Professional Documents
Culture Documents
Diabetes melitus bisa timbul akut berupa ketoasidosis diabetik, koma hiperglikemia, disertai efek osmotik
diuretik dari hiperglikemia (poliuria, polidipsi, nokturia), efek samping diabetes pada organ akhir (IHD,
retinopati, penyakit vaskular perifer, neuropati perifer), atau komplikasi akibat meningkatnya keretanan
terhadap infeksi (misalnya ISK, ruam kandiada). Keadaan ini juga bisa ditemukan secara tidak sengaja saat
melakukan pemeriksaan darah atau urin.
Masalah seksual pada penderita diabetes
Kekeringan vagina
• Kekeringan vagina adalah hal yang paling sering dikeluhkan wanita yang
mengalami diabetes. Wanita yang diabetes memiliki risiko dua kali lipat
mengalami vagina kering, namun Anda juga bisa mengalami jika Anda sedang
berada di fase menopause ataupun post-menopause.
Infeksi vagina
• wanita yang mengalami diabetes lebih rentan terkena infeksi saluran
kencing (ISK), infeksi ragi, dan infeksi vagina lainnya. Hal ini yang menyebabkan
vagina iritasi sehingga membuat rasa sakit saat berhubungan seks layaknya
mengalami kekeringan vagina.
Masalah orgasme
• Masalah orgasme merupakan masalah terbesar wanita yang mengalami
diabetes. Jika kadar gula darah tetap dibiarkan tinggi dalam jangka
panjang, maka ini akan berpotensi merusak sel-sel saraf dan aliran
darah ke organ-orang seksual. Gangguan saraf atau neuropati akibat
diabetes mempengaruhi perangsangan wanita untuk mencapai
organisme saat berhubungan seksual.
Anamnesis
1.Riwayat Penyakit
Dahulu
2.Riwayat
Pengobatan
3.Riwayat Keluarga
dan Sosial
Pemeriksaan Fisik
Penatalaksanaan Diabetes
Melitus
1. Non-farmakologi
cara-cara untuk memperbaiki kelainan dasar
tersebut harus tercermin pada langkah
pengelolaan. Dalam mengelola DM langkah
pertama yang harus di lakukan adalah
pengelolaan non-farmakologis :
• Sulfonil urea
• Biguanid
• Tiazolidindion
• Penghambat Glukosidase
Alfa
• Insulin
2. Farmakologi