You are on page 1of 7

3.

Nasopalatine Nerve Block


• Saraf yang teranestesi: nervus nasopalatinus yang keluar dari foramen
incisivus.
• Indikasi: untuk menganestesi mukosa sepertiga anterior palatum
durum di antara kedua kaninus rahang atas, misalnya: pada
pencabutan gigi-gigi anterior rahang atas.
• Teknik: jarum ditusukkan pada batas lateral papilla incisivus
sedalamm kira-kira 5 mm, kemudian cairan anestesi diinjeksikan
sekitar 0,25 ml dengan perlahan-lahan
Jarum ditusukan pada batas lateral papilla incisivus
sedalam kira-kira 5 mm, kemudian cairan anestesi
diinjeksikan sekitar 0,25 ml dengan perlahan-lahan.
4.Anterior Palatine Nerve Block
• Saraf yang teranestei: nervus palatine anterior atau nervus palatines
majus yang keluar dari foramen palatines majus.
• Indikasi: untuk menganestesi mukosa duapertiga posterior palatum
durum, misalnya: pada pencabutan gigi-gigi posterior rahang atas.
• Teknik: jarum ditusukkan pada mukosa di atas foramen palatinus
majus yang secara klinis terletak di antara gigi molar kedua dan ketiga
rahang atas sejauh kira-kira 10 mm dari margin gingiva bagian palatal
gigi tersebut, kemudian injeksikan cairan anestesi sebanyak 0,25 ml
sampai 0,5 ml dengan perlahan-lagan.
Jarum ditusukkan pada mukosa di atas foramen palatines majus terletak di antara gigi molar kedua
dan ketiga rahang atas sejauh kira-kira 10 mm dari margin gingival bagian palatal gigi tersebut,
kemudian injeksikan cairan anestesi sebanyak 0,25 sampai 0,5 ml dengan perlahan-lahan.
Trismus

J.Komplikasi
Hema Anestesi Lokal Jarum
toma Blok patah

Facial nerve
anaesthesia
K.Supplemental Injections
• 1.Anastesi Intraosseous
Merupakan anastesi yang didepositkan pada concellous bone gigi.
• a.Intraosseous Injection
• b.Periodontal Ligament Injection
Teknik penyuntikan :
Sebelum penyuntikan, dibersihkan menggunakan antiseptik.
Selanjutnya pemberian anestesi topikal pada regio yang akan
disuntik. Penyuntikan dapat menggunakan jarum konvensional maupun citoject
• c.Intraseptal Injection
• 2.Intrapulpal Injection merupakan anastesi lokal dengan
mendepositkan cairan anastesi langsung mengenai bagian pulp
chamber pulpa

You might also like