Professional Documents
Culture Documents
SYAMSUL FIRDAUS
Tawuran, Pelajar Tewas dengan Celurit Tertancap
PERILAKU ANAK SLTA
PERILAKU ANAK SLTP
Selingkuh, Oknum Dokter dan Bidan Digrebek
• ILUSTRASI SELINGKUH
• KASONGAN - Seorang oknum dokter berinisial K dan seorang bidan
berinisial Y yang sama-sama bertugas di RSUD Mas Amsyar Kasongan
digerebek oleh aparat Kepolisian Polsek Katingan Hilir, Minggu (1/3) tadi
malam sekitar pukul 11.00. Keduanya digerebek diduga karena menjalin
hubungan gelap alias selingkuh. Kini keduanya telah diamankan pihak
Kepolisian Polsek Katingan Hilir Kabupaten Katingan Provinsi Kalteng, untuk
dimintai keterangan.
• Sementara Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan dr Octavines SK Tarigan
MKES mengaku tidak mengetahui adanya pengerebekan itu. Dia berdalih,
saat ini lagi dinas luar sehingga tidak mengetahui pengerebekan itu. "Saya
belum mendapat informasinya,"ucap Tarigan dengan singkat. (eri/kam)
DATA
DATA
• .
NARKOBA
2008
• . Prev 1,99 %
2005
2011
Prev BNN
Prev 2,2%
1,7%
2015
Prev 2,8 %
5,8 -6 Juta
kualifikasi 2015 11
• Pengguna Narkoba 4 juta orang
• Hanya sekitar 18 ribu panti rehabilitasi
• Dibutuhkan PSM menekan angka kerugian
negara ini, dengan meminimalisir pengguna
dan peredaran narkoba.
• Anang Iskandar (Ketua BNN Pusat) indikasi
pengguna narkoba di Kal.Sel mencapai 450
ribu orang (Radar Banjar,29 Agustus 2013)
kualifikasi 2015 12
Data penyalahgunaann Narkoba
• Unit Rehabilitasi Narkoba RSJ Sambang Lihum
Kal.Sel 88,5% usia < 30 tahun
> SLTP : 57,7 %
> SLTA : 34,6 %
kualifikasi 2015 13
Suyudi (2013) Narkoba dan Sekolah :
1) Dominasi Pengguna pelajar & mahasiswa.
2) Permisifnya dunia pendidikan dan agresifnya
kepolisian.
3) Kurang efektifnya penyuluhan narkoba
disekolah.
kualifikasi 2015 14
Penelitian penyalahgunaan Narkoba
• Yuzi Nozu (2006) : Pengaruh Program Sosial
mencegah Narkoba remaja di Jepang
• Hawari D (2007) : Keluarga, Peer group,
Penyesuaian Diri
• Afiatin T (2010) : Psikologis harga diri,
Ketrampilan menolak, Asertivitas dan
Pengetahuan
kualifikasi 2015 15
PENELITIAN : NARKOBA & KONSEP DIRI
kualifikasi 2015 16
PENELITIAN : SOCIAL SUPPORT
. & NETWORK
• Papalia & Olds (1995) social support dari orang sekitar (OT,
Saudara, pacar dan teman) berkontribusi terhadap harga
diri kasus narkoba
• Barker & Wright (2003) Selama seminggu remaja
menggunakan waktu 2 x lebih banyak bersama teman
sebaya dibanding orang tua.
• Buhrmester (2008) teman sebaya sumber simpati,
pemahaman, panduan moral, bereksperimen dan setting
otonomi
• Nandra & Dellucchi (2013) : Partisipasi remaja dalam tim
Olah Raga Faktor Proteksi pemakaian ganja
kualifikasi 2015 17
PENELITIAN : NARKOBA DAN RELIGIUS
kualifikasi 2015 18
PENELITIAN : NARKOBA &.METODE PEMBELAJARAN
kualifikasi 2015 19
Thomas Lickona, 2010
Nilai Utama Pendidikan Karakter Sekolah
Justice
Wisdom
Self
Control
Fortitude
(Daya Tahan) Love
Humility Positive
(Rendah Hati) Attitude
Integrity
kualifikasi 2015 20
Permen DikNas No.39 2008 karakter pelajar dalam
pergaulan hidup bermasyarakat
Pendekatan Pendekatan
Pendekatan
Keteladanan
Pendidikan Berbasis
Karakter Komunitas
kualifikasi 2015 22
PENDAHULUAN
• Kebijakan nasional tentang Pembangunan Karakter Bangsa tahun 2010-
2025 membuktikan bahwa persoalan karakter bangsa Indonesia sudah
sampai pada persoalan yang sangat memprihatinkan. Bahkan gambaran
tentang krisis karakter sudah bersifat multidimensional pada semua level
masyarakat.
• Fondasi Nation and Character Bulding yang sudah dibangun oleh bangsa
Indonesia sudah mulai terkikis oleh berbagai persoalan bangsa yang mulai
menggeser konsep jati diri dan esensi karakter bangsa.
KONSESUS
LINGSTRA NASIONAL
Global, 1.Pancasila
Regional, 2.UUD `45
Nasional 3.Bianeka Tunggal
Ika
4.NKRI
Bagan 2 : Konteks Makro Pendidikan Karakter
Pancasila,UUD `45
UUNo.20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori Pendidikan
Psikologi nilai
Pancasila Nilai-nilai SATUAN MASYA- PERILAKU
PERILAKU
BERKARAKTER
BERKARAKTER
Luhur PENDIDIKAN KELUARGA RAKAT
Pengalaman terbaik
(best practices) dan
praktik nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Bagan 3 : Konteks Mikro Pendidikan Karakter
Pembangunan karakter pada tataran individu dan masyarakat, fokus perhatian kita
adalah pada faktor yang bisa kita pengaruhi atau lingkungan, yaitu pada
pembentukan lingkungan.
Kejujruan
Saling
Percaya Diri
menghargai
Semangat
Nilai
Taat
belajar/
beribadah
bekerja
Kerjasama
Koherensi karakter dalam konteks totalitas proses
psikososial
Olah pikir
Cerdas, kreatif
Perilaku Berkarakter
APAKAH KARAKTER BAIK?
KOMPONEN KOMPONEN KARAKTER BAIK
.
MORAL KNOWING MORAL FEELING
MORAL ACTION
•Kompetensi
·Kemauan
·Habit
36
Ciri Dalam Pendidikan Karakter
• (1) keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasarkan
hirakhi nilai
• (2) koherensi yang memberi keberanian, membuat seseorang teguh pada
prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut
resiko. Koherensi merupakan dasar membangun rasa percaya satu sama
lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang (
• 3) Otonomi, seseorang menginternalaisikan aturan dari luar sampai
menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat atas keputusan pribadi
tanpa pengaruh orang lain
• (4) keteguhan dan kesetiaan,
• keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna memenuhi apa yang
dipandang baik dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas
komitmen yang dipilih (Koesoma, 2009).
KARAKTER YANG DIBUTUHKAN BANGSA INDONESIA