Professional Documents
Culture Documents
• RESORPSI AKAR
• M E M P E R PA N J A N G K A N
P E R AWATA N
O RT O D O N T I K
01 Mengevaluasi hasil
radiograf surgical
uprighting impaksi gigi
molar dua mandibula
02 Mengusulkan etiologi
terjadi impaksi
Ostektomi dilakukan
sesuai kebutuhan
01 03
dengan bor bedah
Anestesi untuk mengekspos
gigi M2
PREDIKTOR HASIL
03 06
04 HUBUNGAN
01 KETINGGIAN
RUANG
TULANG VARIABEL
SAMPEL ERUPSI
STUDI PERIODONTAL
POSTERIOR
02 05
TIPE & ANGULASI TEMUAN PASCA OPERASI
IMPAKSI
👪 SAMPEL STUDI
KELOMPOK PERLAKUAN KELOMPOK KONTROL
16 PASIEN
• 68,7% perempuan • 75% perempuan
• Usia rata-rata pada saat prosedur (T0): 13 ± 1,1 • Usia rata-rata pada saat radiograf pertama
tahun (kisaran 11 hingga 15,2 tahun). (T0): 13,2 ± 0,6 tahun (kisaran 12 hingga 14,5
• Radiograf saat follow-up (T1) diperoleh pada tahun).
rata-rata 2,4 ± 1,4 tahun (kisaran 1-5 tahun). • Radiograf berikutnya (T1) diperoleh pada
• Gigi molar tiga yang berdampingan dicabutkan follow-up rata-rata 2,3 ± 0,8 tahun (kisaran 1,1-
dalam 50% kasus. 3,7 tahun).
• Tidak ada gambar pra operasi menunjukkan lesi
patologis pada jalur erupsi gigi molar dua, dan
tidak ada lesi yang diidentifikasi intraoperatif.
TIPE & ANGULASI IMPAKSI RUANG ERUPSI POSTERIOR
Pasca operasi, semua molar yang telah Ruang erupsi posterior sebelum operasi adalah 53,6%
ditegak adalah Pell dan Gregory tipe IA. lebih luas dalam kelompok kontrol daripada kelompok
Rata-rata perubahan pada sudut gigi tegak sampel (P <0,001), dan peningkatan jarak ini pasca
adalah 23,5 ± 16,1 (P <0,001). operasi lebih besar untuk kelompok sampel daripada
untuk kelompok kontrol (P <0,001).
1
dua rahang bawah merupakan
prosedur yang berhasil dengan
tingkat kegagalan yang rendah.