You are on page 1of 136

STRUKTUR ANATOMI

DAN TOPOGRAFI

REGIO FACEI

BY
Tim anatomi FKG UPDM (B)

Drg Theresia Suhartati PAK


Dr Andy Hidayat M.Biomed
Drg. Pricillia Priska sianita M.Kes.,Sp.Ort.
The Face / facei / wajah 

Definisi :

Wajah : visible part of the head in frontal view

Areanya meliputi :

* kening (hair line) – dagu


* telinga kiri – telinga kanan

Wajah  identitas as an individual human

Defek (malformasi, jar. parut & perubahan lain krn patologis


atau trauma) berdampak – fisik & psikologis
Basic shape of the face  determined by

 The underlying bone

 Anatomical variation – variasi bentuk & penonjolan relatif


dari karakteristik kranium di bawahnya

 Deposit jaringan lemak

 Warna dan efek dari proses penuaan pd kulit yang


membungkusnya

 Banyaknya, kualitas dan letak rambut di wajah dan kepala

Wajah berperan dlm komunikasi, interaksi kita dgn orang lain –


melalui wajah termasuk telinga.
Wajah disebut “interface”  tempat/lokasi interaksi
Regio facei ini dibagi menjadi bbrp daerah 

1. Kening – dari alis mata – garis rambut


2. Area temporal – anterior dari telinga
3. Area orbital – meliputi mata, ditutup oleh kelopak
mata
4. External nose
5. Area Zygomaticus / malar (tonjolan tlng pipi)
6. Mulut dan bibir
7. Pipi
8. Dagu
9. External ear
Kening Alis mata

Superior palpebra
Temporal / temple (kelopak mata atas)
Inferior palpebra
(kelopak mata bawah)

Zygomatic / malar External ear (auricle)

External nose / nasus

Buccal / pipi
Superior labium / upper lip

Inferior labium / lower lip


Mental / dagu
Kulit & Fascia 

 Kulit wajah  relative thickness : medium – thin


 Movable di atas lapisan jaringan ikat areolar longgar,
kecuali daerah telinga luar & ala nasi (kulit terfiksasi ke
kartilago di bawahnya)
 Mengandung : kel keringat & minyak

 Superficial fascia or subcutaneous connective tissue


memiliki sejumlah lemak – meratakan & membentuk
kontur wajah, khususnya di antara otot-otot ekspresi wajah

 Di dlm jaringan subkutan : facial vessels, sensory & motor


nerves & superficial muscles of facial expression

 No discrete layer of deep fascia in the face


Oral Surgery

No discrete layer of deep fascia in the face


&
Subcutaneous tissue between cutaneous attachment of facial muscles is LOOSE

Fluid & blood enable to accumulate in the loose connective tissue post trauma etc
Similarly
Facial inflammation causes considerable swelling on the face
Consequently 

skin must be carefully sutured to prevent scarring (when we


need to make incision)

Seiring dgn bertambahnya usia  kulit kehilangan


resiliency nya (elastisitasnya)

Ridge & wrinkles occur in the skin perpendicular


to the direction of the facial muscles fibers !!!

skin incision along these wrinkle lines (Langer


lines)  heal with minimal scarring !!
superficial muscles of facial expression

* Facial muscles  muscles of facial expression


* Location : in the subcutaneous tissue of the
anterior & posterior scalp, face & neck
* Able to move the skin & change facial expression
to convey MOOD
* Most muscles attach to BONE or FASCIA &
produce their effect by PULLING the SKIN
* All muscles of facial expression develop from
mesoderm in the 2nd pharyngeal arches.
* Subcutaneous muscular sheets forms during
embryonic development, carrying branches of the
nerve of the arch (CN VII – facial nerve)
 The muscular sheet differentiates into muscles that
surround the facial orifices (mouth, eyes and nose), serving
as sphincter and dilator mechanism that also produce
FACIAL EXPRESSIONS

See the muscles of facial expression IN ACTIONS


* Muscle of the scalp, forehead & eyebrows

 Occipitofrontalis  a flat digastric muscle with


occipital & frontal bellies (share a common tendon
– epicranial aponeurosis)

 Aponeurosis  a layer of the scalp


 Contraction of occipital belly – retract the scalp
 Contraction of frontal belly – protract the scalp
 Acting simultaneously, occipital belly with bony
attachment- works as a synergist with frontal belly (which
has no bony attachment)  to elevate the eyebrow &
produce transverse wrinkles across forehead
 This action gives the face “surprised look”
ANATOMI
TEMPORO MANDIBULAR JOINT
(TMJ)

Semester 1, modul 1.3


By
Theresia Suhartati drg.,PAK
Andi Hidayat dr.,M.Kes
Pricillia Priska Sianita drg.,M.Kes.,Sp.Orto
Anatomi dari TMJ
Persendian temporomandibula terdiri dari :
1. Fossa mandibularis dengan tuberculum
artikulare os temporale

2. Processus artikularis condyloideus


mandibula dengan capitulum mandibula
yang ditutup oleh jaringan tulang rawan.

3. Kapsula artikularis
4. Diskus artikularis
5. Ligamen-ligamen :
lig. Sphenomandibularis,
lig stylomandibularis,
lig. temporomandibularis
6. Membran synovial
7. Cairan synovial
Batas-batas persendian temporomandibula :

 Lateral : subcutan

 Medial : spina angularis

 Ventral : m. pterygoideus lateralis

 Dorsal : glandula parotis, a/v.


temporalis superficialis, n.
auriculotemporalis
Sendi temporomandibula 

Merupakan satu-satunya
Synovial joint
Di kepala

Merupakan persendian dimana


Tulang-tulang dipisahkan dan dilubrikasi
Oleh cairan sinovial
Temporomandibular
joint
Struktur pertama yang terlihat
Dalam suatu persendian sinovial adalah
Kapsula dan ligamen-ligamen terkait

Kapsula  struktur fibrous yang tebal


and connect bones together

Ketebalan kapsula ini bervariasi


Bila kita membuka ruang sendi –

Terdapat “sticky substances”


(seperti putih telur) 
Sumber : melalui filtrasi dari darah yang mengalir melalui
kapiler dalam membran sinovial
Cairan sinovial – disekresikan oleh :
Membran sinovial
Kental  asam hialuronat yg disekresikan oleh sel dalam
membran sinovial

Seiring waktu  encer & menghangat selama aktivitas


sendi berlangsung
Cairan sinovial :

 Cairan jernih/ kuning pucat, kental, seperti


putih telur, membawa campuran sel-sel
(monosit, limfosit, makrofag) dan partikel
amorf.

 Fungsi cairan ini :


 Agar tersedia cairan di sekeliling permukaan
artikular sendi
 Menyediakan sumber nutrisi untuk
permukaan artikular, bekerja sebagai pelumas
 Mengurangi gesekan pada permukaan sendi.
Membran sinovial 
Lapisan sekretoris yang sangat tipis berwarna merah
muda, halus mengkilat, melapisi kapsula &
permukaan intrakapsular pada sendi

TMJ memiliki dua membran sinovial 

1. Superior synovial membrane : membungkus


lapisan fibrous dari kapsula di sebelah superior / atas
dari diskus artikularis
2. Inferior synovial membrane : membungkus
Lapisan fibrous dari kapsula di sebelah inferior /
bawah dari diskus artikularis

Jadi pada TMJ


Kaput mandibularis berartikulasi dengan
Fosa mandibularis dan tuberkulum artikularis dari
Tulang temporal & ditutupi oleh fibrous capsule
fibrous capsule  Kapsula artikularis :

Melekat pada :

 tuberculum articularis
 fossa petro tympanica
 tepi fossa mandibularis
 Kaudal melekat : collum mandibula
Diskus artikularis 

* Merupakan tulang rawan fibrosa, oval, pipih.


* Terletak antara capitulum mandibula dan
fossa mandibularis.
* Diskus ini berhubungan erat dengan
capitulum mandibula sehingga dapat
mengikuti setiap pergerakan dari persendian
temporomandibula.
* Tepi diskus melekat pada kapsula artikularis,
bagian ventralnya melekat pada m.
pterygoideus lateralis
Diskus artikularis merupakan 

Fibrocartilaginous structure

Permukaan superiornya berbentuk :

concavo-convex

Permukaan inferiornya berbentuk :

convex
Diskus artikularis 
Struktur intra-artikular :
Articular part of bones – appear smooth
and glistering, karena tertutup / terlapisi oleh
Kartilago artikularis

Struktur intra-artikular –
Terdapat di dalam ruang sendi memungkinkan
Sendi melakukan fungsi berbeda
Pada TMJ – posisi struktur  membagi ruang sendi
Separasi ruang sendi 
Functional separation dari sendi menjadi
dua ruang sendi & memungkinkan dua jenis
Pergerakan berbeda

Pada kompartemen atas dari TMJ 


Gerakan elevasi dan depresi

Pada kompartemen bawah dari TMJ 


gerakan rotasi
ingat dan pelajari anatomi bagian-bagian terkait lainnya di dalam persendian
temporomandibular di atas !

Diskus artikularis membagi ruang sendi


Menjadi dua bagian 
Kompartemen atas dan kompartemen bawah
Bentuk permukaan capitulum mandibularis
sesuai dengan bentuk permukaan
fossa mandibularis.

Ini merupakan ciri khas dari synovial joint 


Tipe “ uniaxial condylar joint “

Pergerakan dihasilkan pada satu sumbu


Permukaan tulangnya = kondilar
Bag. Kepala yg membulat & besar berartikulasi
Dengan bagian yg flat, menyerupai engsel pintu
Sehingga disebut juga = hinge joint
Klasifikasi persendian sinovial  berdasarkan bentuk
tulang & gerakan yang dihasilkannya :

* Plane synovial joint


* Uniaxial condylar joint
* Uniaxial pivot joint
* Biaxial ellipsoid joint
* Biaxial sellar joint
* Pollyaxial ball and socket joint
Plane synovial joint 

persendian tanpa disertai axis

Contoh : artikulasi pada tulang karpal


Memiliki plane surfaces & slide over each other
Uniaxial condylar joint  TMJ
Uniaxial pivot joint 

Bony surfaces – pivots rotating on


Vertical axis

Contoh : gerakan tangan ke posisi


Prone & supine dengan memegang radius

Pergerakan yg dihasilkan –
circular
Biaxial ellipsoid joint / condyloid joint 

Outline permukaan artikular – oval


Produce movement – in transverse and anterior-
posterior axis

Contoh : wrist joint

Kita dpt menggerakkan tangan - melakukan


Fleksi / ekstensi / abduksi / adduksi
Biaxial sellar joint 

Bones – reciprocally concavo-convex


Movement is possible around 2 axes

Contoh :
Artikulasi trapezium & base of
Tulang metakarpal pertama
Fleksi / ekstensi / abduksi / adduksi – OK
Perhatikan gerakan ibu jari anda!!
Pollyaxial ball and socket joint 

Movement is possible in all directions


Around all possible axes

Contoh :
Articulation at hip joint
Bentuk kaput membulat dari tulang femur
Pas dengan asetabulum
berbentuk mangkuk
Ligamen-ligamen pada sendi temporomandibula 

(Pita jaringan fibrous yang menghubungkan tulang atau


kartilago, berfungsi mendukung atau memperkuat
suatu persendian)

1. lig. Sphenomandibularis,
2. lig stylomandibularis,
(1 & 2  ligamen ekstrinsik)
3. lig. temporomandibularis
(3  ligamen intrinsik)
ligamen-liganmen pada TMJ (lanjutan........)

Ligamen intrinsik 

Ligamen temporomandibularis

* Disebut juga ligamen lateralis


* Membentang dari tuberkulum artikularis
pada zygomatic arch ke lateral aspect dari
column mandibularis
* Memperkuat sendi temporomandibula di sisi
lateral
* Bersama-sama dengan postglenoid tubercle
berfungsi mencegah dislokasi ke posterior
dari sendi temporomandibula
* Dibentuk oleh bagian yg tebal dari kapsula
Ligamentum temporomandibularis

Cranial : melekat pada permukaan lateral


arcus zygomaticus dan tuberculum
articulare

Caudal : melekat pada permukaan lateral


dan dorsal collum mandibula
Ligamen ekstrinsik 
1. lig. Sphenomandibularis
2. lig stylomandibularis

1. Ligamen sphenomandibularis
Merupakan satu lapis tipis dari jaringan ikat
membentang dari processus spinosus sampai ke
lingula mandibularis
Merupakan passive support primer bagi
mandibula sekalipun tonus dari otot-otot
pengunyahan lah yang menahan bobot mandibula
Ligamentum Sphenomandibularis

bentuknya yang menyerupai pita pipih yang


lebar ke bawah memiliki :

Origo : spina angularis

Insersio : Lingula mandibularis


2. Ligamen stylomandibularis
lokasi :
palpasi prosesus stiloideus dan rasakan
ligamen ini sampai ke angulus mandibula.
Termasuk bagian dalam dari fascia parotid
dan berfungsi untuk menggantungkan
mandibula
Ligamentum Stylomandibularis

Origo : Processus styloideus

Insersio : angulus mandibula

Merupakan penebalan dari kapsula


fibrous kelenjar parotis
Dua ligamen ekstrinsik dan satu ligamen intrinsik
Menghubungkan mandibula dengan
Kranium

Ligamen ini berfungsi sebagai


“ swinging hinge ” utk mendibula

Bertindak sebagai
* fulkrum
* Check ligament Untuk pergerakan
mandibula pada sendi
temporo-mandibula
(PERGERAKAN)
TEMPORO MANDIBULAR JOINT
(TMJ)
In mastication and deglutition

SEMESTER 1, MODUL1.3
By
Theresia Suhartati drg.,PAK
Andi Hidayat dr.,M.Kes
Pricillia Priska Sianita drg.,M.Kes.,Sp.Orto
Sifat-sifat persendian temporomandibula :

 Ginglimo arthroidal joint ( sliding, grinding)


 Double joint
 Articulus biventriculer

Ginglimoid / ginglimus  menyerupai engsel


(persendian ini memungkinkan pergerakan
dalam 1 bidang – depan & belakang seperti
engsel)

Artroidal / artrodial  persendian sinovial


yang memungkinkan gerakan meluncur (gliding)
Pergerakan sendi temporomandibula

 Gliding movement of protrusion & retrusion


(translation) terjadi pd superior compartment

 Hinge movement of depression & elevation terjadi


pada inferior compartment
Pergerakan pada sendi temporomandibula 

Terdapat 5 (lima) pergerakan dasar dari mandibula


pada sendi temporomandibula, yaitu :

 Gerakan elevasi (menutup mulut)


 Gerakan depresi (membuka mulut)
 Gerakan protrusi (memajukan dagu)
 Gerakan retrusi (memundurkan dagu)
 Gerakan lateral (menggiling & mengunyah)
Gerakan
buka tutup
side to side chewing & grinding
movements
over a small range!
Otot-otot penggeraknya 
 Elevasi (close mouth) : temporalis, maseter &
pterigoideus medial
 Depresi (open mouth): pterigoid lateral, suprahioid
& infrahioid
 Protrusi (protrude chin): pterigoid lateral, maseter &
pterigoideus medial
 Retrusi (retrude chin) : temporalis (posterior oblique
& dekat horizontal fibers) & maseter
 Lateral (grinding & chewing) : temporalis dari sisi
yang sama, pterigoid dari sisi yang lainnya dan
maseter
Untuk pergerakan yg melebihi gerakan depresi kecil
dari mandibula (saat makan)  membuka mulut
Lebih lebar dari sekedar separasi rahang dan gigi
atas & rahang serta gigi bawah, maka :

Kaput mandibula dan diskus artikularis harus


bergerak ke anterior / depan pada
Permukaan artikular sampai kaput mandibularis
terletak di sebelah bawah / inferior dari tuberkulum
artikularis
Drg menyebut pergerakan ini =

Pergerakan translasi
(gerakan meluncur ke depan)

Jika gerakan ini terjadi unilateral , maka kaput dari


mandibula kontralateral akan ber-rotasi pada
permukaan inferior dari diskus artikularis
Terjadi gerakan kecil , sederhana dari samping kiri ke
kanan untuk mengunyah dan menggiling makanan
Selama gerakan protrusi & retrusi dari mandibula 
Kaput mandibula dan diskus artikularis –
Meluncur ke anterior & posterior pada
Permukaan artikular dari tulang temporal dan kedua
sisi bergerak bersama

Pergerakan sendi temporomandibula terutama


dihasilkan oleh otot-otot pengunyahan
Gerakan ini juga dibantu oleh otot-otot
pendukung lainnya
 TMJ movements produce chiefly by 

The muscles of mastication : 4

* Temporalis * Medial pterygoideus


* Masseter * Lateral pterygoideus

Umumnya, gerak depressi mandibula – gravitasi, tapi


otot-otot suprahyoid & infrahyoid – strap-like
muscles on each side of the neck – primarily used
to raise & depress the hyoid bone & larynx –
sewaktu menelan  indirectly help depress the
mandible
Penelitian membuktikan :

Upper head dari Muskulus pterigoideus lateral aktif


selama gerakan retraksi yang dihasilkan oleh
Serabut posterior dari muskulus temporalis

Traksi terjadi pada diskus artikularis sehingga


Tidak terdorong ke posterior sebelum mandibula
teretraksi

Penggerak utama = gravitasi


Otot-otot bekerja aktif  menghadapi resistensi
Pterigoid lateral merupakan penggerak utama di TMJ
Peran minor kedua dilakukan oleh:

 Maseter
 Pterigoid medial

Otot-otot suprahioid dan infrahioid =


otot-2 seperti pita pada masing-2 sisi
leher yg
Terutama digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan tulang hioid dan laring
Gerakan naik turun tulang hioid dan laring
secara berturut-turut  pada proses penelanan

Gerakan tersebut secara tidak langsung


akan mendepresi mandibula, khususnya
Ketika membuka mulut
KADANG SAAT MENGUAP LEBAR ATAU
MENGGIGIT TERLALU KERAS 

Kontraksi berlebihan dr pterygoid lateral  head of


mandible – dislocate anteriorly (pass anterior to
tubercle articularis) – px unable to close the mouth
!!!

TMJ juga bisa meradang krn arthritis degeneratif ,


mis: abnormal function of TMJ  structural
problems (dental occlusion & joint clicking)

Clicking  result from delayed anterior disc


movement during mandibular depression &
elevation
Otot-otot pengunyahan utama pada gerak mandibula –
TMJ

M. Masseter.

Merupakan otot
multipenatus

menutupi ramus ascendens mandibulae.

Origo : os zygomaticus, proc. Zygomaticus


Insersio : angulus mandibulae, ramus ascendens
mandibulae.
Fungsi : menarik mandibula ke dorsal cranial akibatnya
mulut tertutup.
M. temporalis.

Bentuk seperti kipas, tertutup oleh fascia temporalis.


Origo : fascia temporalis, dasar fossa temporalis.
Insersio : proc. coronoideus mandibula
fungsi : menarik ke dorsokranial, hasilnya penutupan
mulut. Innervasi

Berkas otot ini terdiri dari 2 bagian :


• Pars horisontalis, yang menarik caput mandibula
dan tuberculum artikulare ke fossa mandibula (ke
dorsal)
• Pars vertikalis (ventralis) menarik mandibula ke
kranial.
M. Pterygoideus medialis

letaknya pada sisi medial ramus mandibula


mempunyai 2 kaput yaitu :
kaput superficial
origonya : tuber maksila, os palatina
kaput profunda
origonya : fossa pterygoidea.

Kedua kaput bersatu dengan kaput inferior m.


pterygoideus lateralis.
Insersio kedua kaput - permukaan medial angulus
mandibula
Hasil kontraksi keduanya

menyebabkan terjadinya penutupan mulut.

Apabila hanya sebelah saja yang bekerja menyebabkan


penarikan mandibula ke arah retrolateral dan
bersama-sama dengan m. pterygoideus lateralis
terjadi gerakan kunyah.
M. pterygoideus lateralis

letaknya pada fossa infra temporalis


tertutup oleh m. temporalis.

Terdiri dari 2 kaput :


- kaput superior origonya pada : crista infra
temporalis.
Insersio pada : fossa pterygoidea
- kaput inferior origonya pada : permukaan lateral
lamina lateralis pterygoidea.
Insersionya pada : diskus artikularis, kapsula
artikularis
Otot-otot pendukung dalam pergerakan
pengunyahan 

Otot-otot yang memfiksasi Os. hioid :


1. Mm. diaphragma oris adalah kelompok otot-otot yang
memfixir os hyoid terhadap mandibula.

Otot-otot ini adalah : m. mylohyoideus, m. geniohyoideus, m.


biventer anterior (digastricus anterior).

Fungsi otot-otot ini adalah : menyangga lidah, membantu


proses menelan, membantu membuka mulut dengan syarat os
hyoid harus difixir.
2. M. stylohyoideus, otot ini memfixir os
hyoid terhadap basis cranii

3. Mm. Pre trachealis, otot-otot ini memfixir


os hyoid terhadap tubuh, terdiri dari : m.
sternohyoideus, m. omohyodeus, m.
sternothyroideus, m. thyrohyoideus
Otot-otot pendukung ........ (lanjutan)

Otot-otot pendukung ini termasuk ke dalam :

• Otot-otot suprahioid
• Otot-otot infrahioid

• Otot-otot ekspresi wajah


Otot-otot suprahioid 

* Muskulus digastrikus
origo : basis kranium
* Muskulus stilohioideus
origo : prosesus stiloideus
* Muskulus Milohiodeus
origo : sisi medial korpus mandibula
* Muskulus Geniohioid
origo : bagian anterior korpus mandibula
* Ke empat muskulus ini memiliki insersio sama
yaitu  os. hioideus

Aksi otot ini :

Depresi mandibula terhadap


Aksi otot-otot infrahioid - fiksasi atau depresi
Os. hioid
Otot-otot infrahioid 

* Muskulus omohioid
origo : skapula
* Muskulus sternohioid
origo : manubrium sterni
* Muskulus sternohioid & tirohioid
origo : manubrium sterni &
kartilago tiroid
Ketiga otot memiliki insersio pada :
Os hioid

Aksinya adalah :

Fiksasi atau depresi os hioid


Otot-otot ekspresi wajah 

* Muskulus platysma
Origo : jaringan subkutan dari area
infraklavikuar dan supraklavikular
(fascia dada di atas m.pektoralis dan deltoid)
Insersio : tepi dasar mandibula, kulit pipi dan bibir
bawah, sudut mulut (modiolus) dan
orbikularis oris
Aksinya : depresi mandibula, menarik bibir bawah
ke belakang & ke bawah, menegangkan
kulit leher
Muskulus platysma  otot leher superfisial seperti
lembar tipis , tidak berpasangan
M. Buccinator

Muskulus yang utama dari pipi


Muskulus horisontal pipi yang tipis
Terletak , di sebelah dalam dari maseter

Origo : regio molar - rahang atas & bawah


Insersio : orbikularis oris
Fungsi : kompresi pipi (seperti saat bersiul /
menghisap) – menahan makanan di antara gigi geligi
selagi mengunyah. Menarik sudut mulut ke lateral.
Berkembang baik pada anak yg menyusu
Mekanisme pembukaan mulut :

Mula-mula m. pterygoideus lateralis kaput inferior


berkonstraksi, akibatnya diskus artikularis menekan
capitulum mandibulae, sedangkan kapsula
artikularis menegang, kemudian diikuti oleh
konstraksi kaput superior m. pterygoideus lateralis,
sehingga diskus dan kapsula artikularis meluncur ke
depan sampai ke tuberculum articulare. Juga karena
pengaruh gaya berat mandibula sedikit turun.
Penurunan ini merangsang mm. diaphragma oris
untuk berkonstraksi (dengan syarat os hyoid harus
difixir) sehingga terjadi pembukaan mulut
Mekanisme penutupan mulut :

Mula-mula yang berkonstraksi m. temporalis pars


horisontalis, akibatnya diskus artikularis dan
capitulum mandibula kembali ke posisi semula.
Kemudian diikuti konstraksi otot-otot temporalis
pars vertikalis, m. pterygoideus medialis.
VASKULARISASI & INERVASI
TEMPORO MANDIBULAR JOINT
(TMJ)

Semester 1, modul 1.3


By
Theresia Suhartati drg.,PAK
Andi Hidayat dr.,M.Kes
Pricillia Priska Sianita drg.,M.Kes.,Sp.Orto
Vaskularisasi Sendi temporomandibula 

Sendi temporomandibula mendapat


banyak vaskularisasi dari
berbagai pembuluh darah di sekelilingnya

Yang utama adalah dari :

Arteri temporalis superfisial – dari posterior


Arteri meningeal media – dari anterior
Arteri maksilaris internal – dari inferior
Arteri-arteri yang penting lainnya 

Deep auricular

 Anterior tympanic

 Ascending pharyngeal

Kondilus mendapatkan vaskularisasinya melalui ruang


sumsumnya – oleh arteri alveolaris inferior
Sumber lainnya = arteri-arteri yang langsung menuju
ke kaput kondiloideus (baik dari anterior ataupun
posterior) dari pembuluh-2 yang lebih besar
Inervasi Sendi temporomandibula

Persyarafan TMJ sama seperti persyarafan


motorik dan sensorik bagi muskulus
Yang mengendalikannya, yaitu:
Nervus trigeminal

Cabang dari nervus mandibularis memberikan


Inervasi aferen
Sebagian besar inervasi berasal dari
nervus aurikulo temporalis, yaitu

Saat meninggalkan nervus mandibularis di belakang


sendi dan berjalan ke atas ke samping – mengelilingi
daerah posterior dari persendian

Inervasi tambahan diperoleh dari


 Nervus deep temporal

 Nervus masseteric
Secara detil inervasinya adalah sbb 

 M. Temporalis – cabang deep temporal


 M. Maseter - cabang nervus masseteric
 M. Pterigoideus medialis - cabang nervus
pterigoideus medialis
 M. Pterigoideus lateralis - cabang nervus
pterigoideus lateralis

Semua cabang ini berasal dari trunkus anterior dari


nervus mandibularis (cabang ketiga dari nervus
trigeminalis)
 M. Digastrikus – cabang dari nervus fasialis dan
nervus mandibularis

 M. Stilohioid – cabang dari nervus fasialis

 M. Milohioid – cabang dari nervus mandibularis

 M. Geniohioid – cabang dari nervus yang menuju ke


geniohioid (nervus spinalis servikalis pertama
melalui nervus hipoglosus – nervus kranial XII)
 M. Omohioid –
 M. Sternohioid –
 M. Sternohioid & tirohioid –

semuanya mendapatkan inervasi


dari ansa servikalis dari pleksus servikalis – nervus
spinalis servikal 1-3

Ansa = looplike structure


Muskulus platysma &
Muskulus buccinator

Mendapatkan inervasinya dari :

Nervus fasialis ( nervus kranialis ke


VII )
 Bagian posterior di diskus artikularis merupakan
sekelompok jaringan ikat yang banyak mengandung
syaraf dan pembuluh darah – retrodiscal tissue
Syaraf sensorisnya berasal dari nervus aurikulo
temporalis cabang dari nervus mandibula yang
berfungsi sebagai penghantar rasa nyeri.

 Jaringan pembuluh darah terdiri dari arteri-arteri


yang berasal dari cabang temporal superfisialis dari
arteri karotis eksterna
SELAMAT BELAJAR
SELAMAT BELAJAR
SELAMAT BELAJAR
SELAMAT BELAJAR

You might also like