Streptococcus group D
Listeria moonocytogenes Haemophillus influenzae
Streptococcus pneumoniae
Ureaplasma urealyticum
Virus Sitomegalo
Mikroorga Lingkunga
nisme yang n yang
menyerang berinteraksi.
PATOGENESIS
Kolonisasi bakteri ini meningi merusak Penyebaran hematogen ke seluruh paru Bakteri Streptococcus pneumoniae umumnya berada di
fibronektin, glikoprotein yang melapisi biasanya dengan infeksi S. aureus dapat nasopharing dan bersifat asimptomatik pada kurang lebih
permukaan mukosa. Fibronektin terjadi pada pasien seperti pada keadaan 50% orang sehat. Adanya infeksi virus akan memudahkan
merupakan reseptor bagi flora normal penyalahgunaan obat melalui intravena, Streptococcus pneumoniae berikatan dengan reseptor sel
gram positif orofaring. Hilangnya atau pada pasien dengan infeksi akibat epitel pernafasan. Jika Streptococcus pneumoniae sampai di
fibronektin menyebabkan reseptor kateter intravena. Dua jalur penyebaran alveolus akan menginfeksi sel pneumatosit tipe II. Selanjutnya
pada permukaan sel terpajan oleh bakteri ke paru lainya adalah melalui jalan Streptococcus pneumoniae akan mengadakan multiplikasi dan
bakteri gram negative. Sumber basil inokulasi langsung sebagai akibat intubasi menyebabkan invasi terhadap sel epitel alveolus.
gram negative dapat berasal dari trakeaatau luka tusuk dada yang Streptococcus pneumoniae akan menyebar dari alveolus ke
lambung pasien sendiri atau alat berdekatan denga tempat infeksi yang alveolus melalui pori dari Kohn. Bakteri yang masuk kedalam
respirasi yang tercemar. berbatasan. alveolus menyebabkan reaksi radang berupa edema dari
seluruh alveolus disusul dengan infiltrasi sel-sel PMN.
PROSES RADANG DAPAT DIBAGI 4 STADIUM
Stadium I (4-12 jam pertama/kongesti)
• Uji serologis digunakan untuk mendeteksi antigen dan antibodi pada infeksi bakteri
Uji serologis atipik. Peningkatan IgM dan IgG dapat mengkonfirmasi diagnosis.
Penatalaksanaan
khusus
• mukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak diberikan pada 72 jam pertama
karena akan mengaburkan interpretasi reaksi antibioti awal.
• Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau
penderita kelainan jantung
• pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis. Pneumonia
ringan amoksisilin 10-25 mg/kgBB/dosis (di wilayah dengan angka resistensi penisillin tinggi
dosis dapat dinaikkan menjadi 80-90 mg/kgBB/hari).
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM
PEMILIHAN TERAPI :
Kuman yang dicurigai atas dasas data klinis,
etiologis dan epidemiologis