You are on page 1of 61

Sumber-sumber rutin data surveilans

kesehatan masyarakat

Departemen Epidemiologi
FKM UI
2018

1
Objektif

• Penyakit yang dilaporkan dan mekanisme pelaporan


• Statistik vital
• Surveilans sentinel
• Register
• Survei
• Sistem administratif pengumpulan data

2
The intended use of the surveillance data

the reason for collecting, analysing, and


disseminating information on a disease is to
control that disease. Collection and analysis
should not be allowed to consume resources if
action does not follow

- Foege (1976)

3
Duration of data collection
• Most surveillance system are implemented
with an indefinite duration
• It could also be modified or enhanced for a set
period in response to a critical PH need
• i.e. influenza surveillance data collected by
CDC are updated and analyzed weekly during
the influenza season (Oct-May), with lower
levels of reporting at other times

4
Required data elements
• What data are necessary to adequately conduct the
surveillance?
• PH surveillance is not intended to answer all possible
questions about a disease or condition under
surveillance
• It should provide answer required to support PH
practice i.e. to implement/inform prevention/control
measures
• And it should be adequate to generate hypotheses for
targeted research
5
Required data elements
• If we confuse surveillance with research we
may be motivated to collect large amounts of
detailed data on each case. The burden of this
approach is too great for the resources
available for surveillance and usually leads to
failure

• - Garcia-Abreu, World Bank (2002)

6
Source of data

• Historically, there are 3 data sources of PH


surveillance:
1. Individuals
2. Health-care providers
3. Other

7
Source of data

• WHO (1968)  ten key sources of surveillance data


• Data (might) obtained from:
– Routinely collected reports
– Or special efforts on the part of investigator
– Or from collection for other purposes
• Vary form country to country depending on:
– The stage of development & sophistication of PH services
– The quality and extent of lab. Facilities
– The available resources
– The characteristics of the local diseases
– The availability of computers and computer network

8
Facts (1)
• Public health surveillance in developing
countries:
– the steps of system design
– the principle of collecting information for action
• Existing data sources and resources for
targeted data collection are generally far more
limited in developing countries than in
developed countries

9
Facts (2)
• Tracking disease trends (particularly infectious
diseases) has been the main reason surveillance
systems have been instituted in developing as well as
developed countries (Langmuir, 1963)
• Many infectious diseases and other conditions of
public health important—diarrhoea, malaria,
pneumonia, and malnutrition—occur in settings with
only rudimentary health care and few laboratory
resources (Sandiford et al., 1992).

10
Facts (3)
• Diseases are often lack of definitive diagnosis
may hinder surveillance and response efforts
• Resources for surveillance that contribute to
passive disease notification may result in
inadequate data to meet surveillance or other
health objectives

(Sandiford et al. 1992)

11
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(1)

A. Sejarah singkat pelaporan


1. Penyakit yang wajib dilaporkan (nasional)
a. Di Amerika Serikat dimulai 1878 (laporan morbiditas)
1) Kolera
2) Cacar
3) Pes
4) Demam kuning
b. Format laporan terbentuk (1902)
c. Semua negara bagian ikut serta dalam laporan mingguan
(1928)
2. Pelaporan wajib terkait penyakit tertentu 
diterapkan di negara lain (akhir 1800)

12
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(2)

B. Deteminasi penyakit untuk pelaporan


1. Laporan nasional dari negara bagian ditentukan oleh
kesepakatan CDC (Centre Diseases Control) dan CSTE
(Council of State and Territorial Epidemiologist)
a. CSTE adalah konsorsium ahli epidemiologi dari semua
negara bagian dan departemen kesehatan territorial
b. Laporan nasional diperlukan oleh hukum terkait penyakit
yang dapat dikarantina (1996)
1) Kolera
2) Pes
3) Demam kuning
c. Sebanyak 52 penyakit infeksius setuju dilaporkan ke CDC
(1996)
d. Pelaksanaan disetiap negara bagian  tergantung hukum
yang berlaku dimasing-masing negara

13
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(3)

2. Mekanisme pelaporan penyakit yang wajib dilaporkan 


digunakan mengumpulkan informasi kondisi noninfeksius
a. Kondisi terkait pekerjaan dilaporkan di beberapa negara bagian
1) Keracunan timbal
2) Keracunan pestisida
3) Penyakit-penyakit paru terkait pekerjaan
b. Kondisi noninfeksius lain
1) cedera medula spinalis
2) Penyakit Alzheimer

14
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(4)

c. Kondisi terkait vaksinasi nasional


1) Semua petugas kesehatan dan produsen vaksin
melaporkan kendala-kendala di lapangan dlm pelaksanaan
vaksinasi (1998)
2) VAERS (Vaccine adverse event Reporting system)
beroperasi (1990)
3) Banyak negara mempunyai sistem pelaporan terkait reaksi
obat yang merugikan
4) 23 negara melaporkan ke WHO (international drug
monitoring)
5) Inggris menerapkan sistem monitoring dlm peresepan
dokter, didanai masyarakat & swasta

15
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(5)

C. Pengumpulan, transmisi dan diseminasi data


1. Tujuan sistem surveilans  memberi arah program
pemberantasan dan pencegahan (lokal & nasional)
2. Informasi dilaporkan oleh petugas kesehatan ke dinas
kesehatan lokal atau pusat
a. Telefon jika kondisi mendesak
b. Bersifat mingguan menggunakan telefon atau surat
c. Informasi bersifat rinci terkait faktor risiko dikumpulkan dan
dikirim ke CDC dengan format khusus
d. Menggunakan rekaman pada surveilans
1) Sekolah
2) Industri

16
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(6)

3. Surveilans
a. Pasif: laporan yang diinisiasi oleh petugas kesehatan
b. Aktif: laporan yang diinisiasi oleh departemen Kesehatan
c. Sentinel: laporan individual

4. Sistem surveilans penyakit yang wajib dilaporkan


(NNDSS = National Notifiable Diseases Surveillance
System)
Laporan 52 jenis penyakit (1996) dari negara
bagian ke CDC

17
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(7)

5. NETSS (National Electronic Telecommunications


System for Surveillance)
a. Secara elektronik ke CDC (1985)
b. Semua negara bagian melaporkan melalui NETSS (1990)
6. MMWR (Morbidity and Mortality Weekly Report)
a. Diterbitkan CDC
b. Laporan kasus nasional penyakit yang wajib dilaporkan
(terbit 1 minggu setelah laporan masuk ke CDC)
c. Media cetakan dan elektronik

18
Penyakit yang wajib dilaporkan dan mekanisme pelaporan
(8)

7. Banyak dinas kesehatan negara bagian menyebarkan data surveilans


melalui laporan mingguan dan bulanan
8. Surveilans penyakit zoonotik
a. Melibatkan pemantauan/monitoring hewan sbg host  transmisi
penyakit secara langsung ke manusia atau orang yang rentan
1) ensefalitis
2) rabies
3) Demam Rocky Mountain spotted
4) penyakit Lyme
9. Peran laboratorium
- sangat penting terkait pelaporan penyakit wajib
- Inggris, Wales & Irlandia Utara: lab sukarela melaporkan identifikasi
positif terkait kondisi/penyakit tertentu ke nasional PHLS (Public
Health Laboratory Service)

19
Keterbatasan sistem pelaporan

• Under reporting (tidak terlaporkan)  masalah klasik sistem laporan


notifiable-disease; laporan lebih lengkap untuk kondisi dengan dampak
serius (rabies, pes) dan penyakit sifatnya jarang (difteri, tetanus)
• Laporan tidak lengkap di USA 6%-90%

Jika metode surveilans digunakan secara konsisten, data


 mendeskripsikan trends meskipun under reporting

20
Faktor penyebab laporan tidak lengkap

• Untuk kondisi dg gejala ringan, masyarakat sungkan


konsultasi ke dokter
• Penyembunyian karena cacat sosial
• Kurang kesadaran & minat akan pentingnya laporan
• Pengetahuan akan definisi kasus tidak cukup
• Perubahan prosedur
• Keragaman dalam diagnosis
• Prioritas rendah
• Variasi penegakkan diagnosis dg konfirmasi lab

21
Cara memperbaiki pelaporan

• Meningkatkan penggunaan data dlm


pengambilan keputusan
• Investigasi kasus & wabah
• Dokumentasi/liputan media
• Menerapkan standar definisi kasus
• Pelatihan

22
Kekuatan sistem pelaporan penyakit wajib

• Ketersediaan informasi cepat


• Deteksi perubahan pola/trend penyakit
berdasarkan karakteristik demografi/kel. berisiko
• Deteksi wabah
• Ketersediaan informasi dari semua negara
bagian/propinsi
• Dasar untuk rekomendasi pencegahan
• Penting dlm strategi health education
• Penting utk penilaian awal suatu dampak kesmas

23
Morbidity data: case reporting

The notification of cases for specified diseases is the


backbone of surveillance
• Advantages:
– Case reporting is legally required in most countries and is well
established
– Gives local information for local PH action
– The quality of the data is usually good for severe & rare diseases
• Disadv.:
– Reportable diseases  mainly acute, infectious disease. Many
diseases are not suitable for this form of surveillance
– The system  quite slow & depends upon diagnostic accuracy of
many different health care providers
– Failure to report is common & give false trends

24
Statistik Vital
• 1532  weekly tally of persons who died in London from plague and other
causes
• Use of standard procedures for collecting, coding & reporting vital events in
1830s ??
• Dasar ICD
• Penting bagi surveilans:
– Informasi saat kelahiran
– Informasi saat kematian
• 80 negara melaporkan stat. vital ke WHO
• Stat. vital:
– data terkait kesehatan yg tersedia dr banyak negara dlm format standar
– Sumber info kesehatan yg tersedia utk total populasi
– Sumber data yg tersedia utk estimasi rate

25
Manfaat statistik vital

• Identifikasi perbedaan status • Memungkin berhubungan


kesehatan kelompok dlm • Melaksanakan nghasilkan
populasi hipotesis mengenai
• Menilai perbedaan sebab/korelasi yang aktivitas
berdasarkan area geografik perencanaan kesehatan
atau pekerjaan • Memantau kemajuan
• Memonitor kematian yang program kesmas
dapat dicegah • Memonitor trend jangka
panjang

26
Mortality data
• Mortality registration is the oldest form of disease reporting
• Advantages:
– Death certificates are legally required in most countries
– Most infectious diseases of sufficient severity to cause of death
exhibit unique enough clinical characteristics to permit accurate
diagnosis
• Disadvantages:
– Reflects incidence only when there is some relatively constant ratio
between deaths and cases (less accurate to produce incidence)
– Multiple causes of death, the one of greatest PH significance may be
lost when causes are recorded on the death certificates
– A long delay in the publication of mortality data
– Wide variation in the accuracy

27
Sertifikat kelahiran

– Tanggung jawab negara (di Amerika), di Indonesia?

– Adopsi sertifikat standar

– Biasanya dicatat dalam 24 jam

– Termasuk tanggal, waktu, tempat dan informasi


tambahan

28
Sertifikat kematian

• Informasi personal dan data medis almarhum


• Sebab kematian
• Kisaran antara kondisi awal dan kematian
• Kondisi medik lain yang penting
• Cara kematian
• Apakah autopsi dikerjakan
• Apakah petugas medik/coroner melakukan pencatatan terkait
pemeriksaan medis

29
ICD-10
• Sebuah daftar tabular dari kategori dan kondisi-kondisi
termasuk:
• Nomor kode
• Definisi istilah kunci
• aturan untuk pemilihan sebab-sebab yang mendasari
kematian
• Daftar kondisi untuk ringkasan statistik

• Bermanfaat:
– Pengklasifikasian kondisi
– Perhitungan rates
– Perbandingan internasional (world standard population)

30
Isu dalam kendali mutu (1)

• Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu statistik vital


– Kekomplitan pencatatan
– Translasi data ke dlm sistem data komputer
– Kesesuaian coding dan kategorisasi
– Akurasi estimasi populasi sbg denominator
• Faktor-faktor yang mempengaruhi komparabilitas statistik vital
– Variasi dlm akses yankes
– Penegakkan diagnosis
– Interpretasi aturan coding
• Estimasi populasi
– Data 220 negara tersedia di PBB
– Sumber: sensus 10 thnan atau survei

31
Isu dalam kendali mutu (2)

• Populasi yang tidak dihitung


– Berdampak pd rate  over/under estimate
• Perbandingan angka sebab-spesifik
• Dampak menggunakan kode tertentu ICD

32
Sistem surveilans berdasarkan statistik vital

• Laporan mingguan
• Laporan bulanan dan triwulan
• Kematian bayi dan keluaran reproduktif lain dari yang
merugikan
• Kematian karena pekerjaan

33
Sentinel Surveillance (1)
• An alternative to population-based
surveillance
• SS involves collecting data from a sample of
reporting sites i.e. one of the most common SS
system used in USA is for influenza
• Selected health care providers report the
number of cases of influenza-like illness to
state health dept. on weekly basis

34
Sentinel Surveillance (2)
• States able to monitor trends using a relatively
small amount of information
• Sentinel providers can also be used to gather
more specific information
• A sentinel provider network in British
Colombia, Canada, was used in a study of
vaccine effectiveness during the 2005-2006
influenza season through SS

35
Sentinel Surveillance (3)

36
surveilans sentinel (4)

• Meliputi kisaran yang luas dari aktivitas yang berfokus


pada pemantauan indikator kesehatan kunci pada
populasi umum atau khusus
• Tujuan utama  menghimpun informasi scr tepat waktu
(timely) dan murah yg tidak tersedia dari sumber lain yg
dibutuhkan kesmas/aksi medis
• Berguna untuk menjawab pertanyaan/hipotesis spesifik
• Terbatas dalam generalisasi

37
Sentinel merujuk pada

• Peristiwa-peristiwa kunci kesehatan  dapat berfungsi sebagai


early warning (tip of iceberg)

• Klinik atau tempat yang peristiwa-peristiwa kesehatan dipantau

• Individu yang melaporkan peristiwa kesehatan spesifik


– Area atau institusi kesehatan yang bersedia melaporkan
kejadian-kejadian kesehatan (satu atau lebih)

38
Tempat-tempat sentinel

• Rumah sakit

• Klinik

• Propinsi

• Pusat Kesehatan Masyarakat

39
Peranan tempat-tempat sentinel

• Memantau kondisi dimana sumber informasi lain tidak


tersedia

• Memantau kondisi dalam subkelompok yang lebih rentan


dibanding populasi umum
– Data HIV dari klinik khusus yang bertujuan melihat pasien
dengan risiko tinggi

• Mengimpun data yg lebih spesifik & akurat dibanding


sistem surveilans yg sudah ada

40
Petugas sentinel

• Melaporkan data surveilans scr konsisten


dan tepat waktu

• Meningkatkan mutu data

• Dapat menghitung dan mengestimasi


morbiditas penyakit

41
• Eurosentinel
– Koordinasi aktivitas sentinel meliputi jaringan
praktisi kesehatan (MD)
– Ada 39 jaringan aktif di EU berdasar survei 1990
– Tujuan: terbentuk jaringan praktisi EU sentinel
yang terkomputerisasi
• Netherlands
– NIPHC: jaringan sentinel praktisi (MD)
– Mencakup 1% populasi
– Mengumpulkan data epi terpercaya terkait
masalah kesehatan

42
• USA
– NNIS: mengumpulkan data surveilans infeksi
nasokomial dari 250 RS
– Jaringan 139 sentinel (MD) melaporkan kasus
influenza-like illness tiap minggu selama periode
penyakit influenza ke CDC
• Belgium
– Mencakup 1,3% populasi
– Diseminasi merupakan program unggulan
• Laporan 2 mingguan dan tahunan kepada praktisi yang
terlibat, Ministry of PH, FK, FKM dan pres

43
Peristiwa kesehatan sentinel:
• Surveilans mortalitas ibu (USA)  hubungan
antara penurunan drastis mortalitas ibu dg
kelahiran bayi
• Pengawasan kondisi yang dapat dicegah
mampu memberi gambaran masalah di
populasi
• Kematian bayi digunakan untuk pengawasan
ketersediaan dan kualitas yankes

44
Register (1)

• Registries  a type of surveillance system used for


particular conditions, such as cancer and birth defects
• Often established at a state level to collect information
about persons diagnosed with the condition
• i.e. cancer registries collect information about type of
ca, anatomic location, stage of disease at diagnosis,
treatment and outcomes
• Can be used to improve prevention programs
– Might discover that women in rural areas are diagnosed with
breast ca later than women in urban areas
– State might choose to promote mammography screening in
rural areas using a mobile van

45
Register (2)
• Umum digunakan dalam pemantauan dampak kesmas
terkait penyakit kronis di populasi

• Menjalin informasi dari banyak sumber setiap waktu

• Mengumpulkan data secara sistematik

• Mengidentifikasi peluang pemberantasan dan pencegahan


penyakit

• Register yang sukses: memiliki tujuan yang realistik 


pengumpulan data akurat terbatas pada informasi penting

46
Tipe register

• Serial kasus dan berbasis rumah sakit


– Umum digunakan sbg sumber informasi dlm meningkatkan
perawatan pasien (cancer register)
• Berbasis populasi
– Perencanaan kesmas
– hipotesis
• Pemajan
– Menilai efek pajanan pada populasi khusus

47
Survei
• Bukan surveilans tapi dpt mendukung aktivitas surveilans

• Mengumpulkan data spesifik dr populasi terpilih dlm suatu


periode

• Menyediakan informasi prevalens kondisi kesehatan dan


risiko

• Memantau perubahan prevalens sepanjang waktu

• Menilai pengetahuan, sikap dan perilaku

48
Perbedaan survei dan register

• Individual biasanya hanya ditanyakan sekali pada survei

• Data survei diperoleh dengan wawancara

• Responden survei umumnya mewakili populasi

• Register: numerator data; survei: denominator data

49
Tipe survei

• Survei wawancara kesehatan


– SKRT
– SDKI

• Health interview surveys


• Provider-based surveys

50
Surveys

• Advantages:
– Use standardized methods  produce high quality data
& can be carried out rapidly
• Disadv.:
– Costly
– Gives information only for a single point in time

• Not helpful in providing immediate surveillance,


but repeated surveys can reveal long-term trends
of importance
51
Laboratory Data
• Routinely conduct tests for viruses, bacteria
and other pathogens
• In the US, PH laboratories participate in the
National Salmonella Surveillance System via
electronic reporting of Salmonella isolates
– Provide information about cases that are likely to
be linked to a common source  useful for
detecting local, state or national outbreaks

52
Sistem pengumpulan data administratif

• Sistem informasi kesehatan terpadu

• Sistem data pelaksanaan Rumah sakit

• Pengumpulan data ruang emergensi

• Data rawat jalan

53
Hospital and medical care stat.

• Hospital data: information on diagnosis, surgical


procedures, complication, length of stay, lab. Data &
other factors  valuable data in providing information on
the severest stages & types of illness
• For less severe illness, information on hospital
emergency and outpatient visits has been used, and
records of health insurance payment, special clinics
(child health clinics, STD clinics, TB clinics)

54
Sistem pengumpulan data

• Home Accident Surveillance System (HASS)


• European Home and Leisure Accident Surveillance
System (EHLASS)
• National Electronic Injury Surveillance System
• Drug Abuse Warning Network (DAWN)
• Register pusat pengendalian racun, luka bakar, dan
trauma

55
• Sumber data surveilans kesmas di Indonesia:
– Jenis-jenis register di PKM
– Statistik vital Dinas Kependudukan dan Dinas Kepemakaman
– Sistem surveilans terpadu penyakit di RS
– Sistem pencatatan dan pelaporan RS
– Survei (SKRT, SDKI); data haji

56
Terima Kasih

57
KUIS Perencanaan Surkesmas

58
KUIS Perencanaan Surkesmas
1. Ada berapa tahapan yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan
surveilans kesmas?
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12

59
KUIS Perencanaan Surkesmas
2. Bila uji coba instrumen diperlukan pada
sistem surveilans infeksi nosokomial,
sebutkan 2 hal yang perlu diperhatikan
A. Definisi kasus dan waktu
B. Definisi kasus dan tempat
C. Waktu dan tempat
D. Semua benar

60
KUIS Perencanaan Surkesmas
3. Definisi kasus “keberhasilan pengobatan”
pada sistem surveilans penyakit TBC adalah?
A. Pasien selesai pengobatan kurang dari 6 bulan
B. Pasien selesai pengobatan selama 6 bulan
C. Pasien selesai pengobatan selama 6 bulan dan
hasil BTA (-)
D. Pasien selesai pengobatan selama 6 bulan dan
hasil BTA (+)

61

You might also like