You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

BETANI PUTRI
BERTI AGENG
DIAS EKA
KRISTI DAYANTI
NOVAYUNITA
SYAM DICKY
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
KASUS
Ny Dita (38 tahun) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan diare dan muntah-muntah
sudah 5 hari. Pasien mengatakan muntah sehabis setiap habis makan dan diare 3-4
kali perhari. Pasien mengatakan muntah dan diare terjadi setelah makan mie yang
dibeli dari sebuah restoran. Pada saat ini pasien mengatakan sangat lemas karena
tidak bisa makan apa-apa dan minumnya sedikit sekali sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat penyakit : Hipertensi
Riwayat pengobatan : Amlodipin 5 mg
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

• Aktifitas dan istirahat :


gejala : Keletihan dan kelemahan malaese
Tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.
• Sirkulasi.
Tanda : hipertensi, Disritmia jantung, Pucat
• Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih, penurunan frekuensi/oliguria
Disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi).
Abdomen kembung diare atau konstipasi
Tanda : Perubahan warna urine menjadi kuning pekat
• Makanan/Cairan
Gejala : penurunan berat badan (dehidrasi), Mual , muntah, anoreksia, nyeri
uluhati
Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban.
• Neurosensori
Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur.

Tanda : penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan


memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/
asama basa.
• Nyeri/Kenyamanan
Gejala : sakit kepala
Tanda : gelisah.
• Pernafasan
Gejala : nafas pendek
Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia,
• Keamanan
Gejala : adanya reaksi transfusi
Tanda : demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit
kering.
Hasil Laboratorium
Elektrolit Jumlah Batas Normal

Natrium 145 mEq/L, 135-153 mEq/L

Kalium 6,5 mEq/L 3,5-5,1 mEq/L

Ureum 980 mg/dl 10-50 mg/dL

Kreatinin 200 mg/dl 0,5-1,5 mg/dL


Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan


berlebihan.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia,
mual, muntah
3. Perubahan perfusi jaringan b/ d hipovolumia sekunder terhadap ARF
1. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan yang
berlebihan.
• Tujuan :
Kekurangan cairan tidak terjadi, dengan kriteria ;
Intake dan out put seimbang
• Kriteria Hasil :
Turgor kulit baik.
Membran mukosa lembab, nadi ferifer teraba, elektroluit dalam batas normal.
• Intervensi :
a) Ukur pemasukan dan pengeluaran dengan akurat
b) Perhatikan tanda dan gejala dehidrasi
c) Berikan cairan yang diizinkan/program pengobatan
d) Kontrol suhu lingkungan
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia,
mual, muntah

• Tujuan :
Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria hasil:
menunjukan BB stabil

Intervensi :
• Awasi konsumsi makanan / cairan
• Perhatikan adanya mual dan muntah
• Beikan makanan sedikit tapi sering
• Berikan perawatan mulut sering
3. Perubahan perfusi jaringan b/ d hipovolumia sekunder terhadap ARF
• Tujuan :
Pasien akan stabil secara hemodinamik setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam dengan kritria hasil :
Tidak terjadi gangguan perfusi jaringan
Intervensi :
1. pantau TTV, tekanan desak kapiler pulmonari, tekanan vena sentral, curah
jantung, indeks jantung setiap 1 jam sampai stabil kemudian tiap 2 jam.
2. pantau hasil laboratorium (Na, K, Hb, Ht, Px koagulasi).
3. monitor membran mukosa yang kering
4. Validasi catatan cairan yang masuk dan keluar
5. Pantau cairan yang masuk dan reaksi transfusi bila kelebihan

You might also like