You are on page 1of 19

Diabetes melitus adalah suatu kumpulan

gejala yang timbul pada seseorang yang


disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif.
KLASIFIKASI

Diabetes Melitus Tipe I / Juvenile

Diabetes tipe 1 dulu dikenal sebagai tipe


juvenile-onset dan tipe dependen insulin;
namun, kedua tipe ini dapat muncul pada
sembarang usia. Insidens diabetes tipe 1
sebanyak 30.000 kasus baru setiap tahunnya dan
dapat dibagi dalam dua subtipe: (a) autoimun,
akibat disfungsi autoimun dengan kerusakan sel-
sel beta; dan (b) idiopatik, tanpa bukti adanya
autoimun dan tidak diketahui sumbernya.3
• Diabetes tipe 2 dulu dikenal
sebagai tipe dewasa atau
tipe onset maturitas dan
tipe nondependen insulin.
Obesitas sering dikaitkan
dengan penyakit ini.

Diabetes Melitus Tipe


II / Onset maturitas
Diabetes Gestasional (GDM)

Faktor risiko terjadinya GDM adalah usia tua, etnik,


obesitas, multiparitas, riwayat keluarga, dan riwayat
diabetes gestasional terdahulu. Karena terjadi
peningkatan sekresi berbagai hormon yang
mempunyai efek metabolik terhadap toleransi
glukosa, maka kehamilan adalah suatu keadaan
diabetogenik. Pasien-pasien yang mempunyai
predisposisi diabetes secara genetik mungkin akan
memerlihatkan intoleransi glukosa atau manifestasi
klinis diabetes pada kehamilan.3
1.Penurunan berat badan 2.Banyak kencing
dan rasa lemah (poliuria)
• Hal ini disebabkan glukosa • Karena sifatnya, kadar
dalam darah tidak dapat masuk glukosa darah yang tinggi
ke dalam sel, sehingga sel akan menyebabkan banyak
kekurangan bahan bakar untuk kencing. Kencing yang sering
menghasilkan tenaga. dan dalam jumlah banyak
akan sangat mengganggu
penderita, terutama pada
waktu malam
3.Banyak minum (polidipsia)
Rasa haus amat sering dialami oleh
penderita karena banyaknya cairan yang
keluar melalui kencing.
4.Banyak makan (polifagia)
Kalori dari makanan yang dimakan, setelah
dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam
darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan,
oleh karena itu penderita selalu merasa lapar.
Diagnosis Diabetes
Melitus

Diabetes melitus bisa timbul akut berupa ketoasidosis diabetik, koma hiperglikemia, disertai efek osmotik
diuretik dari hiperglikemia (poliuria, polidipsi, nokturia), efek samping diabetes pada organ akhir (IHD,
retinopati, penyakit vaskular perifer, neuropati perifer), atau komplikasi akibat meningkatnya keretanan
terhadap infeksi (misalnya ISK, ruam kandiada). Keadaan ini juga bisa ditemukan secara tidak sengaja saat
melakukan pemeriksaan darah atau urin.
Masalah seksual pada penderita diabetes

Masalah seksual pada pria penderita diabetes


Disfungsi ereksi (impotensi)
• Pria yang mengalami diabetes akan mengalami kenaikan kadar gula darah di
dalam tubuh. Kenaikan gula darah ini menyebabkan tubuh mengalami gangguan
mulai dari kerusakan saraf dan rusaknya pembuluh darah khususnya yang
mengarah ke penis. Kerusakan ini akan membuat pria susah mendapatkan ereksi
dengan maksimal.
Penurunan libido
• Pria yang mengalami gangguan pada gula darahnya akan mengalami penurunan
libido dalam jumlah banyak. Penurunan ini semakin besar kalau pria mengalami
obesitas sehingga tubuh semakin minim hormon seks. Penurunan ini berakibat
pada kehidupan seksual khususnya pada penurunan libido secara instan.
Infeksi pada penis
• Kenaikan gula darah yang berlebihan pada penis bisa menyebabkan
pria mengalami gangguan berupa infeksi. Infeksi ini terjadi di area
kelapa penis berupa rasa perih dan bercak merah yang membuat pria
tidak nyaman melakukan seks dengan pasangan.
Ejakulasi terbalik
• Ejakulasi terbalik atau retrograde juga bisa dialami oleh pria yang
mengalami kondisi diabetes. Ejakulasi yang tidak terjadi keluar ini
membuat air mani justru masuk ke dalam kandung kemih dan
bercampur dengan urine.
Masalah seksual pada wanita penderita diabetes

Kekeringan vagina
• Kekeringan vagina adalah hal yang paling sering dikeluhkan wanita yang
mengalami diabetes. Wanita yang diabetes memiliki risiko dua kali lipat
mengalami vagina kering, namun Anda juga bisa mengalami jika Anda sedang
berada di fase menopause ataupun post-menopause.
Infeksi vagina
• wanita yang mengalami diabetes lebih rentan terkena infeksi saluran
kencing (ISK), infeksi ragi, dan infeksi vagina lainnya. Hal ini yang menyebabkan
vagina iritasi sehingga membuat rasa sakit saat berhubungan seks layaknya
mengalami kekeringan vagina.
Masalah orgasme
• Masalah orgasme merupakan masalah terbesar wanita yang mengalami
diabetes. Jika kadar gula darah tetap dibiarkan tinggi dalam jangka
panjang, maka ini akan berpotensi merusak sel-sel saraf dan aliran
darah ke organ-orang seksual. Gangguan saraf atau neuropati akibat
diabetes mempengaruhi perangsangan wanita untuk mencapai
organisme saat berhubungan seksual.
Anamnesis

1.Riwayat Penyakit
Dahulu

2.Riwayat
Pengobatan

3.Riwayat Keluarga
dan Sosial
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan Diabetes
Melitus

1. Non-farmakologi
cara-cara untuk memperbaiki kelainan dasar
tersebut harus tercermin pada langkah
pengelolaan. Dalam mengelola DM langkah
pertama yang harus di lakukan adalah
pengelolaan non-farmakologis :
• Sulfonil urea
• Biguanid
• Tiazolidindion
• Penghambat Glukosidase
Alfa
• Insulin

2. Farmakologi

You might also like