You are on page 1of 15

Penyimpangan Seksual

Pengertian

 Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang


ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan
seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang
digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek
seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini
bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman
sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor
genetik. Perilaku penyimpangan seksual merupakan tingkah
laku seksual yang tidak dapat diterima oleh masyarakat dan
tidak sesuai dengan tata cara serta norma-norma agam
Menurut Kartono (1998:22)
 Ketidakwajaran seksual “sexual perversion” itu
mencakup perilaku seksual atau fantasi-fantasi
seksual yang diarahkan pada pencapaian orgasme
lewat relasi diluar hubungan kelamin
heteroseksual dengan jenis kelamin yang sama
atau dengan partner yang belum dewasa dan
bertentangan dengan norma-norma tingkah laku
seksual dalam masyarakat yang bisa diterima
secara umum.
Penyebab Penyimpangan Seksual

Faktor internal
Kelainan fisik sejak lahir
Kelainan pengaruh obat
Problem emosional

Faktor eksternal
Lingkungan keluarga
Lingkungan sosial
Lingkungan sekolah
Faktor yang Mempengaruhi Seksualitas
 Pertimbangan Perkembangan
Proses perkembangan manusia mempengaruhi aspek psikososial, emosional dan
biologik kehidupan yang selanjutnya akan mempengaruhi seksualitas individu
 Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan
Tubuh, jiwa dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama untuk dapat
mencapai kepuasan seksual
 Peran dan Hubungan
Cinta dan rasa percaya merupakan kunci uatama yang memfasilitasi rasa nyaman
seseorang terhadap seksualitas dan hubungan seksualnya dengan seseorang yang
dicintai dan dipercayainya
 Budaya, Nilai dan Keyakinan
Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat tentang seksualitas dapat mempengaruhi
individu
 Agama
Pandangan agama tertenmtu yang diajarkan, ternyata berpengaruh terhadap ekspresi
seksualitas seseorang
 Etik
Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997) tergantung pada
terbebasnya individu dari rasa berssalah dan ansietas
 Konsep Diri
Pandangan individu terhadap dirinya sendiri mempunyai dampak langsung terhadap
seksualitas
Jenis-jenis Penyimpangan Perilaku Seksual
 Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya.
Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan.
 Nekrofilia
Berasal dari kata nekros yang berarti mayat dan philein yang berarti mencintai. Orang
yang melakukan senggama dengan mayat dan merasa puas secara seksual.
 Transeksualisme
Rasa tidak nyaman yang menetap dan adanya ketidakwajaran seks dengan preokupasi
yang menetap dengan menyisihkan karakteristik seks primer dan sekunder dan
memperoleh karakteristik lawan jenis.
 Lesbianisme
 Pedofilia
Pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau
anak-anak di bawah usia 14 tahun.
 Eksibisionisme
Kata ini berasal dari bahasa latin exhibere, yang berarti menunjukkan. Adapun menurut
istilahnya orang yang merasa puasa dengan memamerkan organ tubuhnya sendiri kepada
orang yang tidak dikenalnya
 Sadisme Seksual
Seseorang yang melakukan tindakan sadistik biasanya dia akan merasakan kepuasaan yang
amat sangat kalau orang tersebut ketika melakukan hubungan seks dengan cara menyiksa.
 Masokisme Seksual
masokis atau masokisme adalah kelainan seksual di mana seseorang akan merasa puas atau
gairahnya memuncak jika disakiti atau direndahkan.
 Insestus
Hubungan seksual antara pria dan wanita yang satu sama lain terikat oleh pertalian keluarga
sedarah.
 Transvetisme
Seseorang yang secara anatomis laki-laki, tetapi secara psikologis merasa dan menganggap
dirinya seorang perempuan.
 Bestialitas
Persetubuhan dengan hewan.
 Gangguan Keengganan Seksual
Keengganan yang berlebihan dan menetap dan menghindari semua atau hampir semua kontak
dengan pasangan seksual
Akibat penyimpangan seksual
 Dampak secara fisik
Kehamilan, ini terjadi akibat perbuatan seks sekaligus titik awal dari bencana yang melanda
remaja. Hal ini terjadi karena terkadang embrio yang dikandungnya di aborsi, padahal
aborsi akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan si remaja karena ia menjadi
orang beresiko tinggi terhadap kanker kandungan (Rahim).

 Penyelewengan seks
 Biasanya akan menimbulkan perasaan berdosa dan menjadi penganggu ketenangan batin.
Penyelewengan seksual oleh pihak manapun akan menimbulkan perasaan-perasaan
berdosa yang secara tidak sadar ingin ditekan jauh-jauh dalam ketidaksadaran untuk
dilupakan. Hal ini bisa menjadi komplek-komplek terdesak yang sukar diatasi dan selalu
menjadi penganggu bagi ketenangan batin. Sebagai akibatnya orang selalu gelisah,
cemas, emosinya tidak stabil dan mengalami banyak frustasi.
Penyakit Menular
Ada beberapa penyakit kelamin yang disebabkan oleh
seseorang berganti-ganti pasangan, terlibat
pelacuran dan homoseksual. Penyakit tersebut antara
lain:
 Gonorea (kencing nanah)
 Sifilis (penyakit raja singa)
 Kanker kelamin
 AIDS (Aquired Immuno Defferency Syndrome)
Asuhan keperawatan
Pengkajian
 Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari bahwa klien
sedang mempunyai pertanyaan atau masalah seksual
 Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
 Memberikan waktu yang memadai untuk membahas masalah seksual, jangan terburu-buru
 Menggunakan pertanyaan yang terbuka, umum dan luas untuk mendapatkan informasi
mengenai penngetahuan, persepsi dan dampak penyakit berkaitan dengan seksualitas
 Jangan mendesak klien untuk membicarakan mengenai seksualitas, biarkan terbuka untuk
dibicarakan pada waktu yang akan datang
 Masalah citra diri, kegiatan hidup sehari-hari dan fungsi sebelum sakit dapat dipakai untuk
mulai membahas masalah seksual
 Amati klien selama interaksi, dapat memberikan informasi tentang masalah apa yang
 dibahas, begitu pula masalah apa yang dihindari klien

 Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi verbal dan nonverbal yang belum jelas
 Berinisiatif untuk membahas masalah seksual berarti menghargai kjlien sebagai makhluk
seksual, memungkinkan timbulnya pertanyaan tentang masalah seksual.
 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh,
penganiayaan fisik (seksual), depresi. Batasan Karakteristik:

 Tidak adanya hasrat untuk aktivitas seksual


 Perasaan jijik, ansietas, panik sebagai respons terhadap kontak genital
 Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis selama aktivitas
seksual
 Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau ejakulasi
 Ejakulasi prematur
 Nyeri genital selama koitus
 Kontriksi vagina yang mencegah penetrasi penis.
2. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan pilihan sksual
yang berbeda, penyesuaian diri terhadap seksual terlambat
Batasan Karakteristik :

 Laporan adanya kesukaran, pembatasan atau perubahan dalam


perilaku atau aktivitas seksual
 Laporan bahwa getaran seksual hanya dapat dicapai melalui
praktik yang berbeda
 Hasrat untuk mengalami hubungan seksual yang memuaskan
dengan individu lain tanpa butuh getaran melalui praktik yang
berbeda
 Intervensi dx 1
 Kaji riwayat seksual dan tingkat kepuasan sebelumnya dalam hubunngan
seksual
 Kaji persepsi pasien terhadap masalah
 Bantu pasien menetapkan dimensi waktru yang berhubungan dengan awitan
masalah dan diskusikan apa yang terjadi dalam situasi kehidupannya pada
waktu itu
 Kaji alam perasaan dan tingkat energi pasien
 Tinjau aturan pengobatan, observasi efek samping
 Anjurkan pasien untuk mendiskusikan proses penyakit yang mungkin
menambah disfungsi seksual
 Dorong pasien untuk menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan seksual dan
fungsi yang mungkin menyusahkan dirinya
 Intervensi dx 2:
 Ambil riwayat seksual, perhatikan ekspresi area ketidakpuasan pasien
terhadap pola seksual
 Kaji area-area stress dalam kehidupan pasien dan periksa hubungan dengan
pasangan seksualnya
 Catat faktor-faktor budaya, sosial, etnik dan religius yang mungkin menambah
konflik yang berkenaan dengan praktik seksual yang berbeda
 Terima dan jangan menghakimi
 Bantu terapis dengan perencanaan modifikasi perilaku untuk membantu
pasien yang berhasrat untuk menurunkan perilaku-perilaku seksual yang
berbeda
 Jika perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit atau
pengobatan medis, berikan informasi untuk pasien dan pasangannya
berkenaan dengan hubungan antara penyakit dan perubahan seksual

You might also like