You are on page 1of 26

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

PADA KASUS TRAUMA PADA URETRA

KELOMPOK III
PERAN Nurse

Apa itu peran ?


PENGERTIAN PERAN PERAWAT

Peran adalah serangkaian


tindakan yang dilakukan oleh
perawat asosiasi atau advokasi
agar terciptanya keselarasan
implementasi keperawatan
APA SAJA PERAN PERAWAT

Pemberi Asuhan Manager Kasus,


Keperawatan
Rehabilitator,
Pembuat Keputusan
Klinis
Pemberi Kenyamanan
Pelindung dan Advokat
Komunikator
Penyuluh

Kolaborator
Edukator
Konsultan
Pembaharu
FUNGSI NURSE

?
Apa itu fungsi
FUNGSI NURSE
FUNGSI PERAWAT MERUPAKAN IMPLEMENTASI
KERJA NYATA YANG DILAKUKAN PERAWAT BAIK
SESCARA MANDIRI, SESAMA PERAWAT DAN
BERSAMA TIM DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ASUHAN KEPERAWATAN SERTA MEMPERHATIKAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
APA SAJA FUNGSI PERAWAT
APAKAH PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

? PADA GAWAT DARURAT BERBEDA


KASUS
Tn R.W 41 tahun, datang ke IGD RSUD M. Haulussy dengan keluhan
perdarahan pada saluran kemih sejak 1 hari SMRS. Darah keluar menetes,
berwarna merah segar, awalnya tidak bercampur dengan urine dan setelah
itu beserta urine dengan frekuensi 3 x/hari. Nyeri ketika ingin BAK, dan
saat BAK keluar sedikit-sedikit dan bercampur darah. Sebelumnya pasien
mengalami kecelakaan kerja saat mengecat dinding diatas lemari dan jatuh
terbentur penyangga kursi pada bagian pubisnya, kemudian terjatuh
kelantai dengan benturan mengenai pinggang kanan. Setelah jatuh pasien
sempat merasakan tidak mampu bangun. Pasien merasakan nyeri (skala
nyeri 7-8) saat menggerakan paha. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
status generalis hemodinamik stabil, status urologis didapatkan jejas pada
regio pinggang kanan, dan genitalia externa keluar darah. Dari
pemeriksaan penunjang, laboratorium didapatkan anemia, peningkatan
ureum dan creatinine, Tekanan darah : 120/80 mmHg, Frekueni nadi : 84
kali/menit, Frekuensi napas : 24 kali/menit, Suhu : 36’8 ºC. NaCl 0.9%
pasien di lakukan pemeriksaan ABC, memberikan obat-obatan Ketorolac
3x30 mg IV, Tramadol 100 mg dalam 100 cc NaCl 0.9%, Transamin 3x500
mg, Vit.K 1x1 amp IV).
PEMBERI ASUHAN KEP
Dalam pemberi asuhan keperawatan perawat
dituntut untuk mengimplementasikan proses
keperawatan kepada pasien Tn,R.W dengan
memperhatikan kebutuhan Dasar Manusia
Secara biologis dari yang sederhana sampai
kompleks yaitu pada saat Tn. R.W masuk dalam
rumah sakit perawat melakukan tindakan
keperawatan dan pemeriksaan secara berkala
kepada pasien penginformasian terhadap
keluarga adalah salah item yang sangat penting
untuk melengkapi data pengkajian asuhan
keperawatan.
PEMBUAT KEPUTUSAN KLINIS
Dalam mengambil keputusan klinis pada
Tn R.W perawat melakukan tindakan
awal sampai evaluasi yaitu pada saat
pasien datang perawat melakukan
pemasangan infus, melakuan pengkajian
pemeriksaan fisik A,B,C dan IPPA
perawat melakukan tindakan pemberian
obat baik oral maupun injeksi setelah
mengevaluasi keadaan umum pasien
kembali. Setelah itu perawat menyusun
rencana untuk tindakan selanjutnya.
PELINDUNG DAN ADVOKAT
- Pelindung
Sebagai pelindung perawat memberikan rasa aman dan
nyaman kepada pasien Tn R.W dalam tindakan yaitu
pada saat memberikan injeksi Transamin 3x500 mg,
Vit.K 1x1 amp memastikan bahwa obat tersebut
dengan menimbulkan gejala alergi.
- Advokat
Perawat memberikan perlindungan terhadap hak-hak
pasien Tn.R.W perawat melakukan penginformasian
tentang status kesehatan pasien dan tindakan
kegawatdarutan yang dilakukan pasien Tn.R.W
memahami tentang penyakitnya dan tujuan prosedur
tindakan kegawatdaruratan pasien ingin tindakan tetap
dilakukan agar pasien dapat kembali pulih dan sehat.
MANAGER KASUS

Dalam perannya sebagai manager kasus,


perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan yaitu kepada
dokter sehubungan dengan tindakan
pemasangan kateter kepada TN.R.W
perawat melakukan koordinasi kepada
dokter spealis sehingga hasil kerja dapat
dilaporkan dan terkoordinir dengan baik .
REHABILITATOR
Tn R.W mengalami cidera pada uretra,
hal ini dibuktikan dengan gambaran pada
pemeriksaan penunjang Tampak adanya
defek uretra anterior daerah bulbus
dengan ekstravasasi bahan kontras
uretografi retrograd.melakukan
perawatan untuk memulikan uretra agar
pasien dapat beraktifitas atau mobilisasi.
PEMBERI KENYAMANAN

Pada kasus trauma pada uretra pasien Tn.R.W


mengalami nyeri dengan skla nyeri berat, dengan
demikian perawat wajib memberikan kenyamanan
dalam setiap tindakan untuk mengurangi nyeri.
Komunikasi teraupetik merupakan komponen
penting untuk memberikan kenyamanan, teknik
nafas dalam, memberikan masase pada bagian
yang nyaman, serta selalu berada didekat
pasien untuk meyakinkan optimism kesembuhan.
KOMUNIKATOR

Komunikasi merupakan unsur penghubung antara


pasien dan perawat perawat dan tim kesehatan lainnya
jika komunikasi tidak jelas atau efektif maka akan
terjadi kesalahan pada saat melakukan keperawatan.
Begitupun juga dengan kasus yang dialami pasien Tn
R.W perawat mengagali informasi seputar riwayaat
kesehatan terdahulu atau sekarang kepada pasien dan
keluarga dengan menggunkan teknik komunikasi
teraupetik. Dan diharapkan ada perubahan yang lebih
baik. Begitu juga perawat harus membangun
komunikasi dengan tim kesehatan lainnya mendengar
dengan jelas dan menyampaikan pesan dengan baik
agar mudah di mengerti.
PENYULUH

Perawat sebagai health education


kepada pasien Tn R.W sehubungan
dengan trauma pada uretra yaitu tidak
menjelaskan tentang proses penyakit
pasien sehingga tidak boleh beraktifitas
karena proses pemasangan keteter tidak
boleh banyak bergerak akan
menimbulkan trauma tambahan kepada
uretra pasien. Mengurangi ansietas atau
kecemasan pasien karena kecemasan
akan mempengaruhi keadaan umum
pasien.
KOLABORATOR
Pada peran ini perawat bekerja sama dengan tim
kesehatan lainnya yaitu
dokter dalam mengkomunikasikan instruksi sesuai
dengan tindakan, perkembangan kesehatan pasien,
hasil pemeriksaan fisik,hasil pemeriksaan penunjang,
pemberian obat baik oral maupun injeksi.
Perawat bekerja sama dengan ahli gizi untuk
pemberian asupan nutrisi yang baik seperti buah-
buahan dan sayuran untuk mempercepat pemulihan
pasien.
Perawat bekerja sama dengan ahli laboratorium dan
radiologi untuk pemeriksaan serta hasilnya dari
pemeriksaan darah pasien dan bagian uretra pasien.
EDUKATOR

Perawat melakukan tindakan health


education untuk peningkatan kesehatan
pasien yaitu mengkonsumsi buah-buahan
untuk pemulihan trauma pada uretra
pasien.
KONSULTAN

Peran ini membantu perawat dalam


hal ini membuka diri sebagai
tempat konsultasi pasien
sebubungan dengan perkembangan
penyakit pasien Tn R.W selalu
mengkonsultasikan tentang semua
yang dirasakan kepada perawat
tetapi juga keluarga pasien selalu
berkonsultasi.
PEMBAHARU
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan
dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Perawat selalu merencanakan tindakan
keperawatan yang terbaru kepada Tn.R.W sesuai
dengan bidang keilmuan terbaru tetapi perawat
harus berkomunikasi dengan tim kesehatan
lainnya agar tindakan yang diberikan terhadap
pasien dapat terarah secara sistematis.
FUNGSI PERAWAT
FUNGSI INDEPENDEN
fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya
dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri.
FUNGSI DEPENDEN

fungsi perawat dalam


melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat
lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer ke
perawat pelaksanaan.
INTERDEPENDEN
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan di antara satu dengan yang
lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai
penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan
tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat
dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.
Peranan perawat sangat menunjukkan sikap
kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk
memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta
mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan keperawatan.
T H ANKS
ALL

You might also like