Pembimbing : dr. Meida Erimarisya, Sp.A, M. Kes Pendahuluan • Anak masa depan bangsa dan untuk menjadi bangsa yang besar SDM berkualitas.
• Malnutrisi di masyarakat secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap 60% dari 10,9 juta kematian anak dalam setiap tahunnya
• Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM adalah memberikan
“Asuhan Nutrisi Pediatrik (ANP)” definisi • Asuhan Nutrisi Pediatrik (ANP) merupakan suatu pelayanan kesehatan pencegahan yang bertujuan untuk pencegahan malnutrisi pada anak sehat maupun anak sakit. Permasalahan nutrisi pada anak • Stunting adalah masalah gizi utama, dan makin mengkhawatirkan mengingat terdapatnya hubungan antara stunting dan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari, yang saat ini menjadi mayoritas beban penyakit di Indonesia Permasalahan nutrisi pada anak • Persentase Laki-Laki Dan Perempuan Yang Kelebihan dan Kekurangan Berat Badan Usia di Atas 45 Tahun Menurut Survei Kehidupan Rumah Tangga Indonesia Permasalahan nutrisi pada anak • Peta Persentase Sangat Pendek + Pendek Anak BalitaUmur 0 -59 Bulan, Menurut Provinsi, 2016 Penyebab Permasalahan Nutrisi di Indonesia 1. Lingkungan kesehatan dan biologis. Penyebab Permasalahan Nutrisi di Indonesia 2. Lingkungan ekonomi dan pangan Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan di awal kehidupan akan mempengaruhi sisa hidup seseorang. Sayangnya, praktek pemberian makan pada bayi dan anak di Indonesia masih jauh dari memadai dan berkontribusi pada kekurangan gizi di awal kehidupan serta meningkatkan risiko kelebihan gizi di kemudian hari. Penyebab Permasalahan Nutrisi di Indonesia 3. Lingkungan fisik/bangun Prevalensi Aktifitas Kurang Pada Penduduk Indonesia yang Berusia di Atas 10 Tahun, Berdasarkan Kelompok Umur Penyebab Permasalahan Nutrisi di Indonesia 4. Lingkungan sosial budaya Meskipun terbenam dalam segala bentuk media modern, Indonesia tetap terus mempertahankan sebagian besar kebudayaannya. Kebiasaan tradisional mempengaruhi kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak usia dini, dan norma- norma sosial mendorong banyak perempuan untuk menikah pada saat mereka masih anak-anak. Jenis Asuhan Nutrisi Pediatrik 1. ANP di Sarana Rawat jalan
2. ANP di Sarana Rawat Inap
Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik 1. Assessment (penilaian) Penilaian meliputi penentuan status gizi, masalah yang berhubungan dengan proses pemberian makanan dan diagnosis klinis pasien. Anamnesis meliputi asupan makan, pola makan, toleransi makan, perkembangan oromotor, motorik halus dan motorik kasar, perubahan berat badan, faktor sosial, budaya dan agama serta kondisi klinis yang mempengaruhi asupan. Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) (BB/PB atau BB/TB). Grafik pertumbuhan yang digunakan sebagai acuan ialah grafik WHO 2006 untuk anak kurang dari 5 tahun dan grafik CDC 2000 untuk anak lebih dari 5 tahun. Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik Grafik penilaian gizi lebih berdasarkan kelompok usia Usia Grafik yang digunakan 0 – 5 tahun WH0 2006 Untuk status gizi lebih dan obesitas lihat ketentuan di bawah ini.
>5-18 tahun CDC 2000
BB/TB IMT CDC
Status gizi BB/TB WHO 2006 Penentuan status gizi menurut (% median) 2000
kriteria Waterlow, WHO 2006, Obesitas >120 > +3 > P95
dan CDC 2000 Overweight >110 > +2 hingga +3 SD P85 -P95
Normal > 90 +2 SD hingga -2 SD
Gizi kurang 70-90 < -2 SD hingga -3 SD
Gizi buruk < 70 < - 3 SD Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik 2. Penentuan Kebutuhan Untuk kemudahan praktek klinis, kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan: Kondisi sakit kritis (critical illness) : Kebutuhan energi = REE x faktor aktivitas x faktor stres
Kondisi tidak sakit kritis (non critical illness)
Gizi baik/kurang: Kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan berat badan ideal dikalikan RDA menurut usia tinggi (height age). Usia-tinggi ialah usia bila tinggi badan anak tersebut merupakan P50 pada grafik. Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik 3. Penentuan cara pemberian Pemberian nutrisi melalui oral atau enteral merupakan pilihan utama. Jalur parenteral hanya digunakan pada situasi tertentu saja. Kontra indikasi pemberian makan melalui saluran cerna ialah obstruksi saluran cerna, perdarahan saluran cerna serta tidak berfungsinya saluran cerna. 4. Penentuan jenis makanan Pada pemberian makan melalui oral bentuk makanan disesuaikan dengan usia dan kemampuan oromotor pasien, misalnya 0-6 bulan ASI dan/formula, 6 bulan-1 tahun ASI dan/atau formula di-tambah makanan pendamping, 1-2 tahun makanan keluarga ditambah ASI dan/atau susu sapi segar, dan di atas 2 tahun makanan keluarga. Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik 5. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi meliputi pemantauan terhadap akseptabilitas atau penerimaan makanan, dan toleransi (reaksi simpang makanan). Pada pasien rawat inap evaluasi dan monitoring dilakukan setiap hari, dengan membedakan antara pemberian jalur oral/enteral dan parenteral. Pada pasien rawat jalan evaluasi dilakukan sesuai kebutuhan. Algoritma Penggunaan Grafik Pertumbuhan pada Gizi Lebih/ Obesitas kesimpulan 1. Asuhan Nutrisi Pediatrik (ANP) merupakan suatu pelayanan kesehatan pencegahan yang bertujuan untuk pencegahan malnutrisi pada anak sehat maupun anak sakit. 2. Adanya kasus kelebihan dan kekurangan berat badan di kalangan anak-anak menunjukkan bahwa DBM (double burden of malnutrition) di Indonesia sudah memprihatinkan. Stunting adalah masalah gizi utama, dan makin mengkhawatirkan mengingat terdapatnya hubungan antara stunting dan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari, yang saat ini menjadi mayoritas beban penyakit di Indonesia. 3. Penyebab permasalahan Nutrisi di Indonesia dapat dilihat dari lingkungan kesehatan dan biologis, ekonomi dan pangan, fisik/bangun, dan sosial budaya. 4. Jenis Asuhan Nutrisi Pediatrik (ANP) terbagi dua yaitu ANP di Sarana Rawat jalan dan ANP di Sarana Rawat Inap. 5. Langkah-langkah Asuhan Nutrisi Pediatrik adalah Assessment (penilaian), penentuan kebutuhan, penentuan cara pemberian, penentuan jenis makanan, dan pemantaun serta evaluasi. Terima kasih