You are on page 1of 47

09/04/2019 1

Ibu Salma, usia 56 tahun datang ke Puskesmas dewantara


dengan keluhan batuk berdarah. Keluhan dirasakn sejak tiga
hari yang lalu. Keluhan disertai dengan demam pada malam
hari serta sering berkeringat. Ibu Salma mengaku sudah tiga
bulan ini menderita batuk yang tak kunjung sembuh. Awalnya
batuk berdahak dengan warna kuning kehijauan tidak disertai
darah. Ia merasa nafsu makannnya berkurang dan berat
badannya turun dalam tiga bulan ini. Pada pemeriksaan
auskultasi paru kiri atas terdengar amphoric sound.
Pemeriksaan sputum ditemukan BTA positif.

09/04/2019 2
Dari anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa dua tahun
lalu Ibu Salma menjalani pengobatan OAT selama 6 bulan
untuk penyakit batuknya tetapi 3 bulan pengobatan, ia
menggantikan pengobatannya karena sudah merasa sembuh.
Dokter merencankan harus ada PMO untuk Ibu Salma supaya
program penanggulangan TB nasional dan internasional
tercapai serta menghindari terjadinya komplikasi. Dokter juga
akan melihat kondisi Ibu Salma lebih lanjut apakah perlu
rujukan ke rumah sakit Cut Meutia untuk pemeriksaan
penunjang. Kemudian anak Ibu Salma juga diperiksa
kemudian ditemukan benjolan berdiameter masing-masing 1
cm di daerah suprackavicula dekstra, tidak nyeri dan mobile.
Bagaimana kondisi yang dialami oleh Ibu Salma dan
anaknya ?

09/04/2019 3
1. Tuberkulosis  penyakit menular yang umum dan dalam
banyak kasus bersifat mematikan, disebabkan oleh
Micobacterium tuberculosa, biasanya menyerang paru-paru.
2. Amphoric sound suara nafas yang bersal dari
pneumothorak dengan fistel yang terbuka seperti
mendengar botol kosong ditiup.
3. OAT (obat anti tuberkulosis) tujuannya untuk membunuh
micobakterium tuberkulosa yang menyerang terhadap tubuh
pasien.
4. PMO (pengasan minum obat) seseorang yang ditunjuk
dan dipercaya untuk mengawas, dan memantau penderita
TB paru dalam meminum obatnya secara teratur dan tuntas.
09/04/2019 4
1. Apa penyebab batuk berdarah pada Ibu Salma ?
menunjuknya adanya luka pada saluran pernafasan
bagian bawah akibat masuknya bakteri.
2. Kenapa ibu salma demam di malam hari dan
berkeringat?
bakteri masuk difagosit leukosit dan makrofag dan
limfosit granula besar memecah bakteri dengan
realise IL4 dan IL6  pirogen endogen kedalam cairan
tubuh  mencapai hipothalamus dengan
mengaktifkan demam dan ketika suhu akan kembali
normal maka panas yang berlebihan akan dikeluarkan
melalui keringat
09/04/2019 5
3. Apa penyebab nafsu makan dan berat badan menurun ?
karena infeksi micobaktrium tuberkulosis diaktifasi
makrofat oleh INFα bernikulasi sistemik dan menumbus
masuk hemotochepalic barier bereaksi terhadap
hipothalamus efek sitokin pirogen endogen pada
hipothalamus menyebabkan produksi prostaglandin
meransang serebral korteks nafsu makan menurun dan
septis meningkat stimulasi dihipothalamus. Nafsu makan
disupresi pada masa yang sama terjadi meningkatnya
metabolisme tubuh pada pasien TB karena meningkatnya
energi metabolik penurunan nafsu makan dan
meningkatnya metabolisme tubuh pasien TB menyebabkan
penurunan berat badan

09/04/2019 6
4. Apa yang menyebabkan batuk berdahak dari warna kuning
kehijauan sampai berdarah ?
batuk dahak kuning proses infeksi pus(nanah) akibat
bakteri.
hijau penimbunan nanah + verdoperoksidase yang
dihasilakan sel leukosit PMN dalam sputum.
5. Bagaimana interprestasi dari px auskultasi dan sputum ?
pemeriksaan auskultasi : amphoric sound menandakan
adanya kavitas yang besar
pemeriksaaan sputum : didaptkan BTA positif menandakan
adanya bakteri berbentuk batang yang tahan asam 
Micobacterium tuberculosa

09/04/2019 7
6. Bagaiamana hubungan pemberhentian obat dengan
keluhan yang muncul ?
pada waktu minum obat selama 3 bulan, sebenarnya
bakteri micobakterium tuberkulosis belum mati, tetapi
dorman makanya setelah Ibu Salma memberhentikan
penggunaan obat, keluhannya muncul kembali
7. Siapakah petugas dan tugas PMO ?
petuganya : keluarga pasien, petugas kesehatan, tetangga,
kader, tokoh masyarakat
Tugasnya :
• Mengikuti pelatihan singakat tengtang TB
• Mengawasi, menasehati untuk minum obat teratur

09/04/2019 8
8. Apakah jenis OAT ?
lini 1 : INH, rifampisin, pirazinamid, streptomisin, etambutol
lini 2 : kanamisin, amikasin, kuinulon
9. apa komplikasi dari penyakit Ibu Salma ?
Pleuritis, Emfisi pleura, Emfisema
10. apa Diagnosis dan DD ibu salma ?
Dx : tuberkulosis paru kasus pacu obat
DD : Pneumonia, Abses paru, Kanker paru, Bronkiolitis,
Pneumonia aspirasi, Asma

09/04/2019 9
11. Mengapa anak ibu salma mengalami benjolan
disupraklavikula ?
karena diduga anaknya juga terserang TB (yang tertular
dar ibunya, karena micobakterium tuberkulosis juga dapat
menginfeksi kelenjar supraklavikula)

12. apa indikasi dari rujukan dan px pejanunjang ?


indikasi : sudah terjadi gejala lain (komplikasi)
px penunjang : Serologi, Uji deteksi mikroba dalam tubuh,
histopotologi, pemeriksaan darah, Uji tuberculin

13. Apa diagnosis dan DD dari kasus anak ibu salma ?


Diagnosis : limfadenitis TB
DD : Limfangitis, Limfadenopati hodkin, Limfadenopati
non hodkin

09/04/2019 10
Ibu Salma Tuberkulosis Anak Ibu Salma

Epidemiologi,
etiologi

MK,
potogenesis

Px fisik, px
penunjang

diagnosis

Indikasi rujukan tatalaksana komplikasi

09/04/2019
prognosis PMO 11
1. Tuberkulosis paru
2. Tuberkulosis ekstra paru
3. Program penanggulangan tuberkulosis

09/04/2019 12
09/04/2019 13
Definisi

TB paru adalah penyakit yang disebabkan


oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis
complek

Epidemiologi
• Laporan who tahun 2004 -> 8,8 juta kasus baru TB pada tahun
2002, dimana 3,9 juta kasus BTA positif.
• Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi TB di dunia, dan
1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB.
• Jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia Tenggara: 33% dari
seluruh TB di dunia
• Saat ini Indonesia masih menduduki urutan ke 3 di dunia
untuk jumlah kasus TB setelah India dan Cina
09/04/2019 14
Etiologi

Penyebab TB paru: kuman Mycobakterium tuberculosa yang


berkarakteristik:
• Berbentuk batang, lurus, sedikit melengkung
• Lebar 0,3-0,6 um dan panjang 1-4 mm
• Dindingnya komplek, terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi
• Tidak berspora dan berkapsul
• Penyusun utama dinding sel: asam mikolat, lilin kompleks

09/04/2019 15
Klasifikasi Berdasarkan Hasil Pemeriksaan BTA
a. TB Paru BTA (+)
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 b. TB Paru BTA (-)
spesimen dahak •Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
menunjukkan BTA (+) menunjukkan BTA (-),
• Hasil pemeriksaan satu gambaran klinik & kelainan
spesimen dahak radiologik menunjukkan TB
menunjukkan BTA (+) dan aktif & tidak respon dengan
kelainan radiologik pemberian antibiotik spektum
menunjukkan gambaran TB luas
aktif •Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
• Hasil pemeriksaan satu menunjukkan BTA (-) & biakan
spesimen dahak Mycobacterium tuberculosis (+)
menunjukkan BTA (+) dan
biakan (+)
09/04/2019 16
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Penderita

•kasus baru
•kasus kambuh(relaps)
•kasus pindahan
•kasus lalai berobat
•kasus gagal
•kasus kronik
•kasus bekas tb

09/04/2019 17
Patogenesis
1. Infeksi Primer
• Terjadi saat SSO terpapar 2. Infeksi Pasca Primer
pertama kali dengan
kuman TB paru. Droplet • Terjadi setelah
yang terhirup ukurannya beberapa bulan atau
sangat kecil -> melewati tahun sesudah
mukosilier bronkus- infeksi primer,
alveolus (menetap) -> misalnya karena HIV
infeksi dimulai saat kuman atau gizi buruk .
TB paru berhasil
berkembang biak dengan • Ciri khas: kerusakan
cara membelah diri di paru yang luas
paru -> peradangan dengan terjadinya
kavitas atau efusi
pleura
09/04/2019 18
Manisfestasi klinis

1. Gejala Respiratorik
• batuk lbih dari 3 minggu
• batuk darah
• Sesak napas
• Nyeri dada
2. Gejala Sistemik
• Demam
• Malaise
• Keringat malam
• Anoreksia
• Berat badan menurun
09/04/2019 19
Pemeriksaan fisik
• Suara napas bronkial, amforik, ronki basah, suara napas
melemah
• Tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

Pemeriksaan Lab
• Sputum: positif jika sekurang-kurangnya ditemukan 3 batang
kuman BTA pada satu sediaannya

09/04/2019 20
Pemeriksaan Radiologik
1.Lesi TB Aktif
• Bayangan berawan di segemen apikal dan posterior lobus atas
paru dan segmen superior lobus bawah
• Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
• Bayangan bercak milier

2.lesi TB Inaktif
• fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas
• kompleks ranke

09/04/2019 21
OAT
• Rifampisin • Streptomisin
Dosis: 10 mg/kgBB Dosis: 15 mg/KgBB
ES: demam, mual, ES: gangguan
muntah keseimbangan dan
pendengaran
• INH
Dosis: 10 mg/KgBB • Etambutol
ES: kesemutan, nyeri otot Dosis: 20 mg/KgBB
ES: gangguan penglihatan
• Pirazinamid
Dosis: 25 mg/KgBB
ES: Hepatitis
09/04/2019 22
09/04/2019 23
Basilmukosa orofaringdifagosit
makrofagtonsilkelenjar limfa

Manifestasi klinis
•Biasanya keluhan pembesaran kelenjar getah
bening
•Sering melibatkan kel getah bening sevikalis
•Benjolan unilateral/bilateral
•57% tdk menunjukan gejala sistemik
09/04/2019 24
Diagnosis
• Px mikrobiologi (sputum)
• Tes tuberkulin
• Px sitologi
• Px radiologis foto thoraks, USG, CT-scan ,
MRI

09/04/2019 25
Faktor resiko
• Kekurangan gizi
• DM
• Alkoholisme
• Sistem tubuh menurun
• HIV

09/04/2019 26
• Bisa sembuh total tapi bisa meninggalkan sisa
parut di usus akibat peradangan TB
• Pemberian OAT 9bln
• 2thn BTA masih (+) evaluasi lebih lanjut

09/04/2019 27
• Definisi • Epidemiologi
– proses inflamasi di – 1 dari 300 setiap infeksi
meningens(khususnya TB pada anak yang tidak
arachnoid dan piamater) di obati atau sekitar
akibat infeksi M.TB 0,3% menyerang semua
– penyakit TB usia
ekstrapulmonal kelima – insiden tertinggi
yang paling sering menyerang usia 6 bln - 5
ditemui sekaligus yang thn.
paling berbahaya.

09/04/2019 28
• Manifestasi Klinis
– Stadium 1 : prodromal
berlangsung 1-3minggu
• Patofisiologi & belum menunjukkan
kelainan neurologis
– bakteri M.TB yang masuk
melalui air ways – stadium 2 :
infection berhasil transisional/meningitik
mencapai meningens eksudat terkumpul pada
dalam jumlah yang girus-girus serebri sehingga
banyak, dapat segera tanda rangsangan
terjadi meningitis meningeal +
– stadium 3: terminal
berlangsung selama
2-3minggu.
terjadi infark batang otak.
09/04/2019 29
• Diagnosis • Tatalaksana
– dikuatkan dengan – terapi suportif dan
pemeriksaan penunjang penanganan
peningkatan TIK
• kultur CSS :
ditemukan bakteri – pada fase intensif
M.TB berlangsung selama 2
bln : 4/5 OAT
– Foto thoraks dan uji
– pada fase lanjutan
tuberkulin
menggunakan 2 obat
OAT: isoniazid, rifamfisin

09/04/2019 30
• Penyakit pada kulit yang disebabkan oleh mycobacteruim
tuberculosis dan mycobacterium atipikal.
• Dapat bersifat primer (inokulasi langsung) maupun sekunder dari
tempat lain, misalnya dari organ langsung dibawah kulit,
hematogen, limfogen, serta dari selaput lendir yang telah
terinfeksi sebelumnya

09/04/2019 31
Klasifikasi dan manifestasi klinis

Tuberculosis kutis oleh infeksi mycobacterium tuberculosis


TB sejati: kuman penyebab ditemukan di kulit

a. TB kutis primer
patogenesis:
kelainan terjadi pada tempat kuman masuk pertama kali
manifestasi klinis:
Terbentuk afek primer berupa papul, pustul atau ulkus indolen,
bergaung dan sekitarnya livid.
Setelah beberapa minggu atau bulan akan terjadi limfadenitis
dan limfangitis.

09/04/2019 32
b. TB kutis sekunder
I. TB kutis miliaris
Manifestasi klinis: berupa eritema sirkumskrip, papul, vesikel,
pustul, skuama, purpura generalisata. Reaksi tuberkulin negatif

II. Sklofuroderma
Manifestasi klinis: Kelenjar yang membesar akan mengalami
perlunakan yang disebut sebagai abses dingin -> pecah hingga
membentuk fistel yang meluas dan membentuk ulkus.

III. TB kutis verukosa


Manifestasi klinis: papul lentikuler diatas kulit eritematosa. Lesi
berbentuk bulan sabit dengan penjalaran serpiginosa (penjalaran
penyakit ke satu arah diikuti dengan penyembuhan lesi awal)
09/04/2019 33
IV. TB kutis gumosa
manifestasi klinis: infiltrat subkutan, sirkumskrip dan kronis,
kemudian berkembang menjadi lunak dan destruktif

V. TB kutis orifisialis
manifestasi klinis: ulkus dinding bergaung dan sekitarnya livid

VI. Lupus vulgaris


manifestasi klinis: nodus eritematosa yang dapat berubah warna
menjadi kuning apabila diberikan penekanan.

09/04/2019 34
2. Tuberkulin
kuman tidak ditemukan pada kulit, tetapi terdapat pada organ
lain. Kelainan kulit yang ditemukan merupakan hasil dari reaksi
alergi.

a. Bentuk papul
I. Lupus miliaris diseminatus fesiei
manifestasi klinis: papul eritematosa bulat dengan diameter
tidak melebihi 5 mm yang kemudian dapat meninggalkan
sikatriks

II. Tuberkulid papulonekrotika


manifestasi klinis: papul eritematosa yang berkembang menjadi
pustul. Dalam waktu 8 minggu, pustul akan pecah sehingga
terbentuk krusta dan jaringan nekrotik -> jaringan tersebut akan
hilang dan digantikan sikatriks

09/04/2019 35
III. Liken skrofulosorum
manifestasi klinis: papul miliar eritematosa atau sewarna kulit
yang awalnya tersusun tersendiri kemudian membentuk susunan
sirsinar.

b. Bentuk granuloma dan ulseronodulus


I. Eritema nodusum
manifestasi klinis: nodus indolen dengan eritematosa

II. Eritema induratum


manifestasi klinis: eritema dan nodus indolen yang kemudian
mengalami supurasi dan membentuk ulkus. Apabila tidak terjadi
supurasi, akan terbentuk jaringan hipotrofi berupa lekukan.

09/04/2019 36
B. Tuberculosis kutis oleh mycobacterium atipikal
1. Golongan I: koloni membentuk pigmen apabila mendapatkan
cahaya.
- mikroorganisme: M. Marinum, M. Kansasii
- tempat predileksi: siku dan lutut
- manifestasi klinis: nodus verukosa menyerupai sporotrikosis
2. Golongan II: koloni membentuk pigmen dengan atau tanpa cahaya
- mikroorganisme: M. Scrofulaceum
- manifestasi klinis: limfadenitis dan skrofuloderma

09/04/2019 37
3. Golongan III: koloni tidak dapat atau sedikit membentuk pigmen
manifestasi klinis:
- M. Avium-intracelullare: Kelainan berupa nodus atau plak
kekuningan bersisik yang dapat berkembang menjadi ulkus.
Biasanya menyebabkan TB paru, osteomielitis, dan limfadenitis.
- M. Ulcerans: nodus indolen atau abses yang berkembang
menjadi ulkus indolen dengan dinding bergaung serta jaringan
nekrotik. Tidak ada gejala umum dan pembesaran KGB.
4. Golongan IV: koloni tumbuh dalam beberapa hari
manifestasi klinis: abses subcutan akibat suntikan

09/04/2019 38
Diagnosis
• Pemeriksaan bakteriologis
• Test tuberkulin: untuk pasien dengan usia dibawah 5 tahun.
Apabila disebabkan oleh M. Tuberculosis, maka test akan
memberikan reaksi kuat, sebaliknya apabila disebabkan oleh
mikrobacterium atipikal maka akan memberikan reaksi lemah.
• Reaksi PCR (polymerase chain reaction)
• Pemeriksaan LED tidak digunakan untuk diagnosis, tetapi
bermanfaat untuk mengamati hasil pengobatan

09/04/2019 39
Tata laksana
1. Infeksi oleh M. Tuberculosis
Prinsip mengobatan: pengobatan harus teratur, tidak boleh
terputus, dan diberikan secara kombinasi. Kemudian, dilakukan
perbaikan keadaan umum berupa keadaan gizi dan anemia.
Pengobatan terdiri atas dua fase, yaitu fase intensif dan lanjutan.

2. Infeksi oleh mycobacterium atipikal


M. Marinum
- minosiklin 100-200 mg/hari PO selama 6-12 minggu
- Rifampisin 600 mg/hari PO dan etambutol 1,2 gr/hari PO
selama 3-6 bulan
- kotrimoksazol (400 mg sulfametoksazol dan 80 mg
trimoksazol) 2-3 tablet/hari PO dibagi dalam 2 kali selama
6minggu

09/04/2019 40
• M. Kansasii
- kombinasi streptomisin, rifampisin dan etambutol
• M. Scrofuloceum
- tidak responsif terhadap pengobatan antituberculosis.
Pengobatan pilihan untuk limfadenitis adalah eksisi

09/04/2019 41
09/04/2019 42
Menurut WHO  keberhasilan program penanggulangan TB
adalah dengan menerapkan strategi Directly Observed
Treatment Short Course (DOTS)
DOTS mengandung lima komponen :
1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB
nasional
2. Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopik
3. Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara
langsung, dikenal dengan istilah Directly Observed Therapy
(DOT)
4. Pengobatan OAT secara berkesinambungan
5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang
baku/standar

09/04/2019 43
Istilah DOT diartikan sebagai pengawasan
langsung menelan obat jangka pendek setiap
hari oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).

Tugas PMO Persyaratan PMO


• Memberikan pengawasan • Anggota keluarga yang
kepada penderita dalam hal disegani penderita
minum obat • Bersedia sukarela
• Mengingatkan penderita membantu penderita TB
untuk pemeriksaan ulang sampai sembuh selama 6
• Bersedia antar jemput OAT bulan
jika penderita tidak bisa • PMO dapat berasal dari
datang kader dasawisma, PPTI dan
PKK
09/04/2019 44
Pengawasan dilakukan oleh:
a. Petugas kesehatan
b. Orang lain (kader, tokoh masyarakat, dll)
c. Suami/istri/keluarga/orang serumah
d. Volunteer (petugas sosial)

09/04/2019 45
Strategi penanggulangan TB di Indonesia, yaitu:
1. Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang
bermutu
2. Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB anak, dan
kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya
3. Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah,
masyarakat, perusahaan dan swasta melalui pendekatan
Public-Private Mix dan menjamin kepatuhan terhadap
International Standards for TB care

4. Memberdayakan masyarakat dan pasien TB


5. Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan
dan manajemen program pengendalian TB
6. Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah
terhadap program TB
7. Mendorong penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan
informasi strategis
09/04/2019 46
09/04/2019 47

You might also like