You are on page 1of 12

OBAT OBAT DIABETES

MLITUS
KELOMPOK 3
FISIOLOGI INSULIN
 Insulin adalah polipeptida yang mengandung 51
asam amino yang tersusun dalam 2 rantai (A dan
B) dan dihubungkan oleh ikatan disulfida. Suatu
prekusor, yang disebut proinsulin, dihidrolisis
dalam granula penyimpan untuk menyimpn
insulin dan peptida C residual. Granula
menyimpan insulin sebagai Kristal yang
mengandung zinc dan insulin
PERAN INSULIN
 Insulin membantu mengontrol kadar gula darah
(glukosa) dalam tubuh. Caranya dengan
memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati
untuk mengambil glukosa dari darah dan
mengubahnya menjadi glikogen (gula otot) di sel
otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di
sel hati. Ini merupakan bentuk sumber energi
yang disimpan oleh tubuh.
DIABETES MELITUS
 Diabetes adalah kondisi metabolik di mana
tubuh tidak dapat mengatur glukosa atau gula
darah dengan baik.
 Insulin berfungsi sebagai pengatur kadar gula
dalam darah. Orang dengan diabetes tidak dapat
membuat insulin atau tidak dapat merespon
insulin dengan baik. Akibatnya, pengangkutan
glukosa ke dalam sel menjadi tidak tercukupi
sehingga glukosa menumpuk di dalam darah dan
ini bisa kita lihat melalui hasil pemeriksaan
kadar glukosa darah yang tinggi.
JENIS DIABETES MELITUS

Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 2
Diabetes gestasional
MEKANISME KERJA OBAT
 Golongan Sodium glukosa co transporter 2
inhibitor
Inhibitor SGLT 2 mengeblok reabsorpsi glukosa
dalam ginjal, meningkatkan eksresi glukosa, dan
kadar glukosa darah. Obat di kelas inhibitor
SGLT2 termasuk empagliflozin, canagliflozin,
dapagliflozin
• Golongan GLP-1

Bekerja Sama dengan GLP-1 yaitu menungkatkan


sekresi insulin.
INTERAKSI OBAT

No. Obat A Obat B Mekanisme Obat A Mekanisme Obat B Sifat Interaksi


1. Klorpropamid Antasida Merangsang sekresi Menetralkan asam Aditif Meningkatkan efek
insulin dari granul lambung dengan hipoglikemia
sel-sel beta pankreas menaikkan pH dengan
lambung meningkatkan
absorpsi
klorpropamid
2. Klorpropamid Simetidin Merangsang sekresi Menghambat Aditif Meningkatkan efek
insulin dari granul reseptor H2, hipoglikemia
sel-sel beta pankreas sehingga dengan
menghambat sekresi menurunkan
asam lambung metabolisme
klorpropamid
CONTOH OBAT
1. GOLONGAN SGLT-2 INHIBITOR

Canagliflozin
Dosis :

Penggunaan awal : 100 miligram satu kali sehari (sebaiknya sebelum makan
pertama pada hari itu). Pada pasien yang memerlukan kontrol glikemik
tambahan : 300 miligram satu kali sehari
Dapagliflozin

Dosis Dewasa bagi Penderita Diabetes Tipe 2

Dosis awal: 5 mg/hari

Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg bagi pasien yang membutuhkan kontrol


glikemik tambahan.

Dosis harian maksimal yang dianjurkan: 10 mg


Empagliflozin

Pasien dewasa dengan diabetes tipe 2

Dosis awal: 10 mg/hari

Dapat ditingkatkan menjadi 25 mg bagi pasien yang memiliki toleransi terhadap


Empagliflozin. Dosis harian maksimal yang dianjurkan: 25 mg
2. GOLONGAN GLP-1 AGONIST

Linaglute
Dosis awal: 0,65 mg di bawah kulit sekali sehari
selama setidaknya 1 minggu. Dosis bertujuan
untuk mengurangi gejala gastrointestinal selama
titrasi awal, dan tidak efektif untuk mengontrol
kadar gula darah.

Setelah seminggu, tingkatkan dosis sampai 1,2


mg. jika dosis 1,2 mg tidak mampu mengurangi kadar gula darah, dosis bisa ditambah
menjadi 1,8 mg.
Exenatide

Dosis Dewasa Biasa untuk Diabetes Tipe 2

Larutan subkutan: 5 mikrogram subkutan dua kali sehari dalam periode 60 menit sebelum
makan pagi dan makan malam. Exenatide sebaiknya tidak diberikan setelah makan.
Berdasarkan respon klinis, dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mikrogram dua kali
sehari setelah 1 bulan terapi.

Bubuk subkutan untuk suntikan, extended release: 2 mg subkutan sekali setiap tujuh hari
(seminggu), pada setiap saat sepanjang hari dan dengan atau tanpa makanan. Segera
digunakan setelah bubuk dilarutkan.

You might also like