You are on page 1of 12

Promoting Child- Initiated Social –

Communication in Children with Autism


: Son- Rise- Program Intervention effects
 FERDIAN WAHONO EFENDI 185070209111016
 ENAH NURJANAH 185070209111017
 ERIK MEIDIANTO 185070209111018
 JAYA DWIPUTRANTO 185070209111019
 ENI YULISTIANINGSIH 185070209111020
 RIZKI TAUFIKUR RAHMAN 185070209111028
 CHANDRA MASLIKHA 185070209111032
 SAGUNG MANIK DWI P D 185070209111033
 GHITA RAHAYU APRILIANA 185070209111034
 RATIH ARUM VATMASARI 185070209111035
 Judul

Promoting Child-initiated Social-Communication in Children with Autism: Son-Rise Program

Intervention EEffects

 Penulis Jurnal

Kat Houghton, Julia Schuchard, Charlie Lewis & Cynthia K. Thompson

 Nama Jurnal, Nama Penerbit dan Tahun Publikasi

Journal of Communication Disorders 46, Penerbit Elsevier Inc dan di publikasikan pada 10

Oktober 2013

 Topik Penelitian

Upaya meningkatkan kemampuan komunikasi sosial anak – anak autis dengan terapi pengobatan

yang intensif.

 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Autism Treatment Center of America (Sheffield, Massachusetts) di Amerika

Serikat
Salah satu tujuan utama dari Sehingga memberikan konteks
Dasar dari prosedur intervensi yaitu
pengobatan atau penanganan anak – untuk belajar, fokus pada
menekankan pada interaksi sosial
anak dengan autis adalah dengan meningkatkan berorientasi sosial
yang diprakarsai oleh anak itu
meningkatkan kemampuan dan kemampuan sosial-
sendiri.
komunikasi sosial mereka. komunikatif.

SRP adalah intervensi yang Dalam penelitian ini, peneliti


intensif, diterapkan dalam program- menguji efek dari pengobatan
Penelitian ini meneliti efek dari
program berbasis rumah intensif dengan program SRP pada
Son-Rise Program (SRP),
(homecare) dalam jangka waktu frekuensi berorientasi sosial secara
pendekatan perkembangan
lima hari, 40-jam, bertujuan untuk spontan dan penggunaan
pengobatan untuk ASD
membiasakan orang tua dan komunikatif perilaku, serta durasi
pengasuh dengan Prosedur SRP episode keterlibatan sosial
 Jumlah sampel 12 anak terdiri dari 11 laki-laki dan 1
perempuan
 Didiagnosa autis oleh dokter anak atau psikolog
 Anak-anak berusia 47-78 bulan
 6 anak masuk dalam kelopok perlakuan
eksperimental
 6 anak lainnya masuk kelompok kontrol
 Penelitian dilakukan di  Dalam ruagan
pusat perawatan autis, apartemen terdapat
Sheffield Massachusetts mainan anak sesuai usia
Amerika
 Dalam ruangan bermain
 Kelompok kontrol dan terdaat cermin dua arah
kelompok eksperimen yang memungkinkan
tinggal bersama dengan pengamatan langsung
orang tua selama 13 hari pada saat sesi intervensi
disuatu apartemen yg
dirancang untuk  Selain itu terdapat empat
program SRP kamera yang berfungsi
untuk merekam sesi
pemeriksaan pasif
 Anak-anak yang ditugaskan ke kelompok eksperimen SRP
menerima intervensi selama 40 jam yang diberikan selama
5 hari berturut-turut dalam 8 jam per hari.
 Enam orang dokter yang sama memberikan pelatihan untuk
semua anak-anak dalam waktu 2 jam pada masing-masing
selama 5 hari, anak-anak bergiliran masuk dan keluar ruang
bermain di setiap apartmen tempat SRP dilaksanakan.
 Anak tetap berada diruang bermain selama 8 jam setiap
hari termasuk saat makan siang dengan makanan yang
dikirmkan dan dimakan diruang bermain kecuali ketika
istirahat atau berada dikamar mandi
 Pada awal penilitian ini yaitu dari
Passive Interaction Probe 1 (PIP
1) sampai dari Passive Interaction
Probe 2 (PIP 2) didapatkan tidak
terdapat perbedaan signifikan
antara kedua kelompok
(experimental dan control)
 Hasil dari penelitian antara pre-
treatment (pre-treatment probe 2)
ke post-treatment (probe 3),
anak-anak pada kelompok
experimental (mendapat
intervensi Son-Rise Program)
menunjukkan peningkatan
signifikan pada 2 dari 3
pengukuran tentang tindakan
komunikasi yaitu orientasi dan
perilaku komunikasi
gestur/isyarat/gerak tubuh.
 penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa
intervensi Son-Rise
Program dalam waktu
5 hari dalam penelitian
ini dapat
meningkatkan perilaku
komunikasi sosial dan
juga durasi dari
interaksi sosial pada
anak dengan autisme.
Son Rise Program (SRP) dapat terapkan di
Indonesia.

Permasalahan yang masih terjadi di


Indonesia terkait untuk mengembangkan
program ini yaitu, masih kurangnya
expert atau seorang ahli.

You might also like