Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan 3
Kapan dibutuhkan pengkajian untuk
perawatan paliatif ?
• Saat di diagnosa bahwa penyakit sudah terminal
dan waktu hidup yang terbatas
• Perkembangan penyakit eksaserbasi
• Adanya perubahan dukungan dari keluarga
• perubahan signifikan dalam status fungsional
• Ketika orang atau keluarga membuat permintaan
Akhir (pesan terakhir)
• Saat hidupnya berakhir
Siapa yang harus melakukan
pengkajian perawatan paliatif?
• Tim kesehatan/sosial untuk melakukan
perawatan paliatif
• Pengkajian harus dilakukan oleh seorang
profesional yang sesuai kualifikasi dengan
pengetahuan tentang: penyakit,
gejala,pengobatan, dan prognosis
4 domain dalam pengkajaian
perawatan paliatif
1. Domain 1 : fisik
2. Domain 2 : sosial dan okupasi
3. Domain 3 : psikososial
4. Domain 4 : spiritual
1. fisik
Gejala fisik yang ditunjukan antara lain
perubahan pada penglihatan, pendengaran, nutrisi,
cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda vital, mobilisasi,
nyeri.
Perawat harus mampu mengenali perubahan
fisik yang terjadi pada klien, klien mungkin
mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulan
sebelum terjadi kematian. Perawat harus respek
terhadap perubahan fisik yang terjadi pada klien
terminal karena hal tersebut menimbulkan
ketidaknyamanan dan penurunan kemampuan klien
dalam pemeliharaan diri.
Tindakan untuk mengatasi gejala fisik
Pendekatan : Mengidentifikasi kebutuhan yang paling utama
Mengidentifikasi gejala :
a. Riwayat gejala dan pengobatan sebelumnya
b. Mengidentifikasi gejala lain yang mempengaruhi aktifitas
Tindakan :
1. Mengkaji riwayat nyeri
a. Lokasi, kualitas, intensitas, durasi, frekuensi
b. Associated / menjengkelkan faktor menghilangkan
c. Intervensi untuk tindakan selanjutnya
2. Menyetujui tindakan yang akan dilakukan
3. Kolaborasi dengan tim spesialis perawatan paliatif
2. Sosial dan kesejahteraan kerja
• dukungan keluarga
• Dukungan emosional dan sosial
Melakukan diskusi tentang kesejahteraan sosial
dan okupasi
O : agama terorganisir:
Apakah Anda bagian atau anggota dari komunitas agama atau
spiritual? Apakah itu membantukamu?
Asuhan Keperawatan 15
• Resti terhadap Perubahan Perfusi
Jaringan,
• Perubahan Fungsi Defekasi,
• Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
• Perubahan Mukosa Mulut,
• Kerusakan Pertukaran Gas,
• Gangguan Konsep Diri,
• Kurang perawatan diri.
Asuhan Keperawatan 16
Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian
Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang
Asuhan Keperawatan 17
Kriteria :
• Pasien mau mendiskusikan rasa takut /
cemasnya
• Pasien tampak tenang
• Pasien menyatakan cemas berkurang
• Pasien dapat mendemonstrasikan
pemecahan masalah yang sehat dan
menggunakan sumber-sumber yang
efektif
Asuhan Keperawatan 18
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
Menemani pasien mempengaruhi kualitas
Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik
Asuhan Keperawatan 19
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan Perawatan di rumah untuk
mendekati tahap akhir, memenuhi kebutuhan
diskusikan perawatan di sosial, emosi, fisik, dan
rumah. spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.
Asuhan Keperawatan 20
5. Hindari pemberian informasi Interaksi terapi dapat
yang bertubi-tubi pada membantu perubahan individu
pasien selama fase awal untuk menerima. Informasi
proses berduka. Jawab yang berlebihan dapat
pertanyaan khusus. Masukan menambah ansietas yang
informasi dan instruksi menyebabkan frustasi dan
tambahan ketika pasien depresi.
mulai menunjukkan kesiapan
mempelajari tindakan
perawatan dini.
6. Informasikan pasien bahwa Selama proses berduka,
perasaan mereka normal dan pasien secara umum bereaksi
hal ini memerlukan waktu tetapi tidak memahami
untuk menerima hidup mengapa mereka merasakan
dengan penyakit kronis atau dan bertindak seperti yang
perubahan citra tubuh. mereka lakukan. Lebih dari
Hindari menganalisa atau itu, perasaan pasien
mengkritik perilaku pasien. dipengaruhi oleh pemberi
Informasikan pasien bahwa perawatan dan orang
Asuhan Keperawatan 21
Anda ada untuk bicara bila terdekat.
7. Selama marah dan fase tawar- Sikap tenang dan menerima
menawar : dari pemberi perawatan
Jangan : membantu menghilangkan
- Berdebat tentang moralisasi marah dan menunjukkan
- Menekankan nilai-nilai pribadi dukungan.
dan
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien
secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan
keyakinan
yang salah
- Bersabar
Asuhan Keperawatan 22
Diagnosa II
1. Berikan kesempatan pada klien da keluarga untuk
mengungkapkan perasaan, didiskusikan kehilangan secara
terbuka, dan gali makna pribadi dari kehilangan.
2. Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang
terbukti yang memberikan keberhasilan pada masa lalu
Stategi koping fositif membantu penerimaan dan
pemecahan masalah.
3. Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan atribut
diri yang positif Memfokuskan pada atribut yang positif
meningkatkan penerimaan diri dan penerimaan kematian
yang terjadi.
4. Diskusi terbuka dan jujur dapat membantu klien dan
anggota keluarga menerima dan mengatasi situasi dan
respon mereka terhdap situasi tersebut. serta
Pengetahuan bahwa tidak ada lagi pengobatan yang
dibutuhkan dan bahwa kematian sedang menanti dapat
menyebabkan menimbulkan perasaan ketidak
berdayaan, marah dan kesedihan yang dalam dan
respon berduka yang lainnya.
5. Bantu klien mengatakan dan menerima kematian yang
akan terjadi, jawab semua pertanyaan dengan jujur
Proses berduka, proses berkabung adaptif tidak dapat
dimulai sampai kematian yang akan terjadi di terima.
6. Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh
perhatian, menghilangkan ketidak nyamanan dan
dukungan Penelitian menunjukkan bahwa klien
sakit terminal paling menghargai tindakan
keperawatan berikut :
Ø Membantu berdandan.
Ø Mendukung fungsi kemandirian.
Ø Memberikan obat nyeri saat diperlukandan.
Ø Meningkatkan kenyamanan fisik
Diagnosa III
1. Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien
dan tunjukkan pengertian yang empati Kontak yang sering
dan mengkomuikasikan sikap perhatian dan peduli dapat
membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan
pembelajaran.
2. Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk
mengekspresikan perasaan, ketakutan dan kekawatiran.
Saling berbagi memungkinkan perawat untuk mengintifikasi
ketakutan dan kekhawatiran kemudian merencanakan
intervensi untuk mengatasinya.
3. Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU. Informasi ini dapat
membantu mengurangi ansietas yang berkaitan dengan
ketidak takutan.
4. Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi
yang dipikirkan dan berikan informasi spesifik tentang
kemajuan klien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No pain Pain as Bad
as it Could
Possibly be
Nilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
- Melakukan investigasi dan tindak lanjut
dimulai dengan tes yang sederhana, tersedia,
dengan kegagalan minimal
NAMA KELOMPOK :
1. DYAH PUJI PRAFITASARI
2. KARISMA SUPRILIYANTI
3. MUHAMMAD ARIEF NAJIB
4. RATNA FERAWATI W
5. RINA YULISTYAWATI
6. TITIA KUSUMA W