You are on page 1of 19

Pengendalian Penyakit

Tumbuhan

BIP 410
3(2-1)
Kompetensi
Utama (outcome): Khusus:
Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu
memahami konsep menjelaskan peranan dan
penyakit tumbuhan dan metode pengendalian
mengaplikasikan metode penyakit tumbuhan
pengendalian penyakit
tumbuhan
Tujuan diseases control:

untuk mencegah
(perkembangan) penyakit
hingga level tidak
melebihi profit atau yield
(HASIL)

Save POPULASI tanaman


/bukan individu

IMPAIRMENT
Patogen
Tindakan Pengendalian Penyakit Tumbuhan

• Pada umumnya ditujukan untuk menyelamatkan populasi


tumbuhan, bukan untuk menyelamatkan beberapa
individu tumbuhan.
• Hampir semua tindakan pengendalian ditujukan untuk
melindungi tumbuhan sebelum terjadi penyakit, bukan
menyembuhkan penyakit setelah tumbuhan terserang/
terinfeksi.

Hal ini karena:


(1) sebagian besar penyakit tumbuhan yang sangat
merugikan hanya terjadi pada daerah-daerah tertentu
dari tahun ke tahun,
(2) sebagian besar penyakit tumbuhan menyebar dengan
cepat, dan sulit ‘disembuhkan’ jika penyakit tersebut
mulai berkembang.
Pengendalian melalui peraturan/ undang-undang
bertujuan: meniadakan (mengeluarkan/ melarang
masuk) patogen dari inang atau daerah geografis
tertentu.
Kultur teknis bertujuan:
membantu tumbuhan tidak
berkontak dengan patogen dan
mengeradikasi atau menurunkan
jumlah patogen yang terdapat
pada tumbuhan, lahan atau
daerah.
Pengendalian secara hayati
bertujuan: meningkatkan
ketahanan inang atau
menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi
mikroorganisme antagonis
terhadap patogen.
Pengendalian secara fisik dan kimiawi bertujuan: melindungi
tumbuhan dari inokulum patogen yang berkemungkinan besar
mencapai tumbuhan serta untuk menyembuhkan infeksi yang
telah berkembang.
PERANAN PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHAN:

* Menghindari tumbuhan kontak dengan patogen

* Mengurangi jumlah inokulum patogen yang


terdapat pada tumbuhan, lahan maupun daerah.

* Meningkatkan ketahanan tumbuhan

* Menciptakan kondisi lingkungan yang


menguntungkan bagi mikroorganisme antagonis
Prinsip-prinsip Pengendalian Penyakit
Tumbuhan:
• Eksklusi patogen (mengurangi jumlah
inokulum awal)
• Eradikasi (mengurangi produksi inokulum
awal) dan reduksi inokulum
• Proteksi tanaman
• Varietas tahan
• Integrated Management (Pengendalian
Terpadu)
Eksklusi patogen - Mencegah transportasi dan
introduksi patogen:
• Peraturan pemerintah untuk mencegah
introduksi patogen tanaman – KARANTINA
• Benih bebas penyakit bersertifikat
• Perlakuan benih (seed coating
menggunakan fungisida)
• Mencegah penyebaran ke daerah yang tidak
terkontaminasi
Eradikasi patogen dan reduksi inokulum-
Mencegah penyebaran penyakit introduksi,
reduksi kepadatan inokulum:
• Sanitasi-membersihkan peralatan (-pertanian) dan
pakaian
• Memindahkan / membuang bagian tanaman yang
terinfeksi
• Memangkas bagian tanaman yang sakit dan kayu yang
terinfeksi
• Rotasi tanaman- Menanam tanaman bukan inang dapat
mengurangi (namun tidak menghilangkan) kepadatan
patogen. Jangan menanam tanaman dari famili yang sama
di posisi yang sama di kebun setiap tahun
• Hilangkan gulma dan inang alternatif - berfungsi sebagai
reservoir untuk jamur / virus
• Menggunakan teknik yang merugikan vektor / perpindahan
(movement) - mulsa reflektif (memantulkan cahaya) untuk
kutu daun, (sticky card) untuk vektor serangga lainnya,
parit barrier utk mencegah penyebaran penyakit akar
• Sterilisasi Tanah – Menggunakan plastik 1-2mm tebal
selama 4-6 minggu
• Biocontrol-tanah supresif
Definisi Tanah Supresif
• Tanah dengan perkembangan penyakit pada atau dalam
inang rentan tertekan, meskipun pataogen ada /
diintroduksikan (Campbell, 1989)
• Tanah dengan patogen tidak dapat berkembang atau
bertahan, berkembang tetapi menyebabkan sedikit atau
tanpa kerusakan, atau berkembang dan menyebabkan
penyakit untuk sementara waktu, kemudian penyakit
tidak penting meskipun patogen dapat bertahan di dalam
tanah (Cook & Baker, 1983)
• Tanah dengan insidens penyakit tetap rendah meskipun
ada patogen, tanaman inang rentan, dan kondisi iklim
sesuai (Allabouvette, 1993)
• Tanah tempat penyakit tertentu tertekan oleh mikroba
antagonis (Shurtleff & Averre, 1997)
Proteksi tanaman:
Penghindaran penyakit dan penggunaan
pestisida
• Menggunakan biokontrol dan fungisida
• Menanam dalam rentang waktu yang ”tidak
disukai” penyakit / bukan waktu yang ‘disukai’
utk terjadinya penyakit
• Menggunakan jarak tanam yang sesuai-hindari
crowding (berkelompok/rumpun)
• Memberikan pemupukan dan irigasi yang
memadai-jangan berlebihan
• Mengelompokkan tanaman sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan air
• Kelola tanaman dan bagian tanaman secara
hati-hati selama penanaman (planting) dan
memanen
• Hindari luka pada tanaman - lakukan
pemotongan pemangkasan yang tepat,
gunakan perawatan saat panen
Varietas tahan:

• Menggunakan cara yang efektif dan


ekonomis dalam mengendalikan penyakit
tanaman
• Tanaman memiliki / “mengandung” gen
resisten
• Resistensi horisontal (ketahanan yg
ditentukan oleh banyak gen, sangat mantap,
meskipun seringkali kurang tinggi):
hambatan fisik, sintesis toksin, respon imun
sistemik tanaman (asam salisilat), infeksi
ringan
• Resistensi vertikal (ketahanan yg ditentukan
oleh satu /sedikit gen, sangat goyah,
meskipun sering cukup tinggi): one gene
one gene protein, no infection
RESISTEN: tanaman tahan terhadap serangan
patogen (penetrasi, tdk ada infeksi)

TOLERAN: Tanaman tetap dapat hidup


walaupun dengan penyakit atau infeksi (terjadi
kolonisasi patogen, infeksi ringan)

IMUN: Tanaman tidak akan diserang oleh


patogen (Penetrasi tidak terjadi)
Pengendalian Terpadu:
Menggunakan semua informasi terkait mengenai
tanaman, sejarah penyakit /sejarah lahan, resistensi
varietas, kondisi lingkungan, lahan, tenaga kerja, dan
biaya operasional
Tujuan utama pengendalian terpadu:

• Eliminasi atau reduksi inokulum


• Mereduksi keefektifan inokulum awal
• Meningkatkan resistensi tanaman inang
• Menunda “serangan” penyakit
• Memperlambat siklus sekunder

You might also like