You are on page 1of 49

KELOMPOK 1

1. Nia Maisara (1501084)


2. Dellaviana Ariska (1601008)
3. Melati Risman (1601026)
4. Shafira Melsonia (1601049)
5. Taskia Yulia Putri (1601055)
6. Arief Rahmad Hidayat (1601090)
7. Azlia Priharsi (1701096)
8. Izzatul Syarly (1701109)
9. Nurul Susianti (1701120)

DOSEN PENGAMPU : ERNIZA PRATIWI. M.Farm, Apt


Business Plan
Sebuah rencana bisnis dapat
menunjukkan perbedaan antara wirausaha
yang menjalankan bisnis secara proaktif
dan wirausaha yang menjalankan bisnis
secara reaktif.

Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk


mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena
di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi
perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan
cara mencapai sasaran yang ingin dicapai. Agar
perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka
seorang wirausaha harus menyusun Business Plan.
Definisi Rencana Bisnis
Menurut Hisrich & Peter rencana bisnis (business
plan)adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha
yang mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik
internal, maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk
memulai sewaktu usaha. Isinya bering merupakan
perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur dan sumber daya manusia. Menurut Megginson rencana bisnis (business plan)
adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan
tujuan bisnis, cara kerja dan rincian
keuangan/permodalan susunan para pemilik dan
manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan
bisnisnya.
Menurut Bygrave rencana bisnis (business plan)
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau
jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
Tujuan Penyusunan Rencana Bisnis

Untuk menentukan kelayakan 01


bisnis

02 Untuk menarik modal awal


bisnis

Untuk memberikan arahan 03


1. Untuk menentukan
kelayakan bisnis
Business
Plan

Dengan menulis rencana bisnis, wirausaha


dapat melihat secara kritis maksud, tujuan, dan
harapan dalam usahanya, sehingga ketika
merealisasikan ide usahanya, dia dapat mencegah
kelalaian yang berakibat pada pembiayaan bisnis
menjadi lebih tinggi. Menulis rencana bisnis juga
membantu wirausaha menghilangkan emosi pribadi
yang kuat dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan bisnis yang lebih berdasarkan emosi,
seringkali bukan merupakan pilihan yang bersifat
jangka panjang.
2. Untuk menarik modal awal bisnis

Modal, baik dari perbankan ataupun dari investor,


merupakan kebutuhan awal pada sebagian besar bisnis.
Perbankan pada umumnya konservatif dalam hal finansial,
sehingga sebelum mengambil risiko dengan memberikan modal
bisnis, pihak perbankan ingin mendapatkan keyakinan bahwa
wirausaha memiliki pengetahuan dan cukup realistis dalam
proyeksi bisnis. Dengan rencana bisnis yang lengkap,
menunjukkan bahwa wirausaha memiliki pemahaman dan
perencaan yang baik, pertimbangan yang strategis dalam
memecahkan masalah dan melihat peluang bisnis. Rencana
bisnis juga diperlukan untuk meningkatkan setiap modal yang
diperlukan.
3. Untuk memberikan arahan

Rencana bisnis seharusnya berlaku


sebagai peta. Didalamnya, terdapat arahan-
arahan jangka panjang yang perlu dilakukan
untuk menjalankan bisnis pada masa depan.
Dengan rencana bisnis yang jelas, akan
memandu wirausaha untuk tetap berada dalam
jalurnya, dan terhindar dari keputusan ataupun
aktivitas bisnis yang bersifat reaktif. Rencana
bisnis juga sebaiknya dievaluasi secara berkala,
sehingga sejalan dengan perubahan yang terjadi
di dalam mapun di luar bisnis.
Fungsi Penyusunan Rencana Bisnis
01 02 03 04
Misi dan Tujuan Bisnis
Sebagai Rencana Aksi Sebagai Promosi Dini
Peta Jalan (Road Map) (Business Mision and
(Action Plan) (Sales Tool)
Goals)

Rencana bisnis membantu Rencana bisnis juga


Rencana bisnis menjadi dapat digunakan sebagai
dalam menjalankan dan
alat yang sangat berguna alat bantu penjualan.
mengambil tindakan bisnis.
agar bisnis tetap pada Rencana bisnis
Jika anda akan memulai
arah yang diinginkan. merupakan alat yang bisa
sebuah usaha, tetapi
prosesnya terlalu kompleks, Rencana bisnis akan dipergunakan untuk Misi akan memperjelas
maka rencana bisnis membantu pihak lain meyakinkan investor arah dan sasaran bisnis
membantu dalam untuk memahami visi untuk menempatkan yang hendak dicapai.
mengambil tindakan bisnis usaha anda, termasuk uangnya di usaha
dengan membagi masalah supplier, pekerja, mitra tersebut, disamping itu
besar ke dalam masalah- bisnis, teman dan dapat meningkatkan
masalah kecil yang mudah keluarga. kepercayaan dari supplier
diterapkan. dan pelanggan.
Dimensi Rencana Bisnis
Ada tiga dimensi utama dari rencana bisnis, yaitu (Kasali dkk., 2010) :

Konsep Bisnis
01
yaitu penjelasan secara rinci mengenai jenis
bisnis yang digeluti, struktur bisnis, jenis produk
yang ditawarkan dan bagaimana cara menjalakan
bisnis hingga sukses.
Pasar
02
yaitu analisis terhadap konsumen potensial,
persaingan yang ada dan bagaimana
wirausahawan memosisikan diri untuk
memenangkannya.
Rencana Keuangan
03
yaitu penjelasan mengenai estimasi pendapatan
dan analisis break even.
Tiga dimensi utama di atas kemudian
dijabarkan secara terinci dalam rencana bisnis.
Terdapat banyak format penulisan rencana
bisnis. Format penulisan rencana bisnis berikut
sudah mencakup informasi yang dibutuhkan
dalam suatu rencana bisnis.

1. Halaman judul (cover depan)


2. Daftar isi
3. Ringkasan Eksekutif (latar belakang
bisnis)
4. Profil perusahaan
5. Gambaran produk
6. Survei dan evaluasi pasar
7. Strategi pemasaran
8. Analisis produksi dan SDM
9. Analisi keuangan
10. Analisis danpak dan resiko usaha
11. Lampiran
Kerangka Rencana Usaha
Profil Survei dan
Daftar Isi perusahaan evaluasi pasar
Rencana bisnis 1. Ganbaran
sebaiknya dilengkapi tentang
Profil memuat
dengan daftar isi, kecenderungan
terutama bila rencana informasi mengenai
pasar terkait
bisnis terdiri dari gambaran umum dengan bisnis
banyak bagian dan perusahaan 2. Gambaran
membutuhkan banyak tentang target
halaman. pasar

Halaman judul Ringkasan eksekutif Gambaran Produk


(cover depan)
Informasi yang sebaiknya ada
Berisi tentang nama bisnis dalam ringkasan eksekutif, Bagian ini
dan informasi kontak bisnis adalah identitas dan konsep menggambarkan
(antara lain nama pemilik, bisnis yang akan dibangun,
alamat bisnis, nomor Visi-Misi perusahaan, gambaran secara terinci
telepon/faksimili dan website produk yang ditawarkan, mengenai produk
bisnis), tanggal persiapan keunggulan kompetitif, proyeksi yang ditawarkan.
penjualan dan keuntungan,
dan logo ataupun
target dan strategi pemasaran
motto/slogan dari bisnis. dan tim manajemen.
• Strategi pemasaran • Analisa Produk dan SDM
Uraian proses produksi secara
dijelaskan secara sistematis dan umum memudahkan
rinci mengenai strategi dalam memahami proses produksi.
periklanan dan promosi,jenis Gambaran mengenai tim manajemen
pemasaran yang dilakukan, dan tanggung jawabnya, sumber daya
dan cara menjalin hubungan yang ada pada perusahaan baik sumber
dengan pelanggan. daya manusia, maupun non manusia
• Analisis keuangan
Dalam rencana keuangan,
hal-hal yang ditampilkan
antara lain, adalah investasi
awal dan sumber keuangan
dan pembiayaan serta
laporan keuangan

• Lampiran
Informasi yang diberikan pada rencana
bisnis, harus diperkuat dengan data
nyata yang dilampirkan.
• Analisa dampak dan resiko usaha
Dampak usaha terhadap lingkungan dan
masyarakat serta upaya antisipasinya
perlu diinformasikan.
Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun
memuat pokok-pokok pikiran perencanaan
yang mencakup antara lain :

Konsumen Komoditi Nama


Lokasi
yang dituju yang akan Perusahaan
diusahakan

B
A Pasar yang Partner yang Personil yang dipercaya Jumlah modal yang
akan akan diajak untuk menjalankan diharapkan dan
dimasuki kerja sama perusahaan tersedia
Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus
dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan
berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan
jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang
hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek
masa depannya.
Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah :
1. Short – pendek
2. Simple – sederhana
3. Easy to spell – mudah dieja
4. Easy to remember – mudah diingat
5. Pleasing when read – enak dibaca
6. No. disagreeable sound – tak ada nada sumbang
7. Does not go out of date – tak ketinggalan zaman
8. Ada hubungan dengan barang dagangan
9. Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10. Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
11. Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk
tersebut
Lokasi
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan
usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada ditempat lain.
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman berarti tempat perusahaan
beroperasi.
3. Lokasi pertokoan, untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa
konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang
mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki
reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing.
4. Lokasi pabrik/industri, untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu
diperhatikan ialah :
• Dekat dengan sumber material
• Dekat dengan pasar
• Mudah mendapat tenaga kerja
• Mudah fasilitas transportasi
• Mudah memperoleh bahan bakar
• Mudah memperoleh air dan
• Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya
Ada 2 hal utama yang harus diperhatikan
dalam memilih lokasi, yaitu :

1. Backward linkage
2. Forward linkage 1. Backward linkage
Backward linkage berarti
pertalian ke belakang yaitu bagaimana
sumber daya (resources) yang akan
2. Forward linkage digunakan. Ini termasuk bahan baku.
Tenaga kerja, suasana dan kondisi
Forward linkage berarti
masyarakat setempat.
pertalian ke depan, yaitu daerah
pemasaran hasil produksi. Apakah
tersedia konsumen yang cukup untuk
menyerap hasil produksi
Komoditi Yang Akan Diusahakan Konsumen yang dituju
Kesempatan memilih komoditi yang
diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal Prospek konsumen didasarkan atas
bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis
sebagai berikut: usaha berbentuk industry tentu jangkauan
konsumen yang akan dituju lebih jauh
a. Membanjirnya permintaan masyarakat dibandingkan dengan usaha bentuk
terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, pertokoan.
baik berupa barang-barang ataupun jasa
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi
masyarakat akan barang-barang atau jasa Pasar yang akan dimasuki
tertentu
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha Sebuah perusahaan yang akan
yang ingin kita kerjakan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai :
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan  pemimpin pasar (market leader),
untuk bersaing usaha dengan orang lain  Penantang pasar (market challenger),
dalam mengembangkan suatu bidang usaha  pengikut pasar (market follower),
yang sama  perelung pasar (market nicher).
(Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)
Partnership merupakan suatu
asosiasi atau persekutuan dua orang atau Pada umumnya modal yang
lebih untuk menjalankan suatu usaha tersedia untuk membuka usaha sangat
mencari keuntungan. Ada dua macam minim atau malah nihil. Modal utama
partnership yakni: adalah semangat dan kejujuran. Akan
1. General Partnership tetapi banyak diantara wirausahawan
Dimana semua anggota ikut secara Memilih mampu mengumpulkan modal dari
aktif mengoperasikan bisnis sama- tabungan, menjual harta, atau pinjaman
sama bertanggungjawab, termasuk personil yang dipercaya dari orang tua dan famili lainnya. Jika
tanggung jawab yangb tidak terbatas menyangkut masalah modalnya sangat kecil dapat dilakukan
terhadap utang-utang bisnis. karakter, kejujuran, dan kerjasama dengan partner, yang masing-
2. Limited Partnership masing-masing menyetorkan modalnya.
Dimana memiliki anggota sekurang- kemampuan seseorang. Semua sumber dan kemampuan
kurangnya satu orang yang pengumpulan modal ini harus ditulis.
bertanggungjawab tidak terbatas dan Modal awal ini harus tetap dicari sampai
anggota lainnya bertanggung jawab memenuhi/mencukupi untuk
terbatas. menggerakkan langkah pertama
wirausaha.

Personil yang dipercaya


untuk menjalankan
Partner yang akan diajak kerja
perusahaan
sama Jumlah modal yang
diharapkan dan yang
tersedia
Kesalahan
1. Menunda Pembuatan Rencana
Rencana Bisnis 2. Hal-Hal Non Formil
Bisnis Dalam Arus Kas

 Kebanyakan pemilik bisnis  Kebanyakan orang-orang


membuat rencana bisnis memikirkan laba daripada
hanya ketika mereka tidak uang tunai. Kita dilatih untuk
punya pilihan lain. Kecuali berpikir bahwa bisnis adalah
jika bank atau investor penjualan dikurangi biaya
meminta suatu rencana bisnis, sama dengan laba
maka tidak pernah ada  Jika anda hanya akan
rencana dalam bisnis mereka mempunyai satu tabel dalam
 Jadi, sebaiknya dalam perencanaan bisnis anda,
menulis rencana bisnis tidak pastikan itu adalah proyeksi
menunggu jika ada waktu arus kas.
yang cukup. Semakin anda
sibuk, maka anda semakin
butuh rencana.
03 04 05 06

Gagasan yang terlalu Penentuan tujuan yang


Ketakutan Tidak Fokus
tinggi tidak jelas
 Suatu ide baru lebih sulit  Membuat suatu  Yang perlu diperhatikan  Rencana bisnis dapat
untuk dijual dibanding ide perencaan bisnis adalah bahwa sasaran suatu
yang telah ada, sebab bermacam-macam,
tidaklah sesulit yang rencana adalah hasilnya,
orang-orang tidak dan untuk mendapatkan
terkadang hanya
Anda pikirkan
memahami ide baru itu
 Ada beberapa buku hasil anda memerlukan berisi rencana
dan mereka. sering tak usaha yang berkelanjutan menjual suatu ide
bagus untuk membantu,
percaya jika ide tersebut (terus menerus) dan bisnis baru, rencana
mencari mentor, ikut spesifik.
dapat dilakukan.Rencana
tidak menjual ide bisnis seminar, sekolah bisnis,  Pastikan anda menyusun keuangan, rencana
baru ke investor ikut komunitas bisnis perencanaan yang spesifik, pemasaran, dan lain-
 Investor menanamkan adalah cara-cara lain misalnya waktu, anggaran, lain.
untuk memperoleh tujuan, dan manajemen. Tak
modal, bukan gagasan.
peduli sebaik apapun anda
 Perencanaan yang
Rencana walaupun tambahan ilmu dalam
mempresentasikannya, tak fokus akan membantu
diperlukan, hanyalah membantu penyusunan
suatu cara untuk rencana bisnis.
akan berarti apapun kecuali berjalannya bisnis
hal tersebut memberikan Anda dengan baik.
menyajikan informasi. hasil.
7. Prioritas yang lemah
 fokus merupakan suatu strategi dan kekuatan
bisnis.
 Buatlah prioritas dalam bisnis Anda, buatlah
list apa-apa yang menjadi prioritas dan hal
yang harus Anda lakukan dalam bisnis Anda.
 Sesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda
capai

8. Membuat Proyeksi yang kurrang tepat


 Dalam menyusun rencana finansial dimana akan
berhubungan dengan rencana penjualan, Anda
sebaiknya memproyeksikannya secara natural, tidak
terlalu berlebihan namun tidak terlalu rendah.
 Proyeksi berlebihan akan berakibat pada kendurnya
percaya diri bila hal tersebut gagal atau tidak sesuai,
sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan
mengakibatkan bertambahnya rasa pesimis.
Studikelayakansuatuusaha

Aspek-aspekstudikelayakan

Tujuan,manfaatdantahapanstudikelayakan

Kegagalanstudikelayakanusaha
HAL-HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MELAKUKAN STUDI
KELAYAKAN BISNIS

Sebelum melakukan studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Pertimbangan tersebut bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dan kegagalan dalam proses dan hasil studi
kelayakan bisnis. Setidaknya ada empat hal dasar yang harus dipertimbangkan sebelum seseorang atau
sebuah perusahaan hendak melakukan studi kelayakan bisnis, yakni:
a. Kelengkapan dan keakuratan data serta informasi yang diperoleh
b. Tenaga ahli yang dimiliki dalam tim studi kelayakan bisnis
c. Penentuan metode dan alat ukur yang tepat
d. Loyalitas tim studi kelayakan bisnis
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

a.Aspekhukum b.Aspeklingkungan c.Aspekpasardanpemasaran

f.Aspekteknisdanteknologi e.Aspekmanajemendansumberdayamanusia d.Aspekkeuangan


Aspek hukum
• Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki.
• Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang
harus dipegang, apabila di kemudian hari timbul masalah.
• Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang
menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.
Aspek lingkungan

Aspek lingkungan menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan


operasional, lingkungan dekat, dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang alan
dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan juga dianalisis.
Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek pasar dan
pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;
• Ada-tidaknya pasar (konsumen)
• Seberapa besar pasar yang ada
• Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
• Perilaku konsumen
• Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang ada.
Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya
dan pendapatan yang akan diperoleh.

Besarnya investasi berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal
investasipembelian aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang
diperlukan selama umur investasi dan pendapatan.
Aspek manajemen dan sumber
daya manusia

Aspek manajemen dan sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap pelaksanaan


bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja
terampil yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Aspek Teknis dan Teknologi

Dalam aspek teknis dan teknologi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
• Lokasi usaha
• Penentuan layout/tata letak
• Teknologi yang digunakan
• Volume produksi
• Bahan baku dan bahan penolong
• Tenaga kerja
Tujuan studi kelayakan
1. Menghindari risiko kerugian

Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari


risiko kerugian keuangan di masa datang
yang penuh ketidakpastian.

Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi


atau terjadi tanpa dapat diramalkan.

Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah


untuk meminimalkan risiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan

Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat
mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:

• Berapa jumlah dana yang diperlukan


• Bagaimana cara melaksanakannya
• Kapan usaha akan dijalankan
• Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
• Di mana lokasi usaha akan dibangun
• Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
• Siapa yang akan melaksanakan

Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

• Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam


pelaksanaan usaha.

• Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam


mengerjakan setiap tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat
dilakukan secara sistematis dan dapat tepat sasaran serta sesuai
rencana.
4. Memudahkan pengawasan

• Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya uasaha.
• Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah
disusun.
• Di samping itu, pelaksanaan usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang
mengawasi.
5. Memudahkan pengendalian

• Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya suatu


penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
• Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang
melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Manfaat studi kelayakan

1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering disebut
sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha tersebut dipandang
cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut.

2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha itu


dilaksanakan (seringdisebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang
menunjukkan manfaat usaha tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.

3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.


Tahapan studi kelayakan
1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan
Gagasan

4. Tahap Keputusan 2. Tahap Memformulasikan Tujuan

3. Tahap Analisis
1. TAHAP PENEMUAN IDE DAN PERUMUSAN GAGASAN

• Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha


barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi
dalam bentuk pemikiran dan kemungkinan kemungkinan bisnis
apa saja yang paling memberikan peluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN

Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis.


Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar dapat menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. TAHAPAN ANALISIS

Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis, apakah ide bisnis anda akan dapat
mencapai tujuan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati adalah :
1. Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di pasarkan, peluang pasar,
permintaan dan penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran, ukuran pasar,
perkembangan pasar, struktur pasar dan strategi bersaing).
2. Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi, bangunan gedung, mesin dan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi,
lokasi dan lay-out pabrik, atau tempat usaha).

3. Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi, aspek pengelolaan, aspek tenaga


kerja, aspek kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan sebagainya.
Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan analisis sebab perusahaan
harus mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan).
4. Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana, penggunaan dana,
proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi keuntungan dan
proyeksi aliran kas).
Aspek lain-lain yang relevan, antara lain seperti :
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Hukum dan Legalitas
3. Aspek lingkungan
4. TAHAP KEPUTUSAN

Langkah yang terakhir adalah tahapan mengambil keputusan. Apakah


bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung risiko,
maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria
investasi, seperti: Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return
Tahapan Dalam Studi
Kelayakan Bisnis 8. Pelaksanaan Usaha

7. Rekomendasi

6. Dibatalkan

5. Pengambilan Keputusan

4. Tidak Layak

3. Analisis Data

2. Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data
kegagalan studi kelayakan usaha

• Data dan Informasi Tidak Lengkap


• Tidak Teliti
• Salah Perhitungan
• Pelaksanaan Pekerjaan Salah
• Kondisi Lingkungan
• Unsur Kesengajaan
Business Plan

Thank You

You might also like