You are on page 1of 13

Oleh:

Kelompok 4

1. Sekar Novia R (G2A218025)


2. Melisa Afiana (G2A218026)
3. Desy Dwi N A (G2A218027)
4. Dina Madinatul M (G2A218028)
5. Ahmad Nuriyadi (G2A218029)
6. Teguh Ariwibowo (G2A218030)
7. Puji Anugroho (G2A218031)
BAB I
PENDAHULUANAN

A. Latar Belakang
Tidak semua pengobatan selalu menggunakan obat, karena
konsumsi obat akan memberikan efek samping. Salah satu
pengobatan tanpa obat disebut sebagai terapi komplementer,
yaitu terapi tanpa menggunakan obat-obatan namun
menggunakan suatu metode tertentu yang dapat mengurangi
sakit yang diderita pasien.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui terapi komplementer.
2. Untuk mengetahui tekhnik terapi humor (tertawa).
3. Untuk mengetahui tekhnik terapi intervensi musik.
C. Manfaat
Memberikan pengetahuan lebih mendalam terhadap
masyarakat bahwa terdapat pengobatan non-farmakologi seperti
terapi humor (tertawa) dan terapi intervensi musik.
BAB II
PEMBAHASAN

WHO : Terapi komplementer adalah cara


penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional.
A. TERAPI HUMOR (TERTAWA)

Yaitu penggunaan humor untuk mengurangi rasa


sakit fisik atau emosional dan stres.
Tertawa merangsang peningkatan frekuensi
pernapasan, frekuensi jantung, ketegangan otot, dan
pertukaran oksigen.
Keadaan relaksasi terbentuk setelah tertawa, ketika
terjadi penurunan frekuensi jantung, tekanan darah,
pernapasan dan ketegangan otot.Humor merangsang
produksi katekolamin dan juga melepaskan endorfin,
yang meningkatkan toleransi nyeri.
Humor mengeluarkan dan memadukan emosi positif
individu, harapan, keyakinan, semangat hidup,
kesenangan, tujuan, dan ketepatan. Dengan demikian
humor mempunyai efek menyembuhkan
 Manfaat terapi komplementer Humor
1. Pemakaian humor membantu perawat membina
hubungan dengan klien.
2. Meredakan ketegangan dan kecemasan
3. Melepaskan rasa marah dan agresi
4. Memfasilitasi belajar
5. Mengatasi perasaaan yang menyakitkan

 Tujuannya adalah mengurangi stres dan


meningkatkan kualitas hidup seseorang
1. Kejutan (being staried)
2. Sesuatu yang tidak terduga (the unexpected future)
3. Keanehan (incongruity)
4. Heran serta menyenangkan
Prosedur Terapi Humor
1. Memberikan pendekatan komunikasi teraupetik kepada
klien
2. Bina hubungan saling percaya perawat- klien
3. Kaji apakah klien ingin mendengarkan cerita atau
pengalaman unik/lucu
4. Mengkaji kegiatan apakah yang disukai klien yang dapat
membuat klien tertawa
5. Perawat menyiapkan peralatan dan fasilitas yang
dibutuhkan selama terapi
6. Tawarkan berbagai jenis media humor (buku, film lucu,
kaset video CD,dll) kepada klien
7. Tawarkan kepada klien apakah pasien ingin didampingi
perawat saatterapi
8. Memberikan feedback yang positif krpada klien serta
menunjukkan sikap bahasgia bersama klien.
B. TERAPI INTERVENSI MUSIK
Yaitu suatu usaha meningkatkan kualitas fisik dan
mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari
melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

 Terapi musik secara umum bertujuan untuk :


 Membuat hati dan perasaan seorang menjadi senang
dan terhibur
 Membantu mngurangi beban penderitaan seseorang
 Tempat penyaluran bakat seseorang
 Manfaat terapi musik
 Meningkatkan, memulihkan dan memelihara emosional,
sosial, dan spiritual, kualitas fisik dan mental
 Mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan
pikiran sesama
 Merelaksasikan tubuh dan pikiran
 Meningkatkan motivasi tubuh dan meningkatkan
kekebalan tubuh
 Menyeimbangkan tubuh dan jiwa serta meningkatkan
kecerdasan

 Jenis-jenis musik terapi


 Musik Jazz
 Musik Rock
 Musik Klasik
 Prosedur terapi musik
 Kegiatan terapi musik diberikan dalam keadaan pasif
(diam). Contoh penderita duduk dengan tenang sambil
mendengarkan lagu anak-anak baik dari radio atau
pelatih.
 Kegiatan terapi musik yang diberikan dalam keadaan
aktif (bergerak). Contoh anak berlatih tepuk paha,
tepuk lantai, dengan hitungan satu dua tiga, diteruskan
bernyanyi bersama.
 Latihan ritmis dengan memukul alat drum, simbal, ring
bel, dengan irama sederhana.
 Latihan notasi yaitu pengenalan solmilasi kemudian
ditingkatkan menjadi olah vokal serta latihan
memainkan alat musik yang bernada seperti angklung,
piano, gamelan, seruling.
 Musik dapat diperdengarkan setelah seseorang
mengalami suatu penyakit dan masalah yang sedang
dihadapi.
 Sebelum memulai terapi musik :
 Kaji apakah pasien ingin mendengarkan musik
dan musik apa yang disenangi.
 Tawarkan berbagai jenis musik kepada pasien.
 Apakah pasien ingin menggunakan headphones
untuk meminimalkan distraksi.
 Untuk meningkatkan kualitas perawatan, terapi
musik sebaiknya menyesuaikan rencana
pengobatan setiap pasien berdasarkan :
 Tipe penyakit dan jenis gangguan
 Tujuan pasien yang ingin dicapai
 Tingkat kemampuan fungsional pasien
BAB III PENUTUP

 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional..
 Saran
Semoga makalah kami dapat bermanfaat dan
berguna bagi pembaca serta dapat menjaga makalah
dar kelompok kami,apabila ada kritik dan saran bagi
makalah kami,kami dapat menerima.
THANK YOU

You might also like