You are on page 1of 34

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN

JIWA KOMUNITAS
PADA KELUARGA NY.R
DI RT 02/RW 1 TEMBALANG
SEMARANG
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KOMUNITAS
Keperawatan kesehatan jiwa adalah proses
interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang
terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara
wajar dan dapat melakukan fungsinya dengan baik, sanggup
menjelaskan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya.
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah
pelayanan keperawatan yang komprehensif , holistik, dan
paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa ,
rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam
tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan
jiwa).
PERAN DAN FUNGSI PERAWATAN
KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
1. Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
2. Merancang dan mengimplementasikan rencana
tindakan
3. Berperan serta dalam pengelolaan kasus
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental,
mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan
konseling
5. Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan
yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf
dan pembuat kebijakan
6. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan
KOMPETENSI PERAWAT KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS (COMPETENT OF CARING)
1. Pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya.
2. Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan
keluarga.
3. Peran serta dalam pengelolaan kasus: mengorganisasikan, mengkaji,
negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu dan keluarga.
4. Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga, kelompok,
untuk menggunakan sumber yang tersedia di komunitas kesehatan
mental, termasuk pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang
paling tepat.
5. Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta mengatasi
pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling.
6. Memberikan askep pada penyakit fisik yang mengalami masalah
psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah fisik.
7. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang
mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, staf, dan pembuat
PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan


keperawatan jiwa yang diberikan pada masyarakat pasca
bencana dan konflik, dengan kondisi masyarakat yang sangat
beragam dalam rentang sehat – sakit yang memerlukan
pelayanan keperawatan pada tingkat pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
yang komprehensif mencakup 3 tingkat pencegahan yaitu
pencegaha primer , sekunder, dan tersier.
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA KOMUNITAS
PADA KELUARGA NY.R
DI RT 02/RW 1 TEMBALANG
SEMARANG
ASUHAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
A. PADA KELUARGANy.NY.
Nama R R DAN NN.S
B. Umur 74 tahun
C. Jenis Kelamin Perempuan
D. Agama Islam
E. Alamat RT 02/RW I, Tembalang
F. Pendidikan Tidak tamat SD (sampai kelas 2 SD)
G. Pekerjaan Ibu rumah tangga
H. Tanggal Pengkajian 8 April 2012

A. Nama Nn. S
B. Umur 36 tahun
C. Jenis Kelamin Perempuan
D. Agama Islam
E. Alamat RT 02/RW I, Tembalang
F. Pendidikan SMK
G. Pekerjaan Penjahit
H. Tanggal Pengkajian 10 april 2012
Ny. R
Klien sakit storke sejak
tahun 6 tahun yang lalu,
Klien mengatakan
kadang-kandang merasa
kesepian dan bosan, klien
ingin sekali jalan-jalan tapi
KELUHAN dengan keterbatasan
UTAMA tangan dan kaki tidak bisa
digerakan, klien merasa
sedih.
NY.S
Klien mengatakan pusing karena
banyak yang dipikirkan, klien belum
menikah dan harus terus bekerja
(menjahit) untuk membantu biaya
hidup bersama Ny. R.
PREDISPOSISI
1. Ny. R
Ny. R mengatakan tidak memiliki keturunan yang memiliki
penyakit stroke, hipertensi dan jantung, dulu sebelum terserang
penyakit stroke klien adalah orang yang aktif bekerja dan suka
berjalan kaki. Ny. R dan suami dulu sangat menyukai makanan yang
berlemak terutama daging, menururt Nn. S dulu setiap hari selalu
diminta memasak daging hingga anak –anak Ny. R bosan harus
memakan daging setiap hari.
Ny. R mengatakan terserang penyakit stroke sejak 6 tahun yang
lalu, tepatnya tahun 2006, awal mula Ny. R terserang penyakit
stroke, saat itu Ny. R habis dari luar rumah dan berjalan kaki, sampai
dirumah saat Ny. R ingin membuka pintu tiba-tiba tangan sebelah
kanan tidak bisa digerakan dan kaki sebelah kanan terasa berat, Ny.
R langsung dibawa ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa Ny. R
terserang stroke, hingga saat ini Ny. R terserang stroke selama 6
tahun, sudah banyak usaha yang dilakukan keluarga Ny. R untuk
kesembuhan ternyata belum ada perubahan, Ny. R mengatakan
sudah pernah jatuh sebanyak 4 kali selama sakit yang membuat
LANJUTAN
2. Nn. S
Nn. S adalah anak bungsu Ny. R yang
berumur 36 tahun, Nn. S adalah anak yang
sangat baik, setiap hari selalu dirumah untuk
menemani Ny. R dan sambil bekerja menjadi
penjahit. Nn. S sampai saat ini masih belum
menikah, menurut Nn. S belum ada yang sesuai
dengan kriteria Nn. S, menurut Ny. R sudah ada
yang ingin melamar anaknya tapi selalu ditolak,
Nn. S mengatkan ingin mempunya suami yang
sesuai dengan kriteria yang dia inginkan, tapi
belum menemukan sehingga Nn. S belum
menikah. Nn. S mengatakan jika memang jodoh
PENGKAJIAN FISIK

Ny. R
 Keadaan Umum  Mulut
 Kesadaran : Compos mentis Bibir basah dan merah, klien
 TB : 145 cm menggunakan gigi palsu untuk
BB : 43 Kg membantu proses
pengunyahan makanan.
 Tanda-Tanda Vital
 Leher
TD : 170/90 mmHg
Tidak ada gangguan bicara,
RR : 25 x/menit tidak ada gangguan menelan.
S : 36,50C  Ektremitas Atas/Bawah
Nadi: 70 x/menit Adanya pembatasan gerak di
ekstremitas bawah dan atas
bagian kanan.
2. Nn. S

 Keadaan Umum  Mata


 Kesadaran : Compos mentis Bola mata simetris, pergerakan
 TB : 153 Cm bola mata normal, kornea bening,
BB : 55 Kg sclera mata tidak ikterik,
konjungtiva anemis, klien
menggunakan kacamata
 Tanda-Tanda Vital
 Telinga
TD : 110/70mmHg
Bentuk dan letak daun telinga
RR : 18 x/menit simetris, fungsi pendengaran
S : 36,50C baik.
Nadi : 75 x/menit  Sistem Reproduksi
 Kepala Klien mengatakan tidak memiliki
Bentuk kepala mesochepal, masalah reproduksi
simetris, penyebaran rambut  Ektremitas Atas/Bawah
merata, bersih, rapi, dan Tidak ada masalah pada
berminyak.
AKTIVITAS SEHARI-HARI
Ny. R Continance : Mandiri Feeding
 Nutrisi dan cairan : Mandiri
Dalam sehari klien makan 1-2X,
dengan kuantitas makan sedikit, pagi Nn. S
hari klien selalu makan roti dan minum
teh, minum ± 1 L/hari.  Nutrisi dan cairan

 Eliminasi Dalam sehari klien makan 2X, dengan


kuantitas makan sedikit, minum ± 1
BAB 1-2X/2 hari, BAK 4-5 X/hari. L/hari.
 Istirahat tidur
 Eliminasi
Klien susah tidur, dan sering terbangun BAB 1-2X/2 hari, BAK 4-5 X/hari.
sebelum jam 3 pagi, disiang hari klien
juga tidak bisa tidur.  Istirahat tidur

 Olah raga Klien tidak mengalami gangguan tidur,


kalau tidak ada pekerjaan atau tidak
Klien mengatakan tidak pernah ada tamu klien selalu tidur siang. Klien
olahraga semenjak sakit stroke. tidur malam pada pukul 21.00-05.00
 Penggunaan rokok, alchohol,dan obat- pagi.
obatan  Olah raga
Klien tidak merokok, minum alchohol, Klien mengatakan jarang berolahraga,
dan obat-obatan, klien hanya karena harus marawat Ny. R dan
meminum jamu temulawak dan kunyir bekerja (menjahit).
asam ketika kepada pusing.
 Penggunaan rokok, alchohol,dan obat-
 Personal hygien
obatan
Klien mandi 1X/hari di pagi hari. Klien tidak merokok, minum alchohol,
 Aktivitas/mobilitas fisik dan obat-obatan.
PSIKOSOSIAL
Konsep diri
Ny. R
 Body Image
Ny. R tidak meyukai badan yang sebelah kanan karena mengalami penyakit
sroke, sejak saat itu Ny. R tidak bisa menggerakan anggota tubuh sebelah
kanan
 Identitas Diri
Ny. R mengatakan bahwa dirinya adalah seorang perempuan dan
mempunyai 5 orang anak.
 Peran
Ny. R berperan sebagai ibu sekaligus kepala keluarga. Semenjak suaminya
meninggal Ny. R dirumah sebagai pemberi nasehat kepada anak-anaknya,
karena Ny. R megalami keterbatasan dalam bergerak segala kebutuhan Ny.
R dipenuhi oleh anak bungsunya Nn. S
 Ideal Diri
Ny. R memiliki harapan ingin sembuh kembali seperti dulu, Ny. R ingin bisa
pergi tanpa menyusahkan orang lain jalan-jalan.
 Harga Diri
Ny. R mengatakan tidak malu dengan keadaanya, Ny. R sudah iklas tapi
masih sedih sampai saat ini
SDR. S

1. BODY IMAGE
NN. S MENYUKAI SELURUH BADANNYA.
2. IDENTITAS DIRI
NN. S MENGATAKAN DIA ADALAH SEORANG WANITA DAN ANAK KE 5 DARI 5
BERSAUDARA
3. PERAN
NN. S MENGATAKAN SETIAP HARI SELALU MERAWAT IBU, DAN MENCARI UANG
DENGAN MENJAHIT UNTUK BIAYA NN. S DAN KLIEN
4. IDEAL DIRI
NN. S INGIN SEKALI SEGERA MENIKAH DAN BERHARAP KLIEN BISA SEGERA
SEMBUH
5. HARGA DIRI
NN. S MENGATAKAN TIDAK MALU DENGAN KEADAAN KELUARGA YANG SEPERTI
INI, NN. S TIDAK MENGHIRAUKAN APA YANG DIBICARAKAN TETANGGA YANG
JELEK TENTANG DIRINYA.
Hubungan sosial
Ny. R
 Ny. R tidak memiliki masalah dengan tetangga-
tetangganya. Dulu saat masih sehat klien selalu berkumpul
dalam kegiatan-kegiatan desa, tapi setelah terserang
stroke sejak tahun 2006 klien hampir tidak pernah keluar
rumah kecuali hanya duduk didepan atau berkeliling
sekitar rumah, klien tidak pernah ikut kegiatan dalam desa
lagi.
Nn. S
 Nn. S orang yang ramah dan baik, menururt Nn. S sampai
saat ini hubungan dengan tetangga tidak ada masalah,
Ny.S juga ikut arisan RT, tapi dalam keseharian Nn. S
jarang keluar rumah karena harus merawat Ny. R dan juga
Nn. S juga seorang penjahit yang bekerja didalam rumah.
STATUS MENTAL
Ny. R
 Penampilan  Interaksi selama wawancara
Ny. R setiap hari terlihat cukup bersih dan rapi. Ny. R dan Nn. S sangat kooperatif saat
 Pembicaraan mengobrol, klien senang bercerita, ceria,
Kualitas dan kuantitas pembicaraan Ny. R kontak mata klien juga baik dan dapat
baik. Suara dapat didengar secara jelas, tapi dipertahankan, suara keras dan hanya
Ny. R hanya bisa berbahasa jawa, saat memiliki kendala bahasa dengan Ny. R.
pengkajian perawat mengalami kasulitan  Persepsi
untuk mengartikan, dan saat pengkajian juga Ny. R tidak mengalami halusinasi.
dibantu oleh anak bungsu Ny. R.  Proses Pikir
 Aktivitas Motorik Pembicaraan Ny. R dapat dimengerti.
Ny. R terserang stroke sejak tahun 2006, Ny. R  Isi Pikir
mengalami keterbatasan bergerak dibagian Ny. R mengatakan dirinya baik-baik saja
kaki dan tangan sebelah kanan, pengkajian namun sering pusing.
kekuatan otot berada pada deraja 3.
 Alam Perasaan  Waham
Ny. R mengatakan hanya mengkawatirkan Tidak ada waham pada Ny. R.
anak perempuan bungsunya belum juga  Tingkat Kesadaran
menikah, untuk penyakit storke Ny. R sudah Tidak ada gangguan kesadaran.
pasrah dan tetap berharap untuk sembuh.  Memori
 Afek
Daya ingat Ny. R jangka pendek, menengah
Afek wajah sangat sesuai, saat mengobrol cukup baik, dan ingatan jangka panjang
dengan Ny. R sangat bersemangat dan senang kurang baik.
namon ketika menceritakan tentang sakitnya
Ny. R tampak sedih.
Nn. S
 Penampilan  Interaksi selama wawancara
Nn. S terlihat rapi dan bersih. Nn. S kooperatif, kontak mata yang
 Pembicaraan sesuai, apabila diberi pertanyaan selalu
Pembicaraan Nn. S baik, dan Nn. S bisa menjawab dengan baik, tapi Nn. S agak
berbahasa indonesia dengan lancar, saat tertutup meceritakan tetang dirinya.
mengobrol Nn. S langsung bisa  Persepsi
menjawab dengan tepat. Nn. S tidak mengalami halusinasi.
 Aktivitas Motorik  Proses Pikir
Nn. Stidak terlihat gelisah dan tegang. Pembicaraan Nn. Sbisa mudah
 Alam Perasaan dimengerti dengan baik.
Nn. S terkadang sedih dan pusing  Isi Pikir
memikirkan Ny. R yang butuh Nn. S mengatakan dirinya sehat.
perawataanya setiap hari, Nn. S menjaga  Waham
Ny. R sambil bekerja, dan Nn. S ingin Nn. S tidak mengalami waham.
menikah tapi belum menemukan jodoh
yang tepat.
 Afek

Sesuai, ekspresi wajah Nn. S sangat


senang dan semangat saat mengobrol
dan bercerita.
MEKANISME KOPING
 Ny. R  Nn. S
Ny. S selalu menonton TV dan Nn. S mengatakan setiap hari
duduk didepan rumah jika tidak pernah bosan, Nn. S
merasa bosan dan kesepian, saat mengisi hari-harinya dengan
merasa pusing/ sakit kepala Ny. menjahit pakaian dan
R selalu berbaring dulu , Ny. R menyelesaikan pesanan
akan ketiduran dan saat bangun pelanggan, Nn. S juga mengaku
rasa pusing kepala Ny. R sudah bahwa dia pernah dibicarakan
hilang. oleh orang lain karena belum
menikah juga tapi Nn. S berusaha
tidak menghiraukan apa yang
dibicarakan orang lain, Nn. S
beranggapan itu hanya sedikit
ujian dari tuhan.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Ny. R
Ny. R mengatakan jarang  Sdr. Y
berkumpul dengan para Nn. S jarang berkumpul
tetangga karena memiliki dengan masyarakat/
keterbatasan untuk berjalan, tetanggan karena aetiap hari
Ny. R setiap hari berada Nn. S selalu berada dirumah
dirumah, Ny. R tidak menyelasaikan pesanan
memikirkan masalah ekonomi jahitan, jika ada waktu laung
karena anak-anak Ny. R yang Nn. S memanfaatkannya untuk
selama ini membiayai hidup menonton TV, tidur, dan
Ny.R sejak sakit, Ny. R juga menjaga Ny. R. Nn. S bekerja
masih menerima hasil untuk kebutuhanya sehari-hari
pensiunan suaminya dan uang bersama Ny. R
hasil kontrakan rumah.
PENGETAHUAN KURANG
 Ny. R
Ny. R tidak bisa membaca dan menulis, Ny. R dulu hanya bersekolah
sampai kelas 2 SD, Ny. R tidak pernah mendapatkan pendidikan
tentang kesehatan jiwa, dan berbagai terapinya.
 Nn. S
Nn. S pernah kuliah tapi hanya 1 tahun, Nn. S cukap tau tentang
pendidikan kesehatan tentang kesehatan jiwa. Nn. Juga belum pernah
mengetahui berbagai terapi jiwa dan stroke, selama ini Nn. S hanya
mendatangkan tukang pijat ke rumah setiap 1X/ 5-6 hari untuk
memijat Nn. S.
ANALISA DATA
SUBJEKTIF : SUBJEKTIF :
 Ny. R mengatakan selalu khawatir dengan  Nn. S mengatakan usianya saat ini 36 tahun
kondisinya, karena Ny. R sudah pernah dan belum menikah
berkali-kali jatuh.  Nn. S mengatakan sampai saat ini belum
 Ny. R mengatakan susah tidur dimalan hari dan menemukan pasangan yang cocok, meskipun
tidak bisa tidur disiang hari. ada yang ingin ingin mendekatinya.
 Ny. R mengatakan sedih dengan kondisinya  Nn. S mnegatakan sehari-hari dia lebih banyak
saat ini karena sakitnya belum sembuh- menghabiskan waktu dirumah dan jarang
sembuh. berkumpul dengan tetangga.
OBJEKTIF : OBJEKTIF :
 Ny. R mengalami stroke sejak ± 6 tahun yang  Ny. R berharap untuk segera mendapatkan
lalu menantu
 Ny. R tempak sedih ketika menceritakan  Nn. S cenderung tertutup jika membicarakan
tentang penyakitnya masalah pribandinya
 TTV  Ekspresi Nn. S tampak malu dan menundukkan
 TD : 170/90 mmHg kepala
 RR : 25 X/menit  Nn. S selalu mengalihkan pembicaraan jika
 S : 36,50C ditanya masalah pribadinya.
 Nadi : 70X/menit
Masalah yang muncul : Ansietas Masalah yang muncul : Resiko Harga Diri Rendah
situasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ansietas keluarga Ny. R khususnya Ny. R berhubungan
dengan perubahan status kesehatan
 Risiko harga diri rendah situasional pada keluarga Nn. S
khususnya Nn. S berhubungan dengan harapan belum
terpenuhi
POHON MASALAH
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan + KH Rencana Tindakan


Keperawatan
Ansietas keluarga Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling percaya berdasarkan
Ny. R khususnya tindakan keperawatan kepercayaan dan saling menghargai
Ny. R selama 6hari x 6 2. Tunjukkan sikap empati, hangat dan tidak
berhubungan pertemuan dengan setiap dibuat-buat
dengan pertemuan 2 jam, 3. Dorong klien mengungkapakan dan meluapkan
perubahan status kecemasan Ny. R perasaan yang sedang dialaminya
kesehatan berkurang atau hilang 4. Dengarkan dengan penuh perhatian
dengan kriteria hasil: 5. Kaji tingkat kecemasan klien
1. Derajat kecemasan 6. Instruksikan pasien untuk melakukan teknik
menurun dari skor 15 relaksasi nafas dalam
menjadi 7 (menurut 7. Pantau TTV
skala kecemasan 8. Instrusksikan klien untuk minum air hangat
HARS) 9. Instruksikan klien untuk mandi air hangat
2. Ny. R dapat tidur 10. Dorong pasien untuk menggunakan sumber-
berkualitas dari jam sumber spiritual seperti sholat 5 waktu, solat
21.00-05.00 pagi malam, solat sunah, membaca kitab AL-Qur’an
11. Dorong pasien untuk mengidentifikasi
kemampuan dan kekuatan sendiri
12. Berikan latihan ROM Aktif
13. Berikan terapi SEFT
14. Berikan terapi musik
15. Berikan aromaterapi
16. Berikan pendidikan kesehatan tentang
Risiko harga Setelah dilakukan 1. Bangun hubungan saling percaya
diri rendah tindakan selama 5 berdasarkan kepercayaan dan saling
situasional hari x 5 pertemuan 1 menghargai
pada keluarga jam, tidak terjadinya 2. Tunjukkan sikap empati, hangat dan
Nn. S harga diri rendah tidak dibuat-buat
khususnya Nn. pada Nn. S dengan 3. Dorong klien mengungkapakan dan
S kriteria hasil: meluapkan perasaan yang sedang
berhubungan 1. Menggunakan dialaminya
dengan koping yang lebih 4. Dengarkan dengan penuh perhatian
harapan belum efektif dari skala 3 5. Bantu pasien untuk meningkatkan nilai
terpenuhi ke 5 dirinya
2. Mengatur tujuan 6. Dorong pasien untuk mengidentifikasi
hidup yang lebih kekuatan
realistik dari skala 7. Dorong kontak mata dalam
3 ke 5 berkomunikasi dengan orang lain
8. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
respon positif dari orang lain
9. Buat pernyataan positif tentang pasien
10.Dorong klien untuk bersikap sabar
dalam menemukan pasangan hidup
IMPLEMENTASI NY. R
Dx Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Ttd
1 8 mei 2012 1. Membina 1. S: Ny. R menyebutkan
15.00 WIB hubungan saling namanya dan menyebutkan
percaya keluhanya
berdasarkan O: Ny. R terlihat sangat
kepercayaan senang dan menerima kami
dan saling dengan baik.
menghargai 2. S: Ny. R mengatakan
15.10 WIB 2. Menunjukkan senang kami datang
sikap empati, O: Ny. R terlihat lebih
hangat dan tidak semangat.
dibuat-buat 3. S: Ny. R mengatakan saat
15.15 WIB 3. Mendorong klien ini sedang terserang stoke
mengungkapaka O: Ny. R terlihat sedih saat
n dan mengatakan bahwa ia
meluapkan terseran penyakit stroke
perasaan yang
sedang
15.18 WIB 4. Mendengarkan 4. S: Ny. R mengatakan saat ini
dengan penuh sangat bosan dan kesepian,
perhatian dirumah setiaphari dan
hanya bisa menonton TV.
O: Ny. R terlihat sedih
5. Mengkaji 5. S: Ny. R mengatkan merasa
16.00 WIB tingkat kawatir jika penyakitnya
kecemasan bertambah parah
klien O: skala kecemasan Ny. R 9

9 mei 6. Menginstruksi 6. S:Ny. R mengatakan bersedia


2012 kan pasien melakukan terknik relaksasi
09.00 WIB untuk O:-
melakukan
teknik
relaksasi nafas
09.20. WIB dalam 7. S: Ny. R mengatakan sering
7. Memantau TTV pusing
O:
TD : 170/90 mmHg
RR : 25 x/menit
S : 36,50C
Nadi : 70 x/menit
09.30 WIB 8. Menginstrusikan 8. S: Ny. R mengatakan “iya nanti saya
klien untuk minum minum air hangat”
air hangat O: -
09.32 WIB 9. Menginstruksikan 9. S: Ny. R mengatakan “iya nanti saya
klien untuk mandi mandi air hangat”
air hangat O: -
09.35 WIB 10.Mendorong pasien 10.S: Ny. R mengatakan kesulitan dalam
untuk beraktivitas, selalu dibantu oleh
mengidentifikasi anaknya setiap hari
kemampuan dan O: -
kekuatan sendiri
09.40 WIB 11.Memberikan 11.S: Ny. R mengatakan agak enakan
latihan ROM Aktif setelah latihan ROM
10.30 WIB 12.Memberikan terapi 12.S: Ny. R mengatakan barukali ini
SEFT mendapatkan terapi SEFT.
O: Ny. R saat terapi ada harapan lain Ny.
R yaitu ingin mempunyai menanti dari
10 mei anak bungsunya
2012 13.Memberikan terapi 13.S: Ny. R mengatakan senang
09.30 WIB musik mendengarkan musik jawa
14.Memberikan O: Ny. R terlihat lebih rileks
09.30 WIB pendidikan 14.S: Ny. R mengatakan senang diberi
kesehatan tetnag pengetahuan tetang kecemasan
kecemasan
IMPLEMENTASI NN. S
8 mei 1. Membangun 1. S:Nn.S memperkenalkan namanya
2012 hubungan saling O: Nn.S menyambut dengan
16.01 percaya senang
WIB berdasarkan
kepercayaan dan 2. S: Nn.S mengatakan senang
saling menghargai dengan kunjungan kami dengan
10 mei 2. Menunjukan sikap tujuan yang baik menurut Nn.S
2012 empati, hangat dan O: Nn.S tersenyum dan mengobrol
10.00 tidak dibuat-buat dengan kooferatif
WIB

3. Mendorong klien 3. S: Nn.S mengatkan bahwa saat ini


10.05 mengungkapkan masih belum menikah karena
WIB dan meluapkan belum menemukan yang sesuai
perasaan yang dengan kriterianya
sedang dialaminya O: Nn.S terlihat sedih
4. Mendengarkan 4. S: Nn.S mengatakan bahwa
10.10 dengan penuh semua sudah diatur oleh Allah
WIB perhatian O: Nn.S terlihat malu dan kurang
terbuka
10.10 WIB 5. Mendorong 5. S: Nn.S mengatakan “iya”
kontak mata
dalam O: Nn.S lebih terlihat malu
berkomunikasi saat membahas jodoh
dengan orang lain
10.30 WIB 6. S: Nn.S mengatakan tidak
6. Membantu pasien peduli dengan apa yang
untuk
meningkatkan dikatakan orang lain
nilai dirinya tentangnya
O: Nn.S memiliki optimis yang
10.40 WIB baik
7. Mendorong
pasien untuk 7. S: Nn.S mengatakan sangat
mengidentifikasi kuat menghadapi masalah
kekuatan
hidup yang dijalani
11.00 WIB O: Nn.S terlihat parcaya diri
8. Membantu pasien
untuk 8. S: Nn.S mengatakan omongan
mengidentifikasi orang lain adalah masukan
respon positif dari
orang lain yang baik
11.10 WIB 9. Membuat 1. S: Nn.S mengatakan senang
pernyataan positif
tentang pasien saat dikatankan anak yang
baik, dan mengatakan itu
sudah tugasnya sebagai
seorang anak

11.20 WIB 10.Medorong klien O: Nn.S tersenyum


untuk bersikap 10.S: Nn.S mengatakan selalu
sabar dalam
bersabar
O: Nn.S terlihat lebih sabar
dan optimis menjali hidupnya
saat ini.
EVALUASI
Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi Ttd
Rabu , Ansietas S:
16 mei keluarga Ny. a) Ny. R mengatakan sudah iklas terhadap
2012 R penyakitnya sekarang.
11.30 khususnya
b) Ny. R mengatakan lebih tenang, senang dan
WIB Ny. R
bahagia selama 2 minggu terakhir ini.
berhubunga
n dengan c) Ny. R mengatakan dapat tidur nyenyak saat ini
perubahan O:
status a) Ny. R terlihat semangat dan senang, Derajat
kesehatan kecemasan Ny. R menurun dari skala HARS 15
menjadi 7.
b) Kekuatan otot pada Ny. R masih pada derajat 3
namun sudah mengalami perubahan yang baik dari
sebelumnya.
A: Masalah telah teratasi
P: Melanjutkan tindakan
a) Terapi SEFT
b) Latihan ROM
c) Relaksasi nafas dalam
d) Mengontrol TTV
Tgl/Jam Diagno Evaluasi Tt
sa d
Rabu, Risiko S:
16 mei harga a) Nn. S mengatakan lebih senang dan bersemangat lagi
2012 diri melakukan aktivitasnya sehari-hari.
11.30 rendah
b) Nn. S mengatakan lebih optimis terhadap masa
WIB situasio
depannya (menemukan jodohnya)
nal
pada c) Ny. S mengatakan akan mengungkapkan perasaannya
keluarg ketika ada masalah
a Nn. S O:
khususn a) Nn. S terlihat lebih percaya diri dan bersemangat
ya Nn. S menjalani aktivitas sehari-hari
berhubu b) Nn. S tampak lebih optimis terhadap masa depannya.
ngan A: Masalah belum teratasi
dengan
P: Lanjutkan tindakan
harapan
a) Mendorong kontak mata dalam berkomunikasi dengan
belum
terpenu orang lain
hi b) Membantu pasien untuk meningkatkan nilai dirinya
c) Mendorong pasien lebih terbuka
d) Mendorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan
Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif
dari orang lain

You might also like