Professional Documents
Culture Documents
JIWA KOMUNITAS
PADA KELUARGA NY.R
DI RT 02/RW 1 TEMBALANG
SEMARANG
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KOMUNITAS
Keperawatan kesehatan jiwa adalah proses
interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang
terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara
wajar dan dapat melakukan fungsinya dengan baik, sanggup
menjelaskan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya.
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah
pelayanan keperawatan yang komprehensif , holistik, dan
paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa ,
rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam
tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan
jiwa).
PERAN DAN FUNGSI PERAWATAN
KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
1. Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
2. Merancang dan mengimplementasikan rencana
tindakan
3. Berperan serta dalam pengelolaan kasus
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental,
mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan
konseling
5. Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan
yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf
dan pembuat kebijakan
6. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan
KOMPETENSI PERAWAT KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS (COMPETENT OF CARING)
1. Pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya.
2. Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan
keluarga.
3. Peran serta dalam pengelolaan kasus: mengorganisasikan, mengkaji,
negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu dan keluarga.
4. Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga, kelompok,
untuk menggunakan sumber yang tersedia di komunitas kesehatan
mental, termasuk pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang
paling tepat.
5. Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta mengatasi
pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling.
6. Memberikan askep pada penyakit fisik yang mengalami masalah
psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah fisik.
7. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang
mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, staf, dan pembuat
PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
A. Nama Nn. S
B. Umur 36 tahun
C. Jenis Kelamin Perempuan
D. Agama Islam
E. Alamat RT 02/RW I, Tembalang
F. Pendidikan SMK
G. Pekerjaan Penjahit
H. Tanggal Pengkajian 10 april 2012
Ny. R
Klien sakit storke sejak
tahun 6 tahun yang lalu,
Klien mengatakan
kadang-kandang merasa
kesepian dan bosan, klien
ingin sekali jalan-jalan tapi
KELUHAN dengan keterbatasan
UTAMA tangan dan kaki tidak bisa
digerakan, klien merasa
sedih.
NY.S
Klien mengatakan pusing karena
banyak yang dipikirkan, klien belum
menikah dan harus terus bekerja
(menjahit) untuk membantu biaya
hidup bersama Ny. R.
PREDISPOSISI
1. Ny. R
Ny. R mengatakan tidak memiliki keturunan yang memiliki
penyakit stroke, hipertensi dan jantung, dulu sebelum terserang
penyakit stroke klien adalah orang yang aktif bekerja dan suka
berjalan kaki. Ny. R dan suami dulu sangat menyukai makanan yang
berlemak terutama daging, menururt Nn. S dulu setiap hari selalu
diminta memasak daging hingga anak –anak Ny. R bosan harus
memakan daging setiap hari.
Ny. R mengatakan terserang penyakit stroke sejak 6 tahun yang
lalu, tepatnya tahun 2006, awal mula Ny. R terserang penyakit
stroke, saat itu Ny. R habis dari luar rumah dan berjalan kaki, sampai
dirumah saat Ny. R ingin membuka pintu tiba-tiba tangan sebelah
kanan tidak bisa digerakan dan kaki sebelah kanan terasa berat, Ny.
R langsung dibawa ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa Ny. R
terserang stroke, hingga saat ini Ny. R terserang stroke selama 6
tahun, sudah banyak usaha yang dilakukan keluarga Ny. R untuk
kesembuhan ternyata belum ada perubahan, Ny. R mengatakan
sudah pernah jatuh sebanyak 4 kali selama sakit yang membuat
LANJUTAN
2. Nn. S
Nn. S adalah anak bungsu Ny. R yang
berumur 36 tahun, Nn. S adalah anak yang
sangat baik, setiap hari selalu dirumah untuk
menemani Ny. R dan sambil bekerja menjadi
penjahit. Nn. S sampai saat ini masih belum
menikah, menurut Nn. S belum ada yang sesuai
dengan kriteria Nn. S, menurut Ny. R sudah ada
yang ingin melamar anaknya tapi selalu ditolak,
Nn. S mengatkan ingin mempunya suami yang
sesuai dengan kriteria yang dia inginkan, tapi
belum menemukan sehingga Nn. S belum
menikah. Nn. S mengatakan jika memang jodoh
PENGKAJIAN FISIK
Ny. R
Keadaan Umum Mulut
Kesadaran : Compos mentis Bibir basah dan merah, klien
TB : 145 cm menggunakan gigi palsu untuk
BB : 43 Kg membantu proses
pengunyahan makanan.
Tanda-Tanda Vital
Leher
TD : 170/90 mmHg
Tidak ada gangguan bicara,
RR : 25 x/menit tidak ada gangguan menelan.
S : 36,50C Ektremitas Atas/Bawah
Nadi: 70 x/menit Adanya pembatasan gerak di
ekstremitas bawah dan atas
bagian kanan.
2. Nn. S
1. BODY IMAGE
NN. S MENYUKAI SELURUH BADANNYA.
2. IDENTITAS DIRI
NN. S MENGATAKAN DIA ADALAH SEORANG WANITA DAN ANAK KE 5 DARI 5
BERSAUDARA
3. PERAN
NN. S MENGATAKAN SETIAP HARI SELALU MERAWAT IBU, DAN MENCARI UANG
DENGAN MENJAHIT UNTUK BIAYA NN. S DAN KLIEN
4. IDEAL DIRI
NN. S INGIN SEKALI SEGERA MENIKAH DAN BERHARAP KLIEN BISA SEGERA
SEMBUH
5. HARGA DIRI
NN. S MENGATAKAN TIDAK MALU DENGAN KEADAAN KELUARGA YANG SEPERTI
INI, NN. S TIDAK MENGHIRAUKAN APA YANG DIBICARAKAN TETANGGA YANG
JELEK TENTANG DIRINYA.
Hubungan sosial
Ny. R
Ny. R tidak memiliki masalah dengan tetangga-
tetangganya. Dulu saat masih sehat klien selalu berkumpul
dalam kegiatan-kegiatan desa, tapi setelah terserang
stroke sejak tahun 2006 klien hampir tidak pernah keluar
rumah kecuali hanya duduk didepan atau berkeliling
sekitar rumah, klien tidak pernah ikut kegiatan dalam desa
lagi.
Nn. S
Nn. S orang yang ramah dan baik, menururt Nn. S sampai
saat ini hubungan dengan tetangga tidak ada masalah,
Ny.S juga ikut arisan RT, tapi dalam keseharian Nn. S
jarang keluar rumah karena harus merawat Ny. R dan juga
Nn. S juga seorang penjahit yang bekerja didalam rumah.
STATUS MENTAL
Ny. R
Penampilan Interaksi selama wawancara
Ny. R setiap hari terlihat cukup bersih dan rapi. Ny. R dan Nn. S sangat kooperatif saat
Pembicaraan mengobrol, klien senang bercerita, ceria,
Kualitas dan kuantitas pembicaraan Ny. R kontak mata klien juga baik dan dapat
baik. Suara dapat didengar secara jelas, tapi dipertahankan, suara keras dan hanya
Ny. R hanya bisa berbahasa jawa, saat memiliki kendala bahasa dengan Ny. R.
pengkajian perawat mengalami kasulitan Persepsi
untuk mengartikan, dan saat pengkajian juga Ny. R tidak mengalami halusinasi.
dibantu oleh anak bungsu Ny. R. Proses Pikir
Aktivitas Motorik Pembicaraan Ny. R dapat dimengerti.
Ny. R terserang stroke sejak tahun 2006, Ny. R Isi Pikir
mengalami keterbatasan bergerak dibagian Ny. R mengatakan dirinya baik-baik saja
kaki dan tangan sebelah kanan, pengkajian namun sering pusing.
kekuatan otot berada pada deraja 3.
Alam Perasaan Waham
Ny. R mengatakan hanya mengkawatirkan Tidak ada waham pada Ny. R.
anak perempuan bungsunya belum juga Tingkat Kesadaran
menikah, untuk penyakit storke Ny. R sudah Tidak ada gangguan kesadaran.
pasrah dan tetap berharap untuk sembuh. Memori
Afek
Daya ingat Ny. R jangka pendek, menengah
Afek wajah sangat sesuai, saat mengobrol cukup baik, dan ingatan jangka panjang
dengan Ny. R sangat bersemangat dan senang kurang baik.
namon ketika menceritakan tentang sakitnya
Ny. R tampak sedih.
Nn. S
Penampilan Interaksi selama wawancara
Nn. S terlihat rapi dan bersih. Nn. S kooperatif, kontak mata yang
Pembicaraan sesuai, apabila diberi pertanyaan selalu
Pembicaraan Nn. S baik, dan Nn. S bisa menjawab dengan baik, tapi Nn. S agak
berbahasa indonesia dengan lancar, saat tertutup meceritakan tetang dirinya.
mengobrol Nn. S langsung bisa Persepsi
menjawab dengan tepat. Nn. S tidak mengalami halusinasi.
Aktivitas Motorik Proses Pikir
Nn. Stidak terlihat gelisah dan tegang. Pembicaraan Nn. Sbisa mudah
Alam Perasaan dimengerti dengan baik.
Nn. S terkadang sedih dan pusing Isi Pikir
memikirkan Ny. R yang butuh Nn. S mengatakan dirinya sehat.
perawataanya setiap hari, Nn. S menjaga Waham
Ny. R sambil bekerja, dan Nn. S ingin Nn. S tidak mengalami waham.
menikah tapi belum menemukan jodoh
yang tepat.
Afek
Ny. R
Ny. R mengatakan jarang Sdr. Y
berkumpul dengan para Nn. S jarang berkumpul
tetangga karena memiliki dengan masyarakat/
keterbatasan untuk berjalan, tetanggan karena aetiap hari
Ny. R setiap hari berada Nn. S selalu berada dirumah
dirumah, Ny. R tidak menyelasaikan pesanan
memikirkan masalah ekonomi jahitan, jika ada waktu laung
karena anak-anak Ny. R yang Nn. S memanfaatkannya untuk
selama ini membiayai hidup menonton TV, tidur, dan
Ny.R sejak sakit, Ny. R juga menjaga Ny. R. Nn. S bekerja
masih menerima hasil untuk kebutuhanya sehari-hari
pensiunan suaminya dan uang bersama Ny. R
hasil kontrakan rumah.
PENGETAHUAN KURANG
Ny. R
Ny. R tidak bisa membaca dan menulis, Ny. R dulu hanya bersekolah
sampai kelas 2 SD, Ny. R tidak pernah mendapatkan pendidikan
tentang kesehatan jiwa, dan berbagai terapinya.
Nn. S
Nn. S pernah kuliah tapi hanya 1 tahun, Nn. S cukap tau tentang
pendidikan kesehatan tentang kesehatan jiwa. Nn. Juga belum pernah
mengetahui berbagai terapi jiwa dan stroke, selama ini Nn. S hanya
mendatangkan tukang pijat ke rumah setiap 1X/ 5-6 hari untuk
memijat Nn. S.
ANALISA DATA
SUBJEKTIF : SUBJEKTIF :
Ny. R mengatakan selalu khawatir dengan Nn. S mengatakan usianya saat ini 36 tahun
kondisinya, karena Ny. R sudah pernah dan belum menikah
berkali-kali jatuh. Nn. S mengatakan sampai saat ini belum
Ny. R mengatakan susah tidur dimalan hari dan menemukan pasangan yang cocok, meskipun
tidak bisa tidur disiang hari. ada yang ingin ingin mendekatinya.
Ny. R mengatakan sedih dengan kondisinya Nn. S mnegatakan sehari-hari dia lebih banyak
saat ini karena sakitnya belum sembuh- menghabiskan waktu dirumah dan jarang
sembuh. berkumpul dengan tetangga.
OBJEKTIF : OBJEKTIF :
Ny. R mengalami stroke sejak ± 6 tahun yang Ny. R berharap untuk segera mendapatkan
lalu menantu
Ny. R tempak sedih ketika menceritakan Nn. S cenderung tertutup jika membicarakan
tentang penyakitnya masalah pribandinya
TTV Ekspresi Nn. S tampak malu dan menundukkan
TD : 170/90 mmHg kepala
RR : 25 X/menit Nn. S selalu mengalihkan pembicaraan jika
S : 36,50C ditanya masalah pribadinya.
Nadi : 70X/menit
Masalah yang muncul : Ansietas Masalah yang muncul : Resiko Harga Diri Rendah
situasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas keluarga Ny. R khususnya Ny. R berhubungan
dengan perubahan status kesehatan
Risiko harga diri rendah situasional pada keluarga Nn. S
khususnya Nn. S berhubungan dengan harapan belum
terpenuhi
POHON MASALAH
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN