You are on page 1of 13

OLEH

SUYATINI,SPd, M.Kes
 Mola hidatidosa adalah kehamilan dimana
hasil konsepsi tidak berkembang menjadi
embrio, tetapi terjadi proliferasi dari villi
korialis disertai dengan degenerasi hidropik.
 Belum diketahui secara pasti namun faktor
penyebabnya:
 Ovum patologi yang mati terlambat
dikeluarkan.
 Imuniselektif dari tropoblast
 Sosek rendah
 Paritas tinggi, infeksi virus, kurang protein,
faktor kromosom yang belum jelas.
 Komplit: Jika tidak ditemukan janin
 Parsial/inkomplit: jika disertai janin atau
bagian janin
 Beberapa teori:
◦ Missed abortion: mudigah mati pada kehamilan 3-5
mg sehingga terjadi gangguan peredaran darah
terjadi penimbunan cairan masenkim dari villi korialis
dan akhirnya terbentuk gelembung-gelembung.
◦ Neoplasma: sel tropoblas adalah abnormal dan
memiliki fungsi abnormal dimana terjadi reabsorpsi
cairan yang berlebihan ke dalam villi shg timbul
gelembung
◦ Studi Hertig: mola hidatidosa akibat akumulasi
cairan yang menyertai degenerasi awal atau tidak
adanya embrio komplit pada mg ke 3 & 5, adanya
sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak
adanya fetus menyebabkan tropoblast
berproliferasi dan melakukan fungsinya selama
pembentukan cairan.
 USG menunjukkan gambaran seperti sarang
tawon tanpa adanya janin
 Biopsi jaringan mola
 Adanya tanda-tanda kehamilan disertai
perdarahan (intermitten atau banyak)
 Tinggi fundus uteri lebih besar dari Usia
kehamilan
 Peningkatan kadar HCG
 Mual dan muntah yang hebat
 Timbul gejala seperti preeklamsi pada TM I
 Ballotement negatif kecuali pada mola parsial.
 Pengkajian
◦ Pemeriksaan USG
◦ Evaluasi klinik: Riwayat HPHT dan kehamilan,
perdarahan tidak teratur atau spotting,
pembesaran abnormal uterus, pelunakan serviks
dan korpus uteri
◦ Kaji uji kehamilan dengan pengenceran urine
◦ Pastikan ballotement negatif
◦ DJJ negatif
◦ Perasat Hanifa W (memasukan sonde uterus)
 Tindakan
◦ Infus 500 ml NS atau RL 40-60 tts per menit utk
preventif perdarahan hebat
 Kolaborasi:
◦ Pengosongan jaringan mola segera dengan infus 10
IU oksitosin dalam 500 ml NS atau RL
◦ Aspirasi vakum lebih aman dari kuretase
 Tiritoksikosis/ krisis tiroid
 Anemia
 Keganasan bila HCG lebih tinggi 100.000 IU/L
 Syok.
 Infeksi.
 Perforasi Uterus.
 Pantau kadar HCG minimal 1 th pasca
evakuasi
 Px HCG dilakukan setiap mg sampai kadarnya
normal 3x berturut-turut dilanjutkan setiap
bulan sampai 6x berturut- turut.
 Bila setelah 8 mg evakuasi tropoblast masih
aktif lakukan kolaborasi kemoterapi
 Pantau besar uterus secara klinis
 USG tiap 2 mg
 Selama pemantauan gunakan kontrasepsi
hormonal, bagi yang tidak ingin punya anak
lg lakukan tubektomi

You might also like