Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Faktor internal
Kelainan fisik sejak lahir
Kelainan pengaruh obat
Problem emosional
Faktor eksternal
Lingkungan keluarga
Lingkungan sosial
Lingkungan sekolah
Faktor yang Mempengaruhi Seksualitas
Pertimbangan Perkembangan
Proses perkembangan manusia mempengaruhi aspek psikososial, emosional dan
biologik kehidupan yang selanjutnya akan mempengaruhi seksualitas individu
Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan
Tubuh, jiwa dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama untuk dapat
mencapai kepuasan seksual
Peran dan Hubungan
Cinta dan rasa percaya merupakan kunci uatama yang memfasilitasi rasa nyaman
seseorang terhadap seksualitas dan hubungan seksualnya dengan seseorang yang
dicintai dan dipercayainya
Budaya, Nilai dan Keyakinan
Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat tentang seksualitas dapat mempengaruhi
individu
Agama
Pandangan agama tertenmtu yang diajarkan, ternyata berpengaruh terhadap ekspresi
seksualitas seseorang
Etik
Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997) tergantung pada
terbebasnya individu dari rasa berssalah dan ansietas
Konsep Diri
Pandangan individu terhadap dirinya sendiri mempunyai dampak langsung terhadap
seksualitas
Jenis-jenis Penyimpangan Perilaku Seksual
Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya.
Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan.
Nekrofilia
Berasal dari kata nekros yang berarti mayat dan philein yang berarti mencintai. Orang
yang melakukan senggama dengan mayat dan merasa puas secara seksual.
Transeksualisme
Rasa tidak nyaman yang menetap dan adanya ketidakwajaran seks dengan preokupasi
yang menetap dengan menyisihkan karakteristik seks primer dan sekunder dan
memperoleh karakteristik lawan jenis.
Lesbianisme
Pedofilia
Pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau
anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Eksibisionisme
Kata ini berasal dari bahasa latin exhibere, yang berarti menunjukkan. Adapun menurut
istilahnya orang yang merasa puasa dengan memamerkan organ tubuhnya sendiri kepada
orang yang tidak dikenalnya
Sadisme Seksual
Seseorang yang melakukan tindakan sadistik biasanya dia akan merasakan kepuasaan yang
amat sangat kalau orang tersebut ketika melakukan hubungan seks dengan cara menyiksa.
Masokisme Seksual
masokis atau masokisme adalah kelainan seksual di mana seseorang akan merasa puas atau
gairahnya memuncak jika disakiti atau direndahkan.
Insestus
Hubungan seksual antara pria dan wanita yang satu sama lain terikat oleh pertalian keluarga
sedarah.
Transvetisme
Seseorang yang secara anatomis laki-laki, tetapi secara psikologis merasa dan menganggap
dirinya seorang perempuan.
Bestialitas
Persetubuhan dengan hewan.
Gangguan Keengganan Seksual
Keengganan yang berlebihan dan menetap dan menghindari semua atau hampir semua kontak
dengan pasangan seksual
Akibat penyimpangan seksual
Dampak secara fisik
Kehamilan, ini terjadi akibat perbuatan seks sekaligus titik awal dari bencana yang melanda
remaja. Hal ini terjadi karena terkadang embrio yang dikandungnya di aborsi, padahal
aborsi akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan si remaja karena ia menjadi
orang beresiko tinggi terhadap kanker kandungan (Rahim).
Penyelewengan seks
Biasanya akan menimbulkan perasaan berdosa dan menjadi penganggu ketenangan batin.
Penyelewengan seksual oleh pihak manapun akan menimbulkan perasaan-perasaan
berdosa yang secara tidak sadar ingin ditekan jauh-jauh dalam ketidaksadaran untuk
dilupakan. Hal ini bisa menjadi komplek-komplek terdesak yang sukar diatasi dan selalu
menjadi penganggu bagi ketenangan batin. Sebagai akibatnya orang selalu gelisah,
cemas, emosinya tidak stabil dan mengalami banyak frustasi.
Penyakit Menular
Ada beberapa penyakit kelamin yang disebabkan oleh
seseorang berganti-ganti pasangan, terlibat
pelacuran dan homoseksual. Penyakit tersebut antara
lain:
Gonorea (kencing nanah)
Sifilis (penyakit raja singa)
Kanker kelamin
AIDS (Aquired Immuno Defferency Syndrome)
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari bahwa klien
sedang mempunyai pertanyaan atau masalah seksual
Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
Memberikan waktu yang memadai untuk membahas masalah seksual, jangan terburu-buru
Menggunakan pertanyaan yang terbuka, umum dan luas untuk mendapatkan informasi
mengenai penngetahuan, persepsi dan dampak penyakit berkaitan dengan seksualitas
Jangan mendesak klien untuk membicarakan mengenai seksualitas, biarkan terbuka untuk
dibicarakan pada waktu yang akan datang
Masalah citra diri, kegiatan hidup sehari-hari dan fungsi sebelum sakit dapat dipakai untuk
mulai membahas masalah seksual
Amati klien selama interaksi, dapat memberikan informasi tentang masalah apa yang
dibahas, begitu pula masalah apa yang dihindari klien
Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi verbal dan nonverbal yang belum jelas
Berinisiatif untuk membahas masalah seksual berarti menghargai kjlien sebagai makhluk
seksual, memungkinkan timbulnya pertanyaan tentang masalah seksual.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh,
penganiayaan fisik (seksual), depresi. Batasan Karakteristik: