You are on page 1of 18

SHARING JURNAL NURSING PEDIATRIC

TREND AND ISSUE AUTISM


PEMBAHASAN
Identifikasi Jurnal

Latar Belakang

Metode

Hasil Penelitian

Feasibility Implementasi di Indonesia


IDENTIFIKASI JURNAL
 Judul:
The Impact of Robotic Intervention On Joint Attention in Children with Autism
Spectrum Disorders (Dampak Pemberian Intervensi dengan Robot dalam Joint
Attention pada Anak dengan Spektrum Autis)
 Penulis
Hirokazu Kumazaki, Yuichiro Yoshikawa, Yuko Yoshimura, Takashi Ikeda, Chiaki
Hasegawa, Daisuke N. Saito, Sara Tomiyama, Kyung-min An, Jiro Shimaya, Hiroshi
Ishiguro, Yoshio Matsumoto, Yoshio Minabe, dan Mitsuru Kikuchi

 Topik Penelitian
Penelitian ini membahas tentang intervensi menggunakan robot pada joint
attention anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorders)
IDENTIFIKASI JURNAL
 Penerbit
Biomed Central Journal

 Tahun
2018

 Desain
Desain eksperimental

 Bahan Penelitian
Robot CommU, agen manusia-A, dan agen manusia-B
TUJUAN PENELITIAN
MENGUJI….

robot lebih
berguna dalam
robot lebih berguna memfasilitasi JA
dalam memfasilitasi pada ASD
JA (Joint Attention) dibandingkan
daripada manusia pada TD

perbaikan pada
JA selama
berinteraksi
dengan manusia
LATAR BELAKANG
ASD defisit komunikasi sosial dan terlibat
dalam perilaku berulang
ASD tidak menunjukkan motivasi yang
berkelanjutan dalam berinteraksi.
ASD cenderung berorientasi secara visual
dengan objek non sosial
Intervensi awal dalam memfasilitasi JA (Joint
Attention) dapat membantu meningkatkan
perkembangan anak
LATAR BELAKANG

Robot yang digunakan dalam penelitian ini adalah robot CommU. Robot ini
memiliki mata yang jelas dan dapat digerakkan. Sehingga anak dapat
mengenali dan menginterpretasi adanya sinyal komunikasi dan diharapkan
dapat memfasilitasi JA.
METODE
 Partisipan

Kriteria inklusi :
1. Usia 5-6 tahun
2. Skor pemrosesan K-ABC ≥70
3. Skor akuisisi pada K-ABC ≥70.

didapatkan partisipan
• 30 anak dengan ASD
• 38 anak dengan TD.
METODE

Kelompok yang pertama diberi Pada kelompok kedua, kelompok yang


intervensi robot atau kelompok tidak diberi intervensi robot atau
perlakuan, berisi 16 anak dengan ASD kelompok kontrol berisi 14 anak ASD
dan 17 anak TD dan 21 anak TD.
METODE
 Prosedur

 Selama sesi interaksi robot CommU diletakkan


diatas meja ditengah ruangan dan dikelilingi
oleh kursi dan meja bagi partisipan. Jarak
antara peserta dengan manusia-A dan robot
CommU 150 cm
 Di dalam ruangan juga diletakkan 1 gambar di
dinding samping kanan dan samping kiri
dengan jarak 200 cm dari partisipan. Gambar
ini digunakan untuk media dalam JA
 Penilaian dalam penelitian ini dilakukan ketika
partisipan merespon dengan melihat target.
Partisipan diberi nilai 1 jika ia merespon
dengan benar dan nilai 0 jika tidak merespon
dengan benar.
METODE
 Analisis Statistika
1) Menguji hipotesis pertama bahwa anak-
anak dengan ASD akan menunjukkan JA
yang lebih baik dengan intervensi robot
CommU daripada intervensi oleh
manusia
2) menguji hipotesis kedua bahwa anak-
anak dengan ASD akan menunjukkan
peningkatan tugas JA dengan manusia
setelah berinteraksi dengan CommU
3) menguji hipotesis ketiga bahwa JA
difasilitasi secara berbeda oleh agen
manusia dan robot antara anak-anak
dengan ASD dan TD anak-anak dalam
kelompok intervensi robotik
HASIL PENELITIAN

DATA DEMOGRAFI
Tidak ada perbedaan signifikan di antara kelompok-kelompok yang diamati,
yaitu dalam hal rata-rata usia, jenis kelamin, skor mental K-ABC, atau skor
prestasi K-ABC. Skor total SCQ semua peserta di bawah 10.
HASIL PENELITIAN

 Hipotesa 1: anak-anak dengan ASD


menunjukkan JA yang lebih baik di bawah
kondisi CommU daripada di bawah kondisi
agen manusia

 Hipotesa 2 : anak-anak dengan ASD


menunjukkan peningkatan dalam tugas-
tugas JA dengan manusia setelah
berinteraksi dengan CommU.

 Hipotesa 3 : efek fasilitatif JA karena


intervensi robot lebih besar pada anak-anak
dengan ASD dibandingkan pada anak-anak
TD.
HASIL PENELITIAN

Di antara anak-anak dengan ASD dalam kelompok interaksi robot, 8 dari 16


peserta (50,0% dari total sampel) menunjukkan peningkatan respon dalam
JA, dan tidak ada peserta yang mengalami penurunan respon JA melalui
intervensi agen manusia sebelum vs setelah interaksi dengan CommU
(misal sesi interaktif pertama dan ketiga)
KESIMPULAN
 Anak-anak ASD menunjukkan JA yang lebih baik
selama interaksi mereka dengan robot
 Anak-anak ASD menunjukkan peningkatan tugas
JA dengan sesama manusia setelah berinteraksi
dengan robot
 Teknologi robot menjadi suatu hal yang tidak
realistis dan tidak mungkin menjadi paradigma
intervensi yang cukup untuk mengatasi segala
gangguan pada individu dalam waktu dekat
 intervensi menggunakan robot sebaiknya
digunakan sebagai alat bantu pelatihan jangka
pendek pada anak dengan ASD
By Prof. Hiroshi Ishiguro

CommU and Sota


FEASIBILITY IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tahun 2016 :
You Natan dari Universitas Surabaya
membuat inovasi praktek terapi autisme.

SPARK : Special Autism Robot for Kids


tersebut memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi sosial
dengan para penyandang autisme.

SPARK dapat dikendalikan secara


nirkabel dengan menggunakan ponsel
pintar. Beberapa gerakan yang dapat
dilakukan robot tersebut adalah gerakan
mengangguk, menggeleng, melaimbai
tangan, tepuk tangan, makan minum dan
tidur.

Operator yang mengendalikan robot juga


dianjurkan adalah profesional terapis
autisme dan bukan sekedar dokter biasa.

You might also like