Professional Documents
Culture Documents
Silvia Greis
Pembimbing : dr. Welly Patana Salu, Sp.B
dr. Wahyuni Indayani
IDENTITAS
Nama : Tn. B
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Bambalamotu
Kepala : Normocephal
Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid (-), JVP tidak meningkat
Thorax
Paru
Abdomen
a. Inspeksi : Distensi abdomen (-),tidak terdapat jaringan parut dan pelebaran vena
d. Palpasi : Nyeri tekan kuadran abdomen (-), tidak ada pembesaran hepar dan spleen.
Ekstremitas:
- Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
- Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Status Lokalis
Regio Costovetebralis
Inspeksi :
Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang (-), hematom (-), tidak
tampak massa tumor
Palpasi :
Massa tumor (-), ballotemen ginjal (-), nyeri tekan costovetebral (-)
Perkusi :
Nyeri ketok (-)
Regio Suprapubic
Inspeksi :
Terdapat rambut pubis, tidak tampak massa tumor
Palpasi :
Nyeri tekan (+)
Regio Genitalis Eksterna
Penis
Inspeksi : Ostium Urethra Eksterna baik
Palpasi : Tampak dua buah testis, kesan normal, nyeri tekan (-)
Regio Anal
- Inspeksi : Bentuk normal, benjolan(-)
- Rectal Toucher : Sfingter ani baik, ampula recti sempit, sulcus medianus teraba dengan
lobus kanan dan kiri 1 jari, pole superior teraba, konsistensi kenyal, nodul tidak ada.
- Handscoon : Darah, lendir dan feses tidak ada
* Darah Rutin :
* WBC : 8,6 x 103/mm3
* RBC : 4,15 x 106/mm3
* HB : 13,1 g/dl
* HCT : 38%
* PLT : 306 x 103/mm3
* Urinalisis :
* pH : 7,0 Sedimen :
* BJ : 1,020 Leukosit : 15
* Protein : [-] Eritrosit : 10
* Glukosa : [-] Silinder : [-]
* Keton : [-] Epitel : [+]
* Bilirubin : [-] Kristal : [-]
* Nitrit : [+]
* Lekosit : [+3]
* Eritrosit : [+3]
RESUME
Ananmnesis
Pasien laki-laki berumur 55 tahun datang dengan keluhan :
1. Nyeri pada saat buang air kecil
2. Keluhan dirasakan sudah satu bulan yang lalu dan memberat 1 minggu terakhir
3. Pasien harus mengedan agar air kencingnya keluar
4. Pasien merasakan buang air kecil tidak tuntas atau tidak puas
5. Pasien merasa BAK menjadi lebih sering dan air kencing yang keluar menetes dan terasa
sakit
6. Nyeri pada daerah suprapubik bila ditekan
7. Tanpa disertai dengan demam
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSIS BANDING
- Striktur Urtehra
- Karsinoma prostat
- Prostatitis
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tpm
Pasang kateter
Inj. Ceftriaxon 1 g / 12 jam / iv
Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam / iv
Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam / iv
Harnal Occas 1x1 tablet
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
14 November 2018
S : Nyeri pada suprapubik (+), demam (-), pusing (-)
O : Tekanan darah :130/80 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 º C
- KU : sedang
- KS : CM
Status lokalis suprapubis
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan (+)
Terpasang kateter
A : BPH grade I
P : - IVFD 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 g / 12 jam / iv
- Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam / iv
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam / iv
- Harnal Occas 1x1 tablet
15 November 2011
S : Nyeri pada suprapubik (-), demam (-), pusing (-)
O : Tekanan darah :120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 º C
- KU : sedang
- KS : CM
Status lokalis suprapubis
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Terpasang kateter
A : BPH grade I
P : - IVFD 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 g / 12 jam / iv
- Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam / iv
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam / iv
- Harnal Occas 1x1 tablet
16 November 2018
S : Nyeri pada suprapubik (-), demam (-), pusing (-)
O : Tekanan darah :120/80 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 º C
- KU : sedang
- KS : CM
Status lokalis suprapubis
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Terpasang kateter
A : BPH grade I
P : - AFF Infus
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg
- Ranitidin 2 x 150 mg
- Harnal Occas 1x1 tablet
- ACC KRS
- Kontrol Poli Bedah 19 November 2018
DEFINISI
WEBMD, MEN’S HEALTH, HUMAN ANATOMY SECTION, TOPIC OF PROSTATE GLAND, SUBJECT OF PROSTATE
PICTURE, DEFINITION, FUNCTION, CONDITION, TEST, AND TREATMENT. LAST REVIEWED ON APRIL 28TH 2010 BY
WEBMD, DOWNLOADED FROM HTTP://MEN.WEBMD.COM/PICTURE-OF-THE-PROSTATE. ON APRIL 2TH 2011.
Anterior
Zona Sentral, fribromuskular
25% gland stroma
prostat
Zona perifer,
79% gland Zona transisional
prostat Merupakan bagian
terkecil dari prostat,
yaitu kurang lebih 5%
tetapi dapat melebar
bersama jaringan stroma
fibromuskular anterior
menjadi benign prostat
hyperplasia (BPH)
EPIDEMIOLOGI
Keluhan pada bulan terakhir Tidak sekali <20% <50% 50% >50% Hampir selalu
Laboratorium
Sedimen urine mencari kemungkinan
adanya proses infeksi atau inflamasi pada
saluran kemih
Faal ginjal mencari kemungkinan
adanya penyulit yang mengenai saluran
kemih bagian atas
PENCITRAAN
• Inkontinensia Paradoks
• Batu Kandung Kemih
• Hematuria
• Sistitis
• Pielonefritis
• Retensi Urin Akut Atau Kronik
• Hidroureter
• Hidronefrosis
• Gagal Ginjal
TERAPI
Penatalaksanaan
• Jika gejala masih ringan, sebaiknya
dilakukan pengamatan lebih lanjut.
• Pada keadaan tidak dapat buang air kecil
(berarti sumbatan sudah total), maka
pertolongan pertama yang dilakukan
adalah pemasangan kateter.
PEMBAGIAN DERAJAT BERATNYA HIPERPLASIA PROSTAT DERAJAT I-IV
DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN CARA PENANGANAN, YAITU :
Pengobatan oral
1. α blockers
Kelenjar prostat memiliki suatu reseptor yang dinamakan
α 1 adrenoreseptor, dengan menghambat reseptor ini,
maka kontraksi kelenjar prostat dapat dikurangi
sehingga dapat mengurangi gejala pada pasien BPH.
Contoh obatnya adalah Tamsulosin dan prazosin.
2. 5 α reduktase inhibitor
5 α reduktase inhibitor adalah obat yang mencegah
pengubahan testoteron menjadi dihidrotestoteron.
Contoh obat ini adalah finasteride. mengecilnya
ukuran prostat
OPERASI
Bedah Konvensional
1. Pembedahan terbuka
• Indikasi absolut yang memerlukan
pembedahan terbuka dibanding pilihan bedah
lainnya adalah terdapatnya keterlibatan
kandung kemih yang perlu diperbaiki seperti
adanya divertikel atau batu kandung kemih
yang besar. Prostat yang melebihi 80-100 cm3
biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan
pengangkatan prostat secara terbuka.
Pembedahan terbuka mempunyai nilai
komplikasi setelah operasi seperti tidak dapat
menahan buang air kecil dan impotensi.
Perbaikan klinis yang terjadi sebesar 85-100%.
2. Transurethral resection of the prostate (TURP)
• TURP merupakan metode paling sering
digunakan dimana jaringan prostat yang
menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang
dimasukkan melalui uretra (saluran kencing).
Secara umum indikasi untuk metode TURP
adalah pasien dengan gejala sumbatan yang
menetap, progresif akibat pembesaran prostat,
atau tidak dapat diobati dengan terapi obat
lagi. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi
regional atau umum dan membutuhkan
perawatan inap selama 1-2 hari.
3. Transurethral incision of the prostate (TUIP)
• Metode ini digunakan pada pasien dengan
pembesaran prostat yang tidak terlalu besar dan
umur relatif muda
PEMBAHASAN
SKOR INTERNATIONAL GEJALA PROSTAT (I-PSS)
1 BULAN TERAKHIR
Tidak lampias 50 % 3
Total 15
Terapi non Bedah
Laki-laki + + + +/-
55 tahun + + + +